‼️Novel ini sudah TAMAT tapi sedang dalam proses Revisi untuk mengurangi Typo dan menghilangkan bagian bagian yang tidak penting‼️
🌼
Alexandra E. Lincoln memilih menjadi seorang Montir daripada meneruskan perusahaan milik keluarga nya.
Gadis yang usianya kini menginjak 25 tahun itu sudah menggeluti pekerjaan nya hampir 2 tahun terakhir.
Ale, begitu biasa orang memanggil nya adalah sosok gadis yang periang dan mudah bergaul. Namun di balik itu ada kehidupan pahit yang dia sembunyikan dari orang orang di sekitarnya.
Apa sebenarnya yang terjadi pada Ale selama ini hingga dia memilih menjadi seorang montir padahal ale hidup dengan berkelimpahan harta.
Happy Reading di novel Author yang ke-4
NO HATE COMENT ya
(Otor juga Manusia)
💜💜💜💜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ratu_halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
Kepala asisten rumah tangga di rumah itu pun hanya bisa menyaksikan kejadian yang begitu menegangkan untuk pertama kali nya. Karena sejak di pekerjakan di rumah tersebut oleh nyonya sofi, tidak pernah ada keributan yang terjadi.
Nyonya sofi dan vanya putri nya tidak pernah terlibat dalam pertengkaran. Begitu pula dengan nyonya sofi dan suami nya, tidak pernah ada keributan yang terjadi di rumah tangga mereka. Sebab tuan zack sangat irit bicara, bahkan jika berada dalam satu meja makan yang sama ketiga orang tersebut hanya diam dan menikmati makanan mereka dengan penuh keheningan yang terdengar hanyalah suara sendok dan garpu yang beradu.
Ale yang tadi nya ingin melihat keadaan sang daddy, akhirnya mengurungkan niat nya itu dan kembali ke lantai dua menuju kamar nya.
Sementara nyonya sofi tidak percaya bahwa anak tiri nya yang beberapa tahun dia asingkan di luar negeri kembali dan mengancam keberadaan nya di rumah utama.
"Dimana tuan sekarang ??" tanya nyonya sofi pada Nunung, kepala asisten rumah tangga yang dia pekerjakan beberapa tahun lalu.
"Tuan ada di ruang kerjanya, nyonya.."
Setelah itu, nyonya sofi pun dengan wajah tegang dan cemas masuk ke dalam kamarnya.
AKHH!!
CRANG!!
Pekik nyonya sofi dengan penuh amarah menghempaskan seluruh benda yang ada di atas meja riasnya.
"BR*NGSEK KAU EVELYN!!" ucap nyonya sofi sambil melihat pantulan diri nya di cermin meja rias nya tersebut. Dia tidak percaya gadis yang dulu dia yakini tidak akan kembali lagi kini datang dengan tatapan begitu tajam mengibarkan bendera perang pada nya.
Gadis itu dulu begitu lemah dan tak berdaya, tidak pernah melawan nya bahkan saat dia di perlakukan tidak adil sekalipun. Nyonya sofi yakin, evelyn, anak tiri nya itu pasti kembali untuk menyingkirkan nya dan menghapus posisi nya sebagai nyonya Lincoln di rumah utama tersebut.
"Aku tidak akan semudah itu mundur setelah perjuangan yang aku lalui untuk sampa di titik ini."
🌼
🌼
*Di tempat dan waktu yang berbeda...
Hari berganti hari, dan sampai detik ini pun angga masih belum berhasil menemukan keberadaan alexandra.
Begitu pula dengan leo, bahkan leo sekarang juga di buat kebingungan, pasalnya kendaraan yang seharusnya akan di pasarkan dalam waktu beberapa minggu lagi jadi terhenti pengecekan nya sebab tidak ada yang bisa memeriksa kendaraan tersebut sedetail ale.
"Kenapa sampai detik ini kau belum menemukan nya juga ??" tanya leo pada asisten pribadi nya. Sudah tiga hari sejak leo dan ale bertemu pertama kali, asisten pribadi nya itu belum juga memberikan informasi dimana keberadaan alexandra saat ini.
"Maaf tuan, saya akan berusaha lebih keras lagi." ucap angga
"Ck! Sejak kemarin itu saja yang kau ucapkan. Dalam waktu 24 jam kau belum juga menemukan gadis itu, aku benar benar akan memecat mu!!"
Setelah mengatakan itu, leo pun pergi meninggalkan ruangan dan membiarkan angga sendirian disana.
Leo pun masuk ke dalam lift khusus, dia akan pulang lebih cepat hari ini.
"Ck! Kalau bukan karena mommy yang terus terusan memaksa ku, aku tidak akan mau datang kerumah gadis itu malam ini!!" gerutu leo dalam hati nya.
Ya, setelah beberapa hari terus mendapat paksaan dari mommy nya yang meminta leo untuk datang kerumah nyonya sofi dan meminta maaf secara langsung atas kejadian beberapa hari lalu, leo pun tidak mau melakukan hal ini. Ini bukan diri nya, meminta maaf padahal dia tidak melakukan kesalahan apapun.
Sebelum berangkat menuju alamat yang sudah nyonya sofi kirimkan pada mommy nya, leo menyempatkan menuju toko kue yang berada tidak jauh dari alamat tujuan. Nyonya inara meminta leo untuk membelikan cake favorit nyonya sofi dan vanya sebagai permintaan maaf.
Leo pun mau tidak mau menuruti lagi permintaan sang mommy. Anggap saja ini sebagai bakti nya seorang anak pada orang tua, begitu pikir leo.
Setelah membelikan cake tersebut, leo pun kembali melajukan kendaraan nya menuju sebuah perumahan elit.
Beruntung rumah nyonya sofi tidak jauh dari gerbang masuk perumahan tersebut.
Saat tiba di salah satu rumah yang terlihat cukup besar dan bergaya eropa, leo pun segera turun sambil membawa satu paper bag besar.
"Permisi, pak. Apa benar ini rumah vanya ??" tanya leo dengan sopan pada security yang berjaga di pos tepat di depan rumah mewah tersebut
"Iya, benar. Maaf, tuan siapa ??" tanya pria paruh baya yang memiliki tubuh berisi khas seorang petugas keamanan.
"Saya Leo." jawab leo singkat
Melihat penampilan leo yang seperti bukan orang sembarangan, petugas keamanan tersebut pun langsung membukakan pagar tinggi itu agar leo bisa masuk.
"Silahkan, tuan.." ujar nya mempersilahkan
Setelah itu, petugas keamanan tersebut pun menghubungi nomor telepon yang ada di dalam rumah melalui pesawat telepon yang tersedia di pos keamanan, lalu menanyakan pada majikan nya yaitu nyonya Sofi, apakah tamu yang bernama tuan leo di izinkan untuk masuk ke dalam atau tidak.
"Baik, nyonya.." ucap nya di sambungan telepon itu saat sudah mendapat izin dari nyonya sofi
Pria paruh baya itu pun mengantar leo sampai ke depan pintu masuk.
Ternyata disana sudah berdiri nyonya sofi dengan senyum yang mengembang di wajah nya.
"Nak, leo." sambut nyonya sofi dengan senyuman "Silahkan masuk.." sambung nya lagi mempersilahkan leo untuk masuk ke dalam rumah
Leo dengan senyum yang tertahan pun masuk dan duduk di sofa ruang tamu.
"Tunggu sebentar, ya. Tante panggilkan vanya dulu.." ucap nya pada leo dengan sangat ramah
Leo tidak merespon, dia sebenarnya tidak ingin berlama lama berada di rumah itu. Tujuannya hanya satu, meminta maaf walau pun terpaksa.
Nyonya sofi pun masuk ke dalam untuk memanggil putri nya yang sejak dua jam yang lalu masih bersiap siap dan terus mengganti pakaian nya berkali kali.
Tok tok tok!
Nyonya sofi mengetuk pintu kamar vanya yang berada di lantai dua lalu langsung membuka pintu tersebut..
"Astaga, mau sampai kapan kamu berganti baju terus, VANYA!!" nyonya sofi menggelengkan kepalanya tidak percaya bahwa putri nya belum juga selesai memilih pakaian yang cocok
"Aduh, bu. Kenapa pakaian ku terlihat kuno semua sih ??" gerutu nya di depan pakaian yang sudah tidak berbentuk saking berantakan nya di atas tempat tidur gadis itu.
"Kuno bagaimana ?? Baju baju mu ini kan baru semua. Sudahlah pakai saja yang paling sexy, utu pasti akan membuat leo semakin tertarik padamu.."