NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi Pria Belok

Terpaksa Menikahi Pria Belok

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: Whidie Arista

Aluna terpaksa harus menikahi seorang Pria dengan orientasi seksual menyimpang untuk menyelamatkan perusahaan sang Ayah. Dia di tuntut harus segera memiliki keturunan agar perjanjian itu segera selesai.

Namun berhubungan dengan orang seperti itu bukanlah hal yang mudah. Apa lagi dia harus tinggal dengan kekasih suaminya dan menjadi plakor yang sah di mata hukum dan Agama.

Bagaimana kelanjutan kisah mereka? Baca terus ya, semoga suka! Dan maaf jika cerita ini agak kurang mengenakkan bagi sebagian orang🙏

Warning!

"Ini hanya cerita karangan semata. Tidak ada niat menyinggung pihak atau komunitas mana pun"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Whidie Arista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 - Hanya Teman?

“Luna, kau sedang apa?” sapa Jeff sembari duduk di samping Luna. Saat ini mereka tengah duduk di kursi yang ada di tepi kolam renang.

“Tidak ada, aku hanya menikmati angin malam,” jawabnya.

“Mau aku buatkan minuman hangat?” tawarnya.

“Boleh.”

Dengan penuh semangat Jeff berlalu ke dapur. Dan tak lama kemudian dia pun kembali dengan dua cangkir coklat panas di tangannya, dia memberikan salah satunya pada Luna.

“Coklat lagi?” Luna mengangkat ujung alisnya.

“Hehe, hanya itu yang aku tahu selain kopi, lain kali aku akan buatkan yang lain,” ujarnya sambil menggaruk tengkuknya tak gatal.

“Baiklah, terimakasih.” Ujar Luna.

Lama mereka duduk disana dalam hening, sesekali Jeff melirik Luna dengan ujung matanya. Jeff ingin mengajak Luna bicara, tapi dia bingung harus mengangkat topik apa.

Saat pikiran Jeff tengah berkelana, dia menangkap sesuatu dari ujung matanya. Dean ... Dia tengah menatap kearahnya dengan tatapan sulit di artikan dari balik kaca jendela kamarnya.

Jeff menelan salivanya, seketika dia pun bangkit.

“Luna ... A-aku masuk lebih dulu, jangan terlalu lama duduk disini hawanya semakin dingin,” pamitnya, dia pun buru-buru pergi tanpa menunggu sang lawan bicara menyaut.

“Ya silahkan, aku masih ingin disini,” sahut Luna, sedikit heran.

Jeff pun pergi meninggalkan Luna seorang diri. Entah mengapa Luna tiba-tiba merindukan Ayahnya, mungkin karena Luna sudah lama tak berziarah ke makamnya.

***

Keesokan harinya.

Hachu...!

“Ah sial, aku terserang flu,” keluh Luna dia mendekap tubuhnya sendiri sembari turun ke lantai bawah.

“Luna, kau baik-baik saja?” tanya Jeff saat melihat Luna turun dengan jaket tebal yang membungkus tubuhnya.

Hachu...!

“Tidak papa aku hanya terserang flu,” jawab Luna parau.

“Hanya, kau bilang,” Jeff sontak mendekat, dia menempelkan punggung tangannya di dahi Luna, “lihat, kau demam. Ayo kita ke rumah sakit,” ajaknya sembari menarik tangan Luna agar mengikutinya, namun wanita itu bergeming.

“Tidak. Tidak usah, aku tidak mau ke rumah sakit. Flu itu hanya penyakit musiman, cukup minum obat saja pasti sembuh,” tolaknya.

“Kau ini, duduklah aku akan memasak bubur untukmu,” Jeff menuntun Luna dan mendudukkannya di meja makan.

“Kau bisa masak?” Luna menyelis.

“Hanya bubur saja bukan suatu yang sulit,” ujarnya sembari mencuci beras di whastaple.

“Kau tidak bekerja?”

Jeff diam sejenak, “tidak, hari ini aku libur,” jawabnya disertai senyuman.

Luna berjalan menuju lemari pendingin untuk mengambil air, namun belum sempat dia meminumnya Jeff sudah lebih dulu merampasnya, “jangan minum air dingin, flu mu akan semakin parah. Minumlah air hangat,” ujarnya sambil mengambil gelas dan mengisinya dengan air dari dispenser.

“Terimakasih Jeff, kau sangat baik,” ucap Luna.

“Tentu saja, karena kita sekarang berteman,” ucapnya tak lupa menyematkan senyum di ujung katanya.

“Kau serius dengan pertemanan kita?” tanya Luna sedikit terkejut.

“Tentu saja, memangnya kau tidak?” tanyanya sembari menoleh, saat ini dia tengah mengaduk bubur yang dia buatnya dia atas kuali.

“Ah, ya aku juga,” Luna tersenyum, membuat Jeff pun ikut tersenyum.

“Eh Jeff, ada sesuatu yang aku sembunyikan darimu, tentang waktu itu saat kau memintaku untuk merayu Dean.” Ucap Luna ragu.

Jeff menatap Luna tanpa berkata, membuat Luna kembali melanjutkan ucapannya, “sebenarnya tidak terjadi apa-apa antara aku dan Dean. Dia terus menolakku dia bilang dia tak ingin mengkhianatimu,” terang Luna.

“Benarkah?” pupil mata Jeff sedikit melebar.

“Sungguh, aku tidak berbohong. Aku mengatakan ini karena kau bilang kita berteman, aku tidak ingin membohongi temanku sendiri,” ucap Luna sedikit malu.

Lagi-lagi Jeff tersenyum, “terimakasih sudah berkata jujur padaku, sebenarnya aku tidak mempermasalahkan hal itu Luna. Kau menikah dengan Dean dengan tujuan untuk memiliki anak, bukan. Jika kalian tidak melakukannya bagaimana cara kalian mendapatkan anak?”

“Dean punya rencana sendiri, dia bilang kami akan melakukan Inseminasi,” tarangnya.

“Apa itu aman?” tanya Jeff sedikit khawatir.

“Aku rasa itu cukup aman, mengingat dokter ahli yang akan menanganinya. Tapi masalahnya sekarang, dokternya menghilang, Dean terus menghubunginya tapi dia tak menjawab dia bahkan sampai pergi ke rumahnya tapi katanya rumahnya pun terlihat sepi. Apa menurutmu ini aneh?”

“Memang agak aneh sih,” Jeff mengiakan, “sudahlah ayo makan dulu, kau harus minum obat agar cepat sembuh,” ujarnya sembari menaruh semangkuk bubur di hadapan Luna.

Luna mengangguk kemudian mencicipi bubur buatan Jeff, “Jeff, kenapa rasanya hambar?” protes Luna.

“Itu bubur untuk orang sakit, aku mengurangi garam dan penyedap rasa jadi wajar saja jika rasanya hambar,” jawabnya.

Luna berdecak, namun tak menolak dan tetap memakannya. Selepas makan Luna pun kembali ke kamarnya.

Siang harinya, Luna merasakan tubuhnya menggigil sangat dingin seakan dia berada di ruangan berpendingin dengan suhu udara rendah yang hampir membuatnya membeku.

“Aku haus,” ringisnya, sembari turun dari ranjang. Dia berjalan turun meski pandangannya seakan berputar, lantai yang di pihaknya pun terasa bergoyang.

“Luna, mengapa kau turun?” diluar dugaan Jeff ternyata berada di ruang tv, seakan memang sengaja menunggu disana.

“Aku haus Jeff, tenggorokanku terasa kering,” jawab Luna lemah.

“Biar aku yang ambilkan, kau kembalilah ke kamarmu,” ucapnya seraya bangkit.

“Terimakasih Jeff,” Luna kembali ke kamarnya dan membaringkan tubuhnya di ranjang. Takalama setelahnya Jeff pun datang, dengan seteko air di atas nampan.

“Kau masih demam,” ujarnya sembari menempelkan punggung tangannya di dahi Luna, “ayo aku bawa kau ke rumah sakit,” ucap Jeff lagi.

“Tidak Jeff, aku tidak mau,” tolak Luna kekeh.

“Ck, kau ini benar-benar keras kepala,” keluhnya, dia mengambil alat kompres instan dan menempelkannya di dahi Luna.

“Tidurlah lagi, aku akan berjaga disini,” ucapnya sembari duduk di sopa.

“Tidak usah Jeff, kau kembalilah ke bawah aku baik-baik saja.”

“Tidak, aku akan berjaga disini, kau tidurlah dengan tenang.” ucapnya kekeh.

“Ya sudah kalau begitu,” Luna tersenyum lemah, kemudian memejamkan matanya tanpa sadar jika Jeff tengah memandanginya dengan tatapan aneh.

Jeff tertegun, ‘sebenarnya ada apa denganku? Saat aku mendengarnya sakit, aku tidak bisa untuk tidak peduli padanya, apa karena kami berteman?’

Jeff menatap layar gadgetnya yang terus mati menyala, mati menyala sejak dari tadi. Ya, dia membatalkan semua acara yang harus di hadirinya hari ini hanya karena Luna sedang sakit.

1
Nur Adam
lnjut
partini
masa iya Luna di kepala Lo Dean,tapi masih mau ena ena sama Jeff,,untung Jeff dh normal
Dewi kunti
dah dua pasang Mak,Jeff perhatian banget Dean cuek tp klimpungan sendiri ditinggal istri kontraknya
Adinda
jeff sama mitha teman luna aja thor
Adinda
jeff sama mytha aja thor
Nur Adam
lnju
Abel_alone
ada yg panas dingin tp bukan dispenser
wkwkwkwkwk
partini
lanjut Thor asik nih KLW Luna perginya lama ada yg bikin hati dean fanassss
Nur Adam
lnjut
partini
kamu tuh yg tergoda
Sri Astutik
alur ceritanya bagus
Whidie Arista 🦋: Terimakasih, semoga betah baca sampai tamat ya kak🙏😊
total 1 replies
Nur Adam
lnjut
Dewi kunti
nah loooo bs patah hati jeff
Dewi kunti
Dean lihat perut aj dah ngiler ap LG lihat bawah perut pasti radarnya langsung konek
Dewi kunti: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Whidie Arista 🦋: awok2 dia mah liat pant*t aja ngiler 🤣🤣✌️
total 2 replies
pinksoldiers
aku suka gayamu luna 🤣. lepas aja dah sekalian bajumu. biar dean keringatan wkwk
Whidie Arista 🦋: jangan dulu kak belum waktunya 😆
total 1 replies
Nur Adam
lnjut
partini
Dean belum pernah lewat lobang depan sih ha ha ha ha
Whidie Arista 🦋: ya ampun kak, komenmu itu loh bikin ngakak🤣🤣✌️
total 1 replies
Dewi kunti
sama2 menyukai wanita yg sama🤭🤭🤭
pinksoldiers
itu halal buatmu dean. jgn cari yg belok 😂
Whidie Arista 🦋: belokan itu lebih menantang kak😆🤣🤣
total 1 replies
Nur Adam
lnjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!