Seorang wanita muda, meminta seorang pria yang tak di kenal nya untuk menikahinya. Namun siapa sangka permintaan nya pun di kabulkan saat melihat wanita tersebut di paksa menikah oleh kedua orang tua nya demi melunasi sebuah hutang.
Adela Anggita dan Raiz Hafid Faisal, pernikahan kedua nya terikat di atas sebuah kontrak pernikahan.
Apakah pernikahan kontrak tersebut akan membawa mereka pada pernikahan yang sesungguhnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Herliyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Janji Dan Kepercayaan
"Bu Kadis apakah sudah tahu, kalau Pak Bupati menggendong Ajudan nya. Dia cantik loh. " Ucap Pak Wahyu.
"Saya nggak mau curiga atau cemburu Pak Kabid, saya percaya sama calon suami saya ini. Dia ganti Ajudan wanita juga saya nggak masalah, karena saya tahu siapa dia." Ucap Anita.
"Hati - hati saja Bu, Pak Raiz itu tampan. Siapa sih yang nggak ingin menjadi pendamping nya. "
"Namanya juga jadi orang terkenal Pak, resiko saya lah. Tapi hati tetap setia sama saya. "
"Kapan kalian menikah? "
"Dia ingin fokus kampanyenya dulu, mungkin selesai pemilu. "
"Kalau tak terpilih jadi Bupati apakah nggak masalah? "
"Saya menerima nya bukan karena jabatan, saya sudah kenal lama Mas Raiz. Saat itu perkenalan pertama kami, kedua orang tua kami menghadiri acara makan malam Pak Dewan, saat itu Ayah saya menjabat sebagai ketua DPRD, dan Ayah Mas Raiz sebagai Sekretaris Presiden. Dari situ kami kenal, dan kedua orang tua kami aktif di partai hingga sekarang." Ucap Anita.
"Lama juga ya. "
"Iya lama, dan Mas Raiz kan punya usaha lain kalau dia tak lagi jadi seorang pemimpin.'
" Semoga menjadi jodoh dunia akhirat. "
"Amin...!!! "
*****
"Pah, lihat di koran. Anak kita menggendong Ajudan nya, kok kita nggak tahu ya dia ganti Ajudan. " Ucap Ibu Laila.
"Coba Papah lihat. " Ucap Pak Kusumo meminta koran yang sedang di baca Ibu Laila.
"Cantik, tapi anak kita kan tahu sendiri jiwa sosial nya tinggi, dan suka menolong tanpa pamrih. " Ucap Pak Kusumo.
"Mamah takut Anita marah. " Ucap Ibu Laila.
"Nggak akan, Mamah tahu kan Anita. Dia itu dewasa sekali. "
"Mamah juga sangat cocok sama dia, tapi anehnya tunangan sudah 1 tahun yang lalu tapi anak kita menunda pernikahan dan lebih fokus menyiapkan untuk Kampanye nya."
"Kita mau bagaimana lagi, anak kita itu memang terjun ke dunia Politik. Mamah kan tahu dia ambil kuliah juga di jurusan Ilmu Sosial dan Politik. "
"Iya, itulah Raiz tak jauh beda sama Papah nya. "
*****
"Bagaimana di gendong sama Pak Bupati? " Tanya Ibu Nuri.
"Biasa saja Bu, apanya yang menarik. " Jawab Adela.
"Raiz itu baik, apalagi sama Anita kekasihnya perhatian nya sangat besar. Dan perhatian itu pun sedikit demi sedikit akan kamu rasakan. Berita di koran dan televisi lokal adalah awal nya. " Ucap Ibu Nuri.
"Ah Ibu, saya kan sadar diri dan Ibu pun tahu cerita nya. Saya nggak ingin banyak berharap, Hanya 2 tahun bu, yang sekarang saya pikirkan bagaimana saya akan membayar hutang sama Mas Raiz. Jumlah yang sangat besar, untuk pengajuan Bank pun nggak mungkin sampai segitu, apalagi saya belum pernah berhutang. Belum lagi saya harus kirim uang untuk keluarga saya." Ucap Adela.
"Insya Allah pasti ada jalan. " Ucap Ibu Nuri.
"Saya sedang memikirkannya." Ucap Adela.
*****
Dengan tertatih Adela menyiapkan sarapan untuk Raiz, dan masuk kedalam kamar Raiz menyiapkan pakaian Dinas nya. Dan tak sengaja Adela melihat sebuah Photo kecil di meja rias milik Raiz.
Adela tersenyum kecut saat melihat photo Raiz bersama Anita sangat mesra.
"Sangat beruntung bisa jadi pendamping Mas Raiz dan di cintai nya. Maaf kan saya, telah meminjam calon suami kamu."
"Kalau sampai tahu Anita pasti kecewa. "
Adela menoleh, saat tahu Raiz sudah berada di belakang nya.
"Ma -maaf. " Ucap Adela.
"Dia wanita yang sabar, dia tak pernah protes atau merajuk. "Ucap Raiz.
"Maaf kan saya Mas, kalau sampai tahu masalah kita . Saya memang yang memulai nya, maaf saya salah. " Ucap Adela.
"Saya juga salah disini, sudah membohongi kedua orang tua saya dan Anita. Kita sudah terlanjur menjalani nya, kita terus jalan kan sampai sesuai perjanjian. "
"Maaf untuk saat ini saya belum bisa mencicil nya. "
"Saya akan tunggu. " Ucap Raiz berlalu masuk kedalam kamar mandi.
*******
"Ada beberapa berkas yang harus di tanda tangani sama Pak Bupati. " Ucap Salah satu Staf pada Adela.
"Mohon menunggu, nanti saya akan kasih kabar kalau sudah selesai semua. " Ucap Adela.
"Terima kasih bu, kalau begitu saya mohon undur diri. "
"Sama - sama Pak. "
Adela memeriksa beberapa berkas, dan beberapa SK tugas ASN. Dan langsung memasuki ruangan Raiz yang sedang menerima telepon dari seseorang.
"Pak ini beberapa berkas yang harus di tanda tangani oleh Bapak. " Ucap Adela menaruh berkas di atas meja.
"Terima kasih, oh iya tolong kamu atur ulang jadwal saya pertemuan dengan para tokoh Masyarakat, karena ada beberapa hal penting saya harus hadir di rapat pertemuan antara honorer di sekabupaten Pakis. " Ucap Raiz.
"Baik Pak, apakah untuk pertemuan nya di malam hari nya atau besok? "
"Besok saja, karena malam hari nya saya ada undangan untuk menghadiri tabligh akbar di Masjid Agung. "
"Baik Pak, saya akan sebarkan informasi nya."
"Dan tolong, kamu siapkan juga beberapa pakaian untuk pertemuan itu. "
"Baik Pak. " Ucap Adela.
*****
"Ibu golongan 3A y bu, dan untuk pinjaman pertama maksimal 100 juta. " Ucap salah satu Costumer Service Bank.
"Apa tidak bisa langsung 500 juta? " Tanya Adela.
"Maaf ibu nggak bisa, karena proses nya bisa bertahap. "
"Kalau begitu saya pikirkan lagi. "
"Baik Ibu, nanti bisa kabari saya langsung kalau jadi. "
"Terima kasih mba. "
Adela pun keluar dari salah satu Bank, dan langsung naik ke atas motor nya dan pergi meninggalkan Bank tersebut.
"Menurut kamu dia sedang apa ke Bank? " Ucap Raiz saat mengikuti Adela bersama Sony.
"Menabung atau mengajukan hutang, dia kan janji untuk melunasi hutang sama kamu."
"Saya nggak yakin dalam 2 tahun dia akan mampu membayar. " Ucap Raiz.
****"
"Bagaimana caranya ini, 350 juta bakalan nggak akan cukup dan selesai 2 tahun. Belum untuk kirim ke kampung. Gaji segitu di bagi -bagi, tabungan pun nggak akan cukup. Ya Allah berikan jalan keluar. " Ucap Adela yang tengah duduk di teras depan rumah sambil menatap langit.
Sedangkan Ibu Nuri melihat Adela dari jauh bersama Raiz yang datang tanpa di ketahui oleh Adela.
"Ibu hanya minta, jangan sampai salah satu akan tersakiti. "
"Saya akan setia pada Anita. " Ucap Raiz.
"Adela pun baik, Anita pun baik. Kamu akan sulit untuk memilih karena Ibu yakin suatu saat nanti kamu akan jatuh cinta pada Adela." Ucap Ibu Nuri.
"Saya hanya kasihan, hanya ingin menyelamatkan dia. "
"Hati - hati, kebaikan kamu sekarang sedang berjalan yang membuat bumerang untuk kamu sendiri." Ucap Ibu Nuri menepuk pundak Raiz.