Milka yang seorang siswi kelas tiga SMA, yang saat cuti sekolah ikut mengunjungi orang tua dari ibu tirinya, harus menjadi kambing hitam untuk menggantikan saudara tirinya, iaitu Melody untuk menikah. Dan, pernikahan itu adalah pernikahan yang sungguh tak masuk akal. Bagaimana tidak, Milka harus menjadi pengantin pengganti, untuk mengantikan Melody menikah dengan hantu. Menikah dengan hantu adalah tradisi keluarga dari ibu tirinya. Dan, malangnya Milka yang menjadi tumbal untuk menjalani tradisi itu.
Dan, dengan terpaksa Milka menerima pernikahan itu, karena jika menolak maka dia tak lagi akan dianggap anak oleh ayahnya. bagaimanakah Milka menjalani kehidupannya di alam baka? Dan sajakah kesulitan yang di hadapi Milka? mampukah dia bertahan ataukah akan memyerah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mikeen S.I, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Malam Pemberkatan ( Milka vs Raja )
Sesampainya di kamar Milka yang kelelahan berdiri cukup lama langsung membuang tubuhnya di atas kasur. Di tambah lagi perutnya yang sedari tadi merasa lapar. Dia heran kenapa orang-orang yang berada di Istana tadi begitu kuat berdiri dan bersujud menyembah Raja, sedang dirinya begitu tak tahan. Lututnya terasa sakit begitu pun kakinya.
“Aku lapar.” Gumamnya memegang perutnya yang terus berbunyi.
“Nona lapar?” Tanya Clona.
Milka mengangguk mengiyakan. Lalu Clona mengisyaratkan pelayan untuk membawakan Milka makanan.
“Setelah makan sebaiknya Putri Istirahat.” Kata Grasil.
“Putri?” Milka mengulang kata Putri sambil mengunyah makanannya.
“Iya Putri Aerish Asteria.” Sahut Grasil dan Clona.
“Sejak kapan aku jadi Putri?” Kata Milka masih tak percaya.
“Sejak Yang Mulia Raja memberikan gelar pagi tadi.” Jawab Clona.
“Waah, tempat ini benar-benar luar biasa.” Gumam Milka sambil menyuap makanan menggunakan tangannya. Dia yang hidup dari keluarga sederhana bahkan sering tak dianggap di rumahnya kini malah jadi Putri di dunia gaib. Sekali lagi Milka menjadi takjub.
“Oya, Clona, Grasil. Apa sih yang tadi di umumkan pas kita di Istana? Aku enggak ngerti.” Kata Milka meminta Clona dan Grasil menjelaskan tentang apa yang di sampaikan oleh Ajudan Istana.
Clona dan Grasil saling pandang, tak habis pikir, ternyata apa yang di sampaikan oleh Ajudan tak di pahami oleh Milka.
“Aerish Asteria itu apaan sih?” Tanya Milka menanyakan gelarnya yang di berikan oleh Raja.
“Itu adalah gelar untuk anda Putri. Setiap Selir Raja memiliki gelar mereka sendiri.” Grasil menjelaskan dengan kekalemannya.
“Memangnya ada berapa Selir yang di miliki oleh Raja? Tadi aku enggak liat Selir-selir Raja ada di Istana.” Milka masih mengunyah makanannya.
“Selir tidak di perbolehkan untuk hadir saat upacara Putri. Dan, Raja memiliki delapan Selir termasuk Putri.” Jelas Grasil.
“Apa? Delapan?” Kaget Milka saat mendengar angka selir yang di miliki oleh Raja.
“Iya Putri.” Sahut Grasil dan Clona hanya mengangguk.
“Gila! Playboy juga tuh Raja. Mana aku yang kedelapan lagi.” Gumam Milka pelan.
“Setelah makan sebaiknya Putri istirahat karna malam nanti Putri akan melakukan pemberkatan bersama Raja.” Ucap Clona.
Milka pun menurut, jika pemberian gelar sangat melelahkan baginya, bagaimana dengan pemberkatan. Mungkin akan lebih melelahkan lagi baginya. Jadi dia tak ingin menyia-nyiakan waktu istirahat yang di berikan untuknya.
****
Milka telah bersiap dengan pakaian baru yang tadi di berikan oleh pelayan. Setelahnya pelayan merias wajah Milka.
“Clo? Gra? Kok pakaiannya kayak gini sih?” Tanya Milka yang melihat pakaian yang ia kenakan malam ini terlihat sedikit terbuka, berbeda dengan yang ia kenakan pagi tadi saat acara pemberian gelar.
“Itu adalah pakaian yang cocok Putri,” Kata Grasil.
“Putri terlihat sangat cantik dan seksi.” Ujar Clona senang.
Milka kembali melihat pantulan dirinya di cermin, mungkin saja acara pemberkatannya di kelilingi oleh api atau mereka yang akan mengelilingi api. Jadi pakaian yang di kenakan sedikit terbuka agar tak merasa panas. Pikirnya.
“Ayo Putri kita berangkat sekarang.” Clona dan Grasil berjalan di depan untuk mengawal sedangkan lima pelayan mengikuti Milka dari belakang.
Saat berjalan menuju ruangan pemberkatan yang berada di bagian Utara Milka menjadi kekok tak nyaman. Karena setiap melewati para pengawal, dayang dan pelayan. Semua membungkuk memberi hormat padanya.
Setelah sampai di depan pintu ruangan itu, pengawal dengan cepat membungkuk memberi hormat lalu membukakan pintu untuk Milka. Clona dan Grasil mengantar Milka masuk sementara ke lima pelayan menunggu di luar.
“Silakan duduk Putri.” Kata Clona mempersilakan Milka duduk di Zabuton. Bantal yang diduduki seperti yang ada di film-film jepang.
Milka mendudukinya, dan merasa sangat nyaman. Karena ini pertama kalinya dia duduk di Zabuton.
“Putri silakan duduk dengan nyaman, kami akan menunggu Putri di luar.” Kata Grasil. Dan, Milka hanya mengangguk senang sambil memainkan Zabuton dengan meloncat-loncatkan pantatnya.
Tak berapa lama kemudian Raja datang dengan para pengawalnya. Aura dingin langsung menyerang tempat itu. Clona, Grasil dan yang lainnya langsung membungkuk memberi hormat padanya.
“Putri Aerish Asteria sudah menunggu yang Mulia di dalam.” Kata Clona tanpa mengangkat wajahnya.
Penjaga pintu membukan pintu untuk Raja. Dan, Raja melangkah masuk tanpa sepata kata pun meninggalkan para pengawal, dayang juga Clona dan Grasil dan pintu ruangan itu pun tertutup dengan rapat.
Suara langka kaki menghentikan Milka dari memainkan Zabuton yang di dudukinya. Menoleh lalu melihat laki-laki yang mengenakan topeng hitam itu melangka berjalan ke arahnya tanpa ekspre Dan, bulu kuduk Milka berdiri, dia menjadi takut dengan aura itu.
“Ternyata kau sangat suka memainkan Zabuton itu.” Suara Raja.
Milka menunduk diam tak berani mengangkat wajahnya. Seakan-akan jika mengangkat wajahnya , maka wajah Raja akan berubah menjadi wajah menyeramkan. Dan, itu bisa saja terjadi. Mungkin saja Raja memakai topeng untuk menutupi buruk rupanya. Dan, bisa saja wajah Raja di penuhi belatung dan ulat. Milka bergidik ngeri dengan apa yang ia bayangkan.
“Ada apa?” Tanya Raja saat melihat Milka menggeleng-gelengkan kepalanya.
“Enggak ada apa-apa.” Sahut Milka cepat takut ketahuan jika dia tengah membayangkan yang aneh-aneh tentang wajah Raja.
“Apa kamu enggak bisa baca pikiran” Tanya Milka ingin memastikan.
“Tidak.” Jawab Raja.
“Kalo baca isi hati gimana?” Tanya Milka lagi. Dan kali ini Raja juga menjawab tidak.
“Jadi kapan acara pemberkatannya akan kita mulai.” Tanya Milka membuat Raja tersenyum.
“Apa kau sudah tak sabar ingin melakukan pemberkatan?” Tanya Raja balik.
Milka mengangguk, “Biar cepat selesai, aku ingin kembali ke kamarku dan tidur.”
“Ha ha ha, jika melakukan pemberkatan kau tidak bisa tidur di kamarmu malam ini.” Tawa Raja.
“Kenapa? Apa pemberkatannya itu sepanjang malam?”
“Iya itu memakan waktu sepanjang malam kalau kamu mau.” Kini Raja mendekat pada Milka.
“Kalo gitu ayo kita berangkat sekarang.” Kata Milka yang mundur menghindar.
“Kemana Aerish Asteria? Pemberkatan itu di lakukan di kamar ini.” Raja terus mendekat.
“Bukannya ada api? Maksudku kita mengelilingi api atau kita berada di lingkaran berapi seperti di film-film? Bukannya melakukan pemberkatan seperti itu?” Milka terlihat semakin takut dan terus menghindari Raja yang berjalan mendekat ke arahnya.
“Ha ha ha, tampaknya kau keliru Aerish Asteria. Pemberkatan yang ada di Underworld tak seperti yang ada di bayanganmu.” Kini Milka terpojok, tak lagi bisa bergerak karena ranjang besar menghalanginya.
“Jadi, apa yang di maksud? Aku benar-benar enggak ngerti.” Milka memejamkan matanya karena kini Raja benar-benar berdiri begitu dekat hingga hembusan nafasnya terdengar.
“Buka matamu dan lihat di belakangmu.” Suruh Raja. Milka pun membuka matanya lalu melihat ke arah ranjang besar yang ada di belakangnya.
“Pemberkatan yang ada di sini adalah kita melakukannya di ranjang itu.” Ujar Raja dengan senyum mematikannya.
Sontak Milka membulatkan matanya tak percaya, bagaimana mungkin pemberkatan yang di maksud itu adalah mereka akan bercocok tanam. (Maklumi yah, yang di maksud apa itu bercocok tanam hihihi.)
Tanpa sadar Milka mendorong Raja dengan kuat, namun sayangnya yang ia dorong tak tergerak sedikit pun.
“Apa kamu itu Raja cabul!” Teriak Milka pada Raja.
“Apa? Apa yang kau ucap barusan!” Raja terlihat akan marah.
“Maksudku, aku tidak ingin melakukan itu. Dan tidak akan melakukan itu denganmu!” Teriak Milka.
“Tapi bagaimana jika aku mau?” Kata Raja kembali membuat Milka membulatkan matanya.
“Aku akan teriak!” Ancam Milka.
“Ha ha ha.. silakan berteriak jika kamu mau.” Kata Raja dengan tatapan mengejek.
Dan, Milka tersadar jika pun berteriak itu percuma, karena tak akan ada yang dengar dan tak akan ada yang peduli. Karena itu adalah Raja Underworld, dan sekarang dia berada di Underworld.
“Aku mohon yang Mulia melepaskan aku.” Milka mulai berakting, memasang wajah menyedihkan.
“Wajahmu sangat jelek seperti itu.” Ujar Raja membuat Milka memonyongkan bibirnya karena dia tak berhasil menipu Raja.
“Aku akan menyenangkanmu malam ini selirku.” Ucap Raja kembali mendekat lalu mengapai pinggul Milka dan membawa Milka lebih dekat ke tubuhnya.
“Jangan aku mohon!” Teriak Milka ketakutan jika Raja akan melakukan itu padanya.