Suami Hantu
Milka duduk termenung meratapi nasibnya yang akan menikah tiga hari lagi, pernikahan yang sangat membuatnya frustrasi. Bagaimana tidak, Milka yang masih duduk di bangku SMA kelas tiga itu harus menikah dengan seorang yang menurutnya sangat konyol bahkan tak masuk di akal.
Dan pernikahan yang bukan untuknya, yang seharusnya menikah itu adalah Melody saudara tirinya, namun karena Melody terus merengek dan menangis, menolak untuk menikah bahkan mengancam akan bunuh diri, jadilah Milka yang menggantikan tempatnya sebagai pengantin pengganti.
Seharusnya waktu di ajak untuk pulang ke desa dimanah orang tua dari ibu tirinya tinggal, harusnya Milka menolak ajakan itu, harusnya Milka tak datang ke tempat itu. Dan mungkin jika dia tetap berada di kota dia tak perlu menjalani pernikahan konyol ini. Jika menikah dengan manusia yang nyata mungkin dia sedikit bisa menerimanya, tapi ini adalah pernikahan yang di luar nalar menurutnya.
Dan semuanya berawal dari dua hari yang lalu, saat dia berada di kamar dan mendengar suara Melody menangis kencang dan suara benda jatuh dengan keras. Milka yang kaget dengan cepat keluar dari kamarnya dan melihat apa yang sedang terjadi di ruang tengah.
“Aku enggak mau nikah! Kalo kalian terus maksa aku buat nikah, aku akan bunuh diri !” Ucap Melody menangis dengan tangan yang memegang pisau siap untuk mengerat urat nadi di tangannya.
Semua orang yang berada di ruangan itu menjadi takut bukan main, saat melihat ancaman yang Melody ucapkan akan benar-benar dia lakukan.
Milka yang melihat guci antik dan gelas yang berhamburan pecah di lantai rumah itu hanya diam sambil menyaksikan drama yang di mainkan oleh Melody, dan Milka yakin benar, bahwa itu hanya sekedar ancaman yang tidak akan berani Melody buktikan.
“Jangan sayang, letakkan pisaunya ya,” Bujuk Sari, ibu tiri Milka.
“Aku enggak akan letakkan pisau ini sebelum kalian semua janji enggak akan menikahkan aku!” Melody meletakkan pisau itu di atas kulit tangannya siap untuk memutuskan urat nadinya.
Semua orang kembali kaget dengan aksi Melody, dalam hati Milka benar-benar kagum dengan akting yang di mainkan oleh Melody, dia benar-benar menghayati perannya yang ingin bunuh diri. Jika ini adalah film mungkin dia akan memenangkan piala Oskar, atas aktingnya yang luar biasa.
“Iya sayangnya Oma, kamu enggak akan Oma nikahkan. Letakkan pisaunya ya Melody sayang.” Ucap Oma Kunari khawatir jika Melody menjadi nekat.
“Janji,”
“Iya sayang, kita semua janji.” Sahut Sari.
“Sumpah.”
“Iya sumpah, Oma enggak akan menyuruh kamu menikah.” Kini Oma yang bicara, terlihat jelas kekhawatiran di raut wajahnya.
Karena telah mendapatkan apa yang dia inginkan dan semua orang yang ada di ruangan itu sudah mengucapkan janji dan bersumpah, perlahan-lahan Melody menurunkan pisau itu dari kulit tangannya. Dan dengan sigap Harman ayah Milka mengambil pisau itu dari tangan Melody.
Semua orang yang ada menarik nafas lega, dan Sari memeluk erat Melody, mensyukuri bahwa anak tersayangnya itu masih hidup dan tak jadi bunuh diri.
****
Saat selesai makan malam Milka yang memang malas untuk berkumpul keluarga langsung melangkah pergi ke kamarnya, dia akan lebih memilih rebahan di kasur sambil memainkan ponselnya daripada harus duduk mendengar orang-orang yang menurutnya menyebalkan itu bicara.
“Non Milka, di panggil ke ruang tengah.” Kata bi Tino yang tiba-tiba muncul.
“Yang manggil siapa bi?” Tanya Milka.
“Nggak tau non, pokoknya bibi di suruh aja. Tapi semua udah pada kumpul nungguin non Milka.”
Bi Tino asisten rumah tangga itu langsung keluar kamar saat sudah mendapat jawaban dari Milka bahwa sebentar lagi dia akan keluar.
Milka meletakkan ponselnya lalu melangkah keluar, dalam hati dia bertanya-tanya apa yang akan di sampaikan padanya. Kenapa semua orang menunggunya, dan Milka mendapat firasat buruk bahwa akan ada sesuatu yang menyebalkan yang akan terjadi padanya.
Milka kini sudah berada di ruang tengah bersama Oma Kunari, Ibu tirinya, Melody, dan juga ayahnya. Dan terlihat dari ekspresi mereka semua,. Akan ada hal serius yang akan di bicarakan, dan hati Milka semakin yakin sesuatu akan di lemparkan padanya. Entah itu bom atom atau meriam, tapi yang pasti itu sesuatu yang akan membuat Milka sial.
“Mil, ada yang ingin kami bicarakan.” Kata Sari sesaat setelah Milka mengambil posisi duduk di sofa panjang itu.
“Mau bicara apa.” Tanya Milka.
Terlihat semua ragu ingin mengatakan apa yang ingin mereka sampaikan pada Milka. Dan perasaan Milka semakin tak karuan menunggu ucapan yang akan dia dengar itu.
“Kamu harus nikah menggantikan Melody.” Oma buka suara tanpa ragu.
“Apa! Nikah!” Milka yang kaget langsung berdiri.
“Oh, jadi gara-gara Melody nolak pernikahannya, aku yang jadi tumbal kalian!” Milka terlihat marah, firasatnya menjadi nyata.
“Milka jaga ucapan kamu!” Harman memarahi Milka yang menurutnya tak sopan.
Milka mengalihkan tatapannya pada ayahnya, yah, hal ini pasti akan terjadi, jika dia di pojokkan dan di jadikan tumbal agar Melody selamat, saat dia menolak dan melawan pasti ayahnya akan memarahinya. Milka sudah bisa menebaknya.
“Turuti saja apa yang di katakan Omamu Milka.” Ucap Harman mengatur nada bicaranya agar terdengar lembut, mungkin agar Milka luluh dan setuju.
“Dia bukan Omaku, dia enggak punya ikatan apa pun sama aku. Dia itu Omanya Melody, karna dia mamanya tante Sari, tante Sari itu cuman ibu tiri aku. Jadi biar aku perjelas di sini. Aku nggak akan pernah mau nurutin apa yang kalian minta!” Ujar Milka keras.
“Silakan kamu menolak, tapi jika menolak, kamu jangan pernah panggil saya ayah. Kamu nggak akan ayah anggap anak lagi!” Ancam Harman. Yah, ancaman yang membuat Milka tak lagi bisa berkutik.
Hati Milka benar-benar sakit mendengar ucapan ayahnya. Ayah yang selama ini dia sayang, ternyata lebih memilih anak tiri daripada dia, yang anak kandung.
Milka terduduk lemas dengan air mata yang berlinang. Kata-kata yang keluar dari mulut ayahnya begitu meng-iris hatinya. Dan saatnya dia mengalah, mengibarkan bendera untuk menyerah meskipun perlawanannya hanya berlangsung tidak lebih dari sepuluh menit, karena dia tak ingin di buang oleh ayahnya.
“Kamu akan menikah dengan hantu.” Ledekan Melody itu terdengar konyol, mana mungkin dia di nikahkan dengan hantu.
“Berapa usianya?” Milka bertanya langsung, dalam pikirannya jika bukan om-om pasti laki-laki itu berwajah jelek, namun yang pasti dia mestinya seorang yang kaya. Kalau tidak mana mungkin Sari dan Oma Kunari mau menikahkan Melody dengan orang itu. Dan pastinya karena wajah jelek atau tua makanya Melody menolak untuk menikah.
Semua diam sejenak sebelum Melody kembali mengulangi perkataannya bahwa yang akan menikah dengan Milka itu adalah sosok hantu.
“Apa yang di katakan oleh Melody itu benar Milka, kamu akan menikah dengan makhluk gaib.” Milka yang masih tak bisa mempercayai apa yang di dengarnya tersenyum kecut. Mencoba untuk menetralisir perkataan itu. Seperti makanan yang akan di cerna oleh perut, dan dia perlu mencerna perkataan itu di otaknya.
Dan disinilah Milka di dalam kamar meratapi nasib yang menurutnya malang itu. Ternyata di keluarga ibu tirinya ada suatu tradisi dimana jika seorang anak perempuan sudah berusia tujuh belas tahun dia akan di persembahkan pada mereka yang ada di underworld. Dan itu sudah ada sejak zaman dahulu kala, jika ada yang melanggar maka nasib malang akan di dapatkan oleh keturunan mereka.
Milka bergidik ngeri, antara percaya dan tidak. Namun jika itu benar maka dia akan menjadi istri dari makhluk gaib. Yang berarti dia akan punya suami hantu. Milka merasa seluruh bulu yang ada di tubuhnya berdiri karena merasakan bahwa hidupnya benar-benar akan berakhir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Kenapa kamu gak kabur aja sih??!!
2023-04-15
1
Supi
mampir + nyimak..
2023-03-31
0
Rika Khoiriyah
nyimak, kayaknya seru😁😁😁
2023-01-29
0