NovelToon NovelToon
Jadi Pembantu Demi Bayiku

Jadi Pembantu Demi Bayiku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Pengasuh / Pembantu
Popularitas:10.5k
Nilai: 5
Nama Author: Alitha Fransisca

Anna diperkosa Dean Monteiro yang menginap di hotel karena mabuk. Anna ancam akan penjarakan Dean. Orang tua Dean memohon agar putranya diberi kesempatan untuk bertanggung jawab. Akhirnya Anna bersedia menikah dengan Dean, tapi Dean berniat ceraikan Anna demi menikahi kekasihnya, Veronica.

Anna terlanjur hamil. Perceraian ditunda hingga Anna melahirkan. Anna yang tidak rela Dean menikah dengan Veronica memutuskan untuk pergi. Merelakan bayinya diasuh oleh Dean karena Anna tidak sanggup membiayai hidup bayinya.

Veronica, menolak mengurus bayi itu. Dean menawarkan Anna pekerjaan sebagai pengasuh bayi sekaligus pembantu. Anna akhirnya menerima tawaran itu dengan bayaran yang tinggi.

Dean pun menikahi Veronica. Benih cinta yang tumbuh di hati Anna membuat Anna harus merasakan derita cinta sepihak. Anna tak sanggup lagi dan memutuskan pergi membawa anaknya setelah mendapat cukup uang. Dean kembali halangi Anna. Kali ini demi Dean yang kini tidak sanggup kehilangan Anna dan putranya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alitha Fransisca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28 ~ Hingga ke Lobi ~

Entah disengaja atau tidak, Nick seperti tidak mengenali apartemen itu sebagai tempat tinggal Dean Monteiro. Nick sama sekali tidak bercerita atau bertanya pada Anna. Begitu herannya hingga membuat Anna berkali-kali menoleh ke arah laki-laki itu. 

“Ada apa Anna?” tanya Nick salah tingkah karena dilirik Anna.

“Oh, nggak apa-apa, Tuan,” jawab Anna mengelak. 

“Anna, aku udah pernah bilang jangan panggil aku Tuan,” ucap Nick.

“Ya, tapi rasanya aneh,” jawab Anna. 

“Baiklah, bagaimana kalau panggil aku Abang atau Kakak?” tanya Nick meminta pendapat.

“Baiklah aku panggil Kakak aja ya? Kak Nick?” tanya Anna.

“Ok Anna, asalkan jangan panggil aku, Tuan. Aku merasa tidak pernah jadi atasanmu,” jelas Nick sambil tersenyum.

Ya, berarti aku memang pantas memanggil dia, Tuan. Karena aku memang bekerja di perusahaannya. Bagi dia aku memang hanya pekerja rendahan, batin Anna lalu tertunduk. 

“Oh Tuan, sudah. Aku turun di sini saja Tuan ….”

“Anna!” Dengan raut wajah cemberut.

“Eh Kak Nick, hehe maaf,” jawab Anna sambil tersenyum menyadari kesalahannya.

Karena belum terbiasa membuat gadis itu lupa untuk panggilan yang telah disepakati. Bukan karena disengaja, tapi Anna mendadak panik karena mereka telah memasuki area taman terbuka yang luas milik gedung apartemen mewah itu. Anna tidak ingin Nick mengantarnya terlalu dekat. 

“Tanggung Anna, aku antar kamu ke dalam yaa ….”

“Tapi?”

“Baiklah sampai ke lobi aja, gimana?” tanya Nick dengan nada yang seperti memohon. 

Anna merasa kalau Nick ingin buktikan kalau dirinya memang tinggal di apartemen itu. Gadis dengan penampilan super sederhana seperti dirinya memang tidak cocok tinggal di apartemen mewah. Tanpa Anna ketahui kalau Nick tidak ingin kehilangan kesempatan untuk tahu lebih banyak tentang Anna.

Hari ini bisa mengantar pulang, hmm, sampai-sampai mengetahui di mana tempat tinggalnya. Ini kemajuan yang luar biasa, batin Nick tersenyum dalam hati.

“Ngomong-ngomong, kamu tidak memakai seragam room attendant lagi?” tanya Nick. 

Laki-laki itu berpura-pura tidak tahu kalau Anna telah resign dari bagian departemen housekeeping. Sejujurnya Nick langsung frustasi saat mendengar Anna telah berhenti dari bagian itu. Untuk mencari tahu apakah Anna pindah bagian atau benar-benar keluar dari perusahaan, Nick tidak memiliki akses. 

Nick tidak berharap Anna akan pindah bagian menjadi cleaning service. Namun, jika itu bisa pertemukan dirinya dengan Anna, laki-laki itu rela bertanya pada para cleaning service yang ditemuinya. Sayang, nama Anna justru tidak mereka kenal.

“Oh iya Tuan eh Kak, he he, aku sudah pindah bagian. Sekarang aku sebagai asisten kantor ….”

“Asisten kantor?” 

“Ya, tugasku tadinya dikerjakan oleh OB, tapi sekarang menjadi bagianku,” jelas Anna penuh semangat.

“Kamu juga menyapu dan mengepel ruangan kerja?” tanya Nick dengan nada yang tidak senang. 

“Nggak Kak! Tugasku tidak untuk membersihkan ruangan tapi untuk permudah kerjaan para karyawan,” jelas Anna. 

“Oh, begitu. Mirip pesuruh kantor tapi tidak ikut membersihkan ruangan,” ucap Nick memastikan.

“Ya begitulah,” jawab Anna.

“Apa kamu suka dengan posisi itu?” tanya Nick sambil memarkirkan mobilnya di teras apartemen.

“Aku sangat suka. Aku jadi merasa seperti karyawan, tapi ….”

“Tapi kenapa?” tanya Nick langsung khawatir bahkan urung membuka pintu mobilnya.

“Aku harus memikirkan pakaian yang aku pakai setiap hari, hehe, kalau dulu aku hanya perlu memakai seragam saja ….”

“Kita beli besok ….”

“Haah, bu-bukan begitu maksudku,” ucap Anna langsung bingung.

Anna cuma ceritakan keluhan sehari-harinya saat berangkat kerja. Bukan untuk mengajak laki-laki itu berbelanja pakaian. Anna jadi heran sendiri kenapa bisa begitu terbuka terhadap Nick.

“Aku juga tidak ada maksud apa-apa,” jawab Nick sambil tersenyum.

Dalam hatinya begitu berbunga-bunga mengetahui ada sesuatu hal yang bisa diberikannya pada Anna. Sesuatu yang dibutuhkan gadis itu. Sesuatu yang akan dipakainya setiap hari.

Nick berkata tidak punya maksud apa-apa, bukan berarti dirinya akan biarkan Anna kesulitan sendiri. Kebiasaan Nick yang suka membahagiakan orang, kini tersalurkan justru pada gadis yang membuat hatinya bahagia.

Nick membukakan pintu mobil untuk Anna. Seperti biasa, Anna terpaksa membiarkan Nick perlakukan dirinya seperti seorang yang istimewa. Namun, hati Anna justru menangis. Anna tidak ingin diperlakukan berlebihan seperti itu. Anna merasa tidak berhak dan tidak pantas. 

“Selamat malam, Nyonya,” sapa security itu pada Anna.

“Malam, Pak,” jawab Anna.

Anna tersenyum canggung pada security apartemen yang secara bergantian menjaga keamanan gedung apartemen itu. Anna memang biasa disapa dan membalas sapaan security itu. Sebagian besar keamanan gedung itu telah mengenal Anna. 

“Anna, kenapa security itu memanggilmu nyonya?” tanya Nick heran.

Anna sontak kaget. Langkahnya langsung terhenti. Dirinya memang dikenal sebagai istri dari pemilik salah satu apartemen. Orang sembarangan tidak bisa masuk ke dalam apartemen itu, kecuali tamu yang ikut bersama pemilik apartemen atau tamu yang diizinkan masuk.

Anna lupa kalau dirinya mengaku sebagai pembantu di salah satu unit apartemen itu. Anna membalik badannya. Menatap Nick yang masih menunggu jawabannya. 

“Itu … Security memang memanggil semua perempuan yang tinggal di apartemen ini dengan panggilan nyonya,” jawab Anna seketika.

Nick mengangguk. Nick paham, untuk menghormati seorang wanita, bisa saja para security itu memanggil dengan sebutan nyonya. Bukan berarti wanita itu telah menikah. 

Melihat Nick yang mengangguk, hati Anna menjadi lega. Gadis itu ingin Nick mengantarnya cukup sampai di lobi apartemen saja. Seperti yang sudah mereka sepakati tadi.

“Terima kasih, Kak Nick sudah mengantar aku pulang,” ucap Anna pelan.

Nick kembali menyodorkan paper bag yang sejak tadi ditentengnya. “Aku tidak akan pergi sebelum kamu ambil hadiah ini,” ucap Nick sambil terus menyodorkan paper bag itu.

“Kak?” tanya Anna bingung hingga tak bisa berkata-kata. 

Kenapa saat kamu memanggil aku dengan panggilan itu, rasanya begitu berbeda? Terasa indah dan membuat nyaman, batin Nick Rush.

“Anna, apa kita akan terus berdiri di sini?” tanya Nick melihat Anna yang tak kunjung mengambil paper bag itu dari genggamannya.

“Kakak tidak perlu berikan apa-apa untukku,” ucap Anna.

Bukan bermaksud tidak menghargai pemberian Nick Rush. Bukan karena dirinya sekarang adalah istri dari seorang pengusaha perhotelan yang sukses. Bukan karena Anna telah memiliki kartu ATM nya sendiri untuk membeli segala keperluan. 

Namun, karena Anna tidak ingin menerima kebaikan dari Nick lebih banyak lagi. Karena Anna merasa tidak akan sanggup membalasnya. Gadis itu juga merasa takut menjadi lemah karena dimanjakan oleh Nick Rush. Lebih takut lagi jika Anna menjadi bergantung dan tidak ingin lepas dari laki-laki itu

...🍀🍀🍀 ~ Bersambung ~ 🍀🍀🍀...

1
Sering Halu
belum kelar halu nya ya?🤣
Sering Halu
othor mana lanjutannya?
Bang Wind
~semua salahku~
Bang Wind
~anna~
Bang Wind
~pemilik hati~
Sering Halu
☕☕☕
Sering Halu
♥️♥️♥️
Sering Halu
lanjutt thorrr
Sering Halu
/Kiss//Kiss//Kiss/
Sering Halu
hadirrr
Sering Halu
/Drool//Drool//Drool/
Sering Halu
♥️♥️♥️
Bang Wind
lanjuutt thorrrrrr
Sering Halu: 👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
total 1 replies
Bang Wind
Benci tapi butuh
Bang Wind
/Coffee//Coffee//Coffee/
Sering Halu: /Beer//Beer//Beer/
total 1 replies
Bang Wind
~jangan seperti ini~
Bang Wind
ada apa dengan mereka?🤣
Bang Wind
~apa salahku?~
Bang Wind
gua dtg lagi thorrr. hahahaha
Bang Wind
hi, othor 🙋
Alitha Fransisca: Tau aja nama lengkapnya 🤣
Bang Wind: say...ton 🤣
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!