Kisah seorang putri mahkota yang di buang sesaat di lahirkan karena ada yang bilang jika putri mahkota itu adalah monster.
Setelah di buang ia di temukan oleh seorang jendral besar yang tidak memiliki anak
dan di beri nama Guangyi Jia Li
Dia hidup dengan limpahan kasih sayang yang justru keberadaan Jia adalah sebuah anugra, ia terlahir untuk menjadi seorang ratu yang akan memimpin perdamaian dunia.
ikuti kelanjutan kisahnya, yuk baca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10 Pedang Lei
"Sudah aku bilang aku tidak takut, sudah cepat berbaring lah waktunya akan tiba aku akan membantu mu, tapi tunggu aku akan memberi kabar pada ayah dan ibu sebentar" ucap Jia lalu menggunakan sedikit kekuatan nya untuk memberi kabar.
"Ayah ibu maaf aku sedang membantu seseorang yang sakit aku tidak pulang malam ini besok siang aku akan pulang jadi jangan khawatir, Jia menyayangi ibu dan ayah" ucap Jia mengirim surat suara.
Pria itu memandangi Jia dengan lekat, ia sangat sangat terpesona melihat kecantikan gadis di depannya, walau usianya masih muda, apa lagi dengan keberanian dan kebaikan hatinya .
Membuat pria yang sangat dingin seperti dirinya pun luluh dan menurut apa yang di ucapkan
"Jia... Jadi namanya Jia" ucap pria itu dari dalam hati
"Sudah sekarang tuan duduk dengan posisi lotus aku akan menggunakan jarum akupuntur ku tahan rasa sakitnya" ucap Jia
Jia mengeluarkan jarum emas sutra miliknya, lalu menancapkan keseluruh titik.
Setelah jarum memenuhi tubuh dan kepala pria itu Jia mengeluarkan kekuatan emasnya lalu ia masukan kedalam setiap jarum.
Setelah itu ia membiarkan jarum jarum itu membakar setiap racun yang ada di dalam tubuh pria itu.
Tidak lama semua jarum di cabut, lalu Jia memberikan sebuah pil berwarna merah pekat kepada pria itu, setelah beberapa saat Jia meminumkan lagi pil berwarna emas dan hitam.
Tiba tiba tubuh pria itu kesakitan ia menjerit kesakitan,
Ahrkkkk...
Ahrkkkk...
Ahrkkkk...
Jia yang tidak tega pun mendekati pria itu dan memeluknya.
walau dalam kesakitan pria itu tetap tersentak saat pertama kali di peluk seseorang ia sangat shock di perlakukan seperti itu. Biasanya jika dia kesakitan dia akan merasakan sendiri.
"Tenanglah tuan aku akan menjagamu, ini adalah rasa sakit mu yang terakhir jadi bertahanlah, setelah ini semua racun di tubuh anda akan menghilang dan anda akan baik baik saja tidak akan merasakan sakit lagi, jadi bertahanlah kuat lah" Ucap Jia menenangkan.
pria itu merasakan kenyamanan saat di peluk Jia, ia pun menjadi tenang. dan menahan rasa sakit itu yang berlangsung beberapa jam setelah itu ia memuntahkan semua racun yang selama ini bersarang dan menyiksanya.
"Syukurlah semua sudah terlewati, semua racun telah hilang anda sudah terbebas dari itu semua, sekarang anda bisa membersihkan tubuh anda dulu aku akan tunggu di luar" ucap Jia dan di angguki oleh pria itu
Setelah menunggu setengah pembakaran dupa akhirnya pria itu pun selesai dan sudah berganti pakaian.
" Bagaimana apa sekarang sudah bisa bicara, tapi makan buah ini dulu agar tubuh anda semakin segar" ucap Jia
"Terima kasih " jawab pria itu
"Iya sama sama" jawab Jia lalu duduk di sebuah kursi panjang disana.
Pria itu pun mengikuti Jia duduk di sana, ia memakan buah itu dan merasakan kesegaran pada tubuhnya ia merasakan energi yang masuk sangat banyak lalu ia pun bermeditasi di sebelah Jia, Jia hanya diam saja.
karena pria itu belum selesai akhir Jia sampai tertidur karena ia sudah lelah dari tadi pagi banyak sekali yang ia urus, sampai tidak sadar kepalanya bersandar di pundak pria itu dan membuat pria itu terbangun dari meditasi nya
Melihat Jia yang tertidur di pundaknya membuat pria itu tersenyum,
"Dasar gadis kecil yang ceroboh, tidur sembarangan di hutan dan di samping pria asing tanpa rasa takut, tidurlah aku yang akan menjagamu, Terima kasih kau sekarang milikku hanya milikku maaf belum bisa mengajak mu ke istana ku, kau gadis kecilku" ucap pria itu dengan senyum nya dan menggendong Jia di bawanya kedalam rumah tua itu lalu menyiapkan sebuah ranjang tidur yang sangat cantik untuk Jia.
Jia tertidur sangat nyenyak disana, sedangkan sang pria duduk di sebelahnya hanya memandangi Jia dengan senyum tampannya.
Lalu ia memberi tanda sebuah tato mahkota ratu di kening Jia lalu menghilang.
Setelah itu pria itu pun tertidur sembari terduduk di bersandar di sana.
Sebelum matahari terbit Jia terbangun, ia kaget saat ia terbangun di atas tempat tidur penuh bunga.
"Ya ampun aku tertidur di sini, aku juga harus pergi ke gua itu, lebih baik aku pergi sekarang" ucap Jia turun dari tempat tidurnya dengan perlahan.
"Tuan aku pergi dulu, nanti pulang aku bawakan makanan" ucap Jia pelan lalu pergi dari sana.
Jia pergi menuju kedalam hutan cahaya mencari gua yang di maksud oleh sang guru.
"Ini dia gua nya, permisi penghuni gua aku Jia datang memenuhi perintah guruku untuk mencari sesuatu, izinkan aku masuk sebentar" ucap Jia
Tidak lama pintu gua bergetar dan terbuka disana Jia pun senang lalu masuk kedalam gua itu,
"Terima kasih" ucap Jia lalu masuk kedalam gua itu semakin dalam hingga ia melihat sebuah pedang yang tertancap di sebuah batu di tengah danau
" Apa itu yang di maksud guru?" ucap Jia
"Tapi bagaimana cara aku mengambilnya" ucap Jia sembari berpikir lalu ia pun melihat banyaknya tali yang bergelantungan di atas atap goa.
"Itu dia baiklah aku akan bergelantungan dari sana menuju pedang itu, wahai para tali kalian harus kuat menopang tubuhku tenang saja tubuhku ringan kok" ucap Jia lalu menggunakan peringanan tubuhnya lalu bergelantungan di setiap tali disana hingga ketengah danau dan sampailah ia di gundukan batu yang tertancap pedang itu.
Dengan hati hati Jia mencabutnya tapi tetap saja terluka kecil yang mengeluarkan darah dari jari Jia, lalu keluarlah sinar yang sangat terang dari sana menutupi tubuh Jia.
Jia merasa sebuah kekuatan yang merasuki tubuh nya sangat kuat, itu berlangsung Lama.
setelah beberapa saat semua itu selesai, sinar itu hilang begitu juga pedang itu tapi terdengar suara seseorang.
"Nona jika anda membutuhkan saja tolong panggil saja saja, pedang Lei maka hamba akan keluar" ucap Pedang itu
"Baiklah terima kasih" jawab Jia lalu ia berjalan ke arah luar gua.
"Sepertinya aku harus mencari makanan" ucap Jia lalu pergi keluar hutan mencari restoran membeli banyak makanan.
"Setelah selesai membeli makanan akhirnya Jia kembali lagi ke ruang tua itu dan sangat pas saat matahari sudah terbit.
Saat Jia masuk rumah itu ternyata pria itu masih tertidur,
"Sepertinya ia masih terpengaruh dengan obat yang ku berikan jadi belum bangun" ucap Jia
"Tua... Anda harus bangun, aku juga harus pulang jadi cepatlah bangun" ucap Jia sembari membangunkan pria bertopeng itu.
"Ada apa, apa ini sudah pagi?" tanya pria itu
"Iya bangunlah anda bisa cuci muka atau bagiamana, ini ada makanan untuk anda makanan, kesehatan anda juga sudah stabil jadi aku akan pulang sekarang karena orang tuaku pasti khawatir" ucap Jia
"Apa tidak bisa nanti saja" ucap pria itu
"Maaf tuan tidak bisa, jika ada kesempatan kita pasti bertemu lagi, Jagan diri tuan baik baik sampai jumpa lagi tuan" ucap Jia pergi dari sana
Bersambung
terus lanjut update nya thorr