NovelToon NovelToon
Walk In Another World With Shopee Features

Walk In Another World With Shopee Features

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:564
Nilai: 5
Nama Author: jamag

Suatu hari, aku memutuskan untuk melakukan healing sendirian menuju kepedesan nenek ku. Diperjalanan Bus kami mengalami kecelakaan dan yah tiba-tiba saja aku terbangun di hutan belantara...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jamag, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

tugas pertama seorang pedagang penjelajah 2.

Aku melihat pria gemuk yang sangat menjengkelkan. Dia adalah pemiliknya si gadis kecil yang sedang ku gandeng tangannya.

Luis memberikan uang pada si Gemuk itu dan itu hanya satu koin dan dia memberikan sekantong kecil uang pada si Luis.

Pak gemuk itu tersenyum memegang kumis nya dan mendekat pada ku sambil mengobrol bersama Luis.

"Kau beneran gak butuh bayaran dari ku? " Ujarnya si Gemuk itu.

Luis tersenyum padanya. "Akh tak butuh, aku dapat cukup banyak disini berkat kau mau menjual nya... "

Dia si gemuk tertawa pada Luis. "Itu sudah kesepakatan nya kan? Hahaha... "

Dia menatap gadis kecil yang ku pegang tangannya.

"Jadi, aku tak bisa lagi menyiksa gadis rubah ini... Hah, dia juga sudah keliatan rusak... "

Aku mendengar itu menggerakkan gigi dengan kesal tapi berusaha sabar.

"Aku sudah membelinya, tolong jangan takuti dia lagi ... "

Gadis itu beneran ketakutan dan memeluk pinggang ku dengan erat.

Pedagang budak gemuk itu memasang wajah tak enakkan padaku.

"Maafkan aku Tuan, sudah tak sopan pada anda... Aku tak tahu anda tipe penyayang... "

Luis memegang kening nya. "Jangan buat kebodohan lah, Doroni... Kalo pembelian ini dibatalkan Tuan ini gimana... "

Si gemuk itu menatap ke Luis dengan ketakutan karna Luis menatap tajam.

"Iya maafkan aku... "

Dia jadi salah tingkah saat melihat 2 gadis petualang dari parti nya Luis juga menatap tajam padanya.

"Aaaaa, kita langsung buat kontrak nya saja... "

Dia memegang tangan ku sigemhk itu dengan wajah berkeringat ketakutan.

"Tuan, aku akan menyerahkan lambang kontrak padamu... Tolong anda percaya dan menerima nya... "

Aku tak tau maksudnya tapi dia terlihat ketakutan dan tergesa-gesa. Saat aku melihat kearah Luis dan rekan nya...

Aku sadar, ternyata mereka melotot dan itu alasan si gemuk ini ketakutan.

Aku terkejut seperti ada aliran listrik yang membuat tangan ku kebas dan kesemutan sesaat.

Kemudian dia melepaskan tangan ku si gemuk itu.

"Sudah selesai, Tuan... "

Aku melihat lambang diatas punggung tapak tangan ku.

Lambang rubah.

"Ini, lambang apa? Gak bisa hilang seperti tato saja... " Ujarku menyentuh nya dan menggosok gosoknya dengan tapak tangan satunya.

Dia si gemuk berkata.

"Itu lambang sihir Tuan dari budak, bukti bahwa anda pemiliknya... Jika gadis itu menentang perintahmu maka dia akan di sengat oleh sihir Listrik besar... "

Kemudian dia menatapku dengan wajah serius.

"Tapi, aku beri peringatan... Dia adalah Ras Rubah Langit... Separuh malaikat... Anda tau bahwa kontrak seperti ini takkan mrnahannya... Itu alasan dia melarikan diri... "

Aku mendengar itu jadi tersenyum padanya.

"Itu bukan masalah, aku membeli nya tanpa diniat memperbudaknya kok... "

Mereka berempat jadi memandangiku dengan wajah bengong.

Luis tersenyum.

"Aku mendengar hal menarik darimu Tuan... Aneh sekali, membeki budak tapi tak berniat memperbudak nya

... "

Gelda pun tersenyum padaku.

"Pria menarik, siapa namamu? "

Letto.

"Iya siapa namamu? "

Aku mendengar itu menjawab mereka.

"Aku Nanang Luthfi, seorang pedagang penjelajah... "

Pria gemuk tersenyum padaku.

"Jadi anda penjelajah yang berdagang ... Aku doa kan anda sukses ya? "

Aku mendengar ucapannya mengangguk.

"Terima kasih Tuan, atas penjualan nya... "

Dia mengangguk.

-----

Kami berpisah dari Luis dan rekannya, aku membawa gadis kecil itu menuju sebuah restoran biasa di kota.

"Kau belum makan kan, jadi makanlah... " Ucapku pada nya si gadis kecil yang hanya menatap makanan didepannya.

Dia menatapku dengan wajah lesu dan tampak enggan.

"Apa tak masalah aku makan bersama Tuan? Aku akan makan setelah Tuan selesai makan saja ... "

Mendengar ucapannya itu aku jadi tersenyum.

"Siapa namamu? "

Dia menggeleng kepalanya.

"Aku tak punya nama... "

Aku mengembangkan mataku.

"Kok bisa? "

Dia menjawabnya dengan tundukkan kepala.

"Bagi kami suku Beast Human, nama akan diberikan saat mencapai Usia 5 tahun... Aku menjadi budak bersama keluarga, tiga tahun lalu dan saat itu aku masih 3 tahun... "

Mendengar itu aku mengagguk paham.

"Begitu ya... Baiklah... Aku beri kau nama... Apa tak masalah? "

Dia menatapku dengan wajah yang sedikit takut namun seperti berharap dia mau menerima nya.

Lalu dia mengangguk.

Aku melihat itu tersenyum.

"Namamu Iris, kau akan menjadi rekan ku... "

Dia mendengar itu menggeleng kepalanya.

"Rekam? Enggak Tuan, aku adalah budak! "

Aku mendengar itu menyilang tanganku.

"Iris, berhenti protes dan makanlah sekarang! "

Dia mendadak merasakan aliran petir yang perlahan meningkat.

"Baik! " Ujarnya langsung menyuap makanan.

Melihat nya makan aku tersenyum dan ikut makan.

Disaat aku menatap nya lagi, dia makan dengan tangisan yang keluar di kedua matanya.

Aku melihat itu jadi sangat sedih tapi sekaligus bersukur.

"Makan yang pelan Iris... " Ujarku dengan suara lembut menegurnya.

Dia mengangguk dengan terus menyuap makanan dan mengusap air matanya yang terus tumpah.

----

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!