NOVEL INI SUDAH TAMAT.. DENGAN KISAH EPIKNYA YANG MEMBAGONGKAN..
NANTIKAN NOVEL SAYA SELANJUTNYA..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jack The Writer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ch 024_hewan mistis
...___~V~___...
...HEWAN MISTIS...
Hewan Mistis sejatinya, adalah warisan dari kehendak langit. yang, menjaga kestabilan dimensi bhumi, beserta kestabilan energi mistis yang ada didalamnya. Serta sebagai penopang keberlanjutannya kehidupan di alam bhumi. Disetiap bagian wilayah bhumi ini, kehendak langit menentukan bentuk fisik hewan mistis. menurut, kondisi alam tempatnya berasal.
pada setiap kitab kitab kuno, diseluruh penjuru dunia, pasti akan memuliakan hewan mistis. bahkan, di beberapa tempat lain diluar nuswantorra, hewan mistis, dipercaya sebagai wujud tuhan yang terlihat sebagai anugerah.
Walaupun, seiring perkembangan zaman. hewan mistis banyak digunakan untuk senjata perang. Karena diantara jenis hewan mistis, ada jenis tertinggi dari hewan mistis lainya. Yaitu, jenis yang mampu bertarung dan menjalin kontrak dengan seorang Fatalis.
Namun, hanya kehendak langit yang mampu merestui kontrak tersebut. jika, seorang Fatalis mampu menjalin ikatan dengan hewan mistis, maka, Perubahan bentuk fisik pada hewan mistis itu, akan mengikuti dari kekuatan tuanya.
Hewan mistis tanpa tuan, tetap lah hewan secara naluriah. hanya, berbeda bentuk saja dengan hewan asli.
"Mmm.. suamiku!, apa hewan mistis tempo hari itu sedang dikejar fatalis?. sepertinya, dia dipaksa untuk menjalin kontrak atau semacamnya" ucap kandhita, sambil memahami buku yang dia baca kepada nazzares. yang sedang tertidur dipangkuanya.
"Entahlah, jikalau begitu, lebih baik dia pergi saja dari sini. Kita tidak harus ikut urusan orang lain" jawab zares yang nyaman tiduran di paha istrinya. sambil, memainkan benda yang menghalangi pandanganya tadi malam.
"Tapi, kau mempunyai banyak teman hewan mistis sekarang? Setelah dewi itu menumbuhkan pohon pohon itu, setengah tahun lalu, banyak hewan mistis berkeliaran di depan rumah, tanpa ada rasa takut." tanya zares
"Ya, mungkin karena mereka mengira kalau rumah kita itu, bagian dari hutan. Aku juga, telah mempelajari, sedikit demi sedikit hewan mistis. dari jenis, sampai tingkah laku mereka" jawab kandhita.
"Hmm sekarang kau jadi pawang hewan mistis" ungkap senang zares yang melihat istrinya mempunyai antusias terhadap ilmu pengetahuan.
Beberapa saat kemudian..
Hewan mistis tempo hari sudah pergi dari tempat itu. kandhita yang mengeceknya, karena sedikit khawatir dengan keadaanya. Kini, ia bisa bernapas lega. karena, dia bisa membuatnya sembuh, dan bisa pergi, untuk mencari tempat yang aman.
"Piii.. piii... Piiii..." Suara hewan, sedang mengelus elus kaki kandhita.
"Heeeiii.. imut sekali dirimu datang dari mana kau" kandhita yang menggendong dan mengelus elus hewan mistis itu.
"Baiklah apa kau tersesat?" Tanya kandhita
"piii.. piii.." Jawab sang hewan mistis.
"Hei.. Aku tak mengerti bahasamu, oww baiklah, mungkin sementara waktu kau bisa tinggal di depan rumah kami. disana, banyak hewan mistis sepertimu" Jawab kandhita dengan lembut.
"piii.. pii..." Hewan mistis itu pun mengikuti kandhita dari belakang.
"Baiklah.! kau tinggallah dulu disini, lihat banyak mahkluk sepertimu kan!" Ucap kandhita.
"piii piii"
kandhita lalu, meninggalkan hewan mistis itu dan kembali kerumahnya, untuk memasak buat sang suami.
Namun, hewan itu malah mengikuti kandhita kedalam rumah.
"Hei kenapa kau mengikuti ku! yaaa baiklah,! tapi jangan merusak apapun oke!" kandhita yang takut kalau dia nantinya membuat suaminya tidak nyaman.
Langit kini telah berubah warna. lilin lilin, dan obor pun kembali dinyalakan oleh kandhita. untuk, menerangi rumahnya.
zares sudah kembali, membawa tumpukan kayu yang sudah dipotong potongnya, ke halaman depan rumah.
"Braaakk" suara kayu terdengar.
"Buat apa itu?" Tanya kandhita.
"sepertinya, aku akan membuat tempat untuk buang hajat, di belakang rumah. seperti, yang ada di penginapan di kota serabi" Ucap zares
"Oww baiklah, sepertinya kau sudah belajar banyak" jawab kandhita.
"Iyalah,! aku sedikit membaca juga tentang bangunan bangunan nuswantorra. yang, memakai bebatuan alami, untuk membangunnya." jawab zares lalu melanjutkan.
"mngkin untuk sekarang ,aku masih belum bisa melakukanya. namun, suatu saat aku akan merubah rumah ini, menjadi, tempat pulang yang paling nyaman untuk kita pulang" ujar zares. kandhita yang mendengarnya, hanya bisa tersenyum.
"Bersihkanlah tubuhmu, aku sudah merebus air panas untukmu mandi" ucap kandhita sambil mengelap keringat zares.
"Apa kau juga sudah mandi" tanya zares.
"Belum, aku akan mandi setelah mu" jawab kandhita.
"Mmm, maaf aku menolak!. aku ingin mandi bersamamu" ucap zares sambil mengedutkan kedua alisnya. ,
"ih dasar mesum, baiklah! Ayok!" Jawab kandhita
"hore, asik.. kiuw kiuw mpuk jeruk, cukurukuk, mpukjeruk" zares yang senang mendengarnya.
beberapa saat kemudian ketika zares dan kandhita selesai mandi..
"Hei kenapa ada hewan melayang disini," ucap zares melihat hewan mistis didalam rumahnya.
"Sayang, apa ini salah satu temanmu" teriak zares dari ruang tamu rumah.
"Ooh itu, aku menemukanya ditempat hewan besar itu pingsan" jawab kandhita dengan mengeraskan suaranya. sambil, menata makanan dimeja makan.
"Ya sudahlah aku lapar" zares yang meninggalkan hewan itu sendirian
"Mmmm melihat masakanmu saja, sudah membuatku sangat lapar. Selamat makan istriku" Merekapun makan bersama.
setelah selesai makan malam..
"Aaaaaaaaaaa" zares bersendawa dengan keras.
"Enaknya masakan istriku, perutku serasa mau meledak" ucap zares yang terlalu kenyang.
"Sayang, sepertinya stok beras kita sudah mulai habis" ucap kandhita.
"Baiklah,! besok aku akan ke kota serabi, sekalian aku ingin membeli peralatan lainya". Jawab zares.
"okey tapi aku ikut" ucap kandhita ingin ikut.
"Baiklah, sayang" jawab zares.
Sambil berpelukan menikmati pemandangan air terjun di debelakang rumah.
"Istriku, sepertinya kita memerlukan kereta kuda, untuk pergi ke trowulan nanti."
"Iyah tempat itu begitu jauh, namun, kereta kuda sangat mahal bukan" jawab kandhita
"Tenanglah, jika kita menjual ramuan obat dengan lebih giat lagi mungkin dalam waktu satu atau dua bulan bisa terpenuhi" ucap zares sambil memeluk kandhita di dadanya yang bidang.
"Baiklah, aku akan berusaha keras!" Jawab kandhita lalu mencium mesra pipi suaminya.
"Sebentar, sepertinya aku pernah merasakan energi mistis ini." Zares yang baru tersadar. Hewan mistis itu yang sedari tadi tiduran di sebelah mereka pun mulai berkeringat.
Zares menatap hewan mistis itu dengan seksama dan mengerutkan kedua alisnya.
"Mmmmm auranya sama dengan hewan sekarat tempo lalu.. heii apa yang kau lakukan kau pikir bisa menipuku"
zares yang marah mencekik hewan itu hingga matanya melotot.
"Pii piii piii pii" respon hewan itu ketika dicekik.
Plakkkkk...!!!!
Muka zares kini berstempel telapak tangan di pipi kirinya.
"Mmm.. kau bilang tadi, kalau hewan mistis petarung bisa mendapatkan kekuatanya, ketika dia mendapatkan tuanya" ucap zares ke kandhita.
"Iyah, yang aku baca seperti itu!" Jawab kandhita
"namun kenapa dia mempunyai kekuatan untuk berubah menjadi kecil seperti kucing bodoh ini" zares yang bingung.
"Oww mungkin karena dia menyukaimu jadi secara tidak sengaja kau telah menjalin kontrak dengan kucing ini, namun, kenapa kekuatanya berubah bentuk menjadi kecil? Oh baik coba ku periksa." Zares yang mencoba memeriksa kandhita.
"Hah.. baiklah" kandhita mempersilahkan.
Zares membuat segel tangan lalu dengan cepat "mmm.. biar kurasakan.. anuu... Mmm.. ukuranya tidak terlalu besar namun juga tidak kecil kurasa, ini sempurna... Tapi kenapa kucing ini mengecil? Harusnya dia.. mmm.. berubah bentuk ke hewan yang ukuranya lebih besar seperti harimau atau singa... Mmm cekk disini.."
zares memeriksa benda yang menghalangi pandanganya tempo hari saat berbaring di pangkuan kandhita dengan kedua tanganya dengan sangat teliti.
Plaaakkkkkkk....!!!!!
Kini pipi kananya juga mendapatkan stempel telapak tangan. Hewan mistis yang melihatnya pun tertawa
"ppiiiii piiii piii" dengan terbahak bahak.
"Diam kau kucing sialan! bodoh!" ucap zares.
"Rawwwwww" dia menggigit kepala zares..
"at.. tatata.. sakit"
Ditengah perkelahian antara kucing bodoh dan zares, kandhita mencari buku ditumpukan rak buku.
"Mmm yang mana.. yang ini,, ohh bukan.. mm yang itu.. owwh yang ini. Coba ku buka mmm." kandhita sedang mencari data tentang hewan mistis itu
"Awas kau..hiaatt. kucing bodoh kau... Terima ini.. meoooowwww... Rawwwww.. ckck ckckckc.." ketika zares dan kucing bodoh bertengkar mereka pun berhenti secara tiba tiba..
"Haa ini udah ketemu.. ini dia, adalah jenis dari hewan mistis binatang buas yang hanya ada satu jenis setiap generasinya" ucap kandhita membaca buku itu.
"Maksudmu tidak akan ada hewan seperti dia ketika dia mati?" Tanya zares "ya bisa dibilang begitu" jawab kandhita.
"Tapi kenapa dia bisa mendapatkan kekuatan sebelum menerima kontrak dengan fatalis nya?" Tanya zares
"Di buku ini dijelaskan bahwa, Jenis ini, memiliki kekuatan bawaan merubah bentuk mereka menjadi hewan mistis kecil ditandai dengan ekornya terlihat seperti kabut" ucap kandhita
"Ya persis seperti yang kau katakan" jawab zares.
"Apa aku bunuh saja mahkluk ini biar ada yang baru menggantikan nya" ekspresi zares yang menyeramkan menakuti kucing bodoh itu. Lalu kucing itu pun bersembunyi di balik badan kandhita.
"Hei bukankah berbahaya bagi dia untuk berkeliaran. Pasti, banyak kerajaan yang mengincarnya bukan." Ucap kandhita
"Tapi kita tidak boleh ikut campur dengan kerjaan manapun atau Fatalis manapun. Itu terlalu berbahaya untuk kita" zares yang tak ingin istrinya berurusan dengan hewan mistis itu.
"Mmm.. kenapa kau tidak menjalin kontrak saja dengan hewan mistis ini" kata kandhita
"Sepertinya, aku tidak perlu melakukan itu. Dia berhak bebas atas hidupnya sendiri tanpa harus melayani orang lain. Aku akan kuat cukup dengan dirimu" ucap zares.
kandhita yang mendengarnya senang, namun, disisi lain dia seperti ingin merawat hewan itu.
malam diakhiri kandhita yang tertidur diruang tamu dengan tumpukan buku disampingnya.
"Sepertinya istriku memerlukan tempatnya sendiri untuk belajar" zares yang melihat istrinya tertidur pulas disamping hewan mistis itu. Ia pun membereskan buku buku itu lalu dengan lembut menggendong istrinya ke dalam kamar dan menyelimutinya.
keesokan harinya..
kandhita sedang berdandan bersiap untuk pergi ke kota serabi. "sayang kau sudah siap" tanya zares.
"Yah... ayo kita berangkat" ucap kandhita
"Piipii pii piii" hewan mistis yang bersuara ke zares "apa kau kucing bodoh,.." ucap zares
"raawwww" kucing itu menggigit kepala zares
"atatat tatatata sakit".
Di pagi hari mereka sudah berkelahi satu sama lain.
"Hei sepertinya kita memerlukan nama untuk hewan cantik ini, baiklah karena bunyi mu hanya pii dan pii. aku akan menamai mu harpii" Ucap kandhita sambil menggendong hewan mistis itu.
"Haa.. aku punya nama lebih baik, kuberi nama SUPONO saja hahaha" zares yang menertwakan sang kucing bodoh..
"Rawwwww" kucing bodoh itu kembali menggigit kepala zares.
"Atatatata tatata sakit"
harpii pun duduk di kursi beranyamkan bambu di dengan melingkarkan ekornya menunggu mereka pulang.
Zares dan kandhita pun terbang dengan secepat kilat ke langit menuju kota serabi. Dengan menggendong kandhita.
Bersambung...