Novel ini bercerita tentang kehidupan seorang perempuan setelah berpisah dari orang yang dicintainya. Namun, takdir berkata lain karena ada kisah lain yang muncul setelah mereka berpisah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Matri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 5
Senja berjalan kaki karena sepedanya dirusak kemarin. Dia tahu jelas siapa yang melakukan itu dan dia tidak bisa berbuat apa-apa.
"Oh ya, gimana ya kalo tiba-tiba Hazel meminta jaketnya? Kan masih basah" Tanyanya dalam hati.
Dia memang berniat mengembalikan jaket milik Hazel, namun karena hujan kemarin jaketnya basah dan kotor sehingga dia langsung mencucinya namun karena pagi ini belum juga kering, akhirnya jaket itu tidak jadi dibawa.
"Lagian, kenapa ya Hazel sampe lakuin itu ke aku?" Senja masih penasaran kenapa Hazel tiba-tiba melakukan itu padanya.
Beberapa saat kemudian, Senja telah masuk ke dalam lingkungan Sekolah. Jantungnya berdegup dengan sangat kencang. Dia tahu bahwa Boby tidak akan diam saja setelah diperlakukan seperti itu. Namun dia tidak ingin ketakutannya mengalahkan semangatnya untuk belajar.
Dia melangkahkan kakinya perlahan memasuki ruang kelas. Ada beberapa siswa yang sudah tiba dan mereka memperhatikan Senja dengan tatapan aneh. Senja tidak menanggapi itu dan langsung menuju ke tempat duduknya. Namun, begitu dia ingin duduk, tiba-tiba salah seorang teman kelasnya menumpahkan cat ke kursinya dan terlanjur diduduki oleh Senja. Melihat itu, anak-anak lain menertawakannya dengan puas.
Seluruh rok belakangnya terkena cat tersebut.
"Makanya jangan sok sama Hazel and the gank" Ucap Rara, anak yang menumpahkan cat ke kursi Senja.
Senja sadar bahwa ketika dia sedang berurusan dengan orang yang berpengaruh di satu sekolah yang begitu diidolakan oleh para kaum hawa.
"Ada apa nih? " Tanya Virgin saat masuk ke kelas.
Dia melihat kejadian itu dan hanya tersenyum.
Beberapa saat kemudian, masuklah Hazel, Boby dan Dimas yang juga terkejut dengan melihat kejadian di dalam kelas.
"Wah Senja, lo lagi datang bulan apa datang tsunami sih? Badai amat tuh." Ejek Dimas seketika.
Boby hanya tertawa mengolok. Sedangkan Hazel seperti biasa dengan tatapan tidak pedulinya.
Senja segera berlari ke luar kelas dan menuju ke kamar mandi dan membersihkan kekacauan itu. Dia tidak menyangka bahwa akan terjadi hal seperti ini. Ini berarti dia akan memiliki musuh satu sekolah.
Senja kemudian memutuskan untuk tidak mengikuti pelajaran dan beristirahat di UKS.
Saat sedang sendirian di dalam UKS, tiba-tiba terdengar pintu UKS dibuka dan seseorang melangkah masuk.
Senja yang mendengar itu dan berada di balik tirai hanya bisa terdiam.
"Sepertinya ada seseorang di bilik sebelah" Gumamnya dalam hati.
PRAKKK.....
Tanpa sengaja Senja menjatuhkan kotak obat.
Krieeeettttt...
Seketika orang di bilik sebelah membuka tirai pembatas.
"Ada orang rupanya" Ucapnya.
"Ma.. Maaf saya sudah membuat kebisingan." Senja meminta maaf.
"Anak kelas berapa lo? " tanya anak laki-laki yang memiliki nama Angga tersebut.
"Ke.. Kelas 1-A kak"
"Ooh.. Excusive Class dong"
"I.. Ia.. Saya jalur beasiswa"
"Ohh. Rupanya elo murid pertama yang berhasil masuk melalui jalur itu. Gue Angga. Anak kelas 3-4" Ucap Angga sembari memperhatikan Senja dari kaki sampai kepala.
"Ha.. Halo kak. Maaf saya sudah membuat keributan"
"Kenapa lo ngga masuk kelas? Dan... Emmm... Lo kayak kacau bangett." Angga bertanya.
"Ee. Itu... " Senja tidak bisa menjawab.
"Hmmm. Kayaknya gue bisa tebak deh lo kenapa. Pasti lo dibuli ya? Yaaa.. Ngga heran sih" Angga menebak.
Senja hanya terdiam dan tidak bisa berkata apa-apa.
Angga sepertinya bisa membaca situasi. Dia segera melepas jaket miliknya dan diberikan pada Senja.
"Nih. Balikin kalo udah dicuci. Gue lagi malas ikut pelajaran Pak Yono jadi gue ke sini. Jadi lo bisa ngga untuk ngga buat keributan dulu di sini? Gue mau tidur bentar"
"Ma.. Makasih kak. Jaketnya akan saya kembalikan. Saya akan diam di sini sampai jam istirahat. Kakak bisa tidur dengan tenang"
Mendengar itu, Angga segera meluruskan badannya di atas tempat tidur dan Senja segera mengambil jaket itu dan mengikatnya di pinggangnya agar bisa menutupi noda yang ada di roknya.
Begitu bel istirahat berbunyi, Senja segera keluar dari UKS menuju ke kelas.
"Waaaaahhh anak beasiswa bolos pelajaran niiih" Ucap Virgin begitu Senja memasuki kelas.
Hazel melihat Senja masuk kelas dan sekilas dia melihat jaket yang diikat di pinggangnya.
"Ehh lo budek ya?" Gertak Virgin karena Senja seperti tidak merespon perkataannya.
"Minta dihajar ni anak" Boby langsung memegang kerah baju Senja.
"Udahlah Bob, gue lapar. Ke kantin yuuk" Hazel tiba-tiba menarik tangan Boby.
"Selamat lu ya kali ini." Boby segera melepas kerah baju Senja dan pergi keluar mengikuti Hazel dan yang lain.
Senja hanya bisa terdiam dan terpaku.
"Ayaaaahhh... Ibu... Senja ngga sanggup lagi" Isak Senja dari dalam hatinya.
.
.
"Kenapa tadi lo nahan gue Zel? Gue udah greget banget tadi" Kesal Boby.
"Lo ngga liat apa tadi ada Pak Yono lewat? Gimana kalo tadi dia liat lo kayak gitu?"
"Jihhh. Gue kirain kenapa"
"Hazel, kamu mau makan apa?" Tanya Virgin lembut.
"Emm.. Apa aja " jawab Hazel.
"Okeh. Aku pesenin ya"
"Aku juga Dong Vir" Boby merajuk.
"Aku aku aku juga ya Vir" Dimas tidak mau kalah.
"Yeee. Pesan aja sendiri" Jawab Virgin culas kemudian pergi membeli makanan.
.
.
Setelah melewati drama di sisa jam sekolah, Senja bisa sedikit tenang dan pergi meninggalkan Sekolah. Seperti biasa, dia memilih untuk berjalan kaki. Baginya, jarak 2 kilometer tidaklah jauh dan dia bisa sekalian menghemat.
"Heii. Lo yang tadi ya?" Sapa seseorang menggunakan motor dan berhenti di sampingnya.
"Ehh... Hai kak. " Senja linglung.
"Rumah lo di mana ? " Tanya Angga.
"Di sana kak" Tunjuk Senja sembarangan.
"Ayo naik gue antar" Ajak Angga.
"Ti... Tidak usah kak. Saya permisi dulu. Jaketnya akan segera saya kembalikan." Ucap Senja dan langsung segera pergi meninggalkan Angga dengan sedikit berlari kecil. Dia tidak ingin mereka dilihat oleh anak-anak lain.
Dari kejauhan, Hazel memperhatikan itu semua dengan tatapan yang susah ditebak.
.
.
Setibanya di rumah, Senja segera berganti pakaian dan mencuci jaket milik Angga.
"Untung aja tadi dikasih jaket ini. Kalo ngga aku bingung gimana caranya pulang dari sekolah dengan keadaan seperti ini"
Matanya kemudian tertuju ke jaket milik Hazel yang sudah kering dan bersih.
"Lagi-lagi tadi dia nyelamatin aku. Apa dia sengaja? Arrggghhhh" Senja frustasi.
"Ini gimana caranya aku kembaliin jaketnya ya? Bisa-bisa aku dibuli satu sekolah ni" Gumamnya sendiri.
Lagi-lagi dia kebingungan dengan kejadian tidak terduga yang dialaminya di sekolah.
.
.
Di tempat lain, Hazel sedang memegang sapu tangan milik Senja yang dipungutnya saat pertama kali mereka bersekolah.
"Aku kenapa ya? Ngga pernah aku begini. Padahal dia hanya orang asing yang baru pertama kali aku temui." Hazel bertanya-tanya sendiri dalam hatinya.
Dia sendiri tidak bisa memastikan apa yang sedang terjadi dengan dirinya.
.
.
BERSAMBUNG . . .
Semangat berkarya yaa... 💕
dikasih space kak