Di khianati sang kekasih dengan adik tiri nya membuat Kania memutuskan untuk keluar dari rumah karena dia tidak bisa satu rumah lagi dengan sang adik Tiri dan mantan kekasih nya.
Kania memilih tinggal di kost dan melanjutkan kuliah nya tapi dia justru terlilit hutang sang sahabat, bagaimana cara Nia membayar hutang sang sahabat nya
Yuuk mampir di cerita terjerat cinta Om Duda 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kafe
"Jadi kapan rencana pernikahan nya Pak Ben?" tanya Mr. Pieter suami Ambar, mereka sedang meeting untuk membahas proyek baru nya dan Ambar juga ikut karena Ambar sendiri menjadi sekretaris sang suami.
"Hmm.... mungkin tahun ini" jawab Ben
"Kenapa kamu terlihat jarang membawa nya Ben?" tanya Ambar
"Dia sibuk, maklum pegawai Bank"
"Dia cukup cantik, hati-hati di ambil orang Ben jika tidak segera kamu nikahin" canda Mr Pieter
"Ya, secepat nya "jawab Ben singkat, sejak malam reuni itu dia tidak pernah lagi bertemu Nia karena memang mereka tidak punya kepentingan.
"Jangan lupa undangan nya Ben" ucap Ambar
"Ya.. pasti"
"Kamu tau Ben, Ambar justru mengira dia perempuan sewaan mu karena perbedaan usia kalian cukup jauh"aku Mr. Pieter membuat Ben tersedak
"Ben...kamu tidak apa-apa?" tanya Ambar sambil menyodorkan segelas air putih
"Terimakasih"
Mr.Pieter sedikit memicing kan mata nya saat melihat Ambar yang masih perhatian pada Ben,apa istri nya ini masih ada rasa dengan rekan bisnis nya ini.
"Sis apa sudah kamu catat semua hal penting mengenai meeting ini?" tanya Ben mulai mencair kan suasana
"Sudah pak,nanti akan saya email pada bapak" jawab Siska
Ambar melihat sosok perempuan yang baru masuk kedalam kafe seperti nya dia pernah melihat nya.
"Bukan nya itu kekasih kamu Ben" tunjuk Ambar membuat tubuh Ben membeku,Ya Nia masuk kedalam Kafe dan berjalan mendekat dengan kursi nya.
"Ajak gabung Ben" pinta Ambar membuat Ben terdiam,apa Nia mau membantu nya lagi kali ini secara tidak ada kesepakatan sebelumnya.
"panggil mbak Siska" ucap Ambar pada Siska,Ambar cukup mengenal Siska karena mereka sering bertemu sat meeting.
"Buk Nia" panggil Siska membuat Nia tertegun mendengar nama nya di panggil,Dia melihat ke arah Siska dan di sebelah nya ada Ben,lalu Nia menatap perempuan di hadapan Ben, Ambar mantan istri Om Ben.
"Astaga.... kenapa bertemu di sini, penampilan ku" batin Nia yang melihat penampilan nya sedikit acak-acakan karena lelah bekerja.
"Sini Bu" ucap Siska lagi berusaha memberikan kode pada Nia
Nia menatap Maya meminta bantuan.
"Sudah ikuti saja alur nya Ni" bisik Maya memberikan semangat
Nia dan Maya berjalan mendekati Ben,dan di sambut Ben dengan pelukan.
"Bantu aku kali ini" bisik Ben dan di anggukki Nia pelan
"Baru pulang sayang?" tanya Ben basa-basi
"Iya o-mas, sudah lama di sini?" tanya Balik Nia
"Kalian janjian?" tanya Ambar
"Tidak!" jawab Nia cepat
"Tadi nya kami mau makan malam sebelum pulang tapi tidak di tau kalau Mas Ben sedang Meeting di sini" lanjut Nia
"Mau pesan apa?" tanya Ben
"Nggak usah mas,nanti malah ganggu acara meeting nya,aku di sana saja" tunjuk Nia di sudut ruangan
"Kamu terusin saja kerja nya"
"Sudah selesai,kalian bisa makan bersama" ujar Mr.Pieter yang sudah terlihat kurang mood sejak melihat perhatian Ambar pada Ben tadi.
"Kami pamit dulu Ben, lanjut kan acara makan nya, jarang-jarang kan kalian bertemu" ucap Mr.Pieter pamit dan di anggukki Ben
Setelah kepergian mereka Nia langsung berdiri.
"Mau kemana?" tanya Ben
"Pindah di sana om,nggak enak di lihat orang"
"Kenapa? apa aku begitu menyeramkan?"tanya Ben
"Buk-an!!! itu om"
"Di sini sana" pinta Ben
Nia menoleh pada Maya dan di anggukki Maya setuju, bagaimana pun juga dia datang bersama Maya jadi meminta persetujuan sahabat nya itu terlebih dahulu.
"Aku ke toilet sebentar Om" pamit Nia,dia tampak gugup berhadapan langsung dengan lelaki tampan itu.
Nia berjalan pelan kearah toilet,dia melihat dandanan nya, untung saja lipstik nya masih stay dan wajah nya tidak begitu kucel jadi tidak membuat malu Om Ben tadi.
"Huffs..... kenapa malah salah tingkah gini ya,Nia sadar dia cuma meminta bantuan mu, tidak lebih" batin Nia men sugesti dirinya sendiri
"Tenang.....Nia....atur Nafas" ujar nya menarik nafas pelan lalu di buang nya
Melihat penampilan nya yang sudah rapi Nia berjalan keluar dari toilet karena masih gugup Nia tidak sengaja bertabrakan
"Brugk....."
"Aw......"ringis nya
"Maaf...Ma-"
"Nia"
Nia menatap lelaki yang tertabrak dengan nya, Fahmi yang hendak ke toilet tidak sengaja menabrak Nia yang kelua.
"Kamu tidak apa-apa"
"Tidak" tepis Nia saat Fahmi hendak membantu nya.
"Mas.... apa-apa kalian!" pekik Carla marah melihat Fahmi hendak memegang lengan Nia
"Suami mu menabrak ku La" jelas Nia
"Pasti ini akal-akalan Mbak kan" tuduh Carla
"Jangan asal menuduh La,tadi tidak sengaja" jelas Fahmi
Maya dan Om Ben yang mendengar keributan itu langsung mendekat.
"Mbak,Mas Fahmi sudah menjadi Suami ku mbak,apa mbak nggak malu ingin merebut suami adik mbak sendiri" tunjuk Carla
"Astaghfirullah....kenapa kamu bicara seperti itu la?" tanya Nia heran,dia sangat malu karena hampir semua pengunjung mendengar keributan ini.
"La.... apa-apaan kamu,ayo pulang" ajak Fahmi menarik tangan Carla
"Mas,aku ini sedang hamil mas,aku tau kalian pernah bersama dulu tapi sekarang kita suami-istri apa pantas kalian bermesraan di sini sedangkan aku dalam kondisi hamil anak kamu!!" cecar Carla
"Sayang,kamu tidak apa-apa?" tanya Om Ben yang baru datang langsung memeluk Nia membuat Carla terdiam, begitu juga Fahmi yang melihat nya mendadak cemburu.
"Rasain loe,mampus" batin Maya senang, untung nya Maya sempat sedikit bercerita pada Om Ben siapa Carla saat melihat keributan tadi.
"Ada yang luka sayang?" tanya Om Ben dan du jawab gelengan kaku oleh Nia
"Maaf,apa anda yang terluka, jika ia bisa kita bawa kerumah sakit atau klinik terdekat,nanti semua biaya nya saya yang bayar"ucap Ben
"Sombong sekali kamu ingin membayar semua nya,siapa kamu" ucap Carla sinis
"Saya calon suami Nia, perempuan yang sudah menabrak suami kamu,maaf ya, mungkin calon istri saya tadi tidak fokus atau-"
"Tidak apa-apa pak, saya juga tidak lihat tadi" potong Fahmi
"Ayo la,kita pulang"
"Tapi kita belum makan mas,aku nggak mau pulang"tolak Carla
"Ayo la"bentak Fahmi mulai Emosi pada kelakuan Carla
"Ayo mas,aku mau pulang" ajak Nia yang sudah kehilangan selera makan nya
"May,antar aku pulang" pinta Nia saat berjalan menjauh dari Fahmi
"Saya saja yang mengantarkan Nia pulang Maya"
"Tidak usah Om, kasihan bu Siska" tolak Nia
"Saya bisa naik taksi bu, tidak masalah " jawab Siska cepat,dia cukup tau diri saat ini
"Tapi-"
"Aku juga mau buru-buru May tadi nyokap nelpon mau di antarin ke rumah adik nya" alasan Maya membuat Nia menghela nafas panjang
"Bagaimana?" tanya Om Ben,Nia melirik ke arah Fahmi dan Carla pasti mereka tidak akan percaya jika Nia harus naik taksi saat ini,mau tak mau Nia mengangguk kan kepala nya setuju.