NovelToon NovelToon
Kesucian Istri Tuan Arrogant

Kesucian Istri Tuan Arrogant

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Angst
Popularitas:907.1k
Nilai: 4.7
Nama Author: ainuncepenis

Kembali Ke Indonesia setelah menyelesaikan pendidikan s2-nya. Anindya harus dihadapkan masalah yang selama ini disembunyikan Abinya yang ternyata memiliki hutang yang sangat besar dan belum lagi jumlah bunga yang sangat tidak masuk akal.
Kavindra, Pria tampan berusia 34 tahun yang telah memberikan hutang dan disebut sebagai rentenir yang sangat dingin dan tegas yang tidak memberikan toleransi kepada orang yang membuatnya sulit. Kavindra begitu sangat penasaran dengan Anindya yang datang kepadanya meminta toleransi atas hutang Abinya.
Dengan penampilan Anindya yang tertutup dan bahkan wajahnya juga memakai cadar yang membuat jiwa rasa penasaran seorang pemain itu menggebu-gebu.
Situasi yang sulit yang dihadapi gadis lemah itu membuat Kavindra memanfaatkan situasi yang menginginkan Anindya.
Tetapi Anindya meminta syarat untuk dinikahi. Karena walau berkorban demi Abinya dia juga tidak ingin melakukan zina tanpa pernikahan.
Bagaimana hubungan pernikahan Anindya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 12 Menemani Suami.

Anindya berada di dalam kamar yang baru saja selesai mandi dengan Anindya yang menyisir rambut panjangnya duduk di depan cermin.

"Apa tuan Kavindra sudah pulang?"

"Aku bahkan tidak tahu biasanya jam berapa dia akan pulang," Anindya terus saja bergerutu dengan semua pemikirannya.

Tok-tok-tok-tok.

Pintu kamar yang diketuk membuat Anindya menoleh ke arah belakang.

"Siapa?" tanyanya dengan suara yang sangat lembut.

"Saya Nona," jawab pelayan rumah tersebut

"Masuklah! pintunya tidak dikunci," sahut Anindya.

Tidak lama yang akhirnya pintu itu terbuka.

"Saya hanya ingin mengantarkan pakaian Nona yang sudah selesai dicuci," ucap pelayan dengan tangannya yang membawa beberapa lipatan pakaian.

"Letakkan saja di atas ranjang. Saya yang akan memasukkan ke dalam lemari," ucap Anindya.

"Baik Nona!" sahut pelayan itu.

"Apa tuan Kavindra sudah pulang?" tanya Anindya yang tetap saja masih penasaran.

"Belum. Nona. Biasanya tuan Kavindra pulang selalu larut malam dan bahkan terkadang juga tidak pulang," jawabnya.

"Begitukah! Apa beliau sangat sibuk dengan pekerjaannya?" tanya Anindya.

"Sangat sibuk Nona. Bukan hanya bekerja di kantor dan bahkan di rumah juga sering melanjutkan pekerjaan," jawab Bibi.

"Begitu!" sahut Anindya yang tidak mengatakan apa-apa lagi

"Nona membutuhkan sesuatu?" tanya Bibi.

"Tidak! Saya tidak membutuhkan apapun dan jika menginginkan sesuatu, maka saya akan mengambil sendiri dan jika tidak mengetahui saya akan bertanya kepada kamu atau pelayanan yang lain," jawab Anindya.

"Baik Nona! Kalau begitu saya permisi dulu," ucap Bibi yang membuat Anindya menganggukkan kepala.

Pelayan yang menuruni anak tangga yang ternyata ditunggu oleh teman-teman kerjanya.

"Kamu benar-benar sangat beruntung Lisa. Kamu bisa melihat wajah dari Nona Anindya yang kamu katakan seperti bidadari," ucap salah seorang pelayan yang sepertinya sangat kepo dengan Anindya

"Dia bukan hanya cantik saja, tetapi juga sangat harum. Wajahnya seperti bidadari yang bersinar. Siapapun yang berada di dekatnya pasti tidak ingin pergi," ucap Lisa yang berbicara terlalu berlebihan.

"Jangan-jangan Nona Anindya adalah bidadari yang kesasar di bumi," sahut yang satunya lagi.

"Bisa jadi dan bidadari itu sangat sial yang bertemu dengan tuan Kavindra yang setelan seperti itu," sahut yang satunya yang mengundang tawa teman-temannya yang mengejek Kavindra.

"Pantas saja tuan Kavindra menyuruh seluruh pekerja pria untuk tidak memasuki rumah yang ternyata dia sangat takut sekali jika memperlihatkan istrinya kepada pria lain selain dia. Apa itu di namakan egois," sahut yang satunya.

"Ternyata tuan Kavindra orangnya cemburuan juga dan sangat posesif," Mereka tidak henti-hentinya membicarakan antara Anindya dan Kavindra.

"Apa dalam peraturan kerja ada acara bergosip murahan seperti ini?" mereka bertiga kaget mendengar suara itu dan siapa sangka yang ternyata Kavindra sudah ada di sana dan tidak tahu sejak kapan dia berada di sana.

Para pelayan itu dengan cepat menundukkan kepala yang pasti jantung mereka sekarang berdebar begitu kencang.

"Apa yang kalian lakukan? Sudah bosan kerja sehingga membuat gosip murahan dan tidak mengutamakan pekerjaan," ucapnya dengan kesal.

"Maaf tuan," Kavindra yang terlihat gugup menundukkan kepala yang kepanikan.

"Jika saya melihat kalian bergosip seperti ini lagi. Maka angkat kaki dari rumah ini dan jangan harap kalian bisa bekerja di tempat lain!" tegas Kavindra dengan penuh penekanan.

"I-iya tua!" jawab mereka dengan cepat.

"Membuat susah saja," ucapnya yang langsung pergi.

Para pelayan itu juga langsung pergi buru-buru yang mana mereka terlihat begitu sangat takut dan tidak ingin mencari masalah lagi.

Saat Anindya yang ingin tidur tiba-tiba, pintu kamarnya dibuka dan yang ternyata Kavindra memasuki kamarnya. Hanya Kavindra yang masuk kamar itu tanpa mengetuk pintu.

"Siapa yang menyuruhmu tidur?" tanya Kavindra.

"Tuan baru pulang?" tanya Anindya tanpa menjawab pertanyaan itu.

"Kenapa kalau aku baru pulang? Kau tidak senang melihat kehadiranku?" tanya Kavindra.

Anindya menggelengkan kepala ,"tadi saya bertanya pada pelayan dan mereka mengatakan jika tuan akan pulang sangat lama. Jadi saya ingin beristirahat sebentar," jawab Anindya.

"Apa yang kau kerjakan seharinya sehingga terlihat begitu sangat lelah dan seolah mencari waktu untuk beristirahat?" tanya Kavindra.

"Tidak melakukan apapun, hanya sedikit lelah dan ingin istirahat," jawab Anindya dengan singkat.

"Tidak mengerjakan apa-apa tapi lelah. Aku aja yang bekerja seharian tidak seperti itu. Dasar pemalas," ucapnya dengan kesal yang malah menjuge istrinya.

Anindya tidak menjawab lagi dan hanya diam saja yang terpenting baginya suaminya itu sudah pulang.

"Lakukan tugasmu malam ini!" tegas Kavindra

"Baiklah," jawab Anindya yang lagi-lagi sangat penurut yang tidak pernah protes sama sekali. Walau sebenarnya matanya mengantuk dan benar juga apa yang dikatakan Kavindra, tidak melakukan apa-apa tapi tubuhnya terasa pegal dan mungkin karena memang sudah terbiasa beraktivitas, dia akan pegal jika tidak beraktivitas.

Kavindra yang tidak mengatakan apapun langsung keluar dari kamar Anindya. Karena permintaan suaminya yang membuat Anindya tidak jadi tidur. Dia mungkin harus menjalankan tugasnya sebagai seorang istri karena kalau dipikir-pikir mereka bahkan menikah sudah beberapa hari dan belum terlaksana.

***

Kavindra yang masih terlihat prustasi dengan pekerjaan yang banyak yang duduk di sofa yang di temani dengan tumpukan berkas-berkas di mejanya.

Anindya yang sudah mengetuk pintu dan mendapatkan perintah untuk masuk, dia memasuki kamar itu yang sekarang menggunakan piyama lengan panjang di atas mati kakinya dan tanpa hijab, karena memang di rumahnya sudah tidak ada laki-laki yang membuat Anindya memiliki kebebasan sedikit.

Kavindra hanya melihat sebentar saja dan kembali melihat tumpukan pekerjaan itu. Anindya cukup heran dengan Kavindra yang tidak melakukan apapun dan seolah menjadikannya hanya pajangan saja.

"Apa aku diminta ke kamarnya hanya untuk berdiri saja?" batinnya pernah kebingungan.

Kavindra kembali melihat Anindya dengan satu alisnya terangkat dan Anindya yang mendapatkan tatapan seperti itu mengalihkan pandangannya yang sejak tadi jari-jarinya saling memencet.

"Aku masih banyak pekerjaan jadi tunggulah di sana!" ucap Kavindra dengan mengarahkan kepala menuju sofa.

Anindya menganggukan kepala dan memilih duduk di depan Kavindra. Dia sabar menunggu suaminya selesai melakukan pekerjaan itu.

"Apa tuan mau dibuatkan kopi?" tanya Anindya.

"Jangan bicara padaku yang membuat pekerjaan ini semakin lama selesai. Jadi diamlah!" tegas Kavindra.

"Baik tuan!" sahut Anindya yang menurut saja.

Dia pun terus menunggu suaminya mengerjakan semua berkas-berkas penting itu. Entahlah apa yang dikerjakan Kavindra dan Anindya juga pasti tidak mengerti karena itu bukan bagian dari bidangnya.

Dratt-drattt-drattt.

Tiba-tiba ponselnya yang berdering membuat Kavindra mengangkatnya hanya diletakkan di atas meja dengan loudspeaker yang berbunyi.

..."Ada apa?" tanyanya....

..."Tuan gawat. Markas di Manila sedang diperiksa oleh Polisi," ucap pria tersebut yang terdengar begitu takut....

Mata Kavindra yang langsung melihat ke arah Anindya dan Kavindra dengan cepat mengambil ponsel tersebut yang berdiri dari tempat duduknya dan tidak lagi ada volume suara tersebut. Anindya melihat suaminya yang menuju teras kamar dan tampak berbicara dengan orang yang telepon tersebut sembari marah-marah.

"Apa yang terjadi sebenarnya? apa maksudnya diperiksa Polisi. Aku sebenarnya tidak mengetahui apa pekerjaan dia yang apakah hanya dalam bidang tambang saja," batinnya yang tiba-tiba saja sangat penasaran kepada Kavindra dan mungkin itu adalah hal yang sangat wajar.

Bersambung.......

1
Batara Kresno
kenapa buka celia aj yg sekarat sih benci banget ama dia ga sadar diri juga
mom'snya devadhamian
punya emak kaya gitu mah mening di racun lah sebel aku..gimana anak ga benci Ama klakuan emaknya..ga tau diri banget orang tua begitu iiih pengen ngebejek aja
Chusnul Zazah
Hadeeh mana Celia semakin tua sifat arogannya makin menjadi,? kenapa sbg orang tua gak belajar dari banyak hal yg dialami & dilalui salama ini?? UU btung pak Indra suaminya orangnya bijak & sabar??
Semoga aja ada keajaiban atas penyakit yg diderita Kavindra dan dia bisa segera sembuh, biar bisa selalu ada untuk keluarga kecilnya?? 🤲🙏
Isma Isma
/Angry//Angry//Angry//Angry/
Herman Lim
bgs pak indra disiplin kan tuh celia sok suci 😂
Naufal Affiq
terimakasih om indra sudah menjadi orang waras untuk situasi ini
Haikal Dzaky Rahman
thor buat kavindra sembuh dong, dn happy ending lalu lanjut kisah arlan
🌷💚SITI.R💚🌷
bagus pa,indra biar bu celia sadar kesalahan..
🌷💚SITI.R💚🌷
lanjuut
🌷💚SITI.R💚🌷
ayo semangat thalita..dan jg lbh baik kamu kerja di restoran kavindra thalita lbh nyaman
🌷💚SITI.R💚🌷
restu arlan terhalang sm masa lalu thalita....smg kavindra sembuh dan bisa mendampingi anin lbh lama lg
🌷💚SITI.R💚🌷
celia bukanya gmn caranya mendekati kavindra biar lbh akrabalah trs bermasalah sm dia..padahal tau gmn kehidupan kavindra di masa lalu
🌷💚SITI.R💚🌷
smg ceria tdk salah sangka lg sm anindya dan bisa menerima setiap kehidupan anin,, bisa jg tdk melibatkan amin sm tgalita..
🌷💚SITI.R💚🌷
oh bonus bukan dr ceria talitha tp dr arlan...smg kavindra cpt sehat
Chusnul Zazah
Syukurlah pak Indra sangat bijak dalam bersikap?? kenapa mama Celia tidak belajar dari masa lalunya?? dan sampai sekarang juga gak bisa dekat sama putranya sendiri Kavindra??
Kalau mama Celia selalu bersikap egois dia tidak akan bisa dekat sama anak, menantu dan cucunya?? 🤔😇😇
cecla9
Thalita kerja diresto kalian saja Nindya
Chusnul Zazah
Goodjob Thalita sikapmu tegas sama Arlan? pribadimu yg kuat sudah terbentuk saat jadi adek angkat Kavindra, karena anak yatim piatu?
Syukurlah sekarang meskipun banyak cobaan yg datang bisa berpikir positif, apalagi punya sahabat seperti Anindia yg vibes selalu positif??
Semoga Arlan kalau benar2 mencintai Thalita akan memperjuangkannya untuk dapat restu dari mama Celia??
AyiemNiyna❤️‍🔥A&N: benar sekali
total 1 replies
mbok Darmi
suka karakter thalita yg cepat sadar diri dan tdk memaksakan kehendak cukup mundur dan jgn berinteraksi lagi itu lebih nyaman dari pada dipandang rendah dan diremehkan percayalah thalita jodoh terbaik sudah disiapkan untukmu tinggal menunggu waktu bertemu, semoga arlan bisa menemukan wanita yg sesuai kriteria celia, tolong arlan jgn ganggu thalita lagi takutnya ibumu mengira thalita sengaja deketin kamu buat pansos
Herman Lim
celia kog malah di jadi mak lampir sih mcm dl di bgs bgt TDK py masa lalu aja
Atik R@hma
talita krj di restonya anindya aja😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!