NovelToon NovelToon
Kehidupan Penuh Luka

Kehidupan Penuh Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Selingkuh / Cerai
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Clara

Kehidupan memang penuh lika-liku. Itulah yang terjadi pada kisah kehidupan seorang gadis cantik yang merupakan putri seorang pengusaha kaya raya. Namun hidupnya tidak berjalan semulus apa yang dibayangkan.

Jika orang berpandangan bahwa orang kaya pasti bahagia? Tapi tidak berlaku untuk gadis ini. Kehidupannya jauh dari kata bahagia. Ia selalu gagal dalam hal apapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

..."𝙰𝚙𝚊 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚍𝚒𝚝𝚊𝚔𝚍𝚒𝚛𝚔𝚊𝚗 𝚋𝚎𝚛𝚝𝚎𝚖𝚞 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚖𝚎𝚛𝚊𝚜𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚛𝚙𝚒𝚜𝚊𝚑𝚊𝚗?"...

...𝓐𝓻𝓵𝓵𝓪 𝓡𝓪𝓽𝓾 𝓐𝓼𝔂𝓲𝓵𝓪 𝓦𝓲𝓷𝓪𝓽𝓪...

"Eh lo kalau jalan pake mata" Gerald dan Bella menoleh secara serempak ke arah sumber suara. Dahi pria itu berkerut dan menatap pada satu titik.

"Maaf maaf saya gak sengaja" Seorang pria berlari keluar dari restauran setelah membuat kegaduhan tersebut.

"Aku kaya kenal" gumam Gerald

"Kakak ngomong sesuatu?" Gerald menoleh menatap Bella kemudian menggelengkan kepalanya.

"Gak ada"

Lima belas menit mereka menunggu akhirnya pesanan keduanya datang. "Selamat menikmati" ucap seorang pelayan yang mengantarkan pesanan mereka.

"Terima kasih" ucap Bella dan tersenyum.

"Wah spicy chicken" Mata gadis itu berbinar saat melihat makanan kesukaannya ada di hadapannya. "Kenapa memangnya?" tanya Gerald

"Ini tuh makanan kesukaan aku tau kak. Dari kecil sampe sekarang aku suka banget makan spicy chicken dan biasanya kalau aku gak mau makan mama pasti buatin ini biar aku mau makan" ujar Bella

"Kamu tuh sama kaya Arlla tau ga" Bella menoleh dan mengernyitkan dahinya. "Sama?"

"Iya kalian tuh sama. Meskipun kamu gak sayang sama Arlla tapi makanan kesukaan kalian berdua itu sama" tutur Gerald membuat Bella terdiam.

"Mungkin sebuah kebetulan" Bella mulai melahap makanannya dan tidak berminat melanjutkan pembahasan mengenai kesamaan dirinya dengan Arlla.

"Boleh aku tanya sesuatu sama kamu?"

"Boleh, mau tanya apa?" Bella membalas tatapan Gerald yang cukup intens memandangi dirinya.

"Apa alasan kamu gak suka sama Arlla?" tanya Gerald yang sangat penasaran sedari dulu dengan alasan mengapa adik dan papa dari kekasihnya itu begitu tidak menyukai kehadiran Arlla bahkan sangat membenci wanita itu.

"Itu urusan keluarga aku kak. Kak Gerald gak perlu tau" ucap Bella dan melanjutkan aktivitas makannya. Gadis itu makan dengan sangat lahap hingga habis tak tersisa.

"Sejak kapan kak Gerald suka sama kak Arlla?" tanya Bella

"Sejak SMA" jawab pria itu sembari meminum jus jeruk yang ia pesan tadi.

"Kalian dulu satu sekolah?"

"Iya bahkan satu kelas juga. Aku diem-diem kagum sama kakak kamu itu karena dia cewek yang berbeda menurut aku" ucap Gerald tersenyum mengingat kenangannya dulu di masa putih abu-abu.

"Perasaan semua cewek sama aja"

"Tapi gak berlaku sama Arlla"

"Entah kenapa dia di mataku sangat berbeda. Dia lembut, cantik, dan dia juga berani. Selain pinter di kelas, dia juga menang banyak banget lomba"

"Dia juga aktif organisasi tapi dia gak pernah ngeluh capek atau apapun itu dan selalu happy ngejalanin semuanya"

"Itu yang buat kakak jatuh cinta?" tanya Bella dan diangguki oleh Gerald.

"Aku dulu gak pernah berani ngedeketin Arlla apalagi sampai ngungkapin perasaan. Tapi waktu kuliah ternyata kita satu kampus dan aku coba ngedeketin kakak kamu itu"

"Awalnya memang sebagai temen. Terus aku ungkapin perasaan aku yang aku simpen sendiri dari SMA dan sampe akhirnya aku bisa jadian sama Arlla"

"Senyumnya yang sangat manis itu ngebuat aku ngira kalau dia selama ini baik-baik aja. Tapi ternyata aku salah besar. Dia terlalu kuat nutupin semuanya sendiri"

"Beruntung ya dicintai kakak setulus itu" ucap Bella

"Kalau dia beruntung karena punya aku, jauh lebih beruntung lagi kamu yang selalu mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tua kamu" ucap Gerald

"Aku harap kali ini kamu bener-bener berubah" ucap Gerald

"Mmm kayanya kita harus lanjut deh biar segera sampe" ucap Bella dan mengambil tas miliknya. Gadis itu berdiri setelah menghabiskan sisa minumannya.

Keduanya berjalan meninggalkan restauran dan melanjutkan perjalanan mereka yang tinggal sebentar lagi. Dengan kecepatan penuh, Gerald mengemudi kendaraan besi itu di jalanan yang kosong dan jarang pengguna jalan lain.

Dalam waktu lima belas menit, akhirnya mereka sampai di vila milik Gerald yang berjarak tidak jauh dari Hyde Park. "Cantik sih pantes dia suka kesini" ucap Bella menatap kagum pada pemandangan di depan matanya yang sangat indah.

Gerald melangkahkan kakinya masuk ke dalam vila dan berteriak mencari Arlla. "Arlla!!"

"Sayang!!"

"Dimana kamu?" teriak Gerald dan mencari wanita itu di seluruh ruangan yang ada di dalam vila miliknya itu.

Bella ikut masuk ke dalam vila dan ikut mencari Arlla di lantai dua. "Kak?"

"Kakak disini?"

"Arlla!! Kamu dimana sayang?"

"Gimana Bel?" tanya Gerald sembari mendongak menatap Bella yang ada di lantai dua.

"Gak ada kak"

Gerald mengusap wajahnya kasar. Pria itu mengacak-acak rambutnya kesal. Di lantai bawah tidak ada. Di lantai dua juga tidak ada. Lalu kemana Arlla pergi? Bukankah Livia mengatakan jika wanita itu ada disini?

"Coba kita cari dulu ke... " Gerald lebih dulu melangkahkan kakinya menuju Hyde Park.

Bella berlari menyusul langkah panjang pria itu dan ikut mencari kakaknya. "Kalau dia gak ada disini terus dia ada dimana? Dia gak punya siapa-siapa lagi selain kak Gerald dan kak Livia" ucap Bella

"Arlla" teriak Gerald

"Dimana kamu?"

"Sorry apa kamu lihat wanita yang tingginya sama kaya saya terus rambutnya panjang warna coklat, matanya coklat dan kulitnya putih mungkin ada di sekitar sini atau pernah masuk ke vila itu" tanya Bella pada salah satu orang yang juga ada disana.

"Engga"

Gerald menunjukkan foto Arlla ke beberapa orang yang ada disana siapa tau salah satu dari mereka ada yang melihat Arlla di sekitar sini.

"Kak? Gimana?" tanya Bella

Gerald duduk di salah satu bangku taman dan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. "Arlla kamu dimana sayang?" teriak Gerald meluapkan seluruh emosinya yang tidak berhasil mencari wanita itu.

"Kita bisa coba cari lagi siapa tau dia lagi keluar buat jalan-jalan dan gak ada disini" ucap Bella menenangkan dan memeluk tubuh kekar Gerald.

"Arlla"

"Dia gak punya siapa-siapa lagi selain aku dan Livia" ucap Gerald

"Tapi gak menutup kemungkinan kalau dia pergi ke tempat lain kan. Mungkin kalau kesini nanti Kak Gerald akan mudah tau jadi dia pergi ke tempat lain"

Gerald menarik nafas kemudian menghembuskannya. Ia harus berpikir jernih. "Kita nginep disini beberapa hari dulu. Aku harus keliling cari dia mungkin masih ada di sekitar sini" ucap Gerald dan berjalan menyusuri jalanan untuk mencari keberadaan Arlla yang mungkin saja masih di kota yang sama.

Bella berjalan ke arah lain untuk mengefektifitaskan waktu untuk mencari Arlla. Gerald berjalan ke arah utara sedangkan dirinya berjalan ke arah barat.

"Aku harus punya fotonya kak Arlla dulu" gumam Bella

Gadis itu berlari ke arah vila untuk mencari foto Arlla. Disana pasti ada foto gadis itu setidaknya itu akan membantu dirinya untuk mencari Arlla.

1
Akhmad Soimun
Coba aah Ramaikan, kayaknya bagus..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!