Ayla tak menyangka kalau pria yang sudah dengan mati matian dia lupakan malah serumah dengannya, bukan jadi suaminya tapi jadi adik iparnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airishna Alba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9 Adik iparku
Malam yang pekat melunturkan gelapnya. Menampakkan langit yang mulai berwarna. menyadarkan para insan dari mimpi semu nya. Merenggangkan tirai yang telah lama menyembunyikan bola mata. Berganti dengan pagi yang datang berlari.
Burung burung yang mulai bernyanyi menyadarkan dua insan yang masih terlelap...
"Huammm.. Sudah pagi.. Aku akan mandi terlebih dahulu." Gumam ayla yang melirik jam dinding sudah menunjukkan pukul 5.30.
Ia pun melirik pangeran di sebelahnya yang masih terlelap, ayla pun bergegas mandi terlebih dahulu karena tidak mau saat nanti aldy bagun ia masih dengan mode setelan pabrik...
Ia pun mulai Memutar benda yang dapat mengeluarkan air dari persembunyiannya, membasahi setiap inchi tubuhnya, menghampaskan setiap rasa kantuk yang semula bergelayut berganti dengan rasa segar dengan bonus wangi semerbak.
Setelah selesai dengan mandinya, ayla bergegas berganti pakaian dan memoles wajahnya dengan riasan tipis.. Perlahan kuas kecil di sapukan di pipinya agar terlihat merona..
Ayla pun segera membangunkan aldy agar segera mandi, diusapnya pipi aldy yang mulai berbu*lu,
"Bangun sayang sudah waktunya mandi, nanti kamu telat berangkat ke kantor..." Ucapnya lembut.
"Hmmmmm" Aldy menyaut dengan mata yang masih tertutup sempurna..
"Bangun tidur langsung lihat yang cantik begini jadi bikin malas pergi ke kantor deh" Godanya sambil mencubit pipi Ayla.
"Ih jangan sentuh nanti make-up nya belepotan.. " Ucapnya sambil memajukan bibir beberapa senti.
Setelah bercanda kecil untuk mengumpulkan nyawa nyawa yang baru datang dari alam mimpi, aldy pun bergegas mandi.lalu bersarapan dan berangkat ke kantor setalah berpamitan kepada istrinya.
Ayla pun naik ke kamar setelah suaminya berangkat ke kantor, dia bersantai di sofa sambil membaca majalah dengan pintu yang sedikit terbuka.
Dari luar ada seseorang yang memperhatikan kegiatan ayla, lalu orang tersebut mengeluarkan ponselnya dan mengetik sesuatu lalu memasukkannya kembali ke saku.
Tok.. Tok.. Tok..
"Permisi nyonya, ini jus nya " Ucap seorang pelayan dari luar..
Ayla pun diam sejenak karena dia tidak merasa memesan jus..
"Maaf bi, tapi saya tidak memesan jus." Ucapnya bingung
"Uh... Begitu ya nyonya.. Ya sudah mungkin saya salah .. Permisi nyonya" Ucap si bibi seraya berbalik badan
"Tunggu bi, tidak apa apa biar saya minum, kasihan bibi sudah susah payah membuatkan untuk saya. " Ucap ayla yang tidak tega.. Lalu ia pun meminumnya hingga tandas.
Ayla pun melanjutkan membaca majalah namun beberapa menit kemudian tubuhnya terasa memanas, desir desir aneh mulai menguasai darahnya. Ayla mencoba berdiri dan berganti baju dengan tank top agar rasa panasnya berkurang.
Namun saat ia mondar mandir dan mengipas ngipaskan majalah ke lehernya, tiba-tiba pintunya tertutup dengan keras.
"Reno,.. ? Ngapain kamu disini? " Ayla terkejut bukan main, seakan jantungnya jatuh dan menggelinding entah kemana.
"Apa kabar kakak iparku,,, oops sorry, mantan kekasihku.. Kenapa kok kamu kayaknya kaget gitu sih liat aku dateng. Harusnya kamu seneng dong" Ucap reno dengan senyum licik dan tatapan seperti serigala lapar..
Ayla pun memundurkan dirinya sampai mentok di tembok yang dibawahnya terdapat keranjang pakaian kotor.
"Ayo dong sayang, kenapa semakin menjauh sih,, biasanya kan kamu minta berdekatan terus kalo ketemu"
"Diam reno, jangan ungkit lagi masa lalu. Sekarang aku ini kakak iparku. Tolong hormati aku. Sekarang pergilah dari sini sebelum aku berteriak" Ancam ayla.
"Silahkan berteriak sekuat tenaga, tidak akan ada yang mendengar" sanggah reno yang berhasil menambah kepanikan di wajah ayla yang kini sudah bercucuran air mata.
"Aku mohon reno, pergi dari sini, ku mohon" tawar Ayla sambil melipat tangannya di depan dada .
Ayla tidak tahu harus bicara apa jika tiba tiba aldy datang dan melihat ia sedang berdua dengan reno di kamar, apalagi dengan hanya menggunakan tank top yang kini melekat di tubuhnya dengan kencang memamerkan lekuk tubuhnya. Aldy pasti mengira yang tidak tidak. mau jadi apa rumah tangga ayla yang baru seumur jagung itu.
Reno menarik tangan ayla secara paksa, ayla menjongkokkan badannya berharap badannya tidak tertarik oleh reno. Tanpa ayla sadari sebuah pakaian kotor yang memiliki kawat pengait terkena t4nk t0p yang berenda bagian bawahnya dan menempel di tubuhnya.
Reno pun berhasil menyeret Ayla ke kamarnya yang hanya bersebelahan dengan kamar Ayla.
"Lepasin... Ku mohon, jangan seperti ini " pinta Ayla
"Ayolah kenapa kau menangis ayla ku " Ucap reno
yang membuat ayla tidak percaya mengapa reno berubah seperti ini. Saat jadi kekasihnya reno adalah laki laki yang tidak pernah membentaknya. Namun sekarang reno menjadi orang yang asing bagi ayla. Lengan atasnya yang kini terlihat dilukis dengan tinta hitam legam. Rambutnya yang kini sedikit memanjang. Apakah sedalam itu luka yang telah ayla torehkan ke hatinya?
Reno semakin mendekat, ayla semakin Tercekat menyenderkan dirinya di bawah tempat tidur reno..
Reno mengusap pipi yang basah oleh air mata, yang dulu selalu tersipu jika disentuhnya. Namun kini malah menangis saat didekatinya..
"Kenapa kau menangis? Bukankah kau dulu yang memilih pergi dariku. Mengapa disaat aku mulai terbiasa dengan kesepian kau datang kembali membawa sejuta duri yang menyakitkan. Kau tidak tahu bagaimana aku melawan hari yang semakin lama terasa semakin menyesakkan. Membuatku kehilangan kepercayaan akan namanya cinta. Untuk apa kau kembali jika hanya menambah luka.. Mengapa kau kembali hah " Rancau reno yang terasa semakin mendekati Ayla dengan tatapan nanar, mulai memberikan sentuhan yang membuat Ayla tak nyaman,
Ayla berusaha lepas dari kun9kun94n reno... Namun apa lah arti setiap usaha melepaskan diri nya yang sia sia.. tenaganya tak sebanding dengan seorang lelaki yang kini dipenuhi dengan amarah itu.
Di sela sela air mata yang mulai bergelora, ayla meluaskan pandangannya ke setiap titik di dekatnya. Berharap ada pertolongan tuhan yang terpangpang disana. Membebaskan ia dari sergapan mantan kekasih dan tetap dapat mempertahankan kehormatan.
Hingga terlihat sebuah sepatu safety berujung besi yang tidak jauh dari posisi Ayla, diraihnya benda itu segera dengan sekuat tenaga. Ayla menghantam wajah reno dengan sepatu itu hingga reno terguling ke pinggir dan ayla dapat turun dan mendekati pintu..
Namun saat akan keluar dari kamar reno, pakaian kotor yang semula mengait ke pakaian ayla yang ber renda kini jatuh di dekat pintu kamar reno. Ya, benda itu adalah br4 ayla yang berasal dari tempat cucian kotor di kamarnya.
Ayla pun dapat melarikan diri dan pergi ke kamarnya lalu dikuncinya kamar tersebut.
Ayla menyenderkan badannya di balik pintu, merasakan hatinya yang terasa pilu. Bagaimana bisa ia tersiksa oleh kenangan masa lalu..