Lady Rosella Valencie Zhalaena de Santos adalah seorang putri bungsu dari Raja Aldrich Xavier de Santos dan Ratu Diona Gracelya Joxiel de Santos. Lady Rosella memiliki dua kakak laki-laki bernama
Leovarnost Ivandra de Santos Putra Mahkota dan Bryan Felix de Santos dengan bergelar pangeran kedua. Ketiga saudara itu telah diberkati ketampanan dan kecantikan tiada tanding di negeri Alaida negeri yang sangat terkenal modern dengan kekayaan rempah dan alam juga rakyat yang makmur.
Berbeda dengan kedua kakanya. Lady Rosella selalu dikurung di dalam kamarnya atas perintah Raja dan Ratu karna suatu alasan.Bukan karna mereka tidak menyayangi putri bungsu mereka tersebut tapi mereka seperti itu karna tidak ingin putri satu-satunya dalam bahaya karna kecantikannya yang bisa membunuh siapapun yang melihatnya kecuali anggota keluarga inti.
Lady Rosella terlahir spesial dengan kecantikan bak dewi dari para dewi bahkan dewi yunani pun kalah dengan kecantikannya. Tidak ada yang bisa menandinginya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendi 20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
Happy Reading
Terlihat empat orang pria yang berbeda usia tengah berada di dalam kamar yang begitu mewah dan luas bernuansa hitam putih
Tampak sang duke tengah di periksa oleh tabib kerajaan saat ini ditemani dengan putra mahkota dan matthias.Mereka berdua begitu kaget ketika mengetahui sang duke memanggil tabib dan mereka tentu khawatir jika terjadi apa-apa kepada duke mereka.Tak lama tabib telah selesai memeriksa duke harvey nampak terlihat jelas kening tabib itu berkerut bingung
"Ada apa denganku, cepat katakan" sang duke yang begitu tak sabaran merasa kesal melihat tabib di hadapannya hanya diam seolah berpikir sesuatu
"Maafkan saya yang mulia, saya telah memeriksa jantung anda dengan baik dan mengulang beberapa kali tapi anda baik-baik saja semuanya tampak sehat" ucapan tabib itu membuat pangeran gilbert dan matthias menghela nafas lega
Tetapi tidak dengan sang duke ia merasa tabib ini tak
memeriksanya dengan baik ia merasa murka karna sang tabib berbohong kepadanya
"Jika kau berani membohongi ku akan ku penggal kepalamu saat ini juga"
Mendengar ucapan yang begitu kejam dari sang duke tabib itu dengan cepat bersujud meminta ampun
"Tolong ampuni saya yang mulia, tapi saya berani
bersumpah demi dewa anda sangat sehat"
Duke harvey yang memang tak berbelas kasih seakan tak menerima alasan apapun yang di ucapkan tabib itu dan akan memenggalnya saat itu juga.Namun, ketukan dari pintu membuat mereka semua
mengalihkan atensinya
"Matthias buka pintunya" perintahnya yang langsung di laksanakan oleh matthias.Pintu pun terbuka menampilkan duchess rosella yang masih memakai pakaian khas kerajaan alaida
Pangeran gilbert dan matthias yang menatap duchess rosella dengan pakaian yang tampak asing di mata mereka hanya bisa terdiam kagum dan segera menyembunyikan ekspresi terpesona mereka
Sedari tadi sang duke menatap tajam dan tak suka ke
penampilan duchess rosella.Entah kenapa ia begitu tak suka melihat gadis itu memakai pakaian yang menurutnya sangat aneh dan jelek
Tapi tak bisa di pungkiri duchess rosella begitu berkali-kali lipat lebih cantik dan semakin mempesona saat memakai pakaian aneh seperti itu
Hanya saja sang duke lebih menyukai jika gadisnya itu
memakai pakaian khas kerajaan cahaya yang lebih tertutup
"Salam kepada yang mulia putra mahkota, yang mulia duke harvey semoga dewa cahaya selalu memberkati kalian"ucapan salam itu juga dibalas oleh pria yang berada di kamar itu kecuali sang duke
Suara yang begitu lembut dan jernih dari duchess rosella seakan membuat ke empat pria yang berada di sana terhanyut dan merasa tenang.Tak lama jantung duke harvey kembali berdetak tak karuan dan langsung menyuruh tabib yang akan ia penggal tadi
untuk memeriksanya kembali
Melihat keanehan itu tabib benar-benar dibuat pusing tapi setelah berhasil berperang dengan pikirannya tabib itu dapat menyimpulkan sesuatu
Walaupun tabib itu saat ini telah tau penyebab jantung
sang duke yang selalu berdetak tiba-tiba ia hanya akan
memendam dan tak berani mengatakan yang sebenarnya karna ia tau konsekuensinya dan itu sangat lancang jika tabib itu berani langsung menyimpulkan isi pikirannya
Tetapi tak hayal tabib itu akan memberi sedikit petun juk untuk sang duke
"Yang mulia maafkan kelancangan saya, boleh kah saya bertanya" ucap tabib itu takut-takut dan sangat gugup
"Katakan" meneguk ludah kasar setelah mendengar ucapan singkat itu
Beberapa orang di kamar itu yang sedari tadi hanya
menyimak juga begitu penasaran dengan apa yang akan ditanyakan oleh sang tabib
"Begini yang mulia, mengenai masalah jantung anda, apakah jantung anda hanya akan berdetak tak karuan jika anda melihat duchess rosella"
Mendengar namanya di sebut membuat sang duchess sedikit terkejut dan menatap bingung ke tabib itu seolah meminta penjelasan maksud ucapannya
Terlebih lagi pertanyaan itu seakan disetujui olehnya karna ia pun merasakan jantungnya selalu berdetak tak karuan akhir-akhir ini ketika melihat sang duke
Tak berbeda jauh dari ekspresi duchess rosella, duke harvey pun menampilkan ekspresi bingung tetapi tetap setia menatap tajam ke arah tabib.Pangeran gilbert pun merasakan hal yang sama ia tak mengerti akan ucapan tabib tersebut
Kecuali matthias karna ia yang memang telah ber usia
tahun itu tentu mengetahui maksud dari tabib itu
Duke harvey yang terkenal begitu kejam dan tak berperasaan ini sebenarnya hanya pria polos yang tak mengerti tentang perasaannya dan ia belum pernah mengalami perasaan itu sebelumnya maka dari itu ia tak mengerti dengan keadaan dirinya saat ini
"bagaimana kau tau" ekspresi sang duke terlihat sangat tajam meminta penjelasan ke tabib tersebut
"M-maafkan saya yang mulia, tapi jik.." ucapan sang tabib tiba-tiba dipotong oleh suara matthias
"Keluar lah, biar aku yang memberi tahunya"
Tabib itu pun langsung membungkuk dengan cepat lalu keluar dari sana
Melihat matthias yang begitu tak sopan membuat sang duke sangat murka la pun bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah matthias lalu mencengkeram kerah pria tersebut
"Kau.. beraninya kau!" tatapan duke harvey seolah berapi-api saat ini seakan ingin melenyapkan matthias saat ini juga
Duchess rosella yang sedari tadi terdiam dengan cepat
menuju ke arah duke harvey dan berusaha menarik tangan sang duke karna matthias kini terlihat susah bernafas akibat cengkraman yang begitu kuat
"Lepaskan, apa kau akan membunuh tangan kanan mu
sendiri? kau sangat kekanak-kanakan!!"Tak menghiraukan perkataan gadis itu sang duchess kembali berucap
"Kau selalu berbuat sesuka mu sendiri tanpa memikirkan orang lain! kau pikir dengan kau seperti ini orang-orang akan selalu berpihak kepadamu? ka-kau begitu egois!!" ucapnya bergetar
Mendengar perkataan dari duchess rosella membuatnya semakin murka ia pun berbalik dan langsung mencekik leher gadis itu.Pangeran gilbert dan matthias begitu terkejut dan langsung melangkah mendekat
"Yang mulia sadarlah, itu istrimu tolong jangan seperti ini" ucapan dari pangeran gilbert tak membuat duke harvey terpengaruh la makin mencengkeram leher duchess rosella dan menatapnya begitu tajam
Matthias dengan sisa-sisa tenaganya setelah di cengkram tadi memegang tangan sang duke agar melepas duchess rosella begitupun dengan pangeran gilbert yang memegang tangan sang duke
Keduanya begitu tak kuat menahan tenaga duke harvey dan tak bisa melepas tangan itu dari leher sang duchess Duchess rosella yang sudah lemas dan susah bernafas perlahan-lahan merasakan penglihatannya menggelap dan ia pun tak sadarkan diri
Duke harvey yang tersentak kaget dengan kelakuannya
sendiri merasa sangat menyesal saat melihat gadisnya tergeletak tak berdaya
la pun meninggalkan kamarnya melangkah pergi karna
pikirannya yang begitu kacau dan emosinya yang tak
terkendali tapi yang pasti saat ini ia harus menjauh dari duchess rosella
Duke harvey tak ingin jika melukai gadis itu lagi
Tubuhnya begitu bergetar hebat menahan rasa benci kepada dirinya yang datang tiba-tiba.Pangeran gilbert dan matthias yang melihat duke harvey telah pergi langsung memanggil tabib untuk memeriksa sang
duchess
Duchess rosella pun kini di angkat oleh pangeran gilbert dibawa kembali ke kamarnya.Pangeran gilbert begitu kaget dengan kejadian yang begitu tiba-tiba
Walaupun ia sudah berkali-kali melihat duke harvey
menghabisi nyawa orang tapi ia tak pernah menyangka jika duchess rosella atau istrinya sendiri akan duke itu sakiti juga seperti ini la hanya bisa berdoa kepada dewa semoga sang duchess
baik-baik saja