Warning!!!!!!!!
ini adalah novel yang sangat menguras emosi bagi yang tahan silahkan di lanjut kalau yang tidak yah, di skip aja
kalo mental baja sih aku yakin dia baca!!
Tak bisa memberikan anak adalah sesuatu yang sangat menyakitkan bagi seorang wanita. Hal itu bisa meruntuhkan hubungan baik yang sudah tertata rapi dalam sebuah ikatan pernikahan. Dia adalah Rika, wanita yang berhayal setinggi langit namun yang di dapatkannya tak sesuai ekspektasi.
Dirinya mandul? entahlah, selama ini Rika merasa baik-baik saja. lalu kenapa sampai sekarang ini iya masih belum punya anak?
Mungkin ada yang salah.
Yukk!! ikuti kisahnya dalam menemukan kebenaran.
Kebenaran harus diketahui bukan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adrena Rhafani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 6
Rika melihat sekeliling ruangan itu. "Tampaknya sepi, pasti tak ada penghuninya," gumamnya. Segera iya duduk di atas sofa untuk menenangkan diri sekaligus mengumpulkan energinya.
"Biuurrr ...!Biiuuurrr ...! Biuurr ...!!!" Terdengar suara dari arah kamar mandi. Rika bangkit dari duduknya.
Perlahan iya berjalan untuk mengeceknya. "Bukanya tadi suasananya sepi, lalu kenapa sekarang ada suara orang mandi dari dalam?" Batinya bertanya-tanya.
Rika menempelkan kepalanya ke pintu kamar mandi untuk memeriksa apakah ada orang di dalam atau tidak.
"Cekleekk ..."tiba-tiba seorang pria tanpa busana keluar dan langsung bertabrakan dengan Rika.
"Kyaaaaaa ...!!!!" Rika dan Reyhan berteriak bersamaan.
Suasana menjadi panik sekarang.
Kedua pria dan wanita itu terus berteriak seraya menatap wajah satu sama lain.
Terlebih lagi Rika, iya menatap dari ujung kepala sampai ujung kaki pria tanpa busana itu.
"Plakkk ...!!"tanpa sadar Rika pun melemparkan tamparannya ke wajah Reyhan.
"Dasar CABULL ...!!"teriaknya.
Reyhan tersadar dari suasana itu sekarang. Dengan panik iya meraih handuk yang tergeletak di atas tempat tidur. Iya keluar dengan keadaan tanpa busana tadi karena handuknya tertinggal di luar kamar mandi. Reyhan sendiri saja di dalam kamar VIP nya, makanya iya membiarkannya begitu.
Dengan ganas, Reyhan mendorong Rika ke tempat tidur. Handuk sekarang sudah melilit di pinggangnya jadi ayam jagonya tak nampak lagi.
"Apa yang kau lakukan?" Pekiknya Tubuhnya sekarang ini telah di tindih oleh Reyhan.
"Kau berinisiatif mengintip ku di kamar mandi yah," ucapnya dengan nada sedikit merayu namun penuh penekanan.
"Apa yang kau katakan?? Aku wanita yang sudah bersuami! Lepaskan aku!"teriak Rika memberontak.
Iya tak pernah menduga hal seperti ini akan terjadi padanya.
Reyhan kaget mendengar perkataan Rika, segera iya membangkitkan tubuh kekarnya. Apa yang terjadi? Iya hampir saja menggoda istri pria lain. Keningnya mengerut.
"Kenapa kamu masuk ke kamarku?"
Dengan gugup Rika pun mulai bangkit. Bibirnya tak tahu harus mengeluarkan kata apa.
"Heyy ...!! Aku tak suka mengulang perkataan ku!" Tambahnya mulai murka.
"Akkkuu ...?? Akuu ...??"
Rika bingung harus berkata apa? Haruskah dia mengatakan bahwa ada orang yang mengejarnya dan mau menculiknya? Akan kah sosok pria yang ada di hadapannya ini percaya.
"Keluar, dari kamarku,"pintanya dengan nada yang pelan namun penuh kemarahan. Semua itu terlihat jelas di wajahnya.
Rika membelalakkan bola matanya. Haruskah dia keluar sekarang.
Di luar kan ada orang-orang itu yang mau menangkapnya. Lalu, kalau dia tetap di sini Reyhan akan tambah marah. jika mungkin, iya akan memangsanya.
Wajah Reyhan terlihat tampan dan gagah, tapi dalam kondisi marah kali ini, iya seperti bersiap untuk melahap seseorang.
"Tuann ..., Aku ...? Aku?"kata Rika dengan wajah memelas.
Reyhan bingung mengapa wanita yang sudah bersuami di hadapannya itu memasang ekspresi begitu.
Iya hanya bisa menggelengkan kepalanya. Dengan langkah tergesa-gesa iya meraih lengan Rika kemudian membawanya ke arah pintu keluar.
Para pengawal baju hitam yang tadi mengejar Rika pun berlari menghadap Reyhan majikannya.
"Bawa pergi wanita ini!" Titah Reyhan.
Dengan gugup salah satu dari mereka angkat bicara.
"Tttuuu ... Tuan, wanita ini yang anda cari."
"Apa ...?"kaget Reyhan.
"Apa yang kalian bicarakan? Aku! Aku tidak kenal dengan kalian! Kenapa menangkap ku?"Cakap Rika. Iya benar-benar tak paham dengan apa yang sebenarnya terjadi.
Reyhan menatap tajam ke arah Rika. Wanita tadi yang menyenggolnya tepat berdiri di hadapannya.
Sewaktu Rika hendak berlari menghampiri gaun yang berhasil membuat matanya terpukau itu, iya secara tak sengaja menabrak seorang pria. Namun, karena sudah tergila-gila akan keindahan gaun itu, Rika tak menyadarinya, ternyata baru saja iya menabrak seseorang.
"Di mana cincin itu?" Tanya Reyhan sembari mencekam lengan kecil Rika.
Dari ekspresinya, iya terlihat sangat marah padanya.
"Ahh ...!! Sakit! Lepaskan aku!" Jerit Rika.
"Heyy ...!! Ini sakit!! Apa kau bodoh!!" Tambahnya kesakitan.
"Ma ... Maaf tuan," sela bawahannya.
"Setelah kami selidiki, nona ini ternyata tidak ada sangkut pautnya dengan cincin anda yang hilang,"jelasnya.
"Cincin anda kami temukan di bawah tempat tidur. Ini tuan,"tambahnya sembari menyerahkan cincin permata yang sudah terlihat kuno namun mewah itu.
Tangan Reyhan pun melonggar iya perlahan melepaskan cengkraman kuatnya.
Rika mengelus lenganya yang sakit. Tangan pria yang barusan menyakitinya itu meninggal bekas di sana.
"Dia tadi menabrak ku! Aku yakin dia yang mengambilnya!" Kata Reyhan yakin.
"Maaf tuan, ini Oma anda sendiri yang menemukanya. Sepertinya terjatuh ketika anda sedang tidur,"
Bagaimana sekarang, seorang CEO dari Andor group telah menyakiti seseorang wanita tak bersalah. Dimana iya harus menyimpan wajah tampan dan angkuhnya itu yang setiap hari dipamerkan?
"Tuan yang terhormat, dan sangat dihormati oleh kaum anda, sudah dengar sendiri kan? Saya tidak tau apa yang sebenarnya terjadi. kenapa kalian menangkap dan menahan saya?"
"Terimakasih karena sudah berhasil mengganggu hari spesial saya." Pungkas Rika lalu dengan sengaja menginjak kaki Reyhan kemudian meninggalkannya bersama para bawahannya.
****
Rika berlari tipis-tipis menuju gaun yang hampir dimilikinya tadi itu.
Dia sangat berharap gaun itu masi ada dan belum dibeli orang lain.
"Mba, gaun tadi masih ada?"tanyanya antusias.
"Masih ada Bu,"kata pelayan toko tersenyum.
"Mba, kemas sekarang. Saya akan membelinya."pinta Rika sembari mengeluarkan kartu ATM nya.
Sembari menunggu pelayan toko, Rika mengeluarkan ponselnya. Segera iya menelepon ke kediamannya.
"Halo bi Maya."sapanya.
"Iya Bu, ada apa?" Jawab pelayan setengah tua itu dari balik telepon.
"Apa bibi sudah menyiapkan semuanya?" Tanya Rika.
Tadi pagi tak lupa iya memberi tahu pelayan rumahnya untuk memasak makan special untuknya dan mas Dion di acara ulang tahun kecil-kecilan pernikahannya yang ke 5 tahun malam ini.
"Iya Bu. Masakan, dekorasi di pinggir kolam juga sudah saya siapkan,"kata pelayan setia itu.
"Bagus kalau gitu bi. Yasudah, saya matikan telepon nya."kata Rika mengakhiri pembicaraannya.
Rika telah selesai melakukan transaksi. Kini mobilnya mulai meninggalkan butik kalangan atas itu.
****
Di sisi lain, Reyhan masih memikirkan sosok Rika yang tadi mempermalukannya di hadapan anak buahnya itu. Wanita pertama yang berani mengintipnya, menamparnya, dan menginjak kakinya adalah Rika orangnya.
Anehnya, Reyhan tak marah sedikitpun. Seorang wanita telah menyentuhnya, namun tubuhnya tak merasakan elergi seperti biasanya. Hatinya juga seakan tak menolak terhadap sentuhan itu.
Bawahanya juga heran melihat itu, biasnya bosnya itu anti sekali terhadap wanita. Reyhan dari dulu sangat membenci wanita. Itu semua karena peristiwa masa lalu yang masih terus menghantuinya.
Entah apa sekarang? Apa kehadiran Rika bisa merubah laki- laki yang tempramental itu? Apa kah Rika bisa membuat Reyhan berhenti membenci wanita? Entahlah hanya itu yang ada di benaknya sekarang.
....... happy reading.........