NovelToon NovelToon
The Fatalis : Kembalinya Era Kegelapan

The Fatalis : Kembalinya Era Kegelapan

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Tamat / Fantasi Timur / Epik Petualangan / Akademi Sihir / Romansa
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Jack The Writer

Judul: The Fatalis

Nazzares, pemuda dengan mata merah yang dilahirkan untuk memburu raksha, memegang pedang abhiseka sebagai simbol takdirnya. Bersama istrinya, Kandita, yang telah bersamanya sejak usia 15 tahun, mereka menghadapi dunia yang penuh perang, pengkhianatan, dan rahasia yang tak terungkap. Setiap langkah membawa mereka lebih dekat pada takdir yang penuh kejutan dan plot twist yang mengubah segalanya.

The Fatalis adalah kisah aksi, intrik, dan pengorbanan yang tak terduga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jack The Writer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

trio rusuh vs abimanyu

"Sayang bagaimana ujianmu?" Tanya kandhita ke suaminya.

"Berjalan lancar kok istriku" jawab sang suami.

"Waaahhh, selamat suamiku" ucap sang istri mencium pipi suaminya.

"Yah ini berkat istriku yang selalu menemaniku belajar" jawab sang suami.

Dalam obrolanya kanditha sedikit merasa ada yang hilang dari dirinya. Karena harpii sudah meninggalkan nya.

"Sayang, aku merindukan harpii akhir akhir ini" ucap kandhita.

Harpii kini sudah menemukan tuanya, nazzares dan kandhita telah memberikan harpii ke seorang Fatalis untuk dijaga.

"Ya aku juga sedikit merindukanya" jawab zares. "tapi ini hanya untuk kebaikanya tidak lebih" ucap zarres kembali.

"Ya baiklah" ekspresi kandhita yang sedikit sedih mengingat harpii.

keesokan harinya..

Nazzares bersama istrinya berangkat ke akademi seperti biasa.

"Tak terasa sudah satu tahun yah sayang" kandhita dengan memegang erat lengan suaminya berjalan menuju akademi.

"Yah" zares menjawab.

"Tapi, setelah kita lulus aku ingin menetap dirumah lama kita" ujar kandhita ke nazzares.

"Baiklah apapun itu asalkan bersamamu" jawab nazzares.

Kini Nazzares sedikit merasa nyaman di akademi karena latihan yang cukup menantang akhir akhir ini, seperti bela diri, dan penguasaan energi mistis, walaupun dia sudah menguasai semuanya.

Kini kelas D semakin sedikit menyisahkan 4 kelompok yang tersisa. karena, 6 kelompok gagal dalam ujian sebelumnya.

Dari kelas A menyisahkan 4 kelompok, dari kelas B menyisahkan 2 kelompok, dari kelas C menyisahkan 5 kelompok, dan dari kelas D menyisahkan 4 kelompok. Lalu semua kelas akan digabungkan menjadi satu. Hal itu sudah direncanakan kerajaan untuk menyaring para siswa.

Dalam kelas..

"Pasti kalian bingung kan kenapa kalian disatukan menjadi satu kelas" ucap guru druvh kepada para muridnya.

"Karena kalian akan menghadapi tahap durgha selama satu tahun ke depan. jadi, untuk itu yang langsung membimbing kalian adalah tuan Abimanyu sang raja kegelapan, legenda dan mantan laksamana angkatan darat berusia 200 tahun dari ras manusia" ucap kapten druv

"Oii,, oii, manusia mencapai 200 tahun benarkah?" Gemuruh para siswa.

"Aku pernah membaca tentangnya loh" waaah, benarkah"

"Dia sangat kuat"

"Diamlah kalian semua" bentak guru druvh kepada para siswa.

"Silahkan tuan abimanyu, berbicaralah" ucap kapten druvh.

"Kalian para siswa dalam menggunakan teknik be....?"

Ketika Abimanyu yang sedang berbicara ia terlihat aneh. Karena, ia tidak menghadap ke para siswa melainkan berbicara menghadap ke papan tulis dan membelakangi para siswa.

"Oi, benarkah dia orangnya?" ucap salah satu siswa melihat pemandangan kakek tua berbicara ke papan tulis itu.

"Maaf tuan abimanyu kau menghadap arah yang salah" ucap kapten druvh.

"Haahh.. maaf maaf.." ucap tuan abimanyu. Dan dia melanjutkan pidatonya.

"Mmm, kenapa..?" Para sisawa memperhatikan dengan seksama.

"Kenapa aku ada disini?" Ucap tuan abimanyu.

Seketika suasana pun pecah diruangan kelas pada saat itu.

"Kakek itu pikun kah?" ucap diggor dalam hati. Kelas dilanjutkan menuju area latihan.

sementara itu di devisi sains dan teknologi..

Suasana di laboratorium akademi devisi sains "Kau sedang membuat apa kandhita" ucap sang guru kepada kandhita.

"Aku sedang membuat serum untuk memudahkan para tabib mengumpulkan energi mistis di tanganya. Karena orang biasa dan bukan seorang fatalis, membutuhkan seperti cairan yang dioleskan ke telapak tanganya untuk mengumpulkan energi misitis. Maka, aku membuatkan serum, yang dapat menyerap energi mistis mereka sendiri, dengan simbol mantra ke dalam sebuah wadah yang disiapkan. ini hanya asumsiku untuk sementara guru. Aku masih terus menyempurnakanya." Jawab kandhita.

Para siswa yang mendengarnya pun terkagum kagum menyaksikan penjelasanya.

"Waw itu akan menjadi revolusiner dalam ilmu pengobatan jika kau berhasil membuatnya" jawab sang guru.

"iya guru, mungkin dalam percobaan ku nanti akan menerapkanya ke luka langsung" jawab kandhita.

"Baiklah teruskan dan jangan menyerah" jawab sang guru.

"Si cantikku..... sangat pintar" zafirah sambil menjembel kedua pipi kandhita.

"Aaaaaaaaa, sakit" jawab kandhita dengan tawa.

"Hei kau lihat tadi kandhita sangat pintar bukan?"

"Jika saja dia belum bersuami aku pasti akan menikahinya hahahaha" Para pria yang memperhatikan perempuan cantik dan cerdas tersebut.

ke area pelatihan devisi Fatalis..

"Semuanya berbaris lah, tuan abimanyu akan mengetes kemampuan kalian secara langsung" ucap guru druvh.

"Baiklah aku akan memilih 3 diantara kalian untuk menghadapi tuan abimanyu" ucap guru ahtreya.

"Yang pertama Diggor, kemudian Azel, dan yang terakhir Nazzares. Kalian akan menghadapi tuan abimanyu secara langsung"

"Peraturan disini adalah jangan menggunakan energi atau teknik mistis kalian dalam pertarungan!" teriak guru druvh.

"Baik" jawab serentak ketiga siswa.

Mereka bersiap dan berdiri didepan ujung dari posisi abimanyu. Atsmosfer berubah.

"instingku berkata kalau aku harus mengerahkan seluruh kemampuanku" ucap zares dalam hati.

Para siswa dan guru melihat diatas area penonton..

Suasana mencekam diantara mereka berempat angin berhembus dia area pelatihan dan sang kakek masih memejamkan matanya.

Tiba tiba..

"Flaaassshhh!"

Zares menghilang dalam sekejap, meninggalkan ledakan debu dari pijakannya yang pecah menghantam tanah keras area latihan.

"Bhussshh!"

Dalam sekejap, dia muncul tepat di belakang Abimanyu, tinjunya terkepal kuat dan meluncur seperti tombak.

"Blooom!"

Abimanyu berbalik dengan kecepatan luar biasa, tangannya menangkap pukulan itu dengan suara benturan yang memekakkan telinga.

"Apa!?"

Zares terkejut, namun Abimanyu tidak memberinya waktu untuk berpikir.

"Sreett!"

Dengan gerakan cepat, Abimanyu mencengkeram tangan Zares, memutarnya dengan kasar hingga terdengar bunyi retakan halus.

"Gluuukk!"

Sebuah lutut menghantam perut Zares, membuat napasnya tercekat. Tanpa ampun, Abimanyu menghujam siku ke rahangnya, memutar tubuh Zares dengan kasar, lalu menendangnya hingga terpental beberapa meter.

"Braakkk!"

Tubuh Zares menghantam dinding pembatas latihan, retakan besar muncul di permukaan batu keras itu.

"Hahaha! Terlalu lemah, bocah!"

Suara tawa Abimanyu menggema di lapangan yang luas, menciptakan tekanan di udara yang memacu adrenalin Azel dan Diggor.

Melihat Zares terkapar, Diggor dan Azel langsung bergerak tanpa berpikir panjang, menerjang seperti badai.

"Aaaaaaahhh!"

Serangan mereka menderu, menghujam ke arah Abimanyu dengan pukulan dan tendangan yang mengincar titik vital.

"Deeelll! Glukk! Bam! Bam!"

Namun, Abimanyu seperti bayangan. Gerakannya anggun namun brutal, menghindar dengan mudah sambil sesekali menghantam mereka dengan serangan mematikan.

Sebuah pukulan lurus menghantam wajah Azel, membuatnya terhuyung ke belakang. Sebuah tendangan memutar menghantam rusuk Diggor, memaksanya mundur dengan darah yang menyembur dari mulutnya.

Dengan satu gerakan cepat, Abimanyu menyapu kaki mereka berdua, lalu menendang Azel ke udara sebelum menghantam Diggor hingga terhempas keras ke tanah.

"Booom! Duuuukk!"

Tubuh mereka terlempar ke sisi Zares yang masih mencoba berdiri.

"Dasar amatir," gumam Abimanyu, berjalan santai sambil mengibaskan debu dari tangannya.

Namun, ketiga murid itu perlahan bangkit, wajah mereka penuh luka dan darah, tapi mata mereka memancarkan determinasi.

"Sialan kau, kakek tua!" teriak Diggor, mengerahkan seluruh tenaganya.

Zares, yang kini tersenyum menyeringai, berkata dengan nada rendah, "Ini mulai menarik..."

Ketiganya menyerang serentak, mengerahkan semua kekuatan mereka. Serangan mereka menghujam udara dengan kecepatan mengerikan, menciptakan getaran di lantai batu area latihan.

"Blooom! Dugghh! Doorrr!"

Abimanyu tetap tenang. Setiap serangan yang datang, dia tangkis atau balas dengan pukulan dan tendangan yang lebih brutal, menciptakan dentuman yang memekakkan telinga dan memecahkan lantai di bawah mereka.

Sementara itu disisi arena semua murid yang menyaksikan satu vs empat yang begitu menghibur.

"Apa apaan mereka" ucap loufan di sisi arena.

"Hei apakah kita bisa mencapai level mereka" ucap para murid. Melihat mereka bertarung tanpa teknik mistis saja sudah sekuat itu.

"mereka terlalu kuat untuk ukuran bocah" ujar druvh melihat pertarungan itu.

"Kau lihat druvh.. tuan abimanyu tersenyum" ucap ahtreya.

"Ya mengkin tuan abimanyu sudah mengakui mereka"

Kembali ke pertarungan..

"Blloooom! Kraaaak! Duuummmmbbb!"

Dentuman keras memenuhi area latihan saat jual beli serangan terus berlangsung. Setiap pukulan dan tendangan menghancurkan lantai batu, meninggalkan retakan yang dalam dan puing-puing yang beterbangan.

"Hei, kalian berdua! Aku akan mengalihkan perhatiannya!" teriak Diggor dengan suara parau namun penuh semangat.

Zares dan Azel, meski napas mereka sudah memburu, mengangguk mantap. "Baiklah!" seru mereka hampir serempak.

Tiba-tiba, Diggor berlari ke arah Abimanyu dengan kecepatan penuh. Wajahnya dipenuhi keringat dan darah, tapi matanya bersinar tajam. Dengan kedua tangannya terkepal kuat, dia menghantam tanah pijakan Abimanyu dengan sekuat tenaga.

"Boooom! Braaakkkk!"

Lantai batu pecah dalam radius besar, menciptakan retakan hebat yang membuat Abimanyu kehilangan keseimbangan sesaat. Debu dan serpihan beterbangan, menutupi pandangan di sekitar mereka.

Memanfaatkan momen itu, Zares dan Azel menyerang secara bersamaan dari sisi kanan dan kiri. Tinjunya Zares meluncur seperti peluru ke arah rusuk Abimanyu, sementara Azel menerjang dengan tendangan memutar ke arah kepala. Namun, Abimanyu hanya tersenyum dingin. Dengan gerakan cepat, dia menangkap pukulan Zares dan menahannya di udara, lalu menangkis tendangan Azel dengan siku yang keras.

"Prak! Dugghh!"

Zares terlempar ke belakang, menghantam lantai dengan keras. Azel mencoba menyerang lagi, tapi Abimanyu berputar dan menghantam perutnya dengan lutut yang kuat.

"Gluukk!"

Azel jatuh tersungkur, kehabisan napas.

Abimanyu tidak berhenti. Dia melompat ke arah Diggor, yang mencoba menahan dengan tangan kosong, tapi pukulan keras menghantam rahangnya.

"Duuugggh!"

Tubuh Diggor terpental seperti boneka, menghantam dinding dengan suara keras.

Pada akhirnya, ketiganya terkapar di atas tanah, tubuh mereka penuh luka, dan stamina mereka habis. Napas mereka berat, darah menetes dari berbagai luka, sementara Abimanyu berdiri di tengah mereka, tanpa satu pun luka di tubuhnya.

"Hahaha! Beginikah murid-murid terkuat akademi ini? Kalian masih harus banyak belajar," ucap Abimanyu sambil melipat tangan, suaranya penuh ejekan.

"Aaaa apakah aku terlalu berlebihan" ucap abimanyu.

"Atatatatatata, punggungku" kreekkk. Tiba tiba nyeri punggung abimanyu kumat kembali.

Para siswa yang melihatnya sampai bertepuk tangan dengan riang gembira melihat pertarungan yang sangat menghibur itu.

"Sial... Aku harus menambah latihanku" ucap azel dalam hati.

Bersambung...

1
Jihan Hwang
hai... aku mampir.. semangat
yuk mampir juga dinovelku jika berkenan
Achazia_
anakku*
☆White Cygnus☆
seharusnya sehabis ini nama guru vitjendra disebutin, tapi di atas udah disebutin.
☆White Cygnus☆: ya kan belum ditanya, jadi nyebutnya elf dulu, kalo udah ditanya baru dah sebut, sebab udah diperkenalkan namanya.
Mr. J: sama aja kan kak.. wkwk
total 2 replies
☆White Cygnus☆
wkwk... Elf Jawa...
Mr. J: hahaha... lou bayangin broww elf jawa kalok cewek pake kemben agak mlorot.. uhh
total 1 replies
☆White Cygnus☆
jlep jlep jlep ahh yesshh...
☆White Cygnus☆: wkwkw... sfx nya sus...
Mr. J: gak gitu dong wkwk
total 2 replies
Aghni Khoirica
bagus ceritanya
Mr. J: mkasih kak../Pray//Pray//Kiss/
tapi boleh bngt kak kritikanya soalnya temen aku bilang bahasanya kyk ada yang bikin bingung gitu..
total 1 replies
Muhammad Fatih
Kisahnya bikin baper thor, semangat terus menulisnya!
Mr. J: mksh kak 💪
total 1 replies
valeria la gachatuber
Nggak bosan-bosan deh baca karyamu thor, semoga semakin sukses! ❤️
Mr. J: 🤗👍 mkasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!