NovelToon NovelToon
Anak Yang Tak Di Inginkan

Anak Yang Tak Di Inginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Duda / Mengubah Takdir
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Dini Nuraenii

Dalam keluarga yang terhormat dan terpandang, Andi dan Risma hidup bahagia dengan dua anak laki-laki mereka. Namun, kebahagiaan itu berubah menjadi tragedi ketika Risma meninggal setelah melahirkan anak ketiga mereka yang diberi nama Annisa.

Andi yang sangat mencintai Risma, tidak dapat menerima kenyataan bahwa Annisa adalah penyebab kematian istrinya. Ia membenci Annisa dan tidak pernah menyentuhnya, bahkan ketika Annisa dewasa dan menderita penyakit serius.

Annisa yang sadar ayahnya membencinya, selalu mencari cara untuk mengambil kasih sayang Andi. Ia berusaha untuk menjadi anak yang baik dan membuat ayahnya bangga, namun Andi tetap tidak mau menerima Annisa.

Kisah ini menggambarkan konflik antara cinta dan kebencian, serta perjuangan Annisa untuk mendapatkan kasih sayang ayahnya. Apakah Annisa dapat membuat Andi mengubah pendapatnya dan menerima Annisa sebagai anaknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dini Nuraenii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Hari pernikahan Anton telah tiba ,keluarga Andi sudah tiba di gedung yang di sewa untuk akad dan resepsi pernikahan Anton dan Mirna.

Annisa tampil cantik dengan balutan kebaya , seragam dengan nenek nya dan juga buk Mirah, Annisa terlihat benar - benar cantik hari ini.

"ini adik kita bukan sih?" tanya Anton pada Aris

"bukan ini mah, cewek ? kenalan dong uy" jawab Aris yang sekongkol dengan Anton untuk menggoda Annisa, Annisa tak terbiasa dengan make up, sekalinya memakai riasan wajah, Annisa terlihat benar - benar cantik.

"ih kalian jangan godain Annisa terus !" Annisa menahan diri untuk marah karena tak ingin make up dan sanggul yang ia gunakan jadi berantakan.

Acara akad pernikahan di mulai, Anton sudah bersiap bersama para wali dan saksi nikah.

"Saya terima nikah nya Mirna Santika binti bapak Haji Maman supratman dengan mas kawin seperangkat alat salat dan 15 gram emas dibayar tunai"

Anton dengan jelas mengucap ijab kabul nya , para saksi berkata 'SAH' dan detik itu juga Anton dan Mirna,resmi menjadi sepasang suami - istri.

Mirna mulai memasuki gedung dan duduk disamping Anton yang kini sudah sah menjadi suaminya, acara demi acara berlangsung dengan khidmat dan lancar tanpa gangguan apa pun.

Annisa menangis melihat kakak kesayangan nya telah menikah.

..

Hari demi hari mereka jalani penuh kebahagiaan, namun bagi Annisa semua nya kembali seperti semula ,tak ada yang special bagi Annisa.

Andi masih bersikap sama seperti biasanya kepada Annisa, namun ia cukup beruntung karena sekarang Annisa memiliki Mirna yang sangat baik kepada Annisa.

"Pa , Anton sudah pilih rumah nya tidak jauh dari sini dan juga cukup dekat sama kantor perkebunan kita "

Anton tengah berbicara pada Andi , tentang rumah yang baru saja ia beli.

"baik lah, kalo itu pilihan kalian ,papa gak bisa maksa , yang penting kalian harus sering kesini , dan juga kamu harus sering ke rumah mertuamu juga ,jadilah suami yang adil "

Andi menasehati anak sulung nya, agar bisa menjalan kan rumah tangga dengan baik.

"Anton bakal inget semua nasehat papa, makasih pa " Andi mencium tangan Anton tanda terimakasih dan penghormatan nya. 

..

"Ica ,kak Mirna janji bakal sering  main kesini dan nengok kamu, lagian rumah kita juga masih di kota yang sama"

Mirna tengah membujuk Annisa di balik pintu yang dikunci, agar Annisa tak marah lagi , setelah mendengar kakak nya akan pindah Annisa mengurung diri di kamar nya ,sudah seharian ia belum memasukan makanan atau minuman apapun ke dalam perut nya.

"Gak mau !"

teriak Annisa di dalam sana , Mirna sudah menyerah , Mirna menatap Anton khawatir karena tak berhasil membujuk Annisa.

"maaf sayang, aku gak bisa bujuk Ica " ujar Mirna, Anton memeluk Mirna penuh kasih.

"ca ,nenek dateng bawa makanan kesukaan Ica ,buka pintu nya atau nenek marah!" buk Sari yang khawatir karena Annisa belum memakan makanan apapun , memaksa Annisa untuk membuka pintu kamar nya.

Namun Annisa masih tak bergeming, membuat semua orang kebingungan.

"Ica ? kak Aris nyerah deh , Ica boleh pake apa aja yang kak Aris punya ,apapun itu kak Aris gak bakal larang atau marahin Ica"

Annisa masih tak bergeming mendengar bujukan Aris.

prak .. !

"buka pintu nya atau papa dobrak ! "

Andi yang sudah habis kesabaran nya melihat tingkah Annisa ,akhir nya turun tangan,membuat Annisa mau tidak mau harus menuruti Andi, Annisa membuka pintu perlahan.

" kamu ini ! lihat nenek kamu lagi sakit masih aja harus ngurus tingkah kamu yang kayak gini ! ayo makan !"

Andi mengambil nampan makanan dari buk Sari, Andi memberi kan nya pada Annisa dengan sedikit kasar.

"kalo kamu masih kayak gini terus ,papa usir dari rumah sekalian ! kamu udah gede,jangan manja terus ! kakak kamu udah nikah udah berumah tangga jangan tergantung sama kakak kamu terus !"

Anton menghampiri Annisa di ikuti Mirna.

"cukup pa , biar kita yang bujuk Ica"

Anton tak mau papa nya semakin marah ,ia segera masuk ke kamar Annisa , Mirna merangkul Annisa dan membantu nya membawa nampan.

"nenek ,aris , dan buk Mirah tenang aja yah biar kita yang urus" Anton menenangkan buk Sari yang terlihat sangat khawatir.

"buat Ica mengerti yah Anton ,jangan kasar sama dia"

Anton mengangguk mendengar ucapan nenek nya , buk Sari tak ingin Annisa mendapat bentakan dari yang lain , cukup Andi saja,biar yang lain menjadi sosok penenang untuk Annisa yang malang itu.

"Ica mau nya gimana?" Anton mulai bertanya dengan lembut nya, namun Annisa memilih bungkam, mata nya melihat ke luar melalui jendela kamar nya.

"ca , rumah tangga itu bakal berat kalo kita tinggal terus sama orang tua ,kalo kita udah mampu ,ada baik nya kita mandiri, tapi itu gak berarti kita ninggalin keluarga ,kita bakal sering berkunjung dan nginep juga kok " Mirna menjelas kan dengan hati - hati agar Annisa mengerti, Annisa masih terdiam.

"atau Ica mau tinggal sama kita aja?" ajak Mirna yang tak bisa lagi memikir kan cara lain, Anton melirik istri nya itu , Mirna mengangguk meminta Anton untuk setuju dengan ide nya.

"baik lah , kalo Ica mau dan juga di izinin papa , Ica boleh kok ikut kak Anton "  Anton yang juga tak punya ide lain akhir nya mengikuti ide Mirna.

"percuma ,papa gak bakal kasih izin "

ucap Annisa.

Mirna dan Anton saling bertatapan bingung.

"kecuali kalau kak Anton yang mintain izin pasti di kasih" tambah Annisa.

"ah ! kalo gitu nanti kak Anton bakal izin ke papa yah"  ujar Anton di susul anggukan dari Mirna.

Annisa menjadi lebih sumringah ,akhir nya Annisa mau makan setelah mendapat penawaran terbaik dari kakak nya.

..

"kalian ini bagaimana , masa mau bawa Annisa pindah?" Andi tak habis pikir dengan apa yang Anton dan Mirna sampai kan pada nya.

"jangan terlalu urus mau dia , kapan dia mandiri kalau kalian terus - terusan manjain dia, biarin dia nerima kenyataan dong " tambah Andi

"tapi pa, sementara aja ,biar Ica gak terlalu sedih , Anton gak mau Ica jadi pendiam dan gak mau  makan kayak tadi ,please pa "

Anton belum menyerah untuk membujuk Andi.

"ah ga ada ! pokok nya gak boleh bawa Annisa " Andi meninggalkan Anton dan Mirna yang sudah putus asa, Anton merasa sangat bersalah pada Annisa karena dirinya tak bisa menepati janji nya untuk membawa Annisa tinggal bersama.

"kita harus gimana ,apa kita tunda dulu aja pindah nya?" Mirna bingung.

"pasti ada cara , kita tinggal bujuk Ica lagi aja ,lama - lama juga dia ngerti ,maaf yah sayang aku gak tega sama Ica jadi kita harus ribet gini deh" Anton tertunduk dihadapan istri nya.

"sayang jangan bilang gitu , Annisa juga adik aku ,aku bakal jaga dia juga ! "

Anton tersenyum dan mencium kening Mirna ,ia bersyukur istri nya mau menyayangi Annisa sama seperti nya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!