NovelToon NovelToon
Anak Yang Tak Di Inginkan

Anak Yang Tak Di Inginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Duda / Mengubah Takdir
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: Dini Nuraenii

Dalam keluarga yang terhormat dan terpandang, Andi dan Risma hidup bahagia dengan dua anak laki-laki mereka. Namun, kebahagiaan itu berubah menjadi tragedi ketika Risma meninggal setelah melahirkan anak ketiga mereka yang diberi nama Annisa.

Andi yang sangat mencintai Risma, tidak dapat menerima kenyataan bahwa Annisa adalah penyebab kematian istrinya. Ia membenci Annisa dan tidak pernah menyentuhnya, bahkan ketika Annisa dewasa dan menderita penyakit serius.

Annisa yang sadar ayahnya membencinya, selalu mencari cara untuk mengambil kasih sayang Andi. Ia berusaha untuk menjadi anak yang baik dan membuat ayahnya bangga, namun Andi tetap tidak mau menerima Annisa.

Kisah ini menggambarkan konflik antara cinta dan kebencian, serta perjuangan Annisa untuk mendapatkan kasih sayang ayahnya. Apakah Annisa dapat membuat Andi mengubah pendapatnya dan menerima Annisa sebagai anaknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dini Nuraenii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

"Hahaha" sontak semua orang tertawa mendengar Annisa yang tak bisa memakai jilbab, Annisa merasa sangat malu, kenapa dia lupa tidak pakai jilbab , padahal ada jilbab yang simple untuk dipakai ,setidaknya Annisa tidak terlalu malu.

"tapi  , kamu bawa jilbabnya nya kan ? mana, kok gak ada ,jangan  bilang kamu gak bawa" Wirda mengeluarkan isi tas Annisa ,tak satupun jilbab yang ia temukan.

"hehehe aku cuman bawa mukena aja" Annisa menutup wajah nya , malu sekali rasanya,dalam hati nya , Annisa menyalahkan Andi dan buk Mirah yang tak memberitahu nya perihal jilbab.

"Hadeh ,yaudah besok pake punyaku aja " celetuk Ningsih yang bingung dengan teman baru nya itu.

"baiklah , karena kamu santriwati baru ,biar aku jelasin jadwal kita disini"  Maulida duduk di tengah - tengah kamar , di ikuti Annisa dan yang lain nya.

"jadi sebentar lagi kita salat berjamaah , terus ngaji dan menghafal Al-Qur'an sampai jam 9 malam, habis itu ngaji kitab sampai jam 10 malam ,habis itu baru kita kembali ke kamar dan tidur " Maulida mulai menjelaskan.

"tunggu dulu!" Ningsih mengangkat tangan nya.

"iya ningsih ? " Maulida melirik ke arah Ningsih yang terlihat cengengesan.

"boleh sambil makan ini gak sih?" Ningsih mengambil snack pemberian Annisa.

" huh dasar tukang makan ! " Ningsih di teriaki oleh teman - teman nya , Annisa tertawa , Annisa mulai merasa nyaman di kamar ini.

"aduh Ningsih ,yaudah makan aja sih ,aku kan lagi jelasin ke Annisa " Maulida menggelengkan kepalanya.

"btw panggil aku Ica aja , nama panggilan ku Ica "

Annisa tidak terlalu nyaman jika dipanggil dengan nama aslinya, karena mengingat kan akan sang ayah yang selalu memanggil nya dengan nama asli nya, Annisa lebih senang dan nyaman jika dipanggil dengan nama panggilan nya ,karena dengan itu menunjukan bahwa orang yang memanggil nya 'Ica' adalah orang terdekat Annisa.

"btw tuh apa?" Arina justru bertanya hal lain.

"iya , apa itu artinya ?" Wirda juga ikut bertanya , Ningsih dan Maulida juga sepertinya tak tahu arti dari singkatan itu.

"hehehe maaf udah kebiasaan , btw itu  singkatan bahasa inggris dari by the way, artinya kayak , ngomong - ngomong , gitu loh"

Annisa menjelaskan sebisa nya,  sepertinya Annisa harus menghilangkan kebiasaan atau bahasa yang sering ia gunakan di Jakarta ,disini sangat berbeda.

"oalah ! gitu toh , kalau gitu , btw kamu kelas berapa dan usia berapa ? kita belum tanya dari tadi " Wirda menggunakan kata yang baru saja ia pelajari untuk bertanya kepada Annisa perihal usia Annisa.

"aku 15 mau ke 16 tahun baru lulus smp" jawab Annisa.

"lah seusia semua cuman aku yang beda-beda " ujar Wirda yang lebih tua setahun dari Annisa , ia sekarang berusia 17 tahun.

"berarti kita semua sekelas nanti di sekolah" ujar Wirda di iringi anggukan Arina dan Ningsih.

pondok pesantren ini , merupakan salah satu pondok pesantren modern , disini ada sekolah MI ( madrasah ibtidaiyah ,MTS (Madrasah Tsanawiyah dan MA (madrasah Aliyah) .

Maulida, Ningsih dan Wirda sudah dari MI mondok disini sementara Arina baru bergabung saat mulai masuk MTS.

"jadi kita kapan mulai sekolah?" Annisa bertanya karena belum diberitahu sebelumnya.

"seminggu lagi lah, ngikutin sekolah yang lain, lagian seragam kita juga belum ada " jawab Wirda , Annisa mengangguk mengerti.

..

Suara Adzan berkumandang menandakan sudah masuk waktu salat Isya, Maulida membangunkan Annisa yang tertidur , Annisa masih kecapean.

"Ica ? ayo ambil wudhu, sudah waktu nya salat"

Annisa terbangun, untung saja Annisa tipe orang yang mudah untuk dibangunkan jika di malam hari ,mereka pun bersiap untuk pergi ke masjid utama , untuk melakukan salat berjamaah bersama santri yang lain nya.

"wah ! ternyata banyak juga yah santri disini" Annisa yang baru kenal dengan empat orang teman nya saja ,merasa kagum dengan banyak nya orang yang keluar dari kamar mereka masing - masing dengan membawa mukena mereka.

"Hay hay ! ada santriwati baru yah?" salah satu santriwati dari kamar sebelah menghampiri Annisa untuk berkenalan ,tak disangka saat para santriwati sadar akan kehadiran Annisa ,mereka semua datang menghampiri Annisa untuk berkenalan,dan bersalaman .

Sambutan hangat ini membuat Annisa lebih semangat, rasa malas dan rasa takut yang sebelum nya dirasakan Annisa, kini telah hilang,senyum bahagia terukir di wajah cantik nya.

"loh mana imam nya ?" Annisa yang bingung bertanya kepada teman - teman nya , namun karena suara Annisa yang sedikit keras membuat yang lain tertawa mendengar pertanyaan Annisa.

"aduh Ica ,itukan ada kain penghalang nah imam nya di depan itu disana anak - anak lelaki semua" Maulida menjelaskan dengan sedikit gemas karena Annisa benar - benar tidak tahu apapun.

Annisa mengangguk mendengar penjelasan dari Maulida.

Salat Isya telah dimulai dan dilaksanakan dengan khidmat,setelah selesai salat berjamaah dilanjutkan dengan mengaji.

Ustadzah Halimah yang merupakan pengajar untuk santriwati mulai membimbing para santriwati untuk mengaji.

"Assalamu'alaikum anak - anak" Ustadzah Halimah memberi salam dan di jawab dengan kompak oleh para santriwati.

"Wa'alaikumsalam buk Ustadzah"

"Baik , sebelum kita mulai mengaji , kita perkenalan dulu yah sama santriwati baru dari Jakarta, namanya Annisa, silahkan Annisa kedepan memperkenalkan diri kamu yah" ujar Ustadzah Halimah mengenalkan Annisa, Annisa melirik teman - teman sekamarnya , Maulida mendorong pelan Annisa dan mengangguk agar Annisa segera maju ke depan dan memperkenalkan dirinya.

Annisa pun maju dan mulai memperkenalkan diri.

"Assalamu'alaikum nama saya Annisa dari Jakarta ,salam kenal , mohon bantuannya " Annisa yang pemalu buru - buru kembali ke posisi duduk nya di iringi tepuk tangan dan ada juga yang tertawa dengan tingkah lucu Annisa yang menggemaskan itu , termasuk Ustadzah Halimah yang juga gemas dengan Annisa.

"Annisa , disini jangan malu - malu yah "

Annisa hanya mengangguk,wajah nya sedikit memerah karena malu menjadi pusat perhatian.

"Baik anak - anak , mari kita mulai mengaji , tapi karena Annisa baru disini , jadi mari kita dengarkan seberapa fasih Annisa membaca ayat suci Al-Qur'an nya yah"

Annisa terkejut mendengar nya, para santriwati sudah berjajar rapi sesuai tempat mereka , dan mulai membuka Al - Qur'an nya masing - masing.

"Annisa ! ayo buka surah pertama dalam kitab suci Al-Qur'an dan baca dengan suara yang lantang , jangan malu yah " perintah Ustadzah Halimah pada Annisa, beruntung sebelum nya Annisa sudah diajarkan mengaji oleh buk Mirah dan mendiang buk Sari.

Annisa membuka surah Al-fatihah yang merupakan surah pertama dalam Al - Qur'an, Annisa mulai membaca.

Semua terdiam takjub dengan suara indah Annisa saat melantunkan ayat suci Al-Qur'an itu, teman sekamar Annisa pun di buat kagum, mereka sebelum nya mengira Annisa sama sekali tak tahu banyak tentang agama , bahkan untuk memakai jilbab saja Annisa tidak bisa.

"Subhanallah , Alhamdulillah merdu sekali suara Annisa yah" Ustadzah Halimah memuji Annisa yang bersuara merdu dan juga fasih dalam mengaji.

Pelajaran mengaji pun diteruskan, para santriwati fokus belajar mengaji.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!