Cristian Sanjaya pemuda gemuk yang selalu dirundung di sekolah nya, sampai bahkan ada yang ingin membunuhnya saat menolong seorang gadis. namun hidupnya berubah setelah mendapatkan sistem di dalam dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pisesa Safwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kerumah pak Budi
Karena waktu sudah hampir malam Tian pun mengantarkan ana pulang, dan dia pun mengajak ana untuk mampir kerumah pak Budi. Setelah sampai di alamat yang pak Budi kirimkan, tian pun segera mengetuk pintu rumah pak Budi.
" Selamat malam ibu, benarkah ini rumah pak Budi. " Ucap Tian
" Benar mas, saya istrinya pak Budi nama saya Maria. Mas siapa ya. " Ucap Maria
" Saya Cristian Sanjaya Bu, saya mau cari pak Budi karena ada keperluan dengan pak Budi. Apakah pak Budi ada dirumah Bu. " Ucap Tian
" Ada mas, mari masuk dulu, saya panggilkan suami saya." Ucap Maria
" Baik terima kasih Bu. " Ucap Tian
Setelah itu Tian dan ana masuk kedalam rumah milik pak Budi, mereka pun duduk di ruang tamu untuk menunggu pak Budi datang. Tidak lama pak Budi pun datang, dan setelah melihat Tian dan ana, dia bisa mengenali keduanya.
" Mas Tian, benar ini mas Tian yang waktu itu menolong nona ini kan dari para preman. " Ucap pak Budi
" Iya kak Budi ini saya Tian, dan ini arliana Moses. " Ucap Tian
" Wah sangat cantik ya nona ini. " Ucap pak Budi
" Iya pak, panggil saja ana, dan saya pacarnya tian." Ucap ana
" Oh jadi begitu ya. " Ucap
" Ada apa mas Tian mau bertemu dengan ku. " Ucap pak Budi
" Emt, pak Budi apakah bapak mau bekerja denganku.." ucap Tian
" Bekerja, bekerja bagaimana maksudnya mas tian.." ucap pak Budi
" Emt, pak Budi apakah ini rumah pak Budi. " Ucap Tian
" Kami mengontrak disini mas Tian. " Ucap Maria
" Oh begitu, jadi begini pak Budi, aku butuh sopir pribadi, apakah pak Budi mau jadi sopir pribadiku. " Ucap Tian
" Maksudnya, mas Tian mau cari sopir pribadi, apakah mas Tian mau aku kenalkan dengan temanku. " Ucap pak Budi
" Iya pak Budi, aku mau pak Budi jadi sopir pribadi ku, sebenarnya saat pak Budi mengantarkan ku ke showroom itu, aku mau tanda tangan kepemilikan baru, jadi showroom itu sekarang milikku, berapa gaji pak Budi jadi sopir taxi. " Ucap Tian
" Tidak menentu mas, karena setiap hari bagi hasil, jika di kalkulasikan satu bilang, paling juga cuma 2 sampai 3 juta saja mas. " Ucap pak Budi jujur
" Nah, kalau pak Budi mau jadi sopir pribadiku,gaji pak Budi 1 bulan adalah 10 juta, dan Bu Maria bisa bantu-bantu di kediamanku, disana banyak tempat untuk kalian tinggal, jadi kalian tidak perlu lagi mengontrak rumah, bagaimana pak Budi, Jika pak Budi mau nanti setelah mengantar ana pulang, aku akan jemput pak Budi kesini. " Ucap Tian
" Apakah mas Tian tidak bercanda dengan keluarga ku mas. " Ucap pak Budi
" Tidak pak Budi, jika pak Budi tidak percaya pak Budi bisa ikut aku dulu nanti pulang ke kediaman ku, setelah itu pak Budi bisa jemput istri dan anak pak Budi. " Ucap Tian
" Emt, bagimana ini Bu. " Ucap pak Budi kepada istrinya
" Bapak bisa ikut mas Tian dulu saja untuk pertimbangan, jika bapak mau ibu juga nurut sama bapak saja. Dan semoga ini awal untuk kita hidup lebih baik pak. " Ucap Maria
" Baik mas, aku akan ikut mas Tian dulu nanti. " Ucap pak Budi
" Baiklah jika begitu pak Budi, aku mau mengantarkan ana pulang dulu,nanti aku kembali kesini menjemput pak Budi. " Ucap Tian
" Baik mas, kalua begitu hati-hati dijalan mas. " Ucap pak Budi
Setelah itu Tian mengantarkan ana pulang, Tian pun melajukan mobilnya ke arah rumah milik ana, dan dirumah ana orang tua ana sudah menunggu untuk makan malam bersama Tian dan ana. Beberapa saat mereka pun sampai dirumah Ana.
" Sayang mampir dulu ya, tadi mama sudah bilang suruh makan malam disini. " Ucap ana
" Baiklah,aku akan ikut makan malam disini.." ucap Tian
Mereka berdua pun masuk kedalam rumah setelah keluar dari mobil. Tian juga sudah lapar juga , jadi dia juga mau di ajak makan malam bersama keluarga ana.
" Kalian sudah datang, ayo kita makan malam dulu. " Ucap Arman
" Terima kasih om." Ucap Tian
Tian pun mengikuti Arman menuju meja makan bersama ana, dan disana sudah ada Nando dan mamanya ana.
" Kak Tian, sini sini duduk disebelah nando. " Ucap Nando
" Baiklah anak baik. " Ucap Tian
Setelah itu mereka pun makan malam bersama, dan Tian pun di sambut dengan baik di kelurga ana, dia pun sering bercanda dan menyuapi Nando makan juga. Dia pun juga mengobrol banyak dengan papa dan mamanya ana setelah makan malam.
" Om tante, karena sudah malam saya mau pamit dulu, karena masih harus menjemput seseorang juga. " Ucap Tian
" Baiklah, hati-hati dijalan ya, terima kasih hari ini sudah menemani ana bermain." Ucap Arman
" Iya om sama-sama. Kalau begitu saya pamit dulu om Tante, dan ana." Ucap Tian
" Iya hati-hati sayang. " Ucap ana
Kedua orang tuanya pun saling pandang karena bingung, anak gadis mereka memanggil tian dengan sebutan sayang, mereka pun melihat Tian sampai masuk mobil, dan sampai tidak terlihat lagi dari pandangan mereka. Setelah itu mereka masuk kedalam rumah.
" Ehem, ada yang jatuh cinta ya pa." Ucap mamanya ana
" Sepertinya begitu ma, panggil sayang lagi ma." Ucap Arman
" Papa dan mama nyindir aku ya. " Ucap ana
" Siapa juga yang nyindir ya pa." Ucap arman
" Iya tidak ada yang nyindir kamu juga kok, jangan kepedean ya." Ucap Arman
" Eh pa ma, kalian pasti tidak percaya, villa milik besar banget pa, 3x lipat dari rumah ini pa, tadi aku mau menginap disana tapi tidak boleh sama tian, katanya takut sama papa. " Ucap ana
" Yang benar kamu sayang, apakah mama boleh kesana. " Ucap mamanya ana
" Benar ma, ni lihat ana sudah ambil beberapa foto disana ma." Ucap ana sambil memperlihatkan fotonya di ponsel
Kedua orang tuanya pun ikut melihat, dan mereka sangat takjub dengan villa milik tian, apalagi garasinya yang di penuhi dengan mobil mewah juga.
" Sebentar ponsel kamu baru ya. " Ucap Arman
" Hhehehehh, iya pa di belikan sama Tian tadi, ana juga di berikan uang saku juga sama Tian, baik banget kan pacar ana.." ucap ana keceplosan
" Oh jadi benar, kamu sudah pacaran sama Tian ya. " Ucap Arman
" Iya pa, baru tadi kami jadian pa. " Ucap ana
" Awas ya jika karena ini, nilai kamu jadi buruk, papa tidak akan segan untuk memisahkan kalian. " Ucap Arman
" Papa tahu gak, di villa milik Tian, dia itu punya sangat banyak prestasi ternyata pa, dia selalu menjadi juara kelas dan juara umum, dia juga punya banyak piagam kejuaraan cerdas cermat pa. Bukan salah dong kalau ana mau jadi pacar tian, siapa tahu Tian mau mengajari ana. " Ucap ana