NovelToon NovelToon
Mendadak Nikah Muda

Mendadak Nikah Muda

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / One Night Stand / Anak Kembar / Penyesalan Suami
Popularitas:401.8k
Nilai: 4.6
Nama Author: ZiOzil

Dua kali Kenan melakukan kesalahan pada Nara. Pertama menabrak dirinya dan kedua merenggut kesuciannya.
Kerena perbuatannya itu, Kenan terpaksa harus menikah dengan Nara. Namun sikap Kenan dan Mamanya sangat buruk, mereka selalu menyakiti Nara.

Bagaimana perjalanan hidup Nara?
Akankah dia mendapat kebahagiaan atau justru menderita selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ZiOzil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 6.

Kenan pun tiba di apartemen Jessi dan gadis itu langsung mengajaknya bergabung dengan yang lain. Tampak Han, Ivan, Radit dan teman-teman Jessi sedang berpesta sambil menenggak minuman keras.

"Kamu mau minum?" Jessi menawarkan segelas Vodka.

Kenan menggeleng, "Aku enggak minum!"

Jessi mengerutkan keningnya, "Loh, kenapa?"

"Sejak kecelakaan itu, aku berjanji pada Papa untuk enggak minum minuman keras lagi," terang Kenan.

"Tapi sedikit saja kan enggak apa-apa, Ken," Jessi memaksa.

"Enggak, Jess!" Kenan mendorong pelan tangan Jessi yang memegang gelas berisi Vodka tersebut.

"Ya sudah, kalau begitu aku ambil minuman lain saja." Jessi pun mengalah dan segera beranjak ke dapur.

Tak berapa lama, Jessi kembali dengan segelas Coca Cola dan memberikannya kepada Kenan, "Nah, kamu minum ini saja!"

Kenan menerima minuman itu lalu menenggaknya, Jessi menatap Kenan sambil tersenyum penuh arti. Kenan tak menyadari jika gadis seksi itu telah mencampurkan sesuatu ke dalam minuman tersebut.

Semua orang begitu menikmati pesta kecil-kecilan ini, dan beberapa dari mereka ada yang sudah teler. Radit yang mabuk bertingkah konyol, membuat Kenan tertawa melihatnya.

Namun beberapa saat kemudian, kepala Kenan mulai terasa pusing. Tubuhnya mendadak gerah dan degup jantungnya seketika tak beraturan. Kenan merasa hasratnya mulai terpancing, dia gelisah dan berkeringat.

Jessi yang menyadari tingkah Kenan pun bertanya, "Kamu kenapa?"

Kenan menggeleng sambil memegangi tengkuknya, pandangannya terasa kabur, "Enggak tahu, aku ngerasa aneh."

Jessi mendekati Kenan dan meraba paha pemuda itu hingga nyaris menyentuh sesuatu yang mulai menegang, "Kamu sakit?"

Kenan tak menjawab, dia menelan ludah, dan berusaha menahan gejolak birahi di dalam dirinya. Rupanya Han memperhatikan gelagat aneh sahabatnya itu.

"Kau kenapa?" tanya Han.

"Entahlah, aku ngerasa ada yang enggak beres dengan tubuhku," keluh Kenan.

"Kamu mau istirahat di kamar?" Jessi sengaja memancing Kenan.

Kenan menjadi panik, dia sontak beranjak walaupun kepalanya terasa pusing dan tubuhnya gemetar menahan sesuatu yang mendesak ingin terlampiaskan.

Melihat Kenan berdiri, Jessi dan semua orang heran.

"Ken, kamu mau ke mana?" Jessi bertanya dengan cemas.

"Aku harus pulang!" jawab Kenan gugup.

Jessi tercengang, "Tapi pestanya belum selesai."

"Iya, Ken. Kau bahkan baru saja datang!" Han menimpali.

"Sorry, aku harus pulang!" Kenan langsung meninggalkan apartemen Jessi dengan langkah terburu-buru, dia tampak gelisah dan aneh.

Jessi memandangi kepergian Kenan dengan kesal, padahal tadi dia sengaja mencampurkan obat perangsang pada minuman Kenan, berharap hari ini dia bisa mendapatkan pemuda yang sudah lama dia cintai itu. Tapi rencananya harus gagal dan berantakan.

"Sebenarnya dia kenapa? Aneh banget!" ujar Han bingung.

Jessi hanya menaikkan kedua bahunya dengan wajah masam, meskipun dia tahu Kenan kenapa, tapi dia tak mungkin mengatakannya pada Han.

***

Windy sedang membaca majalah di kamarnya, setelah mandi, hati dan pikirannya terasa lebih tenang meskipun masih ada rasa kesal karena kehadiran Nara di dalam rumahnya.

"Ma, buruan siap-siap!" desak Hendra yang tiba-tiba datang menghampiri istrinya itu.

Windy mengernyit bingung, "Siap-siap untuk apa, Pa?"

"Barusan Pak Bobby menelepon, anak Pak Dicky meninggal dunia karena kecelakaan."

Windy terkejut, "Ya ampun, kasihan sekali."

"Makanya sekarang kita akan ke rumah Pak Dicky untuk melayat."

"Iya-iya, Pa." Windy buru-buru mengganti pakaiannya dan memoleskan sedikit make up di wajahnya.

Setelah selesai, Hendra dan Windy pun bergegas pergi. Dicky adalah salah satu investor di perusahaan properti yang kini Hendra jalankan, jadi tak mungkin mereka tidak datang ke rumah duka.

Tak berapa lama, mobil Kenan memasuki pekarangan rumah, dia memarkirkan mobilnya sembarangan dan buru-buru masuk dengan langkah sempoyongan karena merasa pusing. Kenan menaiki anak tangga sambil terus berusaha mati-matian menahan gejolak yang menggebu-gebu, dia hampir tak sanggup lagi mengontrol hasratnya yang mulai menggila. Napasnya mulai memburu dan sedikit terengah-engah.

Kenan bermaksud menuntaskan semuanya sendiri dan dia tak mungkin melakukan itu di apartemen Jessi, namun saat lewat di depan kamar yang ditempati Nara, Kenan berpapasan dengan Bi Ani yang keluar dari kamar tersebut, dan tanpa sengaja dia melihat Nara sedang tertidur.

"Mas Kenan sudah pulang?" tanya Bi Ani.

"Hem." Kenan berusaha bersikap biasa.

"Mau saya buatkan sesuatu?"

"Enggak!" Kenan berlalu dari hadapan Bi Ani, dan wanita paruh baya itu pun segera turun ke lantai bawah.

Namun pikiran kotor tiba-tiba menghantui Kenan, entah setan apa yang merasukinya, tanpa pikir panjang dia kembali ke kamar Nara lalu membuka pintu dan masuk. Kali ini dia sungguh tak bisa menahan dirinya lagi saat melihat tubuh gadis di hadapannya itu, dengan gelap mata Kenan langsung naik ke atas ranjang dan mulai mencumbui Nara dengan beringas.

Nara yang tertidur sontak terbangun dan kaget dengan aksi tak senonoh itu, dia berbalik dan terkejut saat tahu siapa pelakunya. Dia memberontak dan berusaha menghentikan Kenan.

"Jangan! Aku ...." Nara tak sempat melanjutkan kata-katanya karena Kenan terlanjur membungkam mulutnya.

"Diam lah! Jangan berisik!" Kenan menatap Nara penuh hasrat.

Nara menggeleng dan masih mencoba melepaskan diri, dia mendorong Kenan dengan satu tangan, karena tangannya yang satu lagi masih sakit. Tapi tenaga Nara kalah dengan Kenan yang sudah seperti orang kesetanan. Dia ingin berteriak tapi Kenan masih membekap mulutnya dengan kuat.

Kenan tak bisa berpikir jernih lagi, dia bahkan tak peduli siapa yang kini ada di bawah kungkungan nya. Yang dia inginkan adalah segera menuntaskan apa yang sejak tadi mendesak ingin keluar. Kenan menarik underwear yang Nara pakai hingga robek dan langsung menyatukan tubuh mereka.

Kamar itu pun menjadi saksi bisu Kenan merenggut paksa kehormatan yang selama ini Nara jaga, dan gadis manis itu hanya mampu menahan sakit di hati dan daerah intinya, dia tak berdaya untuk melawan Kenan dalam keadaan sakit seperti ini dan hanya mampu menangis pilu.

"Ah ...." Kenan memejamkan matanya, dia masih menutup mulut gadis itu agar tidak bersuara.

Nara tetap berusaha memberontak dengan sisa-sisa tenaganya, namun Kenan terus saja bergerak di atasnya sembari mendesah nikmat, mengabaikan dirinya yang menangis dan kesakitan.

Namun tiba-tiba pintu kamar itu dibuka lagi oleh Bi Ani yang membawakan minum untuk Nara, betapa terkejutnya dia saat melihat pemandangan memalukan tersebut.

"Ya Tuhan! Mas Kenan, Mbak Nara!" pekik Bi Ani yang kaget setengah mati dan langsung menutup kembali pintu kamar itu.

Kenan yang terkejut pun langsung menghentikan aktivitasnya dan melompat dari ranjang. Dia segera memungut celana dan buru-buru mengenakannya. Sementara Nara hanya bisa meringkuk sembari menarik selimut menutupi dirinya, dan menangis terisak-isak.

Di saat bersamaan Hendra dan Windy yang sudah pulang heran melihat Bi Ani terpaku di depan pintu kamar itu dengan wajah tegang dan pucat.

"Bi Ani, sedang apa di sini?" tanya Hendra.

Bi Ani terkesiap dan semakin tegang, dia menatap pasangan suami istri tersebut dengan gugup dan gemetar, "I-itu, Pak. Mas Kenan sama Mbak Nara ...."

***

1
Tatik Wae
mungkin ibunya Kenan dr klrg kaya raya JD begitu sifatnya..
Hasnadia Amir
ceritanya bagus lucu dan menggemaskan
D_Mayanti
Lumayan
Desna Wati Desna
Luar biasa
Meryy4321
Biasa
Meryy4321
Kecewa
Qaisaa Nazarudin
Dosa gak sih aku bahagia di atas penderitaannya Windy...👏👏👏💃💃💃
Qaisaa Nazarudin
💃💃💃💃💃 KARMA IS REAL..
Qaisaa Nazarudin
Thor bikin Suami windy selingkuh,Biar tau rasa dia..
Wayanjunipurnamiasih Puranamiasih
novelnya bagus banget,ceritanya bikin aku terharu rela bergadang bacanya thor
Marmi Febriani
kasian sekali nara
Prima Mustika
kenan ntar beneran suka sama Nara,cuma masih sok jaim aja
Prima Mustika
kisah percintaan anak remaja dimanja mama, jadinya berbuat seenaknya.
beruntung papa Hendra bersikap tegas
Ama
keren novelku thor😍 dua novel dah aku baca tamat
Titin Sundari
semakin bagus ceritanya...makasih Thor
Rieyaa Dion
sangat menarik..
Amin Srgfoo
bagus ceritanya konflik ngak bikin jenuh bacanya
Rismawati Rismawati
baru mampir kliatan nyaa sii seru🤭
Qilla
biasa
Rumi Sumbayak
Thor klau Nara sakit parah teeruuuus nitnat ngk seru buat mereka bahagia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!