Kehidupan rumah tangga Kaisar mulai merenggang ketika Anya lebih memilih karirnya dari pada mengurus Kanaya, putri mereka.
Hingga suatu ketika, Kaisar bertemu dengan gadis belia yang masih berusia 16 tahun, Kayra. Pertemuannya dengan Kayra membuat Kaisar jauh cinta, dan menggeserkan posisi Anya di hatinya.
Lantas bagaimana dengan posisi Anya yang masih berstatus istri sah ? Setelah Anya mengetahui jika Kaisar sudah menikah lagi dengan Kayra, seorang pengasuh anaknya sendiri ?
Seperti apa kehidupan rumah tangga Kaisar dan Anya, serta Kayra yang telah menjadi istri keduanya ?
Simak ceritanya di "Pengasuh Anakku Istri Keduaku."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 23
Pagi harinya Kayra terbangun dari tidurnya ketika Kanaya menarik-narik hidungnya. Kayra melihat jam di dinding pukul lima subuh. Ia kemudian merasa bingung, mengapa dirinya bisa tidur di samping Kanaya. Padahal semalam ia masih duduk di kursi meja belajar.
“Kenapa Aku disini ? Apa Aku mimpi sambil berjalan ke tempat tidur.” Gumam Kayra kemudian Kanaya memanggil-manggil namanya untuk mengajaknya bermain.
“Kay…Kay..Kay..”
Kayra kemudian mencium Kanaya dan menggelitik perutnya hingga Kanaya tertawa.
“Kak Kay mandi dulu dan sholat, ya ? Kanaya jangan nakal dan tunggu disini, oke ?” ucap Kayra dan Kanaya yang sudah mulai mengerti ucapan Kayra ia menjawab Kayra dan menganggukkan kepalanya.
“He’e” Kanaya tersenyum dan memainkan bonekanya.
Kayra membersihkan dirinya di kamar Kayra, saat Kayra tengah mandi Kaisar yang sudah menunaikan sholat subuh ia menuju kamar Kanaya. Karena ia tahu Kanaya pasti sudah bangun tidur. Kaisar membuka pintu kamar Kanaya, benar saja Kanaya sudah bangun dan tengah bermain dengan bonekanya.
“Anak Papa sudah bangun, hem ?”
“Hacim !” Kanaya bersin dan mengeluarkan lendir di hidungnya, karena Kanaya tengah flu.
Kaisar kemudian membersihkan hidung Kanaya dengan tisu basah.
“Nanti ikut Papa ke rumah sakit, ya ? Biar hidung Kanaya cepat sembuh.” Ucap Kaisar dengan lembut.
Kaisar tentu saja akan mengobati Kanaya agar cepat sembuh dari flu yang ia alami. Kanaya hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.
Saat Kaisar tengah bercengkrama dengan Kanaya, Kaisar menoleh pada pintu kamar mandi yang terbuka.
Cklek
Mata Kaisar tak berkedip ketika melihat pemandangan indah di waktu subuh, dimana Kayra baru selesai mandi dengan rambut yang masih basah dan handuk yang masih melilit di tubuhnya.
Jakun Kaisar seketika naik turun ketika melihat tubuh putih mulus Kayra, apalagi paha mulus Kayra dimana handuk yang dipakai Kayra begitu pendek dan tanpa sengaja memancing jiwa lelaki Kaisar.
Glek
Kayra melihat ke arah Kanaya, ia berteriak ketika melihat Kaisar ada di atas tempat tidur dengan Kanaya.
“AAAAA”
Kayra terkejut dan langsung menutupi bagian dadanya lalu kembali masuk ke dalam kamar mandi serta menutup kembali pintu kamar mandi dengan begitu keras.
Kaisar pun tak kalah terkejutnya, ia kemudian mengusap kasar wajahnya. Bisa-bisanya dirinya memandangi tubuh Kayra tanpa berkedip. Dan lebih parahnya lagi juniornya sampai mengeras di balik celananya hanya dengan melihat tubuh Kayra.
“Astaga, Kaisar ! Kendalikan dirimu !” kata Kaisar dalam hati merutuki kebodohannya sendiri.
Sedangkan Kayra ia merasa malu ketika Kaisar melihatnya hanya dengan menggunakan sehelai handuk yang melilit tubuhnya. Ia kini bingung harus bagaimana nantinya berhadapan dengan majikannya itu.
Kaisar kemudian mendekati pintu kamar mandi dan mengetuk pintu, ia tahu Kayra pasti malu untuk berhadapan dengannya.
“Kayra, keluarlah, Aku akan keluar dari kamar Kanaya. Jangan lupa mandikan Kanaya, sebab pagi ini Aku ingin membawanya ke rumah sakit !” kata Kaisar pelan, ia tahu Kayra pasti mendengarkan suaranya dari dalam kamar mandi.
“Iya Tuan !” sahut Kayra, dan Kaisar hanya tersenyum lalu pergi dari kamar Kanaya.
Tak lama Kayra keluar dari kamar mandi, ia melihat Kaisar memang sudah pergi. Kayra bernafas lega, ia kemudian memukuli kepalanya sendiri. Ia tak tahu kalau Kaisar bersama Kanaya. Ia merasa bodoh, seharusnya ia tak mandi di kamar Kanaya.
“Dasar bodoh, kenapa mesti mandi disini ! Sudah tahu siap pagi Tuan Kaisar pasti menemui Kanaya !” kata Kayra merengek, seorang pria sudah melihat tubuhnya. Tentu saja Kayra merasa malu, seharusnya ia bisa menjaga tubuhnya agar tidak di lihat oleh lawan jenis yang bukan pasangan halalnya.
Lain halnya dengan Kaisar, di dalam kamar mandinya ia terpaksa harus menenangkan juniornya. Ia mengguyur tubuhnya di bawah shower sembari mencoba melepaskan rasa sesak yang ada.
Setelah ia mendapatkan pelepasannya, Kaisar bernafas panjang. Ia sudah lama memang tidak menyalurkan hasratnya karena Anya sendiri sudah satu bulan tak kunjung kembali ke rumah.
“Aaahh…Aku bisa gila lama-lama seperti ini !”
...****************...