NovelToon NovelToon
Bukan Aku Yang Mereka Inginkan

Bukan Aku Yang Mereka Inginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Selingkuh / Mengubah Takdir
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: laxiana

Aku menganggap mereka sebagai keluarga, mengorbankan seluruh hidup ku dan berusaha menjadi manusia yang mereka sukai, namun siapa sangka diam diam mereka menusukku dari belakang. Menjadikan ku sebagai alat untuk merebut kekuasaan.

Ini tentang balas dendam manusia yang tak pernah dianggap keberadaan nya. Membalaskan rasa sakit yang sebelumnya tak pernah dilihat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon laxiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gaun

Diana membuka pintu kantor Rania, dan mendapati sang kakak yang tengah fokus menatap layar datar yang ada dihadapannya.

"Mbak, aku bawain es americano kesukaannya Mbak, supaya gak ngantuk terus semakin semangat kerjanya. Ada juga sandwich, ini buatan aku sendiri, semoga Mbak suka, lumayan juga buat ganjal lapar."

Rania membuka kaca mata anti radiasi nya, kemudian bangkit lalu ikut duduk dihadapan adik tirinya.

Rania membuka bingkisan yang adiknya bawa, kemudian menggeser kopi ke arah Diana, "Saya lebih suka latte."

Diana terkejut, biasanya Rania akan menerima semua pemberiannya tanpa komplain sedikit pun. "Mbak, biasanya kalau ke kafe selalu mesen itu."

"Karena kamu memesan tanpa bertanya dulu pada saya."

"Terus kenapa selalu dihabiskan?"

"Kamu yang memaksa saya untuk menghabiskannya, kamu yang bilang banyak orang diluar sana yang tidak bisa minuman minuman seperti itu, padahal jelas tahu rasanya sangat pahit dan saya tidak menyukainya."

Diana mengalihkan pandangannya, "Ya maaf, kirain aku mbak suka."

Rania kemudian membuka sandwich, lalu memakannya. Itu rasa yang familiar dan Raina sering mencicipinya, pasti berasal dari salah satu toko langganan nya.

Diana yang melihat kakaknya makan sandwich dengan lahap tersenyum, "Gimana? enak kan sandwich buatan aku."

Rania mengambil tissue untuk mengelap sudut bibirnya yang terdapat mayones, "Enak, karena ini bukan buatanmu. Berhenti membohongi diri sendiri hanya karena haus pujian."

Diana benar benar dibuat kesal dengan setiap ucapan yang keluar dari kakak tirinya. "Setidaknya Mbak harus berterima kasih, karena aku sudah membawakan makanan." Ucap Diana dengan nada kesal.

"Terima kasih." Ucap Rania singkat.

"Mbak, aku kesini dengan niat baik loh, kenapa Mbak kasar gitu sama aku?"

Rania memutar bola matanya malas, adiknya mulai kembali bermain drama. "Jadi apa niatmu?"

Raut kesal berubah menjadi senyum sumringah, Diana mendekati Rania lalu merangkul tangan gadis itu. "Kan waktu itu aku udah beliin barang barang buat calon ibu mertua Mbak, gimana kalau sekarang kita belanja? tapi uang aku habis karena waktu itu, jadi gimana kalau mbak traktir aku, itung itung terima kasih karena udah buat nama mbak baik dimata ibu mas Arya."

Rania sebenarnya malas, cuman dia ingat harus menghadiri pesta yang diadakan oleh Danu, kebetulan dia belum mempunyai dress yang cocok untuk dipakai pada pesta tersebut.

"Baiklah." Ucap Rania menyetujui ajakan adik tirinya.

Dari dulu Diana sering sekali mengajak Rania berbelanja, dan kebanyakan uang yang Raina hasilkan itu habis untuk membeli belanjaan adik tirinya. Diana tidak pernah menggantinya, dengan alasan uang Rania adalah uangnya juga, dan Rania sama sekali tidak pernah memintanya.

Tapi kali ini akan berbeda, Rania akan menggunakan sedikit trik untuk mengelabuhi adik tirinya itu. Biarlah dia berpuas diri berbelanja, toh Rania tidak membawa uang sepeser pun.

Sudah banyak sekali barang barang yang Diana coba, sedangkan Rania masih sibuk untuk menentukan pilihannya. Tapi tiba tiba saja, dia terpaku dengan gaun merah yang berada pada patung manekin, Rania belum pernah mencoba warna seberani itu, apalagi untuk menghadiri pesta.

"Nona, apakah anda berniat mencobanya?" Tanya salah satu pegawai toko.

Diana yang melihat kakaknya tirinya tengah mengobrol dengan salah satu pegawai langsung menghampiri. "Mbak, kamu gak cocok pakai gaun merah." Ucap Diana, Kemudian gadis itu menunjukkan gaun warna hitam padanya. "Mendingan coba yang ini, lebih kelihatan sederhana dan cocok untuk Mbak."

Rania mengambil baju yang Diana sodorkan, Diana kira kakak tirinya akan membeli apa yang disarankan olehnya, karena memang sebelumnya slalu seperti itu.

Tapi siapa sangka, Rania malah menaruh baju tersebut pada gantungan kembali, dan menyuruh pelayan untuk membantu dirinya mencoba gaun merah pilihan awalnya.

Diana dibuat badmood atas hal tersebut, selama menunggu kakanya berganti baju, ia menghubungi Arya untuk mengadu kelakuan calon istri nya itu.

"Hallo, ada apa Diana?"

"Mas, aku lagi belanja ditoko baju bareng Mbak Rania. Tapi..." Diana sengaja menggantungkan ucapan nya.

"Tapi kenapa Diana?"

"Tapi Mbak Rania selalu cuekin aku, aku berniat baik memilihkan baju yang cocok untuknya, tapi dia malah menolaknya dengan kasar." Diana mulai mengeluarkan suara isak tangis.

"Ya ampun, kenapa Rania bisa seperti itu."

"Mas, jangan bilang lagi ke mbak Rania, takutnya mbak Rania berfikir yang tidak tidak. Aku cuman lagi mencurahkan isi hati aja, soalnya gak ada yang bisa aku ajak ngobrol selain kamu."

"Kamu tenang aja, Mas gak akan bilang. Tapi lain kali Mas janji agar negur Rania supaya tidak seperti itu lagi padamu."

"Makasih Mas, kalau gitu aku tutup dulu telepon nya."

Rania hanya tersenyum miring mendengar semua percakapan adik tiri serta calon suaminya, kalau masalah akting, Diana sangat cocok dalam memerankan nya.

Rania keluar dengan balutan gaun merah ditubuhnya, ia berwajah tenang seolah olah tidak pernah mendengar apa apa.

"Wah, gaun itu sangat cocok ditubuh Nona. Sepertinya baju itu berjodoh dengan Nona." Puji karyawan toko.

Rania menatap pantulan dirinya dalam cermin, dan tidak sengaja melihat raut wajah Diana yang tak suka melihatnya menggunakan pakaian tersebut.

"Diana, menurut kamu, apakah saya cocok dengan baju ini?"

Diana langsung mengubah raut wajahnya, lalu mendekati Rania. "Mbak, gaun itu terlalu pas di tubuhmu. Terlalu terbuka, juga warnanya terlalu mencolok, sangat tidak sesuai dengan kepribadian mu."

Rania menganggukkan pelan kepalanya, "Saya setuju dengan pendapat mu, tapi bagaimana lagi, malam ini saya ingin menjadi pusat perhatian, jadi butuh gaun dengan warna mencolok seperti ini."

"Mbak, saya jadi mengambil gaun ini." Ucap Rania pada penjaga toko.

Rania kemudian dibantu penjaga toko untuk kembali melepas gaun tersebut. Sedangkan Diana, dia benar benar dibuat dongkol dengan dengan kelakuan kakak tirinya.

Usai berbelanja, keduanya berdiri didepan meja kasir. Rania mulai mengeluarkan dompet juga kartu yang ada disana, lalu memberikannya pada penjaga kasir untuk membayar belanjaan mereka.

"Maaf, apakah ada kartu lain?" Tanya kasir tersebut pada Rania.

Rania mengambil kartu yang tidak bisa digunakan itu, lalu kembali mengambil kartu lain.

"Maaf, apakah masih ada yang lain?" Tanya kembali kasir dan memberikan kartu yang Rania sebelum nya berikan.

Sudah ada dua orang yang mengantri, tapi kartu yang Rania berikan pada kasir semuanya bermasalah dan tidak dapat membayar belanjaan mereka.

Diana menatap was was, barang belanjaan nya banyak, jika harus mengembalikan semua barang tersebut, ia akan merasa sangat malu. Akhirnya Diana mengambil kartunya dan membayar semua belanjaan tersebut.

Hari itu Diana benar benar merasa sial, niat hati ingin memoroti kakaknya, malah dia yang balik diporoti, mana gaun yang tadi Rania beli harga nya tidak kaleng kaleng.

"Maaf ya, saya juga gak tahu kalau semua kartu yang saya bawa tidak bisa digunakan."

BERSAMBUNG.......

1
revasya alzila
karyamu bagus thor
Hasrie Bakrie
Bingung ceritanya gmn alurnya???
Hasrie Bakrie
Assalamualaikum hadir ya thor
Ma Em
Rania kamu jgn mau kalah dari Diana kalau Diana cuma numpang hidup sama kamu dan papamu Rania sedangkan Rania emang yg punya kuasa makanya lawan si Diana jgn mau mengalah tunjukan pesona mu Rania
Ma Em
Rania setelah sadar dari maut yg hampir merenggut nyawanya dia jd sadar permainan Diana , Arya dan juga nyonya Sandra , semangat Rania hancurkan mereka bertiga buka kedoknya yg membuat mereka malu dan hancur
Ma Em
Rania sdh waktunya kamu balas dendam pada orang orang serakah tunjukan mental dan keberanianmu jgn sampai dia menguasaimu
Ma Em
Rania dan Danu sama sama diberikan kesempatan kedua dan untuk membalas kekejaman orang2 yg pernah menyakitinya bagus Rania kamu hrs cerdas jgn jd orang bodoh yg selalu dipermainkan oleh Sandra dan Diana begitu jg Danu oleh ayahnya sendiri pak Ruslan
Ma Em
Rania saja terlalu polos atau bodoh apa saja yg Diana mau dia turutin akhirnya jadi ngelunjak kan makanya Rania mulai sekarang kamu jgn percaya lagi apapun yg ibu tirimu dan anaknya si Diana katakan jgn percaya lagi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!