KESEMPATAN KE2 TELAH TIBA!!
Roselyn, 26tahun. Dia hanyalah anak panti yang merangkak sukses selangkah demi selangkah, harus mati menyedihkan karena ulah suami dan sahabat baiknya..
Kekayaan dan kerja kerasnya selama ini direnggut, bahkan ia tak diberi kesempatan untuk memiliki keturunan..
Saat ia terbangun, ia kembali saat usianya 21 tahun, dimana semua bencana masih belum terjadi..
Kali ini ia bertekad! Bukan hanya memmbalas dendam kepada sahabat dan suaminya, Ia juga akan menyelamatkan orang - orang tercinta bahkan ia akan mencari kekuarga kandungnya!!
~ Kheh.. Mario, Jessica. AKU KEMBALI!! TUNGGU SAJA.. !!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bubun ntib, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11
“Akhirnya kamu pulang juga, dasar anak nakal,” pekikan tertahan terdengar dari bibir wanita paruh baya ketika Rose muncul dari pintu sebuah hunian cukup besar yang di atasnya tertulis ‘ PANTI ASUHAN DREAM ‘.
Rose menatap lekat – lekat ruangan di balik punggung wanita paruh baya yang kini sedang memeluknya erat.
Jejak nostalgia melintas di depan mata indah Rose. Ruangan ini, adalah ruangan yang seringkali ia gunakan untuk menghabiskan waktunya untuk bersembunyi dari keramaian panti, membaca banyak buku.
“Bu, bagaimana kabarmu?” tanya Rose dengan suara bergetar saat wanita paruh baya itu, Bu Maryam tengah menatapnya dengan binar bahagia dan juga kerinduan. Terlihat sekali jika wanita ini begitu menyayangi Rose.
“Baik, semakin baik saat kamu berada di hadapanku saat ini,” jawab Maryam sambil mengelus lembut pipi Rose dengan sayang. Wajah Rose tampak tersipu karena kegembiraan rupanya juga menyerang suasana hatinya.
Senang sekali ia masih bisa melihat wanita ini, ibu baginya karena ia yang sudah merawatnya sedari masih bayi.
Senang kali ketika ia masih bisa merasakan hangat sentuhannya di wajahnya, bukan lagi jenazah yang sudah mendingin dan terbujur kaku di lantai ruang tamu panti asuhan.
Di kehidupan kali ini, Rose bersumpah jika ia tidak akan membiarkan rencana Jessica untuk membunuh ibu mereka terlaksana. Ia bukan hanya akan melindungi ibunya ini, tetapi juga akan mengubah seluruh nasib buruknya!
“Nak, kemana saja kamu selama 4 bulan ini? Kenapa tidak mampir ke sini?” tanya Maryam dengan mengerucutkan bibirnya lucu, bertingkah seperti anak 6 tahun yang sedang merajuk.
Rose terkekeh pelan sambil bergelayut manja di lengan kanan Maryam, ia sudah tau dengan sikap ibunya yang suka sekali bersikap manis kepada seluruh kakak – kakak pantinya terdahulu, dan kini ibunya bersikap manja padanya.
“Maafin Rose, bu. Rose sedang sibuk karena kuliah Rose. Jadi Rose tidak sempat mampir,” Rose menggenggam tangan Maryam dengan hangat. Maryam hanya mengetuk kening Rose gemas.
“Tetapi bu, Rose ada nitip uang 20 juta pada Jessica sekitar 2 bulan yang lalu, awalnya Rose ingin transfer langsung seperti biasa, tetapi Jessica bilang untuk menitipkannya kepadanya, apakah ibu menerima uang tersebut?” lanjut Rose tiba – tiba.
Ia baru teringat hal ini, saat itu di kehidupan masa lalunya, ia memang sedang sibuk dengan kuliah S2 nya dan bahkan tidak sempat berkunjung ke panti dan sempat mengeluh kepada Jessica jika ia sangat merindukan Maryam.
Rose juga bilang jika ia akan mengirim uang untuk keperluan panti seperti yang biasa ia lakukan tetapi langsung di cegah oleh Jessica.
Jessica mengatakan jika ia saja yang membawa uang tersebut dengan dalih ia juga ingin berkunjung ke panti dan mengatakan jika kemungkin ibu mereka akan membutuhkan uang Cash.
Maka dari itu, dengan percaya sepenuhnya kepada Jessica dirinya yang dulu segera memberikan uang tunai $20 juta untuk digunakan ibu mereka.
Mata Maryam melotot seketika ketika ia mendengar jumlah uang yang dititipkan oleh Rose kepada jessica. Ia kebingungan.
“Uang,,, Uang apa? Demi Tuhan, ibu sama sekali tidak menerima apapun darinya saat terakhir ia berkunjung. Justru ibu malah ...”
Maryam menghentikan ucapannya dan menatap penuh iba kepada gadis cantik di depannya ini. Ingin sekali bibirnya ini mengucapkan sesuatu hal tetapi mengingat betapa gadis kecil ini mempercayai temannya itu, ia mengurungkan niatnya.
Tentu saja gerak gerik dari Maryam terlihat jelas oleh Rose. Tiba – tiba ia meringis dan mencela dirinya sendiri, Ibunya bahkan tidak berani mengatakan sesuatu yang sangat ia yakini jika ini berkaitan dengan Jessica.
“Bu, katakan ada apa? Kenapa ibu tiba – tiba diam? Apa yang ibu dapatkan di hari Jessica berkunjung?” sambil menggenggam tangan Maryam, Rose berusaha untuk mendorong Maryam untuk berbicara.
Maryam terlihat gelisah dan gugup bersamaan, ia menggertakkan giginya dan menatap dalam ke mata Rose yang jernih dan polos itu.
“Nak, ibu mengatakan ini hanya untuk kebaikanmu, ibu tidak bermaksud apa – apa,” ucap Maryam setelah ia mengeraskan hatinya untuk memberi peringatan kepada rose.
sementara Rose terdiam dan menunggu Maryam melanjutkan ucapannya meskipun ia sudah tau apa yang akan dikatakan oleh Maryam kepadanya.
“Nak, sepertinya sebaiknya kamu berhati – hati kepada Jessica,” Maryam memberikan sedikit jeda akan ucapannya.
“Uang yang kamu katakan untuk diberikan kepadaku, benar – benar tidak sampai ke tanganku. Biasanya kalian ( Rose dan kakak – kakak yang sudah sukses) akan mengirimkan langsung ke rekening ibu dan ibu tidak pernah memeriksanya,”
“Hari itu, ibu mendengar Jessica tengah bertelepon dengan seseorang dan mengatakan bahkan mereka... mereka ingin ...“
“Mereka ingin melakukan apa, bu?” potong Rose ketika ia kembali melihat Maryam merasa gugup dan ragu.
“... Mereka mengatakan jika mereka ingin merebut perusahaanmu dan juga ... melenyapkanmu,”
Air mata jatuh dari pipi Maryam begitu ia menyelesaikan ucapannya. Ia tidak habis pikir dengan apa yang ia dengarkan kala itu.
2 bulan ini ia benar – benar menantikan kedatang Rose dengan hati yang gundah, ia memikirkan apa yang akan terjadi kepada salah satu anak asuhnya yang ia sayangi ini.
Bukan, bukan Maryam pilih kasih atau apa. Nyatanya Maryam menyayangi semua anak asuhnya. Banyak kakak – kakak Rose yang juga akan ia perlakukan seperti Rose.
Tetapi, perlakuan Maryam kepada Rose memang sedikit spesial, dari semua anak yang ia ‘jemput’, keadaan Rose lah yang lebih menyedihkan. Ia ditinggalkan di bawah gerobak sampah, menangis meraung dan bahkan terciprat banyak darah meskipun bukan darah miliknya.
Saat itu, Rose berusia kurang dari 1 tahun atau lebih tepatnya baru setengah tahun. Ia menggunakan bedong bayi mewah yang menunjukkan jika ia berasal dari keluarga ternama.
Maryam, yang kala itu entah kenapa memilih berjalan kaki dan berbelanja di pasar tradisional daripada di supermarket dekat dengan bangunan panti.
Ia mendengarkan tangisan bocah sebelum akhirnya banyak tembakan beruntun terdengar di udara. Maryam yang panik segera bersembunyi di pinggiran kios – kios.
Tangisan bayi menguat tepat berada di belakangnya, ia dengan hati – hati merunduk dan menanti meredanya bunyi tembakan dan akhirnya ia menemukan Rose kecil disana.
Rose menghapus air mata yang mengucur deras dari mata Maryam, ia menarik ibunya ini kedalam pelukannya.
“Bu, terima kasih sudah mengingatkanku, tetapi Rose sudah tahu. Rose juga sudah mendengar (bahkan sudah termakan ) pada rencana Jessica,” ucapan Rose membuat Maryam tersambar petir di siang hari, anaknya ternyata sudah tahu?
“Bu, tenang saja, rose tidak akan membiarkan rencana jahat Jessica terwujud ( tidak untuk kehidupanku kali ini)” tambah Rose dalam hati.
“Bu, besok ibu akan berbelanja kan? Biar Rose saja yang jalan ...”
terima kadh thor untuk karyanya,,semoga ke depannya thor bisa menghasilkan karya yang banyak😇😇semangat selalu thor🙏🙏