Ini adalah Karya pertama. Mungkin ada banyak typo dan keterburu-buruan di awal-awal chapter..
Zhang San hanya lah pemuda biasa di Klan nya. Namun tragedi besar terjadi dalam hidup nya. Kematian orang tua nya, menjadi titik balik dalam hidup nya,
"Aku akan membalas perlakuan kalian semua"
LIKE, KRITIK DAN SARAN DI HARAP KAN, SEMOGA BERKAH
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jajajuba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6 Kompetisi
"Baik lah, untuk semua peserta yg sudah mendaftar di harap kan untuk mengambil nomor undian." ucap seseorang pembawa acara
Satu persatu perwakilan Klan pun maju. hingga tiba giliran nya Zhang San dan Shin Liu.
"Kau mendapat nomor berapa?" tanya Shin Liu.
"Liat saja sendiri!" ucap Zhang San. sambil menyodorkan nomor urut nya ke muka Shin Liu. Shin Liu pun melototi Zhang San.
"Kompetisi akan di bagi dua babak. pertandingan kelompok dan individu. sepuluh orang yg tersisa akan lolos. lima puluh orang pertama naik ke arena. dari nomor urut satu hingga lima puluh."
"Dengarkan!. Ketika lonceng ketiga berbunyi. maka dimulai lah pertandingan.." ucap wasit
"Teng! teng! teng!" setelah bunyi terahir.
Buugh! Plaak! Booom!
Beberapa orang langsung terlempar keluar arena. bahkan belom sempat memasang kuda kuda. karna bagi yg tidak fokus maka kekalahan lah yg nyata. kini tersisa lah sepuluh orang.
Kemudian kelompok kedua silahkan naik ke arena. peraturan sama. ketika bunyi lonceng terahir. pertandingan di mulai.
Teng! bunyi ketiga. dan sama hal nya dengan kelompok pertama, banyak yg tidak siap terlempar. dan menyisakan sepuluh orang.
"Kita akan istirahat lima menit!" ucap wasit.
Lima menit sekejap saja berahir. nomor urut dua lima dan nomor urut empat. silahkan naik ke arena.
"Perkenalkan nama dan saling hormat."
"Shen Lu memberi hormat."
"Shin Liu meminta bimbingan senior.."
"Mulai." ucap wasit sambil mengeluarkan formasi pembatas. agar tak ada serangan yg mengenai penonton.
"Terlihat Shen Lu menyerang lebih dulu. dan mengeluarkan jurus.
"Teknik Tingkat Pertama. Tinju Peremuk Tulang."
Beberapa bayangan pun melesat ke arah Shin Liu. tapi Shin Liu hanya berdiam. kemudian dia bergumam.
"Teknik Tingkat Pertama. Tubuh Baja."
Beeeng! beeeng! beng! Asap mengepul,
Pukulan- pukulan tersebut bersarang ditubuh Shin Liu. tapi apa yg terjadi? tubuh nya bahkan tidak mengalami luka atau pun bergerak dari tempat nya.
Banyak argumentasi dari bangku penonton hingga bangku panatua. bahkan bangku para bangsawan. yg mendebat kan siapa yg akan maju ke tahap selanjut nya...
Kembali ke arena
Shen Lu pun terperangah menyaksikan kekuatan tubuh Shin Liu. "Ckckck tubuh yg kuat!" gumam nya.
"Shen Lu terus menyerang dan mereka beradu kepalan tangan. Shen Lu termudur tak sempat membetulkan kuda kuda.
Terlihat kepalan tangan susulan yg menderu ke arah Shen Lu. dan Shin Liu bergumam
"Teknik Tingkat Kedua. Tinju Besi." Beng! Boom.
Shen Lu terlempar ke arah pembatas dan pingsan.
Wasit pun mengumumkan pemenang nya.
"Nomor urut empat sembilan dan nomor urut lima tiga silah kan maju." ucap wasit lagi
"Zhang Sun." ucap nya dengan nada sombong.
"Zhou Hua memberi hormat."
"Lebih baik kau mengalah. aku tak ingin menyakiti wanita cantik!" ucap Zhang Sun dengan pongah nya.
"Zhou Hua pun mendengus !" sombong ucap nya. sambil melepaskan serangan pedang.
"Teknik Tingkat Pertama. Pedang Musim Semi." keluarlah beberapa garis cahaya mengiringi arah tebasan nya.
Para penonton pun banyak yg berspekulasi siapa yg menang. Zhou Hua dengan kelenturan tubuh nya. seperti kapas yg terbang. menari bersama pedang terus menebas dan merubah beberapa gerakan.
Zhang Sun pun juga mengeluarkan senjata berupa pedang pendek. Dia mengeluarkan beberapa kemampuan jurus nya.
Teng! teng! dentang. saling jual beli serangan..
Tapi Zhang Sun memang punya modal untuk sombong. dengan tingkat prajurit tahap awal. dia dengan mudah mengkis serangan serangan Zhou Hua. dan melepas kan serangan balik. hingga Zhou Hua terlempar ke formasi pembatas .
Selanjut nya. ......
Long San berjalan dengan tenang, lalu dia mengepalkan tangan untuk memberi hormat kepada lawan. lawan nya pun sama menunjukan hormat nya. hanya beberapa gerakah Long San pun memenang kan pertandingan karna lawan mengaku kalah..
"Pemenang nya Long San..." teriak wasit
"Pemenang nya Wu Tian." Wu Tian melotot ke arah Zhang San. sambil mengarahkan tangan nya ke leher, dan mengepal tangan..
"Pemenang nya Zhang Wei." ucap wasit
Tersisa kini lima orang yg akan di undi. bagi yg mendapat nomor satu. maka akan menunggu di babak final. Silah kan ambil nomor, ucap wasit dengan cepat.
"Nomor urut dua Long San akan melawan nomor urut lima Zhang Wei. Siap!!! Mulai!"
kedua nya sama sama berlari kedepan untuk mengawali serangan. suara pedang pun beradu.
"Adik Wei'er!" ucap Zhang San sambil berbisik.
Zhang Wei pun tertegun. "Siapa kamu? kenapa memanggilku seperti itu dia membalas berbisik."
"Aku Zhang San. mengalah lah. pulang lah dan katakan pada paman Bei. aku masih hidup."
"Apakah benar?, kalau begitu Baik lah" jawab Zhang Wei.
Zhang Wei ini satu - satu nya anak dari panatua pertama Zhang Bei. Dia sering bermain ke tempat Zhang San. dan mereka pun tumbuh bersama. Hanya satu orang yg biasa nya memanggil dia dengan adik Wei'er, Jadi ketika panggilan itu terdengar. dia pun terkejut...
Mereka pura pura bertarung dengan sengit. kemudian Zhang Wei pun mengangkat tangan, dan mengatakan dia menyerah.
"Wasit pun mengumumkan pemenang."
"Apa yg terjadi dengan wanita itu. Padahal dia masih punya stamina yg baik. ucap kerumunan orang." bisik bisik pun terjadi di tribun..
Sedangkan di pihak panatuan Zhang. mereka juga berdiskusi tentang mengapa Zhang Wei mengalah begitu cepat...
"Selanjut nya. nomor urut tiga Zhang Sun dan nomor urut empat Shin Liu. silahkan naik ke arena.."
"Siap, Mulai!" teriak wasit.
Zhang Sun langsung melesat dengan pedang pendek nya. dan melepaskan beberapa serangan pedang. mencoba untuk menembus pertahanan Shin Liu.
Namun Shin Liu tak mungkin hanya berdiam.
"Teknik Tingkat Kedua, Tinju Besi." Tangan nya terselimuti energi hingga mengeras bagai besi. beradu dengan pedang dan memercikkan api.
"Dentang! denting. Suara pedang beradu dengan kepalan tangan. Kemudian Zhang Sun mengeluarkan jurus.
"Teknik Tingkat Pertama, Pedang Bara Api."
Wuuuuush..... Api berpendar dari pedang Zhang Sun. membuat atmosfir dalam arena memanas.
Para penonton pun bertepuk tangan menyaksikan. dan para panatua klan pun berbincang bincang.
"Klan Zhang memang punya jenius hebat yg tersembunyi," ucap Patriak Klan Wu menyanjung.
Zhang Lei yang mendengar sanjungan pun tersenyum. kemudian tertawa "Hahaha! kau bisa saja memuj, keberuntungan anak mu Wu Tian lebih baik dari anak ku Zhang Sun." sahut nya
"Teknik Tingkat Pertama, Tubuh Baja, Teknik Tingkat Kedua, Tinju Besi."
Shin Liu menggabung kan dua teknik bertahan dan menyerang. ada aura yg menyelubungi tubuh nya yg masih tak dapat di tembus.
Pertarungan kian sengit. jual beli serangan.
Braak! Zhang Sun terlempar. dan Shin Liu termundur lima langkah.
"Brengsek! keras sekali tubuh nya" gumam Zhang Sun sambil menyeka darah yg keluar di sela bibir nya.
Dia pun mengeluarkan jurus, "Teknik tingkat kedua Pedang Naga Api."
Wuss api yg sangat besar membara. panas nya pun merembes hingga keluar arena..
Semoga Zhang San dan Cao Ling An
Cepat bertemu Aamiin
Dari orang2 Sabdraan,Petalukan menjadi bawahannya dan membangun Sekte Kebajikan di Alam Jiwa Zhan San bertambah maju kuat bertambah banyak bawahannya