Memiliki julukan sebagai anak pembawa sial, tak membuat gadis bernama Chessy larut dalam kesedihannya. Ya, anak pembawa sial adalah julukannya sejak dia di lahirkan, karena kelahirannya yang berbarengan dengan kematian kedua orang tuanya.
Kehidupan yang begitu menderita membuatnya tak lantas putus asa, dia selalu meyakinin bahwa akan ada pelangi setelah hujan, akan ada kebahagiaan setelah penderitaan, dan inilah yang selalu di rindukan Cheesy, Merindukan Pelangi saat hujan.
Dapatkah Cheesy menemukan kebahagiaannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma Banilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Firasat buruk
...Cheesy memang sudah biasa di tinggal bersama Sus Poppy setiap Pak Heru ada pekerjaan di luar kota, tapi entah kenapa hari ini Cheesy tidak ingin jauh dari sang kakek....
...Pak Heru pun sedikit heran dengan sikap Cheesy yang tidak mau di tinggal, padahal biasanya Cheesy tidak masalah setiap Pak Heru pergi keluar kota berhari-hari....
...***...
"Sekali kali ngga apa apa kali ya aku bawa Cheesy pergi keluar kota. Kasian juga kalau di tinggal terus, dia pasti kesepian." Batin Pak Heru.
"Ya Udah gini aja, Cheesy ikut sama kakek Ya, Cheesy sekolahnya izin dulu, nanti kita sekalian jalan jalan disana, bagaimana?" Ucap Pak Heru yang tidak tega meninggalkan Cheesy.
"Horeeeee, Cheesy ikut kakek." Ucap Cheesy Girang. Pak Heru pun ikut tertawa saat Cheesy terlihat begitu bahagia.
"Sus, nanti kamu siapkan perlengkapan Cheesy ya, sekalian perlengkapan kamu juga, kita akan pergi ke Semarang selama seminggu." Ucap Pak Heru pada Sus Poppy.
"Baik Pak." Sahut Sus Poppy.
"Ya sudah Kakek ke kamar dulu ya?" Pamit Pak Heru.
"Cheesy ikut kek, Cheesy mau tidur sama kakek." Pinta Cheesy.
"Oh gitu, oke deh malam ini Cheesy tidur sama kakek, sini sayang Kakek gendong." Sahut Pak Heru segera menggendong cucunya.
"Sus kamu kembali ke kamar saja, biar Cheesy tidur sama saya." Ucap Pak Heru pada pengasuh cucunya.
"Baik pak. Permisi." Sahut Sus Poppy yang segera berlalu masuk ke kamarnya.
"Cucu kakek jadi manja banget sih." Ucapnya setelah menggendong Cheesy.
"Cheesy kangen sama kakek."Ucap Cheesy memeluk dada bidang sang kakek.
"Kakek juga kangen sama Cheesy." Ucap Pak Heru mengecup kening Cheesy lalu membawanya masuk ke kamarnya.
"Maafin kakek ya sayang, kakek jarang di rumah, karena kakek harus kerja, jadi ngga bisa nemenin Cheesy setiap hari." Ucap Pak Heru setelah mendudukkan Cheesy di tempat tidur.
"Iya kek, Cheesy ngerti kok kek." Sahut Cheesy.
"Ya udah sekarang Cheesy tidur ya, besok pagi kita berangkat ke Semarang, kita jalan jalan. Oke?" Ucap Pak Heru.
"Oke kek." Ucap Cheesy lalu memejamkan matanya.
Pak Heru menatap sang cucu yang sudah terlelap, tanpa terasa airmata nya menetes di pipinya, wajah Cheesy begitu mirip dengan Ayahnya, membuat Pak Heru mengingat Gilang anaknya.
"Nak, jujur kakek takut tidak bisa membersamai kamu lebih lama lagi, kalau kakek pergi kamu akan dengan siapa Nak, kamu tidak memiliki siapapun lagi, Kakek tidak tau sampai kapan kakek bisa menemani kamu, tapi kakek harap kamu bisa tumbuh menjadi wanita yang kuat ya Nak, kakek akan selalu mendoakan kebahagiaan untuk kamu." Gumam Pak Heru lalu mencium kening cucunya.
***
Keesokan harinya.
Pak Heru memanaskan mobilnya karena akan di pakai untuk pergi ke Semarang. Perjalanan yang akan memakan waktu lebih dari lima Jam membuat Pak Heru memeriksa mobilnya terlebih dahulu, bahkan dia sudah memanggil orang bengkel untuk memeriksa kondisi mobilnya.
Sementara Sus Poppy saat ini tengah sibuk membuat sarapan untuk majikan dan anak asuhnya, untuk perlengkapan yang akan di bawa ke Semarang, Sus Poppy sudah menyiapkannya sejak malam tadi.
"Ncus, kita berangkat jam berapa?" Tanya Cheesy yang baru saja masuk dapur menemui sus Poppy yang sedang memasak.
"Ncus ngga tau sayang, nanti juga kalau mau berangkat pasti kakek bilang kok." Jawab Sus Poppy yang masih memegang spatulanya.
"Ncus semalam Cheesy mimpi ketemu Mamah dan Papah." Ucap Cheesy yang sudah duduk di kursi yang ada di dapur.
"Oh ya, Non Cheesy seneng dong ya bisa ketemu mamah dan Papah meskipun cuma dalam mimpi." Sahut Sus Poppy melirik kearah Cheesy.
"Iya Sus, Cheesy seneng, Tapi..." Cheesy menggantungkan ucapannya.
"Tapi apa non?" Tanya Sus Poppy penasaran.
"Tapi, Mereka mau bawa Kakek Ncus." Ucap Cheesy menundukkan kepalanya.
Deg...
Jantung Sus Poppy berdebar kencang saat mendengar ucapan Cheesy. Entah kenapa susu Poppy memiliki firasat yang tidak baik, namun sus Poppy segera menepis pikiran negatifnya.
"Mungkin karena mereka juga kangen sama Kakek non, makanya mau bawa Kakek, non Cheesy juga ikut kan dalam mimpinya." Ucap Sus Poppy.
"Ngga ncus, Cheesy di tinggal sendirian, Cheesy sedih ncus, apa mamah dan papah ngga kangen sama Cheesy ya makanya Cheesy di tinggal." Ucap Cheesy nampak murung.
"Non, itu kan cuma mimpi, pasti Mamah dan Papah juga merindukan non kok, pasti sekarang mereka sedang lihat non dari surga, Non jangan sedih ya, nanti Mamah dan Papah ikut sedih di sana." Ucap sus Poppy menenangkan Cheesy.
"Mending sekarang non mandi habis itu sarapan, sebentar lagi masakan ncus Mateng loh." Ucap sus Poppy
"Ok Ncus." Ucap Cheesy yang segera pergi meninggalkan dapur.
"Semoga ini bukan sebuah firasat buruk. Amiiiin." Lirih Sus Poppy lalu kembali melanjutkan memasaknya.
***
"Sus Cheesy dimana?" Tanya Pak Heru setelah selesai memanaskan mobilnya dan seorang montir tengah memeriksa kondisi mobilnya.
"Non Cheesy ada di kamar Pak." Jawab Sus Poppy.
"Apa Cheesy sudah bangun Sus?" Tanya pak Heru.
"Sudah Pak, mungkin sekarang non Cheesy sedang pakai baju Pak, soalnya baru selesai mandi." Jawab Sus Poppy.
"Syukurlah, kita bisa berangkat secepatnya." Ucap Pak Heru.
"Oh ya Pak, saya sudah menyiapkan sarapan, sebelum kita berangkat, kita sarapan dulu ya pak." Ajak sus Poppy.
"Iya Sus." Jawab Pak Heru segera beranjak menuju meja makan. Terlihat beberapa makanan sudah tersaji disana.
Pak Heru pun duduk di kursi paling ujung yang biasa Ia tempati saat makan.
"Kakek." Teriak Cheesy saat melihat sang kakek duduk di kursi meja makan dan menghambur ke pelukan sang kakek.
"Ohhh hahahaha cucu kakek, sudah cantik. ayo sarapan dulu, setelah itu kita berangkat." Ucap Pak Heru mencium puncak kepala cucunya.
"Iya kek." Ucap Cheesy lalu duduk di kursi samping pak Heru.
"Sus, apa Pak Abdul sudah di kasih sarapan?" Tanya Pak Heru pada sus Poppy.
"Sudah Pak, tadi dia sudah sarapan duluan malah Pak." Jawab Sus Poppy
"Oh ya sudah, biar dia semangat nyetir nya, perjalanan kita nanti akan memakan waktu yang cukup lama, jadi kita harus dalam kondisi fit." Ujar Pak Heru.
"Iya pak." Sahut Sus Poppy.
Mereka bertiga pun sarapan terlebih dahulu sebelum berangkat ke Semarang.
"Sus apa semua sudah masuk mobil? Tidak ada yang tertinggal lagi?" Tanya Pak Heru yang sudah siap untuk berangkat.
"Sudah semua Pak, tidak ada yang tertinggal lagi." Jawab Sus Poppy.
"Oke kalau begitu kita berangkat sekarang." Ucap Pak Heru.
"Sus kamu duduk di depan ya, biar Cheesy sama saya." Pinta Pak Heru.
"Baik Pak." Sahut Sus Poppy lalu masuk ke dalam mobil di jok depan.
Sementara Pak Heru dan Cheesy duduk di jok belakang. Setelah semua sudah duduk tenang di kursi masing masing, Pak Abdul segera menjalankan mobilnya dengan kecepatan stabil karena permintaan Pak Heru agar tidak perlu terburu-buru.