NovelToon NovelToon
My Beautifull Ugly Wife

My Beautifull Ugly Wife

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Diam-Diam Cinta / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Siska

Jelita Parasnya, wanita cantik yang berpura-pura tampil jelek agar suaminya tidak mencintainya.

Sakura Lerose, pria tampan yang tak pernah tahu bahwa istri jeleknya sedang menjebaknya untuk berkencan dengan wanita cantik.

Siapakah yang akan terjebak dalam jebakan cinta ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

003 - Minta Tolong Cari Jodoh

Tobias, nama itu menjadi nama pertama yang muncul saat Jelita melihat-lihat daftar teman yang muncul di sosial medianya. Sudah begitu lama Jelita tidak menggunakan sosial media.

Tobias menjadi salah satu orang yang masih aktif dalam mengunggah aktifitas di sosial media.

Jelita langsung teringat dulu Tobias pernah memohon untuk menjadi kekasihnya. Meski Jelita selalu menolak Tobias, namun Tobias tidak menyerah.

Tobias menunggu hingga Jelita bersedia membuka hati untuknya. Namun Jelita begitu konsisten dalam menolak Tobias. Hingga akhirnya Tobias menyerah karena merasa waktunya untuk menunggu Jelita amatlah sia-sia.

Seperti yang disarankan oleh Okta, Jelita akan menemui Tobias namun dengan penampilan yang sangat berbeda. Jelita menggunakan riasan yang membuat kulit putihnya menjadi lebih gelap. Memakai pakaian longgar dan membuat dirinya tampak sama sekali tidak menarik perhatian.

Dan benar saja, saat bertemu dengan Tobias, Jelita bisa melihat ekspresi pria itu yang terlihat kurang nyaman saat mereka bertemu.

Uluran tangan Jelita bahkan sama sekali tidak disambut oleh Tobias.

Padahal dua puluh tahun yang lalu, Tobias sangat terobsesi untuk menjadi kekasih Jelita.

Apakah ini yang dinamakan kekuatan riasan yang mampu mengubah sudut pandang seseorang?

Tobias bahkan dengan segera membawa Jelita untuk bergabung dengan teman-teman pria itu.

Ada Ezra dan juga Saka.

Jelita tidak mungkin bisa melupakan dua pemuda yang dulu menjadi pujaan para gadis belia.

Meski Ezra sudah nampak berumur, namun wajah tampan pria itu dengan brewok-brewok tipisnya jelas sangat menggoda gadis-gadis muda.

Sementara Saka?

Pria itu tentu saja menjelma menjadi pria yang jauh lebih tampan daripada saat masih remaja.

Pria bernama lengkap Sakura Lerose itu jelas langsung menyita perhatian Jelita. Pria itu memiliki aura seorang putera mahkota, pewaris tahta sebuah kerajaan.

Wajahnya yang tampan maskulin dengan tubuh tinggi dan atletis terbalut kemeja gelap memberi kesan misterius, sangat kontras dengan kulit putihnya yang begitu bersih dan terawat. Alisnya hitam, tebal, dan tertata rapi begitu selaras dengan rambut hitam membuat wanita mana pun tergoda untuk mengacak-acaknya dalam gairah.

Hanya saja, sikapnya yang ketus dan tak bersahabat masih tetap sama seperti dulu.

"Jadi, apa kesibukanmu sekarang, Jelita?" tanya Ezra bersikap ramah.

"Aku tidak sedang sibuk," jawab Jelita singkat.

"Maksudku, apa pekerjaanmu saat ini?" tanya Ezra.

"Aku tidak bekerja," jawab Jelita.

"Oh, jadi kau tidak bekerja agar bisa fokus mencari jodoh?" Saka menimpali.

"Hehe, apa sungguh terlihat seperti itu?" Jelita terkekeh kikuk.

"Ya, aku melihatnya seperti itu. Seorang parasit lajang yang menjadi beban keluarga, berusaha mencari jodoh kaya raya demi mengubah nasib, sungguh klise," lanjut Saka.

"Oh, haha, Saka hanya bercanda, Jelita, tolong jangan diambil hati," potong Toby.

"Aku tidak bercanda, aku hanya mengatakan pendapatku. Tolong koreksi jika aku salah, hanya saja rasanya pendapatku ini adalah kebenaran," ucap Saka.

Jelita mengerutkan keningnya, entah mengapa ia merasa bahwa Saka begitu arogan dalam menghakiminya.

"Harusnya kau berkaca, siapa dirimu sebelum kau meminta tolong dicarikan jodoh. Kalau wanita sepertimu dicarikan jodoh, yang ada hanya membuat malu pihak yang mencarikan jodoh," lanjut Saka.

"Sakura," Jelita menarik senyumnya saat menyebut nama lengkap Saka.

"Terima kasih atas nasehatmu yang begitu menghakimi. Aku sungguh bersyukur, pria sepertimu bukanlah tipe pria idamanku. Aku jadi kasihan dengan wanita yang menikahimu, batinnya pasti tersiksa karena harus mendampingi pria yang suka menghakimi sepertimu," balas Jelita.

"A-apa kau bilang?" Saka tersentak kaget.

Toby dan Ezra terperangah melihat Jelita yang langsung memberi Saka ultimatum.

"Ehem, teman-teman, aku permisi sebentar untuk menelepon istriku," Toby berpamitan.

"Aku juga mau merokok sebentar, ayo, Saka," ajak Ezra.

"Aku tidak merokok, Ezra," tolak Saka.

"Ayo, Saka!" desak Ezra.

Saka terpaksa meninggalkan Jelita dengan percikan kemarahan.

Ezra juga terpaksa harus menengahi dengan mengajak Saka pergi sebelum terjadi perdebatan yang tak diperlukan.

...***...

"Toby, apa-apaan kau ini?! Apa kau sengaja menjebakku untuk mengencani wanita tidak tahu diri itu?" tanya Saka.

"Saka, maaf, aku tidak bermaksud untuk menjebakmu untuk berkencan dengan Jelita!" jawab Toby.

"Tetap saja! Aku jadi tidak selera makan gara-gara wanita buruk rupa yang berlagak sok akrab seperti itu! Bisa-bisanya kau berpikir menjadikanku tumbal untuk wanita itu!" geram Saka.

"Saka, tenang dulu, biar aku jelaskan pelan-pelan dan tolong jangan salah paham," kata Toby.

Ezra menyalakan rokoknya, membiarkan dua temannya itu saling berdebat.

"Saat Jelita bertanya apakah aku masih lajang, aku jelas tentu tidak mungkin berbohong bahwa aku masih lajang. Dan saat Jelita bertanya apakah aku masih punya teman yang lajang, tentu saja aku punya. Kau kan memang masih lajang. Untuk apa kau berbohong sudah punya pacar dan akan menikah?"

"Apa kau begitu takut Jelita memintamu untuk berkencan dengannya?" tanya Toby.

"Toby, kau ini! Aku benar-benar punya pacar dan akan segera menikahinya!" sergah Saka.

"Kalian berdua cukup!"

Ezra menghampiri Toby dan Saka usai mematikan dan membuang puntung rokoknya.

"Kalian ini, untuk apa berdebat masalah Jelita? Toh, Jelita sudah bilang kalau Saka bukanlah tipe pria idamannya. Jadi, apa lagi yang harus dipermasalahkan?"

"Lebih baik kita segera kembali dan jangan biarkan seorang wanita menunggu lama, biar kata penampilannya macam lukisan Monalisa, tetap saja dia seorang wanita," kata Ezra.

Saka masih diam menahan rasa kesalnya.

"Ayo," Ezra mengajak Toby dan Saka.

...***...

Saat mereka bertiga kembali ke meja, mereka tak mendapati sosok Jelita.

Terlihat seorang pelayan datang dan menghampiri mereka untuk mengambil piring-piring bekas makanan.

"Apa sudah selesai, Tuan-tuan?" tanya pelayan itu ramah.

"Ya, sudah," jawab Saka.

Ezra dan Toby kembali saling berpandangan melihat ekspresi wajah Saka yang begitu masam.

"Tolong tagihannya sekalian," ucap Saka pada pelayan.

"Baik," sahut si pelayan.

"Toby, kita sudah lama tidak berkumpul dan makan bersama. Kenapa juga kau justru mengajak makhluk halus itu?" keluh Saka.

"Saka, maaf," ucap Toby.

"Ck, bagaimana bisa makhluk buruk rupa itu menjadi cinta pertamamu? Sungguh memalukan!" Saka kembali berdecak kesal.

"Saka, dua puluh tahun yang lalu Jelita benar-benar sangat cantik!" Toby membela.

"Dua puluh tahun telah mengubah wanita itu menjadi jelek tiada tara," cibir Saka.

"Haha! Astaga, Saka, bukankah tadi kau menyebutnya sebagai lukisan Monalisa?" Ezra tertawa.

"Ya, memang macam Monalisa yang tidak ada alisnya," Saka kembali menimpali.

"Sudah jelek, jadi parasit pula. Pria yang akalnya sehat tidak mungkin mau bersamanya," lanjut Saka.

Toby merasa sedih karena Ezra dan Saka menjadikan cinta pertamanya sebagai bahan ejekan.

Jelita, mengapa nasibmu kini begitu tragis? batin Toby.

"Permisi, tagihan untuk meja ini dan meja di seberang sana sudah dibayar," kata pelayan yang kembali datang.

"Apa? Sudah dibayar?" Saka terkejut.

"Oh, kok tiba-tiba sudah dibayar?" tanya Ezra keheranan.

"Jadi, bukan kau yang bayar, Saka?" tanya Toby.

Saka kembali memasang ekspresi lebih masam.

"Kalau bukan Saka, siapa yang bayar? Jelita?" tanya Ezra.

"Kenapa bertanya padaku?" geram Saka.

"Apa ada hal lain yang Anda inginkan?" tanya pelayan itu lagi.

"Tidak, terima kasih," sahut Toby.

Saka benar-benar makin kesal. Ia merasa harga dirinya sebagai seorang pria terluka karena membiarkan seorang wanita membayar tagihan makanannya.

"Saka, mau ikut ronde kedua?" tanya Ezra.

"Maaf, kalian saja. Aku harus pergi," pamit Saka.

"Baiklah, sampai jumpa lagi. Hati-hati di jalan," kata Ezra.

...----------------...

1
Uthie
coba mampir 👍
Diny Julianti (Dy)
jelita berarti udah ngga perawan dong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!