NovelToon NovelToon
Setelah Suamiku Berselingkuh, Aku Menjadi Kaya

Setelah Suamiku Berselingkuh, Aku Menjadi Kaya

Status: tamat
Genre:Tamat / Patahhati / Balas Dendam
Popularitas:3.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: Bunaya

Alea dan Radit baru saja merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang pertama, keesokan harinya Radit ditugaskan keluar kota. Siapa sangka kepulangan Radit dari luar kota merubah kebahagiaan Alea menjadi air mata.
Radit meminta Alea untuk membantu membiayai kebutuhan rumah tangga mereka dan juga membantu membiayai hidup ibu Radit yang belum lama ini menjada, dengan alasan usaha yang dia jalani sedang dalam masalah dan Radit hanya mengandalkan gajinya sebagai pegawai negeri.
Alea yang memiliki peghasilan tidak keberatan membantu sang suami. Tanpa Alea tahu, jika sebenarnya Radit telah menduakan Alea dengan Hana, teman satu kantornya.
Radit berubah menjadi suami yang dingin, menimbulkan kecurigaan bagi Alea.
Alea mencari tahu penyebab Radit berubah, Alea akhirnya menemukan fakta jika Radit menduakan cintanya.
Apa yang akan dilakukan Alea setelah tahu Radit berselingkuh?
Yuk ikuti ceritanya di Setelah Suamiku Berselingkuh, Aku menjadi Kaya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19. Mediasi

Kantor pusat tempat Radit bekerja memutuskan, suami dari Alea itu diberhentikan dari pekerjaannya dan harus menyelesaikan segala administrasi yang di wajibkan. Mulai hari ini dia sudah tidak lagi tercatat sebagai aparatur sipil negara, dia dinilai sudah mencoreng nama baik lembaga dan dinyatakan melakukan perbuatan yang tidak pantas dilakukan di tempat kerja.

Pembelaan yang sebelumnya diajukan Radit tidak diterima oleh pihak kantor pusat yang memutuskan. Bukti yang Alea berikan lebih kuat dari pada pembelaan Radit yang menyalahkan Hana, mengatakan jika wanita itu yang telah menggoda dan meggunakan hal yang berbau mistik, sehingga Radit bertekuk lutut pada keinginan Hana dan membuatnya melupakan Alea.

Bukan hanya dipecat, Radit juga diminta bendahara kantor untuk melunasi pinjamannya pada bank. Sudah tidak ada lagi gaji yang Radit terima, maka tidak ada lagi penghasilan yang bisa dipotong untuk membayar cicilan hutangnya.

Tertunduk lemas dikamarnya, Radit hanya bisa menyesali semua yang terjadi. Mengandai-andai jika dia tidak tegoda dengan Hana, tentu saja hidupnya akan tenang seperti saat pertama menikah dengan Alea. Penyesalan selalu datang diakhir, tidak pernah terpikirkan oleh Radit hidupnya akan seperti ini.

Banyak hal yang sudah Radit korbankan, sekarang dia harus bisa menerima kesalahan yang sudah dia lakukan. Radit memutar otak, dia harus memikirkan bagaimana caranya melunasi hutangnya. Uang yang dia pinjam dari bank dengan membohongi Alea sudah habis untuk bersenang-senang dengan Hana keluar negeri. Dia tidak mungkin mengambil uang modal percetakannya, apa lagi sekarang percetakan itu satu-satunya sumber penghasikan Radit.

Radit hanya bisa merutuki kebodohnnya, menghamburkan uang untuk bersenang-senang dengan wanita lain, sementara Alea sebagai istrinya saja belum pernah dia ajak berbulan madu.

"Bodoh." kesal Radit sambil menjambak rambutnya sendiri.

Tanpa Radit tahu, sang mama melihat putranya yang terpuruk itu dari balik pintu kamar Radit yang tidak tertutup rapat. Tidak ada yang bisa wanita paruh baya itu perbuat, dia tidak bisa menahan Alea untuk tetap berada di sisi Radit. Mama Radit hanya bisa menahan sesak didadanya, menyalahkan dirinya sendiri yang tidak bisa mendidik anaknya menjadi suami yang baik untuk Alea.

"Hana." panggil Radit begitu tiba di apatemenya, wanita itu tengah bermesraan dengan pria lain yang Radit kenali sebagsi suami dari kakak Hana.

"Kemasi barang-barangmu" perintah Radit pada Hana.

"Apa-apan ini Radit, kamu hanya salah faham. Kami tidak memiliki hubungan apa-apa." jelas Hana yang mengira Radit marah karena melihatnya sedang berbagi saliva dengan kakak iparnya.

"Ingat Radit, kamu sudah memberikan apartemen ini untuk aku." lanjut Hana mengingatkan Radit.

"Aku pulang." pamit Boy, suami dari kakaknya Hana itu, pada Radit dan Hana.

Radit tidak memperdulikan Boy yang pamit pulang, yang dia pedulikan sekarang ini, Hana segera pergi dari apartemennya. Apartemen ini sudah dia jual pada orang lain, uang hasil penjualan sudah dia gunakan untuk membayar hutangnya di bank.

"Aku sudah menjual apartemen ini." jawab Radit.

"Tidak bisa, kamu tidak bisa melakukan ini, Radit." tolak Hana yang tetap tidak terima.

"Aku dipecat karena kamu, Hana" tunjuk Radit wajah Hana, entah mengapa dia muak saat ini melihat wajah itu. Apa lagi Hana tidak merasa bersalah telah menghancurkan rumah tangganya.

"Aku juga dipecat. Ini semua karena istri kamu yang sok hebat itu."

"Jangan pernah meyalahkan istriku, Hana." jawab Radit lagi.

"Kembalikan uang apartemen ini pada pembelinya."

"Tidak bisa, uangnya sudah aku pakai untuk membayar hutangku di bank."

"Tidak bisa Radit, kamu sudah memberikan apartemen ini untukku. Kamu jual saja rumahmu yang mewah itu untuk membayar hutangmu. Bukankah istrimu juga sudah tidak tinggal disana?"

"Rumah itu milik Alea. Yang aku punya sekarang hanya apartemen ini." jawab Radit.

Tidak memperdulikan penolakn Hana, Radit mengeluarkan pakaian dan barang-barang miliknya untuk dia bawa pulang kerumah orang tuanya. Bukan hanya miliknya, Radit juga mengeluarkan pakaian Hana dari lemari.

"Aku bisa membereskan pakaianku sendiri." rebut Hana pakaiannya yang ada di tangan Radit.

"Untuk apa juga aku bersama laki-laki seperti kamu yang sudah tidak memiliki apa-apa." ucap Hana sambil membereskan pakaianya.

"Aku bisa mencari laki-laki lain yang lebih dari kamu, yang bisa mencukupi kehidupanku, dan membelikan aku barang-barang mewah yang aku inginkan." lanjut Hana menyudutkan Radit yang dinilainya sudah jatuh miskin saat ini.

"Jadi selama ini kamu hanya menginginkan hartaku?" tanya Radit seperti orang bodoh, yang baru mengetahui siapa Hana sebenarnya.

"Kalau iya kenapa? Tidak suka?" tantang Hana.

"Kamu pikir aku menggoda kamu hanya karena kamu tampan? Tidak Radit."

"Aku hanya ingin bersenang-senang dengan uangmu."

"Bagaimana dengan anak dalam kandunganmu?" tanya Radit.

Hana tertawa, "Tidak ada anak dalam kandunganku, tubuhku bisa rusak kalau sampai hamil dan melahirkan" jawabnya.

"Kamu... untuk apa kamu berbohong pada Alea?" kesal Radit, karena pengakuan Hana yang mengandung anaknya itulah yang melukai Alea.

"Asal kamu tahu Radit sayang, kamu itu tidak bisa punya anak." lanjut Hana ucapannya sambil tertawa, menertawakan Radit yang tertipu dengannya.

"Aku pergi, selamat tinggal." ucap Hana sambil melemparkan sebuah amplop yang berkop nama sebuah rumah sakit.

"Itu buktinya. Selama ini aku simpan agar kamu tetap bergairah saat bersamaku." jelas Hana lagi.

Radit hanya bisa menatap kosong pada punggung Hana yang menghilang di balik pintu. Wanita itu sungguh keterlaluan, membuatnya kehilangan Alea dan menutupi kenyataan tentang dirinya yang tidak bisa memiliki keturunan.

"ALEA..." panggil Radit dengan keras lalu menangisi semua yang sudah dia perbuat selama ini pada Alea, dia menyesal menyakiti dan menyia-yiakan wanita yang tulus mencintainya.

"Maafkan aku, lea." ucapnya lirih dia merasa bersalah pada istrinya itu.

Mengingat perdebatannya dengan Alea yang sering terjadi, karena dia selalu saja menyalahkan Alea yang belum kunjung hamil. Lihatlah kenyataannya sekarang, dirinya sendirilah yang bermasalah.

Dua minggu kemudian.

Sidang pertama perceraian antara Radit dan Alea di gelar. Mereka berdua dipertemukan diruang mediasi untuk bicara dari hati kehati dan diberi waktu hanya berdua saja.

"Maaf." kata itu yang pertama kali Radit ucapkan.

Sayangnya kata itu tidak lagi bisa meluluhkan hati Alea, meskipun Alea bisa melihat wajah penyesalan yang tergambar di wajah Radit.

"Alea maafkan aku, tolong cabut gugatan perceraian ini dan kita memulai lagi semuanya dari awal." pinta Radit sambil merendahkan dirinya duduk di hadapan Alea.

Radit bersimpuh di pangkuan Alea, tapi tetap saja tidak bisa meluluhkan hati Alea yang sudah mati rasa pada Radit.

"Jangan ceraikan aku, Alea" pinta Radit.

"Alea..." panggil Radit lagi, karena sejak tadi Alea hanya diam menanggapi ucapnnya.

Bukan tidak ingin bicara pada Radit, tapi Alea masih mencoba menenangkan dirinya. Alea masih berusaha untuk menyembuhkan traumanya, agar bisa menghadapi Radit seperti saat ini.

"Aku tidak bisa" jawab Alea setelah merasa siap untuk beradu argumen dengan Radit.

"Apa karena Hana hamil?" Dia berbohong Alea, dia tidak mengandung anakkku. Aku...." Radit menghentikan ucapannya, hampir saja dia memberi tahu Alea tentang dirinya yang dinyatakan sulit untuk mendapatkan kerurunan. Radit tidak ingin Alea mengetahuinya.

"Aku dan dia tidak ada hubungan apa-apa dan tidak terikat apa-apa, Lea" lanjut Radit ucapannya.

"Aku memang salah, Lea. Tapi bukan karena keinginanku sendiri. Dia meggunakan sesuatu untuk membuatku tergoda padanya." bela Radit agar Alea mau kembali melanjutkan pernikahan mereka.

"Jangan menyalahkan orang lain atas kesalahan yang kamu lakukan." tegas Alea.

"Tidak akan ada asap kalau tidak ada api. Dia mungkin menggunakan sesuatu tapi tidak akan berhasil kalau imanmu kuat."

"Bukan kali ini saja kamu menusukku dari belakang. Apa kamu lupa?" tanya Alea untuk mengingatkan Radit dengan segala perbuatannya yang menyakiti Alea sebelum ini.

"Sekarang aku ingatkan kalau kamu lupa." lanjut Alea ucapannya.

"Berpisah adalah jalan terbaik bagi kita. Tidak ada yang bisa dipertahankan lagi."

"Ceraikan aku dan biarkan aku mencari jalanku sendiri."

"Aku tidak akan menceraikan kamu." tegas Radit menolak permintaan Alea.

...💔💔💔...

...Setelah Suamiku Berselingkuh, Aku Menjadi Kaya...

1
Jasmin Melor
Luar biasa
Nimas Bin Udin
kenapa JD ngelantur gini ceritanya y
Nimas Bin Udin
cocok tu sama Ratna
Nimas Bin Udin
mungkin Bagas tau klo dlu Paula sedang hamil dan anaknya d titipkan d panti
Nimas Bin Udin
nenek sangat hebat dan pengertian
Nimas Bin Udin
di sahkan dlu ath jangan maen peluk aja ...
Nimas Bin Udin
makin seru nih
Nimas Bin Udin
kebaikksnnya blom sebanding lea
Nimas Bin Udin
apa ygdlakukan radit
Nimas Bin Udin
dasar manusia g bermoral y masih aja g berubah
Nimas Bin Udin
eeh dasar y c Radit ternyata cuma ekting supaya alea percaya....
Nimas Bin Udin
ternyata laki laki kadang suka sombong berbuat sekehendak hatinya ternyata laki laki itu jg ada titik ketidak berdayaannya klo Uda d cabuk rasa kesombongan nya sama Alloh
Nimas Bin Udin
lanjuut
Nimas Bin Udin
Naaah itu kotak bisa memberi petunjuk atas teka teki
Nimas Bin Udin
lanjuut
Nimas Bin Udin
lanjut
Nimas Bin Udin
lanjjut
Nimas Bin Udin
siapa jg yg mau balikkan sama Radit .emang aliea mau g mungkin
Nimas Bin Udin
seneng banget tu aliea Uda cerei banyak gartanya LG
Nimas Bin Udin
sebegitu cintanya y Radit tp itu bukanlah cinta tp obsesi Radit
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!