Nur Aini seorang gadis piatu yang beragama muslim yang di asuh oleh nenek dan kakeknya, dan sudah di lamar oleh kakak seperguruan tempatnya belajar ilmu agama islam. tapi karena berahli asuh ketangan Pamannya, Aini di bawa ke negara Prancis dan dipaksa pindah agama oleh pamannya, membuat Aini harus memutuskan hubungannya dengan tunangannya.
Setelah kecelakaan, Aini melupakan memori tentang tunangan masa kecilnya, dan kembali ke Indonesia, disinilah Aini bertemu dengan seorang pemuda tampan yang sholeh, sekaligus pengusaha yang terkenal lalu di pinang olehnya yang bernama Ammar Abqori.
Tapi siapa sangka pernikahanya yang baru 2 hari harus merelakan suami tercinta menikah dengan sehabat suaminya.di malam pertamanya. Bagaimana perasaan seorang istri ketika mengijinkan suaminya menikah lagi? bagaimana kisah kehidupan poligami Aini..? Apakah Aini akan kembali ingat dengan tunangannya.. yang bernama Al..?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anggi (@ngie_an), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6. Ayat Suci
Seminggu kemudian...
"Sayang, bangun nak, ini ayah." Sambil mengelus punggung tangan anaknya yang masih terbaring di ruang ICU.
"Ernata masih marah ya sama ayah? bangun yu nak, kalau kamu sadar ayah janji kamu boleh tinggal di Indonesia, boleh sekolah di sana sayang. Kita bercanda, tertawa bareng sama ayah nak, seperti yang kamu mau," ucap ayahnya sambil meneteskan air mata.
Pukul 07 : 30 pagi.
"Ernata, maafin ayah ya... sekarang ayah harus berangkat kerja dulu. Maafin ayah ya sayang. Nanti sepulang kerja ayah kesini lagi, ayah harap kamu sudah bisa sadar. Nanti paman Jhon akan kesini untuk menjaga kamu. "ucap Robbet
Robbet pun keluar dari ruangan ICU, dia tak bisa menahan tangisnya di dekat putrinya, dan bergantian dengan Jhon untuk menjaganya. Robbet keluar dan berjalan menuju lobby utama.
Sesampainya di lobby utama. Robbet tak sengaja bertemu gadis yang kemarin menabraknya di depan ruang ICU bersama adik iparnya.
" Awwhhhh... are you crazy? " ucap Rose yang tak sengaja di tabrak oleh gadis itu, membuat mereka bedua terjatuh.
"I'm sorry tan, saya gak sengaja" ucap gadis itu sambil mencoba membangunkan Rose dari jatuhnya.
" Don't tuch me okey, " ucap Rose.
Robbet melihat Rose yang bertengkar dengan gadis itu membuat Robbet menghampiri mereka berdua.
"Rose kenapa kamu juga ikut kesini, siapa yang menjaga mommy di rumah mu? " tanya kesal Robbet.
" Ada Monica di rumah, saya cuma mau antar sarapan untuk Jhon yang tak sempat dia makan dirumah. " Ucap Rose sambil melirik sinis gadis yang menabraknya.
" Maaf om, saya benar benar gak sengaja, menabrak istri om " dengan suara menyesal.
"Maaf maaf! Kalo jalan pake mata mangkanya. " Ingin menyolok anak itu tapi di cekal oleh Robbet.
"Rose, dia gak sengaja menabrak kamu." Sambil mendorong Rose untuk menjauh dari mereka berdua. Rose pergi meninggalkan mereka berdua dengan kesal.
"Kamu gak apa apa kan?" tanya Robbet sambil melihat lutut gadis itu.
"Gak apa apa om, cuma lecet sedikit. Om saya benar benar minta maaf, gak sengaja menabrak istri om" balasnya dengan takut.
"Ya saya percaya sama kamu, dan satu lagi dia bukan istri saya, dia cuma adik ipar saya. jadi jangan bilang lagi kalo dia istri saya. " tegas Robbet dan di anggukan oleh gadis itu.
"Oia kamu kesini dengan siapa? siapa yang sakit? kenapa kamu selalu terburu? " tanya Robbet.
"Papi saya sedang chek up rutin 3x seminggu om di Rs ini, karena kebetulan sedang melakukan dinas di sini. Saya cuma ikut mendampingi papi saya karena kebetulan sedang liburan kelulusan om," jawab gadis itu.
"Ya tuhan, semoga cepat sembuh papi mu. "
" Ya om, makasi atas doa nya."
"Hmmm,, boleh om minta tolong sama kamu? " tanya Robbet.
" Selagi saya bisa, in sya allah saya bantu om. "
" Jadi om pernah dengar kamu membaca kitab pas om lewat ruang pengambilan obat. apa boleh om minta tolong sama kamu buat membaca kitab di tempat anak om di rawat?" ucap Robbet
" Maksud om? "
"Om minta tolong sama kamu, buat bisa kamu mengaji dan baca sholawat di ruangan tempat anak om dirawat, apakah bisa? "
"Bukan... maksud saya, apakah ..." pertanya gadis itu terhenti.
" Ya om ngerti maksud kamu, jadi gini... anak om sebenernya memang sejak lahir beragama islam. Tapi ada sedikit kesalah pahaman yang om gak bisa ceritakan kekamu yang membuat sekarang anak om keluar agama. Jadi om sangat sangat mohon sama kamu buat bantu om, siapa tau anak om akan senang bila mendengar bacaan al kitab. dan akan sadar." Pinta Robbet.
"Jika Allah mengijinkan om, selagi saya masih di Prancis menemani papi saya dinas dan chek up om".
***************
"Bu, Ammar udah bilang Ammar gak akan pergi ke Khairo meninggalkan ibu disini sendirian," Tegas Ammar.
"Ibu nda apa apa toh nak kalo kamu pergi ke Khairo buat mengejar cita cita mu. Bukanya itu harapan kamu toh, waktu masih sekolah dulu. Lagian ibu ada allah yang selalu menjaga ibu,jadi kamu nda perlu kawatir" ucap Ainun ibu Ammar.
" Itu kan dulu bu... waktu masih ada alm, Bapak. Nah sekarang ibu itu tanggung jawab Ammar, lagian Ammar sudah janji sama alm, Bapak kalo Ammar gak bakal ninggalin ibu sendirian. dan Ammar akan mengambil ahli perusahaan bapak yang sudah di ambil ahli sama om Broto."
PROV AUTHOR.
Akhirnya ibunya pun mengalah untuk Ammar, Ammar adalah anak satu satunya dari pasangan Ainun dan Fadli. Bapaknya meninggal dunia waktu Ammar duduk di bangku sekolah SMP.
Ammar terbilang anak orang kaya, tapi semenjak bapaknya meninggal perusahaannya pun beralih tangan ke Broto Utomo saudara tiri dari bapaknya Ammar.
Ammar di besarkan oleh Ainun seorang diri waktu Ammar duduk di bangku SMP. Dengan penuh kasih sayang Ammar tumbuh menjadi anak yang bertanggung jawab, sholeh, cerdas, dan sangat patuh terhadap orang tua.
Ammar kini bekerja di perusahaan ayahnya yang masih di pegang oleh Broto Utomo sebagai salah satu staf karyawan biasa, Dan mengambil keja sambilan sebagai guru ngaji.
Sejak kecil Ammar sudah berteman dengan seorang wanita cantik, lugu, pintar dan sholeha, yang bernama Nabila Abigail. ternyata Nabila memiliki perasaan yang khusus untuk Ammar.
Tetapi sayang nya Ammar hanya menganggap Nabila sudah seperti adiknya sendiri. Mereka tumbuh bersama membuat Ammar sangat peduli dengan Nabila, apalagi semenjak kakak laki laki Nabila satu satu nya meninggal 3 tahun lalu akbibat tauran. Kini Nabila hanya tinggal bersama papi dan juga Farhan adik laki laki nya yang duduk kelas 1 STM, seumuran dengan Ernata.
Ibunya Nabila sudah lama bercerai, semenjak usia Nabila 6 tahun, disinilah papinya Nabila mulai sakit sakitan, ibunya Ammar sangat peduli dengan Nabila menganggap Nabila sebagai anaknya.
Bapaknya Ammar dan papinya Nabila berteman baik dan bekerja sama dalam bisnis, sehingga membuat Ammar sangat dekat dengan anak anak dari papinya Nabila.
Chatting.
"Assalamaualaikum Bil ? abang mau tanya gimana kabar bapak mu? " Ammar
Ting.... pesan masuk ke Nabila
"Waalaikumussalam wr. wb. alhamdulillah papi sudah mendingan karena kemarin sempat drop sebentar karena terlalu maksa buat ketemu clien." jawab Nabila
"Alhamdulillah, oia ibu nitip salam katanya buat kamu. katanya kapan kamu balik ke Indonesia?"
"Waalaikumussalam bu, iya Nabila sama papi in sya allah 3 hari lagi balik ke Indonesia, trus gimana kabar ibu dan bang Ammar?" tanya Nabila
" Alhamdulillah abang sama ibu sehat wal afiat, jangan lupa sholat kata ibu" Ammar
"Iya bang, oia bang nanti Nabila kabari lagi ya, Nabila mau jenguk teman dulu di rumah sakit tempat papi chek up." Nabila
"Ya sudah jaga kesehatan ya Bil. assalamualaikum" singkat Ammar.
"Waalaikumussalam".
Nabila hanya senyum melihat isi chattingannya dengan Ammar, cuma sayang Ammar hanya menganggap nya sebagai sehabat tapi rasa ade.😢
Mencoba Nabila menunjukan rasa kertarikanya tapi Ammar hanya membalasnya dengan kasih sayang seorang abang ke ade. Usia mereka tak terpaut jauh hanya selisi 2 tahun.
tok tok tok.... suara pintu di ketuk oleh Nabila.
"Masuk" ucap grandma yang duduk disamping Ernata.
"Robbet kamu beneran serius?" ucap grandmah.
"Kita beriktiar saja mom" ucap enteng Robbet membuat grandma bingung dengan ucapan Robbet.
"Ikhtiar??" tanya grandma dalam hati
" Silakan duduk Nabila" ucap Robbet
"Dia anak ku Ernata Vioni, sudah seminggu dia belum siuman dari komanya."
" Maf om kalau boleh tau, Ernata sakit apa om?"
"Cerita nya panjang, hanya setelah operasi karena kecelakaan dia belum tersadar."
"Hmmm... Assalamualaikum Ernata? hai, ini pertama kalinya kita bertemu, apa boleh aku memanggil mu Ernata? "
Grandma dan Robbet saling pandang dan tersenyum melihat sikap ramah Nabila. mereka berdua keluar mencoba untuk tidak menganggu.
" Oia kenalin aku Nabila Abigail. kamu boleh panggil aku Nabila atau Abigail juga boleh hehehe. "
Walaupun tak di respon secara kasat mata. tapi ternyata Ernata sudah bisa mendengar Nabila berbicara.
"Sepertinya kamu lebih mudaan dari pada aku, boleh aku menganggap mu sebagai adik aku. kebetulan aku pingin dari kecil mempunyai adik perempuan. Tetapi allah berkehendak lain."
"Oia kamu pasti sebel ya denger ocehan aku mulu.. aku ganti dengan sholawat ya, kamu mau dengar? maaf ya sebelumnya kalau suara aku jelek hehehe karena aku bukan seorang penyanyi"
"Bismillah, allahumma sholiwasalim wabarik alaik. "
" Allohumma sholli 'ala sayyidina Muhammadin, tibbil quluubi wa dawaa-iha, wa 'aafiyatil abdaani wa syifa-iha, wa nuuril abshoori wa dliyaa-iha, wa 'ala aalihi wa shahbihi wa sallim." Nabila dengan Merdu menyanyikan sholawat.
Nabila mulai membaca sholawat Syifa atau Tibbil Qulub sebanyak 7 kali dan ditiupkan ke telapak tangan, kemudian Nabila mengusap ke tubuh Ernata bagian yang sakit.
Tanpa sepengetahuan Nabila Ernata mulai merespon dengan baik ketika tangannya mulai bergerak sedikit.
3 hari kemudian...
Setiap malam Nabila berkunjung ke rumah sakit untuk mejenguk Ernata yang masih terbaring koma, tetapi hari ini, adalah hari terakhir Nabila menjenguk Ernata, karena besok pagi dia akan pulang ke Indonesia.
"Ernata cantik, Haii... gimana apakah kamu sekarang sudah bisa mendengar ku?apa kau tau kalau sekarang aku sedang sedih, ? mengkin kalau kau bisa bangun aku akan menyuruhmu untuk menghiburku."
"Ok kalau kamu masih tak bangun juga, aku harap setelah kau mendengar aku mengaji, kau akan sadar, dan mulai mencari aku karena besok aku tak bisa datang lagi. Besok aku akan pulang ke Indonesia, bukanya kau sangat ingin tinggal di Indonesia? .. kalau kau sadar jangan lupa ke Indonesia untuk mencari ku, kita akan saling melantunkan ayat ayat suci allah bersama sama. kita bisa memanah bersama, bukanya kau ahli dalam memanah? bagaimana kalau kita lomba memanah.. hadiahnya siapa yang menang dia yang mendapatkan hati seorang pangeran hahahah " celoteh Nabila tak henti.
Nabila pun mulai membaca surah Al Isro (17:82), surat Al-Anbiya (21: 83-84) dan surat Al-fatihah (1:1-7)
Dilanjut membaca (Allahumma rabban naas mudzhibal ba’si isyfi antasy-syaafii laa syafiya illaa anta syifaa’an laa yughaadiru saqoman)
Artinya, “Tuhanku, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit. Berikanlah kesembuhan karena Kau adalah penyembuh. Tiada yang dapat menyembuhkan penyakit kecuali Kau dengan kesembuhan yang tidak menyisakan rasa nyeri,” (HR. Bukhari, no. 5742; Muslim, no. 2191)
Nabila pun pamit dengan om Robbet dan Grandma, selama ini Jhon tidak tahu kalau Robbet mengajak Nabila ke ruangan Ernata setiap malam untuk mengaji, karena hanya pada saat Robbet yang menjaga Ernata dimalam hari.
"Terimakasi ya kamu sudah mau membantu om." ucap Robbet.
"Ya om sama sama, maaf om apabila Ernata belum siuman juga tapi Nabila harus pergi." ucap Nabila
"Gak apa apa sayang, semoga cepat ada muzizat dari tuhan. amin" ucap grandma.
"Iya omah, semoga Ernata cepat pulih dan berkumpul lagi dengan ayah dan omahnya yang begitu sayang terhadap Ernata. Aamiin ya allah".
"Amin" jawab Robbet.
"Ya udah om Nabila pamit dulu, udah di tunggu sama sopir papi." ucap Nabila ke Robbet
" Hai cantik aku pulang dulu ya, cepet sembuh... In sya allah kita bertemu lagi dalam penuh keridhoan allah. Oia sedikit rahasia, ayah kamu sudah mengijinkan kamu buat masuk lagi memeluk agama islam. bukan kah kamu senang? mangkanya cepat sadar dan kita bisa melantunkan ayat ayat suci alquran bersama sama. Aku pamit dulu ya byeee Ernata Vioni". ucapa Nabila
Walaupun matanya masih tetutup belum bisa membuka matanya, air mata Ernata menetes membasahi pipinya. Tapi sayang Nabila tak melihatnya dan langsung pergi dari ruangan ICU.
Ayah Robbet seketika melihat tangan Ernata bergerak, lalu segera memanggil dokter, dokter pun memberikan selamat kepada Robbet dan grandma karena Ernata sudah melewati masa komanya,
"Puji Tuhan... Terima kasih Tuhan, kau telah memberikan muzizat itu pada cucuku, muzizatmu nyata." ucap Grandma.
"Robbet kau harus menepati janji mu" ancam grandma
"Iya mommy, pasti Robbet tepati dan Robbet akan bilang ke Jhon" ucap Robbet
Selang beberapa menit Ernata pun membuka matanya, membuat grandma dan Robbet berucap syukur.
"...Ma( grandma) " ucap Ernata yang masih terbata bata.
" Hai anak ayah, apa ada yang kamu rasakan?"
"Yyah..?pala Ernata sakit yah."
"Tunggu sebentar ya ayah panggilin dokter lagi." ucap ayah.
Bersambung...
intip karyaku juga ya..