NovelToon NovelToon
Ikatan Tuan Muda

Ikatan Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Mafia / Fantasi Wanita
Popularitas:779
Nilai: 5
Nama Author: Nida

Fifiyan adalah anak dari ketua mafia kegelapan yang dikenal kuat dan kejam, banyak mafia yang tunduk dengan mafia kegelapan ini. Tetapi disaat umurnya yang masih belia pada perang mafia musim dingin, keluarga besarnya dibunuh oleh mafia musuh yang misterius dimana membuatnnyabmenjadi anak sebatangkara.
Disaat dia berlari dan mencoba kabur dari kejaran musuh, Fifiyan tidak sengaja bertemu dengan seorang pria kecil yang bersembunyi di dalam gua, karena mereka berdua berada di ambang kematian dan pasukan mafia musuh yang berada diluar gua membuat pria kecil itu mencium Fifiyan dan mengigit lehernya Fifiyan. Setelah kejadiaj itu, Fifiyan dan pria kecil itu berpisah dan bekas gigitannya berubah menjadi tanda merah di leher Fifiyan.
Apakah Fifiyan mampu membalaskan dendam atas kematian keluarganya? Apakah Fifiyan mendapatkan petunjuk tentang kehidupan Fifiyan nantinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Merebut Kekuasaan

Fiyoni benar-benar melatihku dengan kejam dan tidak memberikanku istirahat sama sekali bahkan dihari ulang tahunku juga dia terus melatihku.

Toookk.. tookkk

Terdengar suara ketukan di pintu ruang bawah tanah, Fiyoni membuka pintu itu dan terlihat seorang pria berjubah hitam berdiri di depan pintu.

"Tuan muda... sudah ditunggu..." ucap pria itu dingin, Fiyoni menatapku yang sedang mencoba mengatur nafas karena kehabisan nafas ini.

"Baiklah..." gumam Fiyoni keluar dari ruangan dan mengunci ruangan ini.

"Haaah.... apa aku bisa bertahan kalau seperti ini terus?" Gumamku pelan dan semakin lama mataku terpejam dan aku tidak sadarkan diri.

"Fifiyan... bangunn..." ucap seorang pria di telingaku, aku membuka mataku dan melihat dua orang paruh baya tersenyum padaku.

"Aku... dimana?" Ucapku pelan.

"Kamu berada di alam bawah sadarmu, kebetulan ayah dan ibu ingin berbicara denganmu."

"Ayah? Ibu? Apa kalian orang tuaku kandung?" Tanyaku terkejut dan mereka berdua mengagukkan kepalanya pelan.

"Ayah ibu!! Aku rindu kalian!!" Teriakku memeluk orang tuaku.

"Kami juga rindu, sekarang kamu sudah dewasa ya.." gumam ayah pelan.

"Mmm iya ayah, mmm ayah... Fifiyan terikat dengan kak Fiyoni dan..."

"Ayah yang menyuruhnya."

"B-benarkah?" Tanyaku terkejut.

"Ya, Diego itu nama ayah."

"Tapi kenapa ayah..."

"Ini demi kebaikanmu, jika kamu terikat dengan Fiyoni maka hidupmu akan aman dan..."

"Dan menderita ayah! Kakak terlalu kejam mengajariku dan.."

"Fiyoni emang seperti itu, tapi dia sangat menyayangimu."

"Tapi dia bisa membunuhku ayah!"

"Kalau kamu bilang ingin istirahat pasti dia akan memberikanmu waktu istirahat."

"Tidak mungkin ayah."

"Percaya ucapan ayah."

"Hmm baiklah, tapi... siapa yang membunuh ayah dan ibu?" Tanyaku serius tapi ayah dan ibu hanya saling berpandangan.

"Apa kamu ingin tahu?"

"Ya Fifiyan ingin tahu dan..."

"Mereka dari keluarga mantan kekasih Fiyoni."

"Tunggu, jangan bilang dari keluarga Valen?"

"Bukan... mantan kekasih yang sebelumnya."

"Aku tidak tahu ayah."

"Nanti kamu cari tahu sendiri. Jangan bertanya kepada Fiyoni karena dia sangat dendam dengan mereka."

"Apa kak Fiyoni tahu?"

"Tentu dia tahu, kejadian itu tepat setelah kamu dan kembaranmu lahir dan kami telah mengangkat Fiyoni menjadi ketua mafia milik ayah."

"Lalu kenapa mereka melakukan itu dan..."

"Hanya ingin menjatuhkan keluarga Valentin saja."

"Dan juga ingin membudak kakakmu... Fiyoni dan Fifiyon."

"Membudak? Apa kakak bersembunyi di gua itu karena..."

"Ya selama 8 tahun dia diburu oleh musuh sedangkan Fifiyon dan Fiyani kini menjadi budak mereka, hanya Fiyoni yang terbebas!" Ucap ibu menatapku serius.

"S-sungguh?" Tanyaku terkejut.

"Ya sifat dingin dan angkuh mereka karena di kendalikan musuh, jika kamu bisa kuat dan hebat maka kamu bisa mengendalikan seluruh wilayah bagian dengan menjadi petinggi organisasi pusat dan membantu melepaskan kakakmu dan kembaranmu."

"Tapi... apa Fifiyan mampu dan..." gumamku pelan, ayah memberikanku sebuah kalung dan gelang hitam dan memakaikannya ke tangan dan leherku.

"Ini adalah jimat ayah, rencananya akan ayah berikan kepada Fiyani karena dia anak perempuan pertama tapi melihat dia dikendalikan musuh jadi ayah memberikannya padamu."

"Tapi apa ayah yakin aku bisa melakukannya dan..."

"Jimat ini jimat terlangka, dengan ikatan dari Fiyoni kamu akan menjadi sangat kuat dan melebihi siapapun. Kamu harus bisa membalaskan dendam kami anakku, kami berharap besar padamu..." ucap ayah dan ibu bersamaan dan semakin lama wajah ayah dan ibu menghilang dari pandanganku.

"Aku berjanji ayah... ibu..." gumamku memejamkan kedua mataku.

"Haaahhh..." desahku mencoba bernafas, aku terduduk dan mengatur nafasku. Didepanku aku melihat ketiga saudara kandungku menatapku serius sedangkan aku menatap wajahku di cermin yang sangat berbeda dengan wajahku sebelumnya.

"Kamu sudah sadar?" Ucap Fiyani menatapku bingung tapi tanpa mengatakan apapun aku langsung bangkit dari tempat tidur dan memakai jubahku.

"Kak Han... ikut aku!" Ucapku dingin dan Han yang sedang asik berbincang dengan Wan dan Putra terkejut melihatku.

"Tapi kan kamu baru saja..."

"Aku... ketuamu!" Ucapku dingin dan Han langsung beranjak dari tempat duduknya, Fiyoni menggenggam erat tanganku dan menatapku serius.

"Kamu mau kemana?" Tanya Fiyoni serius.

"Balas dendam!" Ucapku dingin, aku menepis tangan Fiyoni dan berjalan menuju ke pintu kamar.

"Balas dendam? Tiba-tiba?" Tanya Fiyani bingung.

"Fifiyan eehh V-Valentina apa rencana yang kamu..." ucap Han terbata-bata.

"Bawa aku ke organisasi wilayah bagian pusat!" Ucapku dingin.

"Tunggu! Apa!!!" Teriak orang-orang di dalam kamar terkejut.

"B-baiklah..." gumam Han berlari keluar sedangkan aku hanya terdiam menutup pintu dengan keras dan berjalan menuju mobil di depan kediaman Fiyoni.

Han menekan pedal gas dengan terburu-buru sedangkan aku hanya terdiam di belakang kemudi, Han sesekali menatapku bingung dari spion tangah tapi aku tidak memperdulikannya. Janjiku sangat berat, jika aku harus menunggu 5 tahun pasti akan sangat berat bagiku, jadi lebih baik memusnahkan mereka semua sekarang agar aku tahu siapa yang membunuh orang tuaku.

Disebuah gerbang besar, kami di hentikan oleh beberapa orang. Tanpa mengatakan apapun aku turun dan membunuh mereka semua dengan senjata beracunku. Han membuka kunci gerbang itu dan kami berdua masuk ke dalam bangunan yang bertuliskan markas organisasi wilayah pusat.

"Apa rencanamu?" Ucap Han serius.

"Incar petingginya dan... bunuh dia!" Ucapku dingin.

"Baik. Perintahmu adalah tanggungjawabku!" Ucap Han dingin, Han mengambil senjata utamanya dan membunuh siapapun yang menghalangi kami tanpa ampun, sedangkan aku berfokus mencari petinggi organisasi pusat.

Dilantai atas, aku menemukan beberapa orang memegang senjatanya berdiri menjaga seorang pria tua di belakangnya.

Han melawan semua orang yang menghalanginya dan tinggal kami berdua dengan petinggi tertinggi wilayah bagian pusat.

"K-kamu... siapa kamu?" Ucap pria tua itu terkejut.

"Aku? Haaah itu tidak penting, katakan.. siapa yang membunuh keluarga Valentin!" Ucapku dingin.

"A-aku tidak tahu."

"Tidak tahu ya?" Ucapku dingin dan melemparkan senjata berancunku kearah kakinya yang membuatnya terjatuh ke lantai.

"Katakan atau aku membunuhmu!" Ucapku dingin.

"Fifiyan!!! Apa yang kau lakukan dan..." Ucap Fiyoni dibelakangku, aku menoleh kebelakang dan melihat ketiga saudaraku terlihat terkejut.

"Fifiyan kau..."

"Mohon maaf tuan muda... biarkan nona muda bekerja dan... jangan ganggu nona muda!" Ucap Han dingin, Han menghalangi ketiga saudaraku sedangkan aku kembali menatap pria di depanku.

"Katakan atau aku patahkan lehermu!" Ucapku dingin.

"A-aku tidak tahu! Tolong aku!!!" Ucap pria tua itu ketakutan.

"Fifiyan hentikan semua ini!" Ucap Fiyoni dingin, tanpa mengatakan apapun aku melemparkan sebuah senjata beracunku dan Fiyoni langsung menepisnya yang membuatnya tertancap di dinding.

"Katakan padaku atau aku benar-benar akan membunuhmu!" Ucapku dingin.

"K-keluarga George yang membunuh keluarga Valentin lalu keluarga Yu membudak Fifiyon dan keluarga Shin yang membudak Fiyani!" Teriak pria tua itu kencang, aku menarik rambut pria tua itu dan menatapnya dingin.

"Lalu... kenapa kau tidak menghentikan hal itu?" Ucapku dingin.

"I-itu bukan wewenangku dan aakkhh!!" Rintih pria tua itu kesakitan saat aku menarik rambutnya.

"Kau petinggi tertinggi di seluruh petinggi tertinggi wilayah bagian dan kau malah tidak melakukan apapun... kau sangat tidak berguna!" Ucapku kesal.

"A-aku minta maaf aku..."

"Lebih baik kau mati saja dan biar aku yang... menata semua tatanan mafia!" Ucapku dingin dan membunuh pria tua itu dengan tanganku.

"Haaahh..." desahku pelan. Kakiku terasa lemas dan tubuh basah karena darah, aku memejamkan kedua mataku dan kembali tidak sadarkan diri.

Entah apa yang aku pikirkan tapi memang setelah bertemu dengan orang tuaku dan mereka memberikanku kalung serta gelang jimat membuatku seperti orang lain dan bisa membunuh seluruh orang di markas organisasi wilayah bagian pusat dengan mudah.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!