PERJUANGAN HIDUP SEORANG JANDA
Adalah sebuah kisah seorang wanita muda yang berjuang banting tulang siang malam demi kelangsungan hidup bersama sang anak setelah berpisah dari mantan suaminya.
Di tengah perjuangn hidup yang berat, dia juga sedang berjuang menghadapi ego mantan suaminya yang telah mengabaikan hak-hak sang anak yang telah di kabulkan oleh pengadilan ketika di sidang perceraian mereka. Hingga akhirnya hadirlah seorang lelaki tulus, yang berjuang mendapatkan hatinya.
Novel ini di tulis oleh saya sendiri hanya berdasarkan pandangan saya pribadi, bukan berdasarkan kisah nyata.
Mohon dukungannya ya untuk Author agar bisa terus berkarya.. 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alina S. Luly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CIUMAN HANGAT
“Tapi ini berlebihan bagi kami.. Aku gak bisa nerima ini..” ucap Ayana datar
"Kami..? Kami siapa..?" Tanya Rayan mengerutkan kening menatap Ayana
Ayana diam tanpa menjawab. Dia mengalihkan pandangannya lurus kedepan
Rayan tersenyum. Dia tahu apa yang Ayana pikirkan saat ini
“Gak apa apa Ayana.. Anggap aja ini rezeki untuk Yuki..” Jawab Rayan menghampiri Ayana
Ayana mundur selangkah saat Rayan berada tepat di depannya yang tinggal berjarak sejengkal
“Jangan kayak gini.. Aku gak suka..” Ucap Ayana gugup
Rayan tersenyum mendengar ucapan Ayana. Hatinya memuji kepribadian yang Ayana miliki. Kebanyakan orang di luar sana jika menerima pemberian dari seseorang, pasti akan sangat bahagia. Bahkan tak jarang beberapa dari mereka rela menjadi simpanan pria beristri
Tapi tidak dengan Ayana. Seorang janda yang tengah berjuang mencari biaya hidup dan untuk pengobatan anaknya yang sakit, justru tidak pernah sekalipun memanfaatkan keadaan yang ada
Rayan bersyukur hatinya jatuh pada sosok wanita seperti Ayana. Selain cantik, juga bisa menjaga sikap dan bisa menempatkan diri dimanapun dia berada. Sesuatu yang jarang di temuin di zaman sekarang ini, pikir Rayan
Saat ini menjadi prioritasnya adalah kebahagiaan Ayana dan Yuki. Tujuan hidupnya kini sudah di mulai. Dia pun bersyukur setelah cinta yang dia bangga banggakan kandas di tengah jalan, Allah kemudian mempertemukannya dengan wanita hebat seperti Ayana.
Jalan jodoh memang tidak pernah disangka sangka. Jika Allah sudah menakdirkan kedua insan untuk bersatu, maka seperti apapun caranya pasti akan bertemu juga. Entah itu dalam keadaan baik maupun buruk sekalipun
“Istahatlah dulu.. Tunggu Yuki disini aja biar aku yang urus. Jangan kemana mana, tunggu disini..” Ucap Rayan tidak ingin di bantah
Ayana diam tidak menjawab. Jantungnya terus berpacu kencang saat ini. Jangankan bergerak, memandang Rayan pun Ayana tidak berani karena gugup
Tanpa Ayana duga, Rayan melayangkan ciuman hangat di keningnya dan beranjak pergi meninggalkan dia disana. Ayana terpaku tak percaya dengan apa yang barusan Rayan lakukan
Jantungnya semakin berdebar tak menentu, membuatnya mundur beberapa langkah menuju sofa yang berada di dalam ruangan itu
***
"Hallo sayang.. Udah bangun..?" Sapa Rayan pada Yuki ketika masuk di dalam ruangan inap Yuki bersama dokter Mika dan beberapa petugas medis lainnya
Ternyata disana masih ada Arman yang sedang becanda dengan Yuki.. Sedangkan bu Lela sedang menyuapi Yuki jus alvokad kesuakaannya.
"Om doktel.. " Sapa Yuki ceria
"Iya sayang.. Nanti Yuki ikut om ya..? Kita pindah kamar yang baru.." Ucap Rayan menatap wajah Yuki yang tersenyum ceria
Yuki mengangguk terlihat senang
Arman yang kesal pada Rayan sontak berdiri menatapnya dengan sorot mata tajam. Rayan seolah tak peduli keberadaan Arman disana. Membuat Arman semakin tersulut emosi namun hanya mampu di tahan
Dokter Mika melirikkan matanya ke arah Arman. Benak Mika menebak bahwa Arman pasti adalah mantan suami Ayana, Ayah dari Yuki saat melihat interaksi keduanya begitu akrab dan hangat.
"Bu, Yuki sekarang kita pindahkan ke kamar rawat VVIP A ya bu.." Tutur dokter Mika santun meminta izin bu Lela
"Loh kenapa harus pindah dok..? " Tanya bu Lela keheranan
Sementara Arman juga tak kalah terkejut mendengar kamar rawat mewah untuk Yuki. Matanya melirik ke arah wajah Rayan. Rahangnya mengeras dan tangan mengepal menahan gejolak amarah dalam dadanya
"Iya bu biar Yuki kita rawat disana aja.. Kamarnya sudah siap.." Jawab Rayan tersenyum menatap bu Lela
"Sekarang kita pindah kamar baru yuk..? Disana ada boneknya juga.." Ucap dokter Mika mengelus pipi Yuki gemas
"Ibu bersiap siap sekarang ya.. Jangan ada yang ketinggalan.." Jawab Rayan dan di angguki bu Lela
Dalam kebingungannya, bu Lela bergegas membereskan semua barang barang di kamar itu dan mengikuti mereka dari belakang.
Sementara itu, Arman sejak tadi hanya diam berdiri di tempatnya. Hatinya merasa kecewa mendapati Ayana bahkan mantan mertuanya seolah tidak menganggap keberadaannya di tengah tengah mereka.
Setibanya di kamar VVIP, bu Lela terdiam mematung di ambang pintu kamar. Perasaannya mendadak tak karuan melihat kamar rawat Yuki bukan seperti kamar rumah sakit, tapi lebih pada seperti kamar hotel.
Dulu sewaktu Ayana melahirkan Yuki, kamar yang di siapkan Arman memang kamar mewah tapi tak semewah yang dia lihat saat ini. Dalam benaknya, siapa yang membiayai ruangan rawat Yuki ini. Jika Ayana, dari mana dia mendapatkan uang sebanyak itu. Dan jika Arman, kenapa Arman mengatakan besok dia akan menyiapkan kamar rawat untuk Yuki.
Rayan yang menyadari bu Lela tidak berada di ruangan kamar rawat Yuki, spontan menolehkan pandangannya ke arah pintu masuk. Rayan menghampiri bu Lela
"Bu.. Ayo masuk.. Kenapa Ibu hanya berdiri aja di luar.." Tutur Rayan menarik pelan tangan bu Lela
"Dokter Rayan.. Ini, apa ini, kita gak salah kamar..?" Tanya bu Lela gagap menahan lengan Rayan untuk masuk
Bu Lela mengedarkan pandangannya ke dalam ruangan kamar seolah sedang mengbsen setiap benda yang berada di dalamnya. Membuat Rayan tersenyum memandang wajah bu Lela
"Gak bu.. Ini memang kamar untuk Yuki.. Ayo bu masuk dulu.. Ayana juga ada di dalam.." Ucap Rayan menuntun bu Lela
"Bu, saya permisi dulu ya..? Yuki udah istrahat di dalam.. Kalau ada apa apa, tinggal pencet tombol yang berada di bawah samping ranjang Yuki.. Nanti perawat jaga akan segera kesini.." Ucap dokter Mika santun pada bu Lela di ambang pintu
"Yan, aku duluan ya.." pamit dokter Mika pada Rayan
"Makasih ya.." Jawab Rayan tersenyum
Selepas dokter Mika dan kedua petugas medis yang bersama mereka pergi, Rayan menuntun bu Lela ke ranjang yang tersedia khusus untuk keluarga pasien yang jaga.
"Bu, Ibu istrahat ya..? Jangan pikirkan apapun.. Semuanya baik baik aja kok.. Aku keluar sebentar, nanti aku balik lagi kesini.." Ucap Rayan tersenyum tulus
"Terima kasih banyak dokter.." Ucap bu Lela dengan wajah sendu
Rayan tersenyum mengelus lengan bu Lela. Dia tahu beliau pasti masih bingung dengan semua itu. Dia gak mungkin menjelaskan kenapa dia melakukan semua itu kepada bu Lela
"Assalamualaikum bu.." Pamit Rayan
"Iya dokter Rayan, Waalaikumsalam.. Hati hati dok.." Jawab bu Lela
Saat Rayan berbalik ingin keluar kamar, matanya tak sengaja menangkap bayangan di sudut ruangan tersebut. Dia baru sadar sejak tadi Ayana tidak terlihat berada di ruangan saat mereka masuk.
"Astaga.. Kenapa aku bisa lupa.." Gumam Rayan
Rayan menghampiri Ayana yang ternyata ketiduran di sofa
"Maaf, aku baru sadar saat liat kamu disini.." Liri Rayan mengusap pucuk kepala Ayana
"Ayana.. Ayana ayo pindah ke ranjang.. Nanti badan kamu sakit kalau tidur disini.." Rayan mencoba membangunkan Ayana
Sang Ibu yang melihat Rayan membangunkan Ayana segera menghampiri keduanya
"Maaf dokter Rayan.. Biar Ibu yang membangunkannya.." Santun sang Ibu
Rayan berdiri dan menganggukkan kepalanya merasa tak enak hati pada bu Lela. Dia khawatir bu Lela akan berpikiran yang tidak tidak karena ulahnya itu
"Saya keluar sebentar ya bu.. Assalamualaikum.." Pamit Rayan kemudian
"Waalikumsalam.." Jawab bu Lela singkat
"Aku yakin, mereka pasti ada hubungan yang aku tidak tau.." Gumam bu Lela menatap kepergian Rayan dari ruangan itu
**BERSAMBUNG..
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA.. 🙏💞💞
MOHON DUKUNGANNYA TERUS, UNTUK AUTHOR LEBIH SEMANGAT LAGI UP EPISODE BERIKUTNYA.. 😇🙏💞**