My Sexy Old Man

Saat ini pasangan yang baru menjalin kasih itu kembali ke jakarta. Tepat pukul 11 malam mereka sampai di mansion keluarga Clark, baru saja tiba sudah diberondong pertanyaan dari Raya.

"Kalian dari mana saja?" Tanya Raya kesal dengan berkacak pinggang. "Dan kenapa kalian bisa datang bersama?" Lanjutnya dengan memicingkan matanya.

"Baby,tanya nya satu-satu,kan jadi bingung mau yang jawab mana dulu!" Tegas Xander.

"Dan kau Je" tunjuk Raya dengan tatapan yang menelisik. 

"Ah, i itu tadi aku bertemu dijalan dengan Dad eh maksudku Om Xander" Jeje tergagap kali ini ia seperti orang yang ketahuan mencuri.

"OH jadi kalian sengaja bertemu dijalan begitu??" Raya menatap dengan tatapan mengintimidasi sedangkan Xander memijit pelipisnya.

"Ray" Panggil Xander.

"YES DADDY" jawab Raya penuh penekanan.

"Jika kami memiliki hubungan memang nya kenapa?" Tanya Xander membuat Raya mengerutkan keningnya bingung. Sedangkan Jeje sudah gugup bukan kepalang.

"Maksud daddy?"

"Ah sudahlah daddy hanya asal bicara" Elak Xander.

"Ray,aku permisi dulu" Pamit Jeje tak tahan dengan situasi tersebut.

"Ya Daddy juga,mau mandi udah lengket banget badannya" Xander pun cepat berlalu.

"Aneh" Gumam Raya. "Aku harus cari tahu,pasti mereka menyembunyikan sesuatu".

BRAKK

Raya membuka pintu kamar Jeje dengan keras,beruntung Jeje sudah selesai memakai baju tidur nya yang berbahan satin tipis berwarna hitam begitu kontras dengan kulit putihnya.

"Ray,bikin kaget aja" ucap Jeje kemudian duduk di meja rias untuk memakai cream malam.

"Je, gw minta maaf soal tadi siang" Sesal Raya.

"Minta maaf kenapa?" Jeje seolah tak mengerti.

"EM. Itu soal perkataanku. Suwer gw nyesel dan lo tau sendiri kan kalo gw kesel itu kayak apa" Jelas Raya penuh sesal.

Jeje menghela nafas sejenak "Gak usah dibahas,lagian gw udah maafin lo kok" Diam sejenak.

"Gw tau dan sadar diri posisi gw Ray,dan thanks banget udah ngingetin" Ucap Jeje santai tapi dengan nada yang sedikit ketus,membuat Raya semakin bersalah.

"Je,gw gak bermaksud kayak git-".

"Gw capek mau tidur" Potong Jeje.

Ia paham dengan sifat Raya yang bicara asal nyeplos ketika sedang kesal. Tapi apakah Raya tak memikirkan perasaanya? Ia lelah, bolehkah saat ini ia egois karena selama ini Jeje yang selalu mengalah dan selalu mengerti Raya. Dan kali ini ia akan memberi sedikit pelajaran kepada Raya.

"Selamat tidur Je,semoga mimpi indah" Gumam Raya sebelum menutup pintu kamar Jeje. Menyesal pasti iya,karena selama ini Raya selalu egois,manja dan sombong.

Raya berjalan dengan lesu menuju kamar Xander untuk curhat.

Tok tok tok

"Dad,boleh Raya masuk?" Tanya Raya saat sudah membuka pintu sang Ayah.

"Masuk aja Ray" Sahut Xander tanpa menoleh karena ia sedang sibuk dengan ipadnya.

"DAD" rengeknya.

"Hem" Jawab Xander singkat karena dirinya benar-benar sibuk karena seharian ia meninggalkan pekerjaannya demi Jeje. Alhasil malamnya ia sibuk memeriksa laporan yang dikirim Devan via email.

"Mau curhat. Jeje marah sama Raya" Ucap Raya dengan nada memelas.

Mendengar nama Jeje disebut ,Xander kemudian mematikan Ipad nya dan meletakkan di meja nakas.

"Why?" Lalu Raya menjelaskan pokok permasalahannya secara detail kepada Xander. 

"Seharusnya kamu lebih dewasa Ray,perkataanmu sangat melukai hati Jeje. Minta maaf lah dengan benar" nasehat Xander.

"Raya udah minta maaf dad,tapi Jeje sudah terlanjur kecewa dengan Raya" ucap Raya sedih.

"Kalau begitu biarkan Jeje sendiri dulu"Jelas Xander dan diangguki Raya.

Mungkin ini adalah momen yang pas untuk membicarakan hubungannya dengan Jeje.

"Ray,bolehkah daddy bicara lebih serius?"

"Hem ?".

"Bolehkah Daddy menikah lagi?" Ucap Xander to the point.

Membuat Raya terkejut dan hampir saja keselek ludahnya sendiri.

Pasalnya Raya sudah sering meminta Xander untuk menikah lagi. Tapi pria bule itu selalu menolak mentah-mentah.

Padahal banyak wanita cantik dan **** yang selalu mendekati daddynya itu tapi Xander tidak pernah tertarik alasannya karena mereka tidak tulus dan hanya mengincar hartanya saja dan itu dibenarkan Raya.

Tapi sekarang ayahnya itu tiba-tiba meminta izin padanya untuk menikah lagi? Dan siapakah wanita itu yang mampu meluluhkan hati ayahnya yang sedingin es?.

"Maksud Daddy ? Mau menikah dengan siapa ?" Tanya Raya sangat penasaran.

"Ada, dia wanita cantik yang baik dan juga tulus" Jawab Xander tersenyum.

"Dad,sudah sering kali Raya meminta Daddy untuk menikah lagi ! Raya sudah besar dan Raya mengerti akan kebutuhan Daddy,Raya akan bahagia jika Daddy bahagia" Ucap Raya seraya memeluk erat Daddynya.

Xander tersenyum menanggapi ucapan putrinya, ternyata di balik sifat putrinya yang manja dan egois,Raya begitu memikirkan dirinya.

"Ini bukan masalah kebutuhan biologis,sayang. Menikah bukanlah hal yang mudah dan banyak hal yang perlu di pertimbangkan. Daddy memang tampan dan kaya,banyak wanita diluar sana yang tergila-gila dengan Daddy. Tapi apa mereka semua tulus ? Atau mereka mau menerima mu sebagai putri sambung ? Tidak semudah itu sayang" jelas Xander,sambil mengusap rambut panjang putrinya dengan sayang.

"Ya,Raya tau Dad dan terimakasih karena selalu memikirkan kebahagiaan Raya. Tapi siapa kah wanita itu ?".

"Kamu adalah prioritas untuk Daddy jadi jangan berterimakasih dan kamu sangat mengenal wanita itu,Ray" ucap Xander,membuat Raya menautkan alisnya dan mendongak menatap sang Daddy.

"Aku mengenal nya? " Xander mengangguk.

"Siapa ? Raya tidak mempunyai kenalan tante-tante Dad" Ucap Raya,bingung dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Bibir Xander berkedut ingin tertawa karena melihat wajah bingung putrinya.

"Ayolah Dad ! Aku bingung ! Tapi Daddy ingin menertawakan ku !" Raya mencebikan bibirnya kesal. Otaknya bekerja keras untuk mengingat wanita yang kata Daddynya sangat ia kenal. Tapi ingatannya tiba-tiba mengingat wanita yang tinggal di depan rumahnya.

"Oh my God ,Dad ! Jangan bilang Daddy mau menikah dengan tante Sarah janda genit didepan rumah kita itu ? Big No Dad,Raya tidak setuju !" Raya beranjak dari duduknya sambil berkacak pinggang dan menatap tajam Daddynya.

"Baby,bukan dia. Melihatnya saja Daddy sudah mual" Ucap Xander,membuat Raya bernafas lega.

"Hufff,syukurlah jika bukan janda genit itu".

"Tapi siapa wanita yang beruntung itu Dad ? Ayolah beritahu ,jangan sampai membuatku mati penasaran" kesal Raya,karena sejak tadi Xander seolah sengaja mengulur waktu.

"Sebenarnya dia ada di antara kita dan kamu sudah sangat mengenalnya".

"Langsung saja siapa dia ? Terlalu bertele-tele nih Daddy" Kesal Raya,membuat Xander terkekeh karena putrinya sangat terlihat tidak sabaran.

"Di adalah Jenita Putri" jawab Xander dengan tegas.

"WHAT !!!!"

Kira-kira Raya merestui hubungan mereka gak ya?

Penasaran? kasih like sama bunganya Donk 🌹🌹🌹