Novel Ini adalah Seasons Kedua Dari Novel Cerai Yuk.
🌹🌹🌹
SINOPSIS
Ditinggal meninggal oleh istri yang sangat ia cintai, membuat dunia seorang Raditya Gunawan, bapak dengan tiga orang anak tersebut, runtuh seketika.
Dia seperti tak memiliki tujuan hidup lagi. Bahkan dirinya tidak mau menikah lagi. Alasan dia bertahan sampai dengan saat ini hanyalah anak-anaknya.
Namun sepertinya prinsip itu mulai tergoyahkan. Saat tanpa sengaja, dia bertemu dengan seorang wanita yang memiliki paras yang begitu mirip dengan mendiang istrinya, Kalista Vionita (Lilis)
Tetapi meski wajah mereka sangat identik, karakter keduanya sangat berbeda. Membuat Raditya begitu sulit untuk menaklukkan pribadi perempuan yang bernama Melisa Indah Permata itu.
"Harus berapa kali gue bilang. Jangan panggil gue dengan nama Lis, gue nggak suka. Tapi panggil gue dengan nama Melisa.. atau Mel.." - Melisa
"Tapi aku suka panggil kamu dengan nama Lis... atau Lilis.. "- Raditya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lv Edelweiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PERCOBAAN PERTAMA
Melisa tersentak dan terbangun. Dia melihat jam di dinding. Masih pukul 2 pagi. Ternyata setelah Radit pulang, Melisa tertidur di sofa dengan TV yang masih menyala. Melisa pun mengambil remote dan mematikannya.
Melisa lalu berjalan ke arah kamar Radit dan membuka sedikit pintu kamar tersebut. Melihat Radit yang tertidur di atas ranjang dan kemudian menutup kembali pintu kamar sang suami.
Melisa berdiam diri sejenak di depan pintu kamar Radit. Dia bingung, apa tidur di kamar Radit atau tidur di kamarnya.
Lebih baik gue tidur di kamar gue aja - Melisa
Melisa pun hendak melangkah ke kamarnya, namun tiba-tiba langkahnya kembali terhenti.
Tapi, apa membiarkan suami tidur sendiri itu, bukan bentuk dari ketidaksetiaan? - Melisa
Melisa membuang napas kasar dan langsung membalikan badan. Dia membuka perlahan pintu kamar Radit dan masuk dengan pelan-pelan. Agar sang suami tidak terbangun.
Melisa langsung membaringkan tubuhnya di samping Radit. Dia melihat ke langit-langit kamar. Kemudian melirik ke arah Radit yang posisi tidurnya menghadap ke arahnya.
Melisa pun kemudian mengubah posisinya menjadi menghadap kepada Radit. Membuat jarak diantara mereka begitu dekat.
Melisa terus saja memperhatikan wajah Radit. Memandangi suaminya itu sambil tersenyum-senyum sendiri.
Lo kalau mode sleep gini cakep juga. Ganteng..
Coba aja tiap hari ekspresi lo kayak gini, gue jamin.. gue pasti jatuh cinta sama lo...
Yah, sekarang juga udah jatuh sih... cuma belum paran-parah banget...belum berdarah-darah gitu... - Melisa
Saat Melisa menatap Radit, tiba-tiba saja suaminya itu bergerak. Membuat Melisa terkejut dan dengan cepat ia menutup matanya. Pura-pura tidur.
Radit membuka mata perlahan dan langsung melihat Melisa yang sudah berada di sampingnya. Dia pun bangun, lalu pergi keluar kamar untuk meminum air di kulkas.
Tak lama, Radit kembali lagi ke kamarnya. Namun sewaktu dia membuka pintu kamarnya...
"Aaaaa...!!" Radit berteriak spontan. Dia melihat Melisa yang sudah berdiri di depan pintu dengan gaya rambut ala mbak kunti. Berantakan.
"Mas kenapa?" tanya Melisa dengan gaya pura-pura mengantuk.
"Kenapa apanya?! Kamu ngagetin saya tau! " ucap Radit kesal.
"Maaf, saya pikir mas kemana tadi."
"Saya minum. Emang mau kemana malam-malam gini. Udah-udah, balik tidur sana." Radit menutup pintu kamarnya.
Namun saat Radit hendak menuju kasur, Melisa sudah lebih dulu menjatuhkan kepalanya di pundak sang duda.
"Hei hei hei... kamu apa-apaan ini? Saya bukan kasur." ucap Radit.
"Ngantuk banget mas. Nggak sanggup lagi jalan." Melisa terdengar lesu.
"Astaga... udah, saya mau tidur." Radit menyingkirkan kepala Melisa dari pundaknya, membuat Melisa nyaris terjatuh ke lantai. Namun dengan cepat Radit memegang pinggang sang istri. Membuat posisi mereka seperti orang yang sedang berdansa.
Lama Radit membiarkan posisi mereka seperti itu. Menatap sang istri yang sudah menutup mata, dengan tatapan yang cukup dalam. Setelah beberapa saat, barulah ia menarik tubuh Melisa dan langsung memeluknya.
"Ahh, kamu nyusahin aja. Kamu ngantuk atau mabuk sih?" omel Radit.
Radit menggendong Melisa dan membaringkannya di atas ranjang. Namun saat Radit tengah menarik selimut untuk menyelimuti Melisa, perempuan bar-bar itu pun menggenggam kerah baju Radit. Membuat wajah sang duda menjadi begitu dekat dengan wajahnya.
"Jangan jauh-jauh ya mas, aku takut." ucap Melisa dengan mata merem melek. Dia lalu melepaskan genggaman tangannya dari baju Radit dan tidur.
Radit menarik napas panjang...
Apa karena dia takut sama hantu? - Raditya
...****************...
Melisa menggelitik hidung Radit dengan ujung mukenanya. Dia yang sudah duluan bersiap, berniat untuk membangunkan suaminya itu supaya bisa sholat berdua.
Namun Radit yang semalam setelah mengangkat Melisa dan tidak bisa lagi tidur pun, terpaksa merasakan rasa kantuk yang luar biasa pagi ini. Kepalanya benar-benar sakit. Tetapi tetap dia bangun dan duduk di tepi ranjang.
"Apa yang kamu lakukan?" tanya Radit.
"Aku... cuma mau bangunin mas aja. Untuk sholat...." ucap Melisa ragu-ragu. Dia takut Radit marah.
"Emangnya kamu nggak bisa sholat sendiri. Saya ngantuk." ucap Radit.
Melisa terdiam setelah mendengar kata-kata Radit. Dia pun segera pergi keluar kamar dan menutup pintu. Berdiri sebentar di depan pintu kamar dan menarik napas panjang hingga pipinya mengembung.
Melisa membentang sajadahnya di depan TV. Dia pun bersiap untuk sholat. Namun baru saja dia akan mengangkat kedua tangannya, dia mendengar suara pintu kamar terbuka. Melisa pun langsung menoleh ke arah pintu.
Tampak Radit yang sudah berdiri di depan pintu seraya memegang sajadah. Dia sudah siap dengan pakaian taqwa-nya. Melihat sesaat ke arah Melisa. Lalu berjalan mendekati Melisa dan langsung membentangkan sajadahnya di dekat sajadah Melisa.
Melisa hanya diam saja melihat apa yang Radit lakukan. Tetap ingat pada apa yang Sintya katakan.
Sabar dan jangan banyak bertanya.
Melisa mengarahkan pandangannya ke arah sajadah. Lalu mulai mengikuti Radit untuk sholat jamaah berdua.
Assalamualaikum warahmatullah...
Assalamu'alaikum warahmatullah...
Radit mengakhiri sholat mereka. Dia duduk sesaat di atas sajadahnya, namun setelah itu langsung beranjak meninggalkan Melisa begitu saja. Padahal baru saja Melisa hendak menyalami tangan suaminya itu. Tapi... ya sudah lah.
Selesai sholat Melisa segera ke dapur untuk menyiapkan sarapan. Dia membuat nasi goreng see food kesukaan Radit. Sebab berdasarkan cerita Sintya, pria dewasa itu sering meminta Kalista untuk membuatkannya nasi goreng see food.
Melisa sudah selesai membuat sarapan. Dia melanjutkan kegiatannya dengan mencuci piring. Dan saat dia mencuci piring, dia mendengar suara kursi meja makan di tarik. Namun Melisa hanya melihat ke samping tanpa mau menoleh kebelakang. Dia tahu jika itu adalah Radit.
Radit masih diam dan terus menyendok nasi goreng ke piringnya. Dia memakan masakan istrinya dengan lahap.
Melisa datang dan meletakkan segelas air putih di depan Radit. Dia lalu duduk di depan Radit dan langsung menyendok nasi goreng ke dalam piringnya.
Melisa juga tidak berbicara apa-apa. Dia terus saja menikmati sarapannya. Dan tanpa Melisa ketahuilah, Radit mencuri-curi pandang kepada istrinya itu.
"Besok jadwal kontrol ulang kamu. Jam 2." ucap Radit. Dia langsung berdiri dan berlalu masuk ke dalam kamar.
Melisa hanya diam saja. Dia lalu melanjutkan mengunyah makanannya. Setelah itu, mengurus anak-anak untuk bersiap-siap berangkat ke sekolah.
"Udah siap Kinan, Kaila?" tanya Radit.
"Udah yah. Sebentar..." teriak Kinan. Kinan, Kaila dan Melisa pun berjalan ke teras rumah.
"Bunda, Kinan pergi sekolah dulu ya." Kinan menyalami tangan Melisa.
"Kinan dan Kaila hati-hati ya? Nanti mau bunda masakin apa?" tanya Melisa.
"Gimana kalau sup ayam?" ucap Kinan.
"Hmmm.. boleh.. Sup ayam.."
"Asiik....!" Kinan melompat kegirangan.
"Ya udah, ayo..." ajak Radit pada anak-anaknya.
"Ayah nggak salaman dengan bunda?" ucap Kinan.
"E... Kinan... langsung pergi aja ya. Nanti terlambat."
Tiba-tiba Radit mengulurkan tangannya ke arah Melisa. Membuat Melisa terdiam dan hanya menatap suaminya itu. Dia sampai bengong saking terkejutnya.
"Kamu mau bikin saya terlambat?" ucap Radit.
"Oh...maaf mas." Melisa menyambut uluran tangan Radit dan langsung menempelkannya ke dahinya.
"Saya pergi dulu..." ucap Radit tanpa senyum. Ekspresinya masih datar. Seperti orang marah. Melisa hanya mengangguk pelan seraya tersenyum.
"Da bunda....."
"Da sayang..."
Ternyata kutub utara bisa mencair juga... - Melisa
*Bersambung
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Jika dengan berbicara mengalahkan ku, maka aku akan diam... - Melisa
...----------------...
JANGAN LUPA LIKE DAN BERI RATING 🥰
yg ngikutin dari season 1 pasti seneng banget ada lanjutannya. semangat terus Thor, ditunggu lanjutannya
tapi jangan jadi jahat lagi ya... 😊
btw, bapaknya Kalista tau nggak ya kalau anaknya udah meninggal