Kuys... Mampir di karya aku yang ke 10!!!
Gimana jadinya, kalo cewek Bar-Bar binti pecicilan. Ketemu sama cowok cool abis, tapi bad boy.
Anugerah Larasati Van Houten, anak perempuan satu-satunya dari keluarga terkaya no.1. Tapi gesreknya bikin sang mama darah tinggi, namun memiliki kepintaran di atas rata-rata. Dan sang ayah, menyembunyikan identitas anggota keluarga nya.
Dan Bintang Wicaksono, anak lelaki korban broken home. Yang mendirikan geng motornya sendiri, bersama sahabat-sahabatnya.
"Ck.. Gue gak suka cewek rese modelan lo, risih gue deket-deket ma lo. Jauh-jauh sana!!"ucap Bintang
'Cape gue ngejar-ngejar lo, ngejar sesuatu yang ga pasti. Berbulan-bulan gue ngejar, tapi tetep aja cewek lain pemenangnya. Gue bisa nyingkirin cewe-cewe yang ngejar lo, tapi gue nyerah kalo lo yang udah ngejar cewe. Gue mundur Bin, semoga lo bahagia sama pilihan lo.' ucap Laras dalam hati
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Fans Garis Keras
'Ga nyangka anjir, ternyata Laras bisa seperti itu. Kalian liat wajahnya tadi kan? Sumpah, gue ga kenal dia. Jangan sampe deh, berurusan sama dia. Tipe senggol bacok dia mah, ngeri boss!!'
'Bener, jangan sampe gue nyenggol dia deh. Jangan di kira, keliatannya aja gesrek. Tapi aslinya, wiiwww.'
'Apa yang tadi itu ayah dan kakaknya? Gilaaaa, emang turunan bibit premium guys. Larasnya aja cantik, liat kakaknya tadi? GANTEEEEENG BANGET!!!'
'Bapaknya juga ga kalah ganteng wak, jadi bayi gulanya gue ga akan nolak.'
'Ho'oh, gue juga mau,'
'Tapiiii... bukannya itu tuan ARJUNA PEMILIK SEKOLAH INI KAN? Kalo iya seperti itu, berarti Laras....' mereka berteriak histeris mengiyakan apa yang mereka pikirkan.
'Merinding gue, asli. Gue ga nyangka Laras yang kita tau gesrek nya bukan main, namun ternyata ia adalah putri dari pemilik sekolah. Gila sih ini, ga sombong sama sekali dia. Bahkan ga ada yang tau identitasnya, selain kedua sahabatnya sih.'
'PASTINYA' ucap mereka bersama
'Kalian liat kan yang ia pakai di tubuhnya, ga ada barang branded satu pun, sesederhana itu si Laras. Edaaannn banget sih itu wak, gue jadi fans garis keras Laras. HIDUP LARAAASSS!!
'Ngikut gue..'
Pembicaraan demi pembicaraan makin ramai di sekolah, bukan hanya mereka. Ketiga sahabat Bintang juga berpikiran seperti itu, gadis yang benar-benar langka. Padahal di sekitarnya, banyak anak-anak yang sombong karena kekayaan milik orang tuanya, tapi Laras? Dia putri dari pemilik sekolah, malah berperilaku seolah hanya anak biasa saja.
.
.
"Ras, sekarang nama lo sedang tranding topik di sekolah." ucap Ellora
"Terus?" tanya Laras santai, seraya menyandarkan punggungnya di sandaran gazebo.
Kini mereka berempat tengah berkumpul di taman kecil di belakang rumah Laras, Alex pun mengikuti mereka pada akhirnya.
"Nabraklah, terus... terus..." celetuk Bayu kesal
"Ya udah biarin sih, gue ga akan berubah lagian. Oya, misi lo akhirnya selesai Lex. Lu mau balik ke negara lo? Katanya mau nikah, kalo misinya sudah berhasil." tanya Laras
"Tidak, aku akan belajar dulu padamu. Lagipula saat itu aku meminta waktu setahun pada calonku, karena tuan Bima bilang misi ini membutuhkan waktu lebih dari setahun. Sesuai permintaanmu, yang ingin bermain-main dengan mereka. Tapi, nyatanya hanya dalam satu hari kasus ini malah sudah selesai." jawab Alex, Laras dan kedua sahabatnya mengangguk.
"Ke sekolah SD yuk, pengen jajan gue." ucap Laras, karena setelah penangkapan besar-besaran di sekolahnya tadi. Arjuna meminta kegiatan belajar mengajar di liburkan selama 3 hari, tidak mudah mencari tenaga pengajar. Walau banyak yang ingin menjadi guru di sekolah miliknya, namun ia tetap harus seleksi dalam memilih.
"Mumpung masih jam 11, gaskeun." jawab Bayu
Alex benar-benar tidak percaya, bila seorang Laras yang notabennya anak orang kaya. Putri dari orang terkaya, jajan pedagang kaki lima. Bahkan ia juga terkejut, saat tau rumah Laras ternyata ada di sebelahnya. Bima belum mengatakan hal tersebut kemarin, nampaknya ia melupakan hal itu.
Alex benar-benar tak habis pikir, orang terkaya no.1 memilih hidup sesederhana ini? AMAZING!!!
Mereka pun masuk ke dalam rumah, karena bila keluar rumah, memang harus melewati rumah terlebih dahulu.
Ada satu rahasia, walau di luar terlihat rumah sederhana. Di taman belakang rumah, ada pintu masuk tersembunyi yang mengarah ke ruang bawah tanah. Dimana tempat Arjuna, Ajeng dan ketiga anaknya, melakukan latihan ataupun sparring. Baik latihan fisik ataupun latihan menggunakan senjata, dan hanya mereka yang tau. Tentunya Bayu dan Ellora, mengetahui hal ini. Sebuah bangunan yang di rancang oleh Arjuna, sejak 20 tahun yang lalu. Dimana putra pertamanya berusia 3 tahun dan putra keduanya berusia 1 tahun.
.
.
"Assalamu'alaikum mang" ucap Laras dengan wajah sumringah, karena melihat aneka jajanan yang ada di hadapannya. Semua para penjual, tak ada yang tidak mengenal Laras.
"Wa'alaikum salam neng ebel." jawab mereka serentak, sontak membuat Alex, Bayu dan Ellora terbahak-bahak. Wajah sumringah Laras, berubah kesal. Ia juga menatap sebal pada ketiga temannya, ingin rasanya ia melempar salah satu gerobak pada mereka.
Karena belum bubaran anak sekolah, sehingga membuat kang dagang duduk berkumpul di belakang gerobak kang rujak.
"Ko neng ebel sih mang?" tanya Laras kesal
"Kata si Enjang itu juga, katanya neng teh kepengen di panggil neng ebel." jawab tukang rujak
"Bukan ebel ih, tinker bell." protes Laras, yang mana membuat ketiga temannya berpura-pura muntah. Tapi, iya sih. Laras cantik, maka okelah...
"Oalah, tinker bell. Ta kirain bener, kalo si mba nya mau di panggil si ebel. Ko ya aku kaget, cantik-cantik ko mau-maunya di panggil ebel." ucap kang seblak, Laras pun berdecak karena kesal.
"Jadinya pada mau jajan apa ini?" tanya kang bandros
"Aku mau bandros mang, 5rebu. Teruuusss.... " ucap Ellora, matanya melihat ke sekeliling. Matanya berbinar saat ia melihat kang batagor, ia melangkah meninggalkan teman-temannya. Ia lalu memesan batagor 10 ribu, makanan favoritnya. Bayu membiarkan sang kekasih berkelana, karena ia juga melakukan hal yang sama.
Di depan sekolah SD, merupakan surga jajanan untuk mereka.
"Ga sekolah neng?" tanya kang cilor pada Laras, Laras yang masih kesal menjawabnya dengan judeas
"Di pulangin mang, gara-gara aku ketauan masang sajen depan ruang kepala sekolah." jawab Laras asal
"Astaghfirullah, nyebut neng. " ucap kang cilor menganggap serius ucapan Laras
"Nyebut.. but but but.." ucap Laras, membuat Alex yang di sebelahnya langsung tertawa kembali.
"Ishh... jangan marah-marah atuh neng, lidah mang pabeulit kalo harus bilang... apa itu teh tadi tikobel, tisoledat, ti.. ti naon ieu teh?"
"Ti ucing mang" celetuk Laras, makin keraslah tawa Alex. Ia pun sampai memegang perutnya, yang terasa sakit karena tak bisa berhenti tertawa.
"Tinker bell mang, tinker bell... panggil aku SIVA welah mang, meh gancang (biar cepet)" lanjut Laras makin kesal
"udah... udah... please, gue ga sanggup lagi." ucap Alex terbata, salah satu tangannya memegang roda mang cilor dan satu tangannya memegang perut yang terasa keram.
"Lah lu ngapa lagi? Di pikir gue lagi ngelawak?" jawab Laras seraya menoleh menatap Alex bingung
"Cilor 10 rebu mang, GTML. Takutnya ini anak orang malah ada yang ciduk, gegara kagak berenti ketawa." ucap Laras
"Naon GTML teh neng Ras?" tanya kang Cilor, seraya menggoreng pesanan Laras
"GEUWAT TONG MAKE LILA!! / cepat jangan pake lama" jawab Laras, kang cilor hanya menggelengkan kepalanya dengan anak gesrek satu ini.
"Lu mau kagak Lex?" tanya Laras
"Boleh, saya juga 10 ribu mang." jawab Alex setelah bisa menghentikan tawanya
"B*jur buseett dahh, lu borong semua jajanan di mari El?" tanya Laras, saat melihat beberapa kantong keresek di tangannya.
Bayu yang baru selesai membeli baso, ikut terkejut dengan jajanan yang bawa Ellora.
"Udah di bayar belum yang?" tanya Bayu, tak mau ikut berkomentar. Takut malah ngambek, dan mengembalikan semua jajanan yang sudah di beli.
"Udah" jawab Ellora singkat
"Aku ganti ya uangnya." ucap Bayu, namun Ellora menolak keras
"Apa sih Bay, ntar aja kalo kita udah nikah. Baru bayarin, semua yang gue mau. Semoga aja kita jodoh ya Bay." tolak Ellora, anjaaayyy... udah ngomongin nikah aja.
"AAMIIN... Tapi sesekali di jajanin aku ga papa El" ucap Bayu
"Iya, nanti kalo aku ga bawa duit. Oce tayang" Bayu akhirnya mengangguk setuju
Pas adzan dzuhur berkumandang, mereka pun memilih untuk kembali ke rumah Laras. Berniat memakan habis, jajanan tersebut setelah shalat
...****************...
Aku kasih double hari ini, fix mulai besok mah 1 part/ hari
Jangan lupa senggolannya😘😘😘
...Happy Reading all💞💞💞...
kayak pegadaian gitu lah 😁😁