Rainer Prayogo, Seorang anak dari Petinggi di Institusi Kepolisian..
Rainer tak menyangka, wanita yang di cintainya, Bellona Carla, yang telah merajut kasih dengan nya selama 3 tahun pada akhirnya mengkhianati Rainer...
Namun Peristiwa itu mengingatnya pada 15 tahun silam, seorang gadis kecil yang bernama Renata Dwi Anggita
Mereka membuat janji ikatan cinta untuk kembali bertemu 15 tahun kemudian..
Akan kah mereka memenuhi janji tersebut?
Yok, ikuti kisah nya...😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana Liburan
"Oke, kita liburan mungkin sedikit lama 10 hari atau sampe dua minggu disana, yah namanya liburan sambil mengenang masa lalu hehehe.. Lagian gue, ada yang gue musti selesaikan disana yang ini mungkin yang buat kita sedikit lebih lama, makanya lo cewek-cewek kalo bisa minta izin dulu. Nanti disangka dibawa kabur... Hahaha.."
"Kalo gue mah gimana laki gue.. Yak ga pah.." Ujar Reni sambi memeluk Badai
Dai hanya mengangguk
"..Kalo gue sih gak ada masalah ama lo Ren, dah jelas statusnya, ini nih yang 3 ini.." Ujar Rainer
"Ner..waktu Bimbim ngajak ke gue, gue langsung minta izin ke bonyok, jawab bonyok gue selama perginya ama lo si Bimbim pasti gak akan ngapa-ngapain gue.. Gitu katanya, makanya gue dah dapet izin..", jawab Sarah
"Eh kok gitu sih yang, emang segitunya yah bokap nyokap loe ke gue..", tanya Bimbim sambil wajahnya dibuat pura-pura marah kecewa.
"Hihi mukanya muka mesum hihi.." Jawab Sarah
"Tapi lo suka kan..", Bimbim dengan manja menyandarkan kepalanya ke bahu Sarah
"Tuh kan mesum. Gak kok yang , gue ngerti, bokap lo takut ada omongan yang lain, kalo-kalo ada yang liat kita berdua nanti.."
"Oke kalo gitu bokap nyokap Sarah gak ada masalah, Trus lo gimana Vid ama Fitri.." tanya Rainer
"Gue juga sama kayak Sarah.. Gue dah dapet izin.." Jawab Vidya
"Kalo gue sih percaya sama aa, mamah udah percaya sama dia.. Jadi gak ada masalah."Ujar Fitri Sambil memeluk pinggang Sakti
"Oke. Kalo gitu kita siap-siap, kita pergi naik pesawat besok malem , Net lo bisa nyiapin tiketnya.."
"Oke bro.."
" Oke.. ada pertanyaan..? " Tanya Rainer
"Ada dong, ..!!" ujar Guntur.. "Kalo gue kehabisan duit, Lo traktir gue kan.. Hhehe??"
"Uuuuu bilang aja pengen gratisan.." Yang lain langsung meledek Guntur si Boobin
"Ih.. Malu-maluin aja.." Vidya cemberut
"Yeii maklum masih mahasiswa...maniss"
"Ya udah gak usah ikut kalo gak punya uang.." Vidya menjawab lagi
.."Udah udah.. Iya gue nanti traktir secara gue yang mengajak....." lerai Rainer
"Tuh kan apa gue bilang miii.. hehehe.." Guntur sambil memeluk pundak Vidya
"Iiiihhh malu-maluin aja.." Vidya sambil menepis tangan Guntur
"Hahahahaha.." yang lain tertawa melihat kelakuan Guntur dengan Vidya
2 jam berlalu..
"Yok kita bubar, besok kita-kita nunggu kepastian si Onet untuk tiketnya.." ujar Rainer
"Siap.. Komandan" jawab Sakti
"Gue duluan yah. gak enak ninggalin si Lona di rumah..."
"Oke" Yang lain menjawab
"Eh Ner.. Inget Nerr, jangan lo apa-apain tuh, anak orang.." sahut Reni
"Oke Ren.. Makasih nasehatnya.."
Rainer langsung pergi meninggalkan sahabat sahabatnya.
...----------------...
Sesampainya dirumah, Rainer mendapati Lona yang sedang tertidur di meja makan. Didekatinya Lona, sambil menatap meja yang sudah tertata rapih makanan, dilihat jam, Jam 12 malam, Lona keliatannya belum makan mungkin kecapaian.
Ditatapnya wajah Lona, dalam tidurnya lalu dibelainya rambut Lona.
"Na , kamu tuh emang cantik, bisa masak dan segalanya, jikalau lo mampu menjaga kepercayaan gue, pasti lo akan jadi istri gue. Maaf Na, mungkin lo bukan jodoh gue, dan mungkin ini pertanda bahwa gue musti memenuhi janji gue, maaf Na tapi gue janji gue pasti trus ada disamping lo untuk membantu lo, meskipun gue bukan pasangan hidup lo.."
"..Huuuaaaaammm... Eh.. Loe Ner, lo dah balik... Sorry gue ketiduran.. Lo dah makan waduh, pasti sayurnya dingin.. Bentar gue panasin dulu yah.." Lona langsung bergegas ke kompor menyalakan api lalu memanaskan sayur.
Dengan telaten Lona melayani Rainer, diambilnya piring ke hadapan Rainer kemudian diambilkan nasi lalu lauknya ke atas piring dan piring dia tersebut,
"Yu kita mulai makan," ajak Lona
"Makasih,.."
Selesai makan mereka berdua duduk diruang tengah depan tv Dan tanpa melepaskan pandangannya ke tv, Rainer memulai perbincangan
"Makasih yah, masakan lo emang enak.."
Lona hanya mengangguk tersenyum...
Terdengar pelan
"Ner... Makasih yah..."
"Untuk apa.."
"Untuk semuanya.. Semua yang lo lakuin ke gue.."
Rainer langsung menarik Lona, direngkuhnya kepala Lona lalu disandarkan ke bahu,.. Lalu kembali matanya ke arah tv.
"Seperti yang gue katakan gue lakukan karena gue menyayangi lo, gak lebih.. Gue gak mau meninggalkan lo sendirian dalam keadaan sendiri.., "
Lona mengarahkan kepalanya, ditatap mata Rainer.. Lalu dibelainya pipi Rainer dan mengarahkan kepala Rainer agar menatap dirinya.
"Ma..af.. Semua yang aku lalukan hiks..,"
Lalu mereka saling menatap tanpa bicara.
Rainer tersenyum,
" gak usah lo bahas lagi, lo mesti melangkah terus kedepan.." Lalu mengusap air mata Lona
Lona mengangguk,
"Oiya Na, besok atau lusa gue mau keluar kota, " Rainer mulai mencairkan suasana hati Lona
"Lho kenapa dadakan.. Trus gue disini sama siapa...."
"Yah pastinya sendiri.. Jagain rumah gue dong sambil bersih-bersih rumah hehehe, "
"Emang gue pembantu lo." Sambil bibir cemberut dan mencubit perut Rainer
"Trus kenapa dadakan, lagian kalo orang tua lo dateng gue mesti ngomong apa.? "
"Hehe canda kalee .."
"Sebenernya gak dadakan sih, ini dah rencana gue 3 hari yang lalu, kalo masalah papa sih gue dah izin ke dia lo tinggal disini, dan dia izinin kok..!! "
"Kok mudah gitu ngasih izinnya, belom kenal lagian anak gadis orang bakalan tinggal disini,"
"Dia percaya kok yang gue lakuin.. Itu aja.."
"Ooo.. Trus ke mana"
"Ke suatu tempat saat gue kecil, gue punya janji dengan seseorang disana"
Deg.. Pikiran Lona melayang, kepikiran akan foto yang tertulis suatu janji Rainer disana. Ada perasaan cemburu di hati Lona..
"Oohh.." Jawab Lona pelan
"Kok gitu jawabnya.. Ngantuk yah.. Ya udah sana gih lo tidur, gue juga mulai ngantuk", lalu Rainer berbaring di atas karpet
"Yah duluan, gue mau nonton tv dulu" jawab Lona
Saat Rainer tertidur, ditatapnya wajah Rainer, lalu Lona berbaring disisi Rainer, Lona membelai wajah Rainer..
"Ner...Kenapa hati aku kok merasa sakit saat kamu akan menemui janji kamu, aku tau kamu gak bisa aku miliki, seandainya saja aku tak bodoh kamu pasti milikku" gumam Lona sambil mengelus rambut Rainer, Rainer menggeliat dalam posisi tertidur
Ditatapnya wajah Rainer kemudian perlahan bibir Lona mendekati bibir Rainer, lalu cuuup diciumnya, dikulumnya bibir Rainer. Dan Rainer pun membalas ciuman dalam tidur, entah apa yang dia mimpikan
Lona mencium kembali, ciuman yang hangat berubah menjadi ciuman yang penuh dengan nafsu, Diarahkan tangan Rainer ke dadanya, lalu digesekan telapak tangan Rainer ke payudaranya.. Seperti dalam keadaan tidak sadar Rainer pun membalas perlakuan Lona, dia meremas dadanya, merasa ada reaksi dari Rainer, Lona lalu membuka kaos dan bra yang dipakainya, lalu dia mendekatkan putingnya ke arah mulut, disaat itu Rainer tersadar, dan membuka mata
"Na.. Apa-apan lo, Kenapa lo lakuin ini,"
"Maa..maa.. aaaf guuuee gak ada maksud apa apa, Guue cuma ngucapin makasih itu saja, cuma itu yang bisa gue lakuin.. Gak lebih ..." Jawab Lona tergagap dengan rasa malu tapi tak ada reaksi untuk menutup payudaranya.
Sebagai lelaki normal Rainer pun merasa terangsang nafsu birahinya naik, selangkangannya pun udah tegang, saat melihat pay°dara Lona yang putih mengkal dan p°ting yang merah menantang, bebas menggantung dihadapannya.