NovelToon NovelToon
License To Fight

License To Fight

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Mata-mata/Agen / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:76
Nilai: 5
Nama Author: Khara-Chikara

LF: License to Fight

Dia memang seorang pria biasa, dia juga hanyalah pria yang ingin bebas dari pekerjaan penting nya. Apapun segala hal yang dia lakukan adalah hal yang nyata. Tanpa tugas, tanpa izin, dia bisa menjadi apapun.

Sepenuhnya menceritakan seorang Samuel yang bernama asli Ah-Duken. Dia hanyalah Pria yang harus menangani berbagai kasus yang tidak masuk akal, jika kasus nya tidak masuk akal, maka pekerjaan nya semakin tidak masuk akal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khara-Chikara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 14 Misi Lalu

Hari selanjutnya, tampak sebuah mobil berhenti di depan apartemen tua yang masih bisa di tinggali, di sana sepi dan di sisi kedua pintu, terbuka bersamaan, Samuel keluar dari bangku supir dan Erick keluar dari samping nya.

"Apakah ini benar benar tempat nya?" Erick menatap.

"Yah, jika di lihat pun, tampak seperti sarang kejahatan...." balas Samuel, dia berjalan duluan di ikuti Erick yang mengikutinya.

Mereka masuk. "Sial, pintu ini sudah terbuka, mereka pasti melarikan diri," Samuel mendorong kesal pintu itu.

Tapi siapa sangka, ketika mereka benar benar sudah masuk, mereka terkejut tak percaya karena melihat banyak mayat yang berdarah darah di sana.

Ada yang mati di bawah meja, di bawah jendela, bahkan di toilet sekalipun.

"Apa yang terjadi? Sial, bau sekali," Erick tampak menutup hidung nya karena aroma mayat yang busuk.

"Pasti mereka di bunuh dua hari yang lalu.... Kita terlambat datang," kata Samuel.

"Ini semua juga salah mu, siapa juga yang menyuruh untuk datang nya di undur, sekarang lihat apa yang terjadi," Erick menatap kesal.

"Baiklah, baiklah, aku akan membantu mu hingga ketemu, pastinya jika ketemu, kau akan naik jabatan kan," tatap Samuel membuat Erick tersenyum senang.

Lalu mereka berpencar, Samuel menemukan kamar dan di dalam kamar itu ada banyak sekali tas maupun koper, dia bingung, lalu menemukan banyak paspor di sana.

"Kenapa ada paspor.... Dan juga, paspor ini milik negara asing...." ia bingung, semuanya dari negara selain Amerika Serikat.

"Apa yang terjadi, apa jangan jangan memang benar, obat merah itu memang di berikan pada orang asing selain di negara ini... Sial.... Aku harus berpikir lebih cepat..." Samuel tampak berpikir serius.

Tapi di sisi Erick, terjadi sesuatu. Ketika dia menatap sekitar di ruangan lain, tiba tiba ada sosok datang membawa kapak dan berantakan. Dia langsung muncul dari balik tirai dan menyerang Erick.

Karena hal yang tiba tiba itu, Erick menoleh dan di saat itu juga, orang itu menyerang dengan kapak dan mengenai bahu milik Erick.

"Akhhhh!!!!"

Mendengar teriakan itu, Samuel menoleh dengan cepat dan berlari ke tempat Erick.

Pria itu menarik kapak nya dan akan menyerang Erick lagi yang terjatuh di bawah memegang lukanya dengan kesakitan.

Tapi untung nya Samuel datang membuat pria itu menoleh dan akan menyerang nya, Samuel langsung menghindar dan menarik bahu pria itu lalu membanting nya ke bawah.

Tapi malah ada satu orang lagi yang datang akan menyerang Samuel, tapi dia menoleh dan langsung melawan orang itu.

Ada beberapa aksi di sana dengan adanya dua orang menyerang Samuel sekaligus.

Tapi untung nya, Samuel bisa melawan mereka hingga salah satu dari mereka akan kabur.

Samuel yang melihat itu akan mengejarnya tapi pria satunya malah mencekiknya dari belakang membuat pria yang pertama tadi kabur.

"Sialan!!" Samuel menarik pria yang mencekiknya dan membuatnya jatuh SmackDown. Dia menginjak nya dengan keras menbuat pria itu kesakitan, lalu Samuel belari keluar berniat mengejar pria yang lari tadi, tapi siapa sangka, pelaku sudah pergi.

"Sialan...." ia kesal, lalu teringat pada Erick, dia segera berjalan ke tempat Erick dan mendekat.

"Akh.... Sial..... Ini sakit..... Tangan ku patah...." Erick meronta kesakitan pada bahunya yang sudah terkapak.

"Bertahanlah, jangan banyak gerak."

"Akh.... Ini sakit!!"

"Ck, aku bilang diam!!" Samuel menutup mulutnya membuat Erick terdiam kaku sekaligus membisu.

"Kau benar benar payah, begitu saja sampai merengek," kata Samuel, ia lalu mengambil kain di tirai tadi, dia bahkan merobeknya sampai ukuran nya seperti perban, lalu melingkarkan kain itu untuk memperban luka di bahu Erick.

Setelah selesai, "kau bisa berdiri?" tatap Samuel.

"Gak bisa...." Erick merengek lagi.

Samuel menghela napas sambil menggeleng. "Ck, kau bukan lelaki...." Samuel malah berdiri dan meninggalkan nya.

"Hei, Samuel!! Kenapa!! Kenapa kau pergi!? Samuel!!" teriak Erick.

Tapi ia terkejut diam ketika melihat mayat mayat itu yang membuat nya terpucat, dia akan berdiri tapi benar benar tak bisa berdiri karena memang sakit.

Lalu Samuel kembali lagi. "Jika kau tak berdiri dalam hitungan ke tiga, aku akan mengunci mu di sini," tatapnya dengan menyilang tangan.

"Ck, kau tidak lihat darah ku terus mengalir, sebaiknya kau segera menyelamatkan ku," tatap nya dengan memelas.

Lalu Samuel mengulur tangan membuat Erick terharu karena dia mengira Samuel akan menolong nya, tapi siapa sangka, Samuel malah mencengkram bahu nya yang sakit.

"Akh!!! Ya.... Ya.... Aku akan bangun!!" dia akhirnya bangun meskipun sakit memegang bahunya.

Tapi ketika mereka akan pergi, Samuel melihat sesuatu dari tempat lain, dia mengambil sesuatu itu yang rupanya kertas. "Apa itu...?" dia menatap kertas itu yang rupanya sebuah peta pelabuhan, dari sana dia berpikir sesuatu soal apa yang dia temukan.

"Ini mungkin petunjuk," pikirnya.

Tapi Erick memanggilnya dari luar. "Samuel, kau tidak merasa bahwa kau telah berdosa membiarkan darah ku mengalir terus," kata Erick.

"Ah, ya, baiklah," Samuel menyimpan kertas itu di sakunya lalu berjalan keluar dari sana.

Mereka menuju ke rumah sakit.

"Akh.... Sial.... Sakit.... Gila...." Erick meronta sakit ketika di obati perawat.

Karena berisik, Samuel yang ada di samping menemaninya menjadi kesal, dia langsung mengambil kain dan seketika memasukan kain itu di mulut Erick yang terkejut tak percaya.

"Kau ngomong gak jelas dari tadi, sudahlah, tahan saja...." tatapnya dengan kesal.

Lalu Samuel melihat sekitar. "Aku akan pergi saja, aku akan pergi menyelidiki sendiri, sampai jumpa," ia berjalan pergi membuat Erick terkejut.

"Tidak, jangan, jangan.... Jangan tinggalkan aku!! Ump.... Uhm...." dia terus berteriak tidak jelas karena mulutnya memang sedang tersumpal membuat Samuel mencuekinya dan berjalan pergi.

Samuel rupanya berjalan ke pelabuhan kecil yang agak jauh dari tempatnya, dia berjalan ke sana sesuai dengan apa yang dikatakan kertas yang ia temukan.

Ketika sampai di jalanan besar yang akan mengarah ke pelabuhan, dia menghentikan mobilnya di bagian pinggir jalan, dia lalu keluar dari mobil. "Hanya perlu diam diam dan mengamati..." ia tampak berpikir.

Lalu berjalan ke sana dan masuk secara diam diam, dia masuk melalui jalan yang sudah ia lihat aman untuk masuk tanpa ada petugas melihat.

"Jadi di pelabuhan ini, tempat distribusi obat merah?" dia melihat sekitar dan sekarang, dia mengintip melalui banyaknya cargo yang ada di pelabuhan itu.

Lalu dengan secara kebetulan, ada orang yang berjalan di ikuti banyak sekali bawahan nya, melewati cargo dengan di belakang cargo itu ada Samuel yang mengintip diam diam.

Tapi ia terkejut ketika melihat orang yang di kawal banyak penjaga itu yang rupanya seseorang yang ia kenal. Yakni Smith, ayah dari Robert, Samuel tidak menyangka bahwa hal itu akan terjadi apalagi dia benar-benar tidak pernah menganggap orang yang satu ini bisa berkaitan dengan obat merah apalagi baru-baru ini, dia kenal Tuan Smith dari kasus yang diberikan Jin padanya yakni kaitannya dengan Robert yang mati hanya karena tumor otak yang sekecil biji jagung.

"Tunggu, bukankah dia itu adalah Ayah dari Robert itu, kenapa bisa sampai aku melihatnya di sini? Bukankah tempatnya itu sangat jauh apa jangan-jangan dia di sini untuk melakukan transaksi obat merah itu?! Ini benar-benar tak bisa dibiarkan begitu saja..." pikir Samuel dengan begitu kesal.

Tak sampai di sana ia melihat hal itu, dia tetap di tempatnya dan mengamati setiap gerak-gerik yang dilakukan orang-orang itu, lalu muncul dari samping kargo untuk melihat apa yang terjadi di sana dengan mengintipnya.

Sepertinya akan ada kapal kargo yang datang di sana sehingga membuat Tuan Smith ada di sana untuk menunggu barang yang ia nantikan pastinya. Tatap Samuel yang begitu serius atau apa yang terjadi.

Hingga yang benar saja, ada sebuah kapal yang hanya mengangkut satu kargo berwarna merah dan berhenti tepat di depan di mana Tuan Smith berdiri menunggu kapal tersebut.

Dari sana Samuel berpikir bingung. "Sepertinya memang benar pemikiranku, kapal itu membawa satu kargo saja dan sekarang aku tahu apa yang akan terjadi..."

Apa yang dipikirkannya telah terjadi, yakni sebuah mesin turun menurunkan kargo itu, tepat di depan Tuan Smith yang hanya menatap datar.

Lalu salah satu bawahan dari Tuan Smith berjalan mendekati pintu kargo itu dan membuka pintunya seketika di dalam ada banyak sekali kotak-kotak dengan bungkus kayu yang memastikan bahwa barang-barang yang ada di kotak itu adalah barang-barang yang begitu berharga dan tidak bisa sembarang orang mengetahui apa isi dari kotak tersebut.

Samuel terdiam kaku ketika mengetahui isinya adalah hal itu. "Yang benar saja, aku benar-benar ingat sekali bahwa obat merah itu dibungkus dengan kardus kotak di dalam kargo dan sekarang itu benar-benar membuatku berpikir sesuatu bahwa aku telah menemukan pelaku tersangka...." ia tambah kesal tapi karena hal itu membuatnya harus tidak waspada karena ada salah satu bawahan dari Smith yang berjaga-jaga dari tadi dan menemukannya di belakang samuel.

"Siapa kamu?!?? Penyusup!!!!" teriaknya membuat Samuel menoleh padanya dengan panik dan terkejut.

Hal itu membuat semua orang yang ada di bagian cargo menjadi menoleh keteriakan itu. Kali ini Samuel telah ketahuan.

"Siapa itu??!?! Habisi dia sekarang juga!!! Jangan sampai ada yang tahu soal hal ini!!!" teriak Tuan Smith membuat semua bawahannya menjadi mendekat ke suara itu.

Seketika Samuel terkepung banyak sekali orang-orang. Tapi dia tidak panik melainkan dia tersenyum seringai. Seketika semua orang menyerangnya tanpa maju satu persatu melainkan langsung semuanya, semua lebih memilih menghindari mereka dan menghabisi mereka satu persatu.

Hingga Tuan Smith datang ke belakang cargo itu melihat pertarungan yang sangat besar itu, dia terkejut ketika orang yang bertarung dengan bawahannya adalah orang yang begitu berbahaya dalam suatu agensi maupun LF, Samuel.

"Siallll, kenapa harus ada dia!!!??" dia seperti ketakutan dan akan melarikan diri. Dia bahkan meninggalkan semuanya dan lebih melarikan diri. Tetapi siapa sangka, ada yang menarik kerahnya dari belakang.

"Akh!!!" dia terjatuh ke bawah.

BRAK!!

Siapa sangka, yang melakukan itu adalah Jin.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!