Novan dan Diana menjalin hubungan sekitar empat tahun lama nya sejak mereka sekolah SMA, sudah banyak yang Novan berikan pada gadis cantik berdarah minang itu.
namun suatu hari Novan melihat Diana malah bersama pria lain yang menggunakan mobil mewah, sejak saat itu juga hubungan mereka renggang, tak lama Diana sakit dan selalu menjerit jerit karena gigi yah semula bagus itu mengeluarkan banyak nanah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9. Minta uang
Bingung dan juga masih belum tahu harus melakukan paa setelah melihat fakta yang begitu menyakitkan hati, harga diri sebagai laki laki juga sangat di rendahkan oleh Diana. apa kurang nya Novan selama ini pada dia, semua uang dan segala macam benda selalu dia berikan pada kekasih yang amat di cintai itu.
Nyata nya sekarang malah balasan yang sangat sakkit Novan terima, padahal dia tidak pernah minta macam macam pada kekasih nya itu, bahkan menyentuh rawa itu dia juga tidak pernah karena Novan ingin menjaga nya sampai nanti saat hubungan mereka sudah halal. tapi oleh Diana malah di berikan pada orang lain, hanya karena orang itu tampak lebih kaya dari Novan.
Tidak di ingat bagai mana baik nya Novan selama ini, keluarga Diana saja sampai tidak pernah beli beras karena selalu di kasih oleh Novan setiap kali panen, memberi nya juga tidak sedikit. memang dia adalah pemuda yang tidak perhitungan, apa lagi pikir Novan mereka akan jadi keluarga.
Kini Novan tidak tahu harus bagai mana untuk mengambil keputusan, mau pisah tapi masih sayang pada Diana, namun di sisi lain dia juga kecewa karena perselingkuhan ini sudah di luar batas. karena mereka sampai melakukan hubungan badan, itu yang membuat hati Novan sangat sakit.
"Kenapa kau muram sekali?" tanya Erik teman sekolah nya dulu.
"Tidak ada, hanya banyak pikiran tentang hidup." jawab Novan, dia berdusta mau kerumah Purnama karena bila kesana maka sepupu nya itu bisa tau.
"Jangan terlalu di pikirin lah, Bro!" Erik berkata santai sembari menghisap batang rokok.
"Menurut mu apa yang kau lakukan bila kekasih mu selingkuh?" tanya Novan menatap teman nya.
"Santet!" jawab Erik sembari tergelak kencang.
"Kau serius?!" Novan agak kaget juga dengan jawaban teman nya ini.
"Ya enggak lah! kalau dia selingkuh ya tinggal cari yang lain juga." ucap Erik takut bila Novan percaya bahwa dia main santet.
Kembali Novan menarik nafas karena masalah hati tidak segampang itu, bila cinta yang tidak dalam maka tak akan sangat sakit, namun saat kita bersungguh sungguh mencintai nya maka pasti sangat dalam sehingga sulit untuk mencari wanita lain. itu lah yang Novan rasakan, karena cinta nya sangat besar pada Diana.
"Ada apa dengan hubungan mu? Diana selingkuh ya." Erik bertanya serius.
"Mungkin saja aku akan memaaf kan dia bila hanya selingkuh biasa, tapi mereka sampai melakukan hubungan badan." jawab Novan sakit hati sekali.
"Kata siapa?!" Erik terpekik kaget mendengar nya.
"Bukan kata siapa siapa, aku menyaksikan sendiri adegan itu." sahut Novan lagi.
Erik saja sampai lemas membayangkan Novan yang menyaksikan langsung adegan berbahaya itu, betapa hancur dan terluka nya jiwa pria ini karena semua nya juga tau bahwa Novan sangat lah mencintai Diana sejak dulu sekali. hubungan yang di bangun selama empat tahun akan kandas begitu saja, akibat perbuatan buruk nya Diana yang gila harta.
"Banyak sekali harta mu habis untuk dia, Van." Erik saja mengeluh, apa lagi Novan yang mengalami.
"Soal harta tidak ku pikirkan, aku hanya berusaha menata hati yang hancur ini." Novan tertunduk pilu.
"Jalang sekali wanita itu, itu lah akibat nya bila malas kerja maka akan menghalal kan segala cara!" Erik sangat kesal.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang? satu sisi aku ingin melupakan dia, namun sial nya hati ini masih mengharap kan Diana!" Novan sampai kesal dengan perasaan nya sendiri.
"Itu karena kau baru saja tahu fakta, jadi lebih baik tenang kan pikiran mu dulu." nasihat Erik agar Novan adem.
Padahal bila dia sendiri yang mengalami itu sudah pasti akan mengamuk, apa lagi begitu banyak harta yang sudah Diana telan dari milik nya Novan, sungguh sangat tidak tahu diri sekali wanita itu karena menyakiti hati pria yang sangat tulus kepada diri nya dan juga keluarga.
"Carikan aku dukun santet yang sangat hebat!" pinta Novan.
"Eh jangan gila kau, Van! aku tadi cuma bercanda, tolong jangan nekat." Erik panik sendiri.
"Lalu aku harus apa agar hati ini tenang? aku tidak terima di buat dia begini." Novan mengusap wajah nya kasar.
"Aku lebih baik menemani mabuk dari mana menemani mu cari dukun santet." lirih Erik sangat menyesal tadi sembarangan bicara.
Ting.
Ponsel Novan berdenting dan muncul pesan dari Diana, tapi sama sekali tidak di buka nya karena dia masih marah dan terluka atas perbuatan jahat nya Diana yang sama sekali tidak memikirkan perasaan Novan sedikit pun juga.
...****************...
Diana merengut masam karena tidak biasa nya pula Novan mengabaikan panggilan dari dia, bahkan satu detik saja tidak pernah di abaikan. Diana memang merasa sangat di cintai dalam hubungan ini, karena bisa di lihat bahwa cinta Novan sangat besar di bandingkan Diana, lagi pula bila Diana memang cinta maka tak akan selingkuh dengan Beno.
Gadis ini hanya cinta akan harta saja karena bila bersama dengan Novan dia punya segala nya dan itu pun masih tidak tahu terima kasih, Diana pun tidak tahan dengan Novan yang mengabaikan diri nya. padahal Diana ingin minta uang dua juta untuk shoping, teman teman nya mengajak kekota.
"Mana Beno tidak mau ngasih lagi, ini uang ku cuma tiga ratus ribu doang." keluh Diana frustasi.
Mana mungkin cukup dengan uang segitu untuk kekota, bila pegangan banyak maka dia bisa berlagak di depan teman teman nya nanti, mau menolak juga gengsi karena kelihatan sekali anak nya orang miskin yanh tidak punya uang.
"Minta uang, Bu." Diana mendatangi Ibu nya yang sedang memotong sayur.
"Buat apa?" Bu Hasnah menatap putri bungsu nya.
"Teman teman mengajak ku kekota untuk jalan jalan, aku tidak punya uang." ujar Diana.
"Kalau tidak punya uang ya sudah, ngapain kau memaksakan diri." rutuk Bu Hasnah.
"Kasih lah Bu barang lima ratus saja, aku ini tanggungan mu!" Diana malah berseru marah karena tidak di beri uang.
Bu Hasnah menarik nafas berat karena Diana bisa nya cuma menghabiskan uang saja, tidak mau kerja sehingga tidak dapat penghasilan. padahal Bu Hasnah megang uang juga karena di beri Deni atau Ria saat mereka gajian, tapi selalu saja Diana minta.
Sekarang saja Diana langsung masuk kamar ibu nya untuk membuka lemari, apa ada uang yang di simpan oleh Ibu nya, tidak mungkin tidak ada karena setiap bulan memang selalu di beri uang, dasar Bu Hasnah saja memang yang tidak ingin memberi.