"Pocong Bintang Kos"
Budi, penghuni baru di Kos 13B, harus berbagi kamar dengan Pocong Hilarious, hantu kocak yang bercita-cita jadi bintang komedi. Namun, di balik tawa yang mereka ciptakan, ancaman makhluk gaib mulai mengintai. Saat kegelapan menyerang, bisakah tawa menjadi senjata untuk menyelamatkan semua penghuni kost
Kos 13B terlihat biasa saja, tapi siapa sangka, di dalamnya ada Pocong Hilarious—hantu konyol yang suka melucu. Ketika Budi pindah, hidupnya berubah drastis, dari tenang menjadi penuh tawa… dan horor.
Tawa yang diandalkan Pocong dan Budi justru menarik perhatian makhluk gaib yang lebih kuat. Penjaga Lama kos mulai menyerang, mengancam nyawa semua penghuni.
Bisakah tawa mengalahkan kegelapan?
Ikuti kisah kocak dan seram "Pocong Bintang Kos"!
Salam Hormat
(Deriz-Rezi)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deriz-Rezi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rahasia Darto Terungkap.
Kegembiraan Pocong Hilarious karena lolos ke babak berikutnya masih terasa. Namun, Budi tidak bisa menghilangkan rasa cemas. Sosok misterius yang berbicara dengan Darto di sudut aula tadi masih menghantui pikirannya.
“Pocong, kamu nggak merasa aneh sama Darto? Dia seperti menyembunyikan sesuatu,” kata Budi ketika mereka kembali ke kos.
“Ah, kamu ini kebanyakan curiga. Darto itu agen bakat, dia cuma mau aku jadi bintang besar,” jawab Pocong sambil mencoba koreografi baru dengan kain kafannya.
Budi hanya menghela napas. Dia tahu Pocong Hilarious terlalu sibuk mengejar mimpinya untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.
---
Malam yang Aneh
Malam itu, ketika Budi sedang mencoba tidur, dia mendengar suara langkah kaki di luar jendela kamar kosnya. Awalnya dia mengira itu hanya penghuni kos lain, tetapi suara itu terdengar berat dan tidak wajar.
Dengan hati-hati, Budi membuka tirai jendela. Di luar, dia melihat sosok Darto sedang berbicara dengan bayangan gelap yang lebih menyeramkan daripada hantu mana pun yang pernah dia lihat.
“Kompetisi ini hanya awal. Jika dia kalah, kita bisa mengambil jiwa Pocong itu untuk kekuatan kita,” kata bayangan gelap itu dengan suara berat yang memekakkan telinga.
Darto mengangguk. “Dan jika dia menang, aku akan memastikan dia tetap berada di bawah kendaliku. Bintang besar seperti dia akan membawa kekuatan besar untuk dunia gaib.”
Budi langsung menutup tirai dengan tangan gemetar. “Jadi ini semua jebakan…” gumamnya.
---
Konfrontasi dengan Pocong
Keesokan paginya, Budi menceritakan semuanya kepada Pocong Hilarious. Tapi seperti biasa, Pocong hanya tertawa. “Budi, kamu terlalu paranoid. Darto itu baik. Kalau pun dia punya niat buruk, aku bisa mengatasi semuanya. Aku ini Pocong Hilarious, calon bintang dangdut gaib!”
“Ini serius, Pocong! Kalau kamu kalah, mereka akan mengambil jiwamu, dan kalau kamu menang, mereka tetap akan menjebakmu!” Budi hampir berteriak.
Pocong terdiam sejenak. Dia mulai merasa sedikit ragu, tapi egonya terlalu besar untuk mengakui ketakutannya. “Kalau kamu nggak mau dukung aku, nggak apa-apa. Tapi aku akan terus maju. Ini mimpiku, Bud.”
Budi merasa frustrasi, tapi dia tahu Pocong tidak akan berubah pikiran.
---
Mencari Bantuan
Karena Pocong tidak mau mendengarkan, Budi memutuskan untuk mencari bantuan. Dia menemui Pak Eko, penghuni kos yang misterius tapi selalu tahu banyak tentang dunia gaib.
“Pak, saya dengar Darto punya rencana jahat untuk Pocong. Apa Bapak tahu cara menghentikan dia?” tanya Budi.
Pak Eko mengangguk pelan. “Darto memang terkenal licik. Tapi menghentikannya bukan hal mudah. Satu-satunya cara adalah kamu harus menemukan Cermin Kebenaran di dunia gaib. Dengan cermin itu, kamu bisa mengungkap niat aslinya di depan semua orang.”
“Cermin Kebenaran? Itu di mana, Pak?”
“Cermin itu ada di sebuah tempat bernama Hutan Kabut Kekal. Tapi untuk mencapainya, kamu harus melewati berbagai rintangan. Dan kamu tidak bisa melakukannya sendirian.”
---
Misi Rahasia Dimulai
Malam itu, tanpa memberi tahu Pocong Hilarious, Budi memulai perjalanannya ke Hutan Kabut Kekal. Dengan bantuan Pak Eko, dia berhasil membuka portal kecil di kuburan belakang kos.
“Berhati-hatilah, Bud. Jika kamu gagal, kamu mungkin tidak akan kembali,” pesan Pak Eko sebelum Budi masuk ke portal.
Di dalam hutan, suasananya begitu mencekam. Kabut tebal menyelimuti segalanya, dan suara aneh terdengar dari segala arah. Tapi Budi terus melangkah, memegang teguh niatnya untuk menyelamatkan Pocong Hilarious dari jebakan Darto.
Namun, di tengah perjalanan, Budi bertemu dengan sosok besar dengan mata menyala merah. Sosok itu menghalangi jalannya dan berkata dengan suara berat, “Siapa yang berani masuk ke wilayahku?!”
Budi hanya bisa menelan ludah, mencoba mengumpulkan keberaniannya.
(Bersambung ke Episode 6)
lanjutt kak