Kiara Pratiwi menangis didalam kamarnya, setelah mengetahui pernikahan suaminya Devan Kalandra,tidak pernah terpikirkan oleh Kiara kalau Devan akan mengkhianatinya.
Kiara sangat terkejut dengan apa yang dia alami sekarang seperti disambar petir disiang bolong,
Sera sahabat yang sangat dia sayangi, mereka telah mengkhianati Kiara, Devan pernah mencintai Sera tapi Sera memilih dan menikah dengan Haris.
Apa dulu mereka saling mencintai tapi jodoh nggak berpihak pada mereka berdua, apa aku yang jadi orang ketiga diantara mereka.
kejadian yang tadi siang dia lihat di sebuah restoran membuat Kiara ragu akan semua kata cinta Devan padanya.
Kiara menepuk dadanya yang terasa sesak dan menarik nafas panjang “aku ihklas menolong mu Sera dan juga Kafi anakmu tapi kenapa kalian menikam ku dari belakang, ini balasan yang aku dapatkan dari mu”
Kiara mengepalkan kedua tangannya, pengkhianatan Devan dan Sera membuat dunianya hancur, apa Kiara sanggup menghadapinya atau Kiara akan pergi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mande Qita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 9 Memulai Hidup Baru
Setelah memasukan barang barang kedalam rumah yang akan ditempatinya itu, Kiara beristirahat sejenak melepaskan penatnya sambil memakan makanan yang telah dia beli dijalan tadi,
tadi sebelum sampai dirumah ini, Kiara sempat berbelanja di supermarket yang tadi mereka lalui, untuk belanja barang barang yang akan dia butuh kan untuk beberapa hari kedepan sebelum belanja yang lebih banyak lagi.
tidak lama kenalan Kiara yang membantunya mencari rumah disini datang bersama dengan Wanita yang masih muda yang akan ikut tinggal bersama Kiara.
“tok tok tok tok” pintu rumah kiara terdengan diketuk dari luar, Kiara yang sedang duduk di ruang keluarga berdiri dan berjalan melihat siapa yang datang karena di sini dia Cuma punya kenalan yang membantunya untuk pindah kesini.
Setelah melihat siapa yang datang Kiara pun membuka kan pintu rumahnya dan mempersilahkan temannya itu masuk kedalam bersama dengan seorang Wanita yang masih muda.
“selamat sore mbak Kiara, maaf mengganggu istirahatnya” kata Rika kenalan Kiara yang membantunya mencarikan rumah disini. Kiara tersenyum melihat kedatangan Rika yang dia kenal dari kecil karena mereka dulu sama sama di panti bu kasih.
Rika setelah menikah ikut dengan suaminya di daerah sini yang bekerja sebagai karyawan salah satu instansi pemerintah.
Kiara memang mencari rumah yang tidak terlalu besar karena dia nantinya akan tinggal dengan anak yang sedang dikandung nya ini. Kiara juga sudah meminta pada kenalannya untuk mencarikan seorang untuk menemaninya dirumah dan membantu dia.
Yani baru selesai sekolah menengah atas karena keluarga nya yang sederhana dia tidak melanjutkan sekolahnya lagi karena terkendala biaya, Adiknya ada 2 orang lagi yang masih sekolah, ibu dan ayahnya buruh di Perkebunan didekat rumah mereka yang berada dipinggiran kota ini.
“mbak Kiara, ini Yani yang akan membantu mbak dirumah ini” ucap Rika
Yani segera menghampiri Kiara dan mengulurkan tangannya untuk bersalaman, Yani mencium tangan Kiara seperti yang biasa dia lakukan pada orang yang lebih tua darinya.
“Kamu umur berapa Yani?” tanya Kiara sambil tersenyum lembut
“18 tahun buk”jawab Yani sopan dengan suara pelan. Kiara mengangguk mendengar jawaban Yani tadi.
Kiara sudah tahu semua tentang Yani sebelum kedatangan Kiara ke sini Rika sudah menceritakan semuanya.
“Dek kamu jangan ceritakan kalau kakak disini sama ibuk ya, mbak nggak mau nanti ibuk kepikiran, mungkin suatu saat mbak akan cerita ke ibuk tapi nggak sekarang” ucap Kiara pada Rika
“siap mbak, mbak akan aman tinggal disini, kalau ada apa apa jangan sungkan cari aku sama mas deni” terang Rika
“mbak aku balik dulu ya, sebentar lagi mas Deni pulang, sudah sore juga” pamit Rika pada Kiara yang sudah dia anggap kakak sendiri karena mereka sama sama berasal dari panti.
“hati hati dek, sepertinya mbak akan banyak merepotkan kamu sama Deni ha ha ha ha” ucap Kiara sambil ketawa.
“siap membantu mbak ku yang paling cantik” seloroh Rika mereka pun ketawa bersama. Selanjutnya Rika pun keluar dari rumah Kiara dan berjalan kerumah nya yang tidak terlalu jauh dari kediaman Kiara.
Rika tinggal bersama dengan ibu mertua dan adik iparnya 2 orang karena ayah mertuanya sudah meninggal dunia, Kehidupan Rika sangat baik dia dan keluarga suaminya hidup rukun.
“yani kamu lagi ngapain?” tanya Kiara, Yani yang disapa oleh Kiara langusng menoleh dan berdiri menghadap Kiara “lagi duduk buk, nunggu buk kiara manggil kalau butuh apa apa “ jawab yani sopan
“kamu jangan panggil ibuk, panggil mbak aja ya” ucap Kiara yang merasa tidak enak dipanggil ibuk karena mereka Cuma beda beberapa tahun.
“Iya mbak Kiara, maaf sebelumnya karena hari sudah sore dan udara disini dingin, kalau mbak mau membersihkan badan jangan terlalu lama takut masuk angin karena habis dari perjalanan jauh” terang Yani pada Kiara yang memang mau mandi karena badannya terasa lengket karena perjalanan hari ini.
“terima kasih yani, iya mbak mau mandi dulu” setelah itu Kiara membalikkan badannya mau menuju ke kamarnya untuk membersihkan diri.
“oh ya sudah mbak mandi dulu , habis itu kita makan malam bareng sama sama” sahut Kiara lalu dia berjalan masuk kekamar utama yang akan menjadi kamar pribadinya, rumah ini punya 3 kamar untuk tinggal dia dan anaknya nanti sudah lebih dari cukup.
Tadi Yani sudah memasak untuk makanan malam mereka. Yani cukup cekatan bekerja dan juga pintar memasak. Tidak berapa lama Kiara selesai membersihkan dirinya dan saat ini mereka sedang makan malam berdua.
“kamu nggak mau lanjutin sekolahnya lagi?” tanya Kiara pada Yani setelah beberapa saat tadi mereka sudah selesai makan malam dan saat ini mereka sedang duduk bercerita di ruangan keluarga. Yani yang ditanya hanya tersenyum.
“maunya sih lanjut kuliah mbak, tapi kami nggak punya biaya lagi, adik adik juga masih sekolah sudah tamat sma aja sudah hebat mbak untuk ukuran ekonomi keluarga kami” jelas Yani menceritakan keadaan keluarganya.
“tapi kamu kerja sama mbak sudah di izinin sama orang tua kan?” tanya Kiara lagi, Yani mengangguk menjawab pertanyaan Kiara.
“kalau kuliah bisa dimana aja Yani, nantilah kita pikirkan lagi soal itu” sahut Kiara.
“mbak rencana mau jualan tapi online begitu Yani, kamu bisa kan bantu mbak nanti, nanti gaji kamu beda lagi sama kerjaan yang dirumah” ucap Kiara sambil memperlihatkan barang yang akan dijadikan usaha barunya.
Yani yang melihat barang yang akan dijual Kiara merasa sangat senang dan antusias untuk menjalankannya.
“kalau barangnya ini pasti laris mbak, karena banyak yang pakai” kata Yani
“sepertinya mbak mau bikin ruangan yang disamping untuk dijadiin tempat barang sama yang lainnya, kamu bantuin kalau sudah selesai kerja beresin rumah Yan, mbak juga ada kerjaan lain tapi kerjanya online nggak setiap hari, jadi bisa melakukan pekerjaan yang baru” terang Kiara
“ayah bisa kerja jadi tukang juga mbak, selain jadi buruh di Perkebunan ayahnya suka ada panggilan untuk bangun rumah juga mbak, kalau mbak izinin Yani bisa kasih tau ayah” ucap Yani bersemangat.
“boleh Yani besok kamu panggil aja, tapi apa ayahnya lagi nggak kerja?” tanya Kiara
“lagi kosong mbak” jawab Yani
“boleh deh besok kamu jemput pak Teguh untuk kerja disini, sepertinya besok mbak mau minta bantuin suaminya mbak Rika dulu untuk beli motor untuk transportasi kita “ ucap Kiara
Sebenarnya Kiara bisa saja membeli mobil dengan uang tabungannya yang ada sekarang, tapi dia memutuskan itu untuk ditabung untuk anaknya nanti. Kiara harus berhemat sampai usahanya bisa berkembang.
“Ya sudah yan, kita istirahat aja sudah malam, mbak capek banget kayaknya mau istirahat, besok kita bicarakan lagi soal yang ini” ajak Kiara pada Yani untuk pergi tidur.
Sesampai dikamar Kiara merebahkan tubuhnya sambil mengusap perutnya yang masih rata,”terimakasih nak tidak rewel hari ini” ucap Kiara
jadi devan pun gak tau kl sera sakit?
tetep sakit jadi kiara, karena tau devan emang cinta ma sera