NovelToon NovelToon
NING WIE

NING WIE

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: wiwiek

Perjalanan kisah dari anak Patriak Klan Ning yang bernama Ning Wie dalam menempuh kultivasi menjadi kultivator terhebat di Kerajaan Jing di benua Biru.
Di bantu dengan dua Spirit yang telah menjadi patnernya yaitu Spirit Pheonix Api dan Spirit Pheonix Es yang tinggal di lautan Spiritualnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wiwiek, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chap 16

"Apa Wie'er masih ada di alam Spirilam? Kalau benar, jelas Wie'er akan memiliki keberuntungan yang luar biasa dan langka. Dia bisa berjodoh dengan spirit yang lain. Tetapi kalau hal itu terjadi jelas masih tetap bisa di lihat dalam layar formasi Virsus itu. Bisa jadi jalur transportasi Wie'er memang ada masalah." Pikir Patriak Ning bing menerawang setelah tenang dari rasa panik.

Apa yang di pikirkan oleh Patriak Klan Ning itu memang benar adanya kalau Ning Wie masih ada di alam Spirit. Hanya saja apa yang terjadi dan di alami oleh bocah itu menjadi tanda tanya besar. Tidaklah mengherankan bila hal itu menjadi bola liar.

"Aih.... Mungkinkah Ning Wie saat ini masih di lorong ruang hampa dalam jalur transportasi. Mungkin saja ada sedikit gangguan."

"Aku sependapat denganmu, Saudara Ning Lu Chan."

"hh... Bulu kudukku berdiri! Aku jadi bergidik ngeri. Kalau benar putri Patriak Ning berada dalam lorong ruang hampa, itu sungguh sangat menakutkan dan itu teramat sangat berbahaya."

Satu persatu orang yang ada di sekitar Ketua Agung Klan Ning mulai berkomentar dan itu membuat dan Ning Ling semakin gelisah menguatirkan keselamatan anaknya.

Pada saat itu terdengar suara petugas Paviliun Spirit yang dikeraskan menyebut nomer peserta gelombang 4 antara nomer 76 sampai dengan nomer 100 untuk menyusul rekannya. Ning Lia serta Ning Siang saudara sepupu Ning Wie ada diantara mereka.

"Aih....Saatnya pembuktian saudari Lia! Buktikan kalau kau mampu ! Hehe...Jangan sampai kalah dan Jadi pecundaaaang."

"Ehh .. aku! Ya pasti mampu! Aih... Tidak tahu bagaimana dengan dirimu? "

"Ya bisalah. Ihh... Kau terlalu meremehkan! Kita bertaruh saja, siapa yang tercepat?"

"Baik! Aku terima." Saut Ning Lia cepat.

KRIIIIIEET

Bersamaan dengan pintu gerbang alam Spirilam terbuka, mereka pun langsung saja menerobos masuk ke dalam bersama- sama.

*********

Alam Spirilam

Ning Wie yang lari tunggang langgang tanpa arah yang berusaha menyelamatkan nyawanya yang berada di ujung tanduk. Bocah cilik itu tidak berani berhenti walau sekejap. Karena Ning Wie sadar berhenti sama saja merelakan nyawa nya dan membiarkan tubuhnya menjadi patung es.

Badai salju pun mengakibatkan jarak pandang Ning Wie jadi terbatas, sehingga tanpa sengaja menginjak lapisan tipis es dan tubuhnya langsung jatuh tergelincir. Tubuh bocah kecil itu terpelosok masuk pada sebuah celah di tanah.

AAHHH...

Ning Wie menyerit, dia sangat kaget. Tidak menyangka kalau dirinya bakalan kena musibah lagi. Tubuh kecilnya itu meluncur jatuh ke bawa dengan sangat cepat sekali.

WHUUUUS BRAAAK

Saat tubuh Ning Wie mau menghantam lapisan es dengan jarak 5 meter, seketika itu juga Ia mengedarkan energi Qi pada sekujur tubuhnya. Bocah cilik anak Patriak Klan Ning itu sengaja menggunakan energi Qi sebagai pelindung tubuhnya.

Begitu tubuh Ning Wie menghantam lapisan es, terjadi retaka panjang pada lapisan es itu, yang menunjukkan betapa kerasnya benturan itu. Untungnya Ia tidak mengalami luka.

Ning Wie melihat sekitarnya, barulah bocah kecil itu menyadari kalau dirinya kini berada di mulut sebuah gua.

"Ehh.... Gua! Syukurlah Aku menemukan gua! Haha...Ini bisa dipakai sebagai tempat perlindungan." Ucap Ning Wie takjub dengan apa yang di temukan nya tanpa sengaja.

Karena teringat dengan tragedi yang sedang terjadi di atas celah tanah dengan tergesa Ning Wie masuk ke dalam gua.

"Semoga tempat ini aman. Jangan sampai bencana itu bisa tembus sampai sini"

Gua es itu kecil dan licin. Tapi semakin ke dalam semakin besar dan luas juga semakin bertambah dingin. Walau di dalam gua es teramat sangat dingin untungnya dalam tubuh Ning Wie memiliki elemen api dan itu sangat membantu.

Putri Patriak Klan Ning mengamati sekelilingnya. Ternyata pemandangan di dalam gua sungguh sangat menakjubkan. Apa yang di lihat sungguh memanjakan mata. Ning Wie sangat terpesona,

Bagaimana Ning Wie bisa melihat apa yang ada di dalam gua es sangat jelas itu semua di sebabkan oleh adanya kristal lux yang bertaburan di dinding dan langit- langit gua juga ada di stalaktit dan stalakmit.

"Menakjubkan! Wow...luar biasa indahnya pemandangan ini. " Ning Wie terkagum-kagum. "Ehh.. Apaakah gua ini sarang dari Spirit Es?" Kesadaran mulai merasuki Ning Wie. " Ohh... Aku harus memeriksa dan memastikan nya."

Ning Wie sangat bersemangat. Dia pun sangat senang. Ternyata di balik semua kesialan, kemalangan dan tragedi yang di alami oleh dirinya membawa Ning Wie pada sebuah keberuntungan untuknya. Kesempatan untuk memiliki Spirit ke dua.

Karena yakin kalau gua es yang di temukannya itu adalah sarang dari spirit es. Ning Wie langsung menelusuri seluruh area gua. Bocah cilik putri dari Patriak Ning itu sangat penasaran dengan penghuni gua.

Kejadian yang sedang di jalani oleh Ning Wie saat ini, benar- benar tidak dapat di lihat dan di saksikan oleh orang lain. Seolah bocah kecil putri Patriak Ning itu tidak di Alam Spirilam tapi berada di alam lain.

Yang terjadi dengan Ning Wie ini sebenarnya tanpa sengaja bocah kecil itu terlempar dan jatuh ke dunia kecil yang masih menjadi bagian dari Alam Spirilam saat terjadi bencana gunung meletus. Dan di dunia kecil itu masih sangat misterius itu sebabnya jangkauan dari Formasi Virsus tidak ada.

"Aih... Mungkinkah yang tinggal di sini itu Rubah. Eh,, bisa jadi itu Beruang. Ohh... Bisa juga Kelinci ataukah itu Serigala. Hemm Salamender juga bisa" Ning Wei berjalan dengan menyebutkan nama- nama hewan Spirit yang di duganya sebagai penghuni gua. " Ahh... Aku tidak sabar bertemuuuuu!"

KWAAAK KWAAAK

DEEEEG

Ning Wie mendengar sayup - sayup suara burung. Seketika itu juga detak jantung bocah cilik itu berdenyut dan berdebar- debar. Dan suara burung itu berasal dari arah selatan.

"Ehh... Itu, itu suara burung! Hehe...Ternyata penghuni gua es ini Spirit dari jenis burung."

Pandangan mata Ning Wie langsung mengarah pada asal suara tapi tidak melihat apa-apa. Mungkin karena jarak yang cukup jauh juga pandangan bocah cilik itu terhalang oleh stalaktit dan stalagmit yang besar dan tinggi.

" Uhh... Sayang sekali tidak kelihatan. Kira- kira burung apa yang tinggal disini." Ning Wie agak kecewa tidak bisa melihatnya.

KWAAAK KWAAAK

KWAAAK

Kembali terdengar suara kicauran burung. Ning Wie melangkahkan kakinya mendekati suara burung itu. Tidak lupa Ia pun kembali menelan pil Giener karena tenaganya sudah terkuras di pakai untuk melindungi dirinya dari hawa dingin.

Hawa dingin terasa makin pekat dan pekat mendekati pembekuan begitu dekat asal suara burung. Hawa dingin itu mulai bereaksi mengambil kendali tubuh bocah kecil itu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Hasna 💙
𝐛𝐚𝐧𝐲𝐚𝐤 𝐲𝐠 𝐡𝐚𝐫𝐮𝐬 𝐝𝐢 𝐩𝐞𝐫𝐡𝐚𝐭𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐮𝐥𝐢𝐬𝐚𝐧 𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐤, 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮𝐡
𝐬𝐞𝐤𝐞𝐝𝐚𝐫 𝐬𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐦𝐨𝐠𝐚 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐝𝐢 𝐭𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚
𝐬𝐮𝐩𝐚𝐲𝐚 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐫𝐚𝐩𝐢 𝐥𝐚𝐠𝐢 𝐝𝐚𝐧 𝐞𝐧𝐚𝐤 𝐝𝐢 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐧𝐲𝐚
Hasna 💙
𝐤𝐚 𝐤𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐝𝐢 𝐮𝐛𝐚𝐡 𝐭𝐮𝐥𝐢𝐬𝐚𝐧 𝐤𝐡𝐚𝐧 𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐊𝐀𝐍 , 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐚𝐝𝐚 𝐭𝐚𝐦𝐛𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐇
𝐛𝐢𝐚𝐫 𝐞𝐧𝐚𝐤 𝐝𝐢 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐧𝐲𝐚
AZKA 2
Up lagi donk thooor....
Wiwiek: besok bru up kak...
total 1 replies
Endah Herawati
alur ceritanya bagus.. semangat utk Author berkarya..
Wiwiek: mksh kak....
total 1 replies
AZKA 2
doble up donk thooor
Margaretha Istu
Luar biasa
Chen Nadari
semangat berkarya thorr
AZKA 2
Srmangat thoooor
AZKA 2
double up thooor
AZKA 2
di tunggu up thooor
AZKA 2
up gi thooor
AZKA 2
lanjuuuut
AZKA 2
bagusss
AZKA 2
semangaat....
AZKA 2
Semangaaat
AZKA 2
aq mampir kak...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!