Tulisan kesekian ku semoga kalian suka..
Cerita ini adalah fiktif belaka jika ada kesamaan tempat, nama dan cerita itu bukan kesengajaan.
Dalila Sena Garwita menjadi pengantin pengganti saudara angkatnya yang di jodohkan oleh keluarganya dengan seorang Billioniare yang kejam dan pemain wanita yaitu Gilbert Ray Abraham.
Bagaimana kisah mereka, apakah Lila bisa mengubah suaminya yang terkenal kejam dan Cassanova?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#Mengantar Sekolah.
Lila kini sudah berada di Rumah Sakit, karena dia memang harus bekerja.
Saat setelah dia visit dengan Dr. Gunawan ponsel Lila berdering.
Drrrt drrttt..
📞Citra Calling..
" Assalamualaikum Cit,ada apa? " tanya Lila dengan sedikit khawatir.
" Wa'alaikum salam, La..tadi laki lo yang anter Deeba? " tanya Citra to the point.
" Dia ngomong gitu ada Deeba nggak? "tanya Lila dengan sedikit cemas.
" Nggak ada sih, solnya tadi gw yang nanya. Dia bilang Daddynya Deeba, emang kenapa kalau nanya nya ada Deeba? " tanya Citra.
" Karena.. Dee belum tahu kalau pria itu daddy nya, dan gw masih sedikit ragu buat kasih tahu Deeba soal dia. "ungkap Lila.
" Astaga La, sebaiknya lo cerita deh.. kasihan juga Deeba kan? dia berhak tahu oh iya.. dia nungguin anak lo di sekolah, sampe jadi tontonan ibu-ibu rempong geng arisan panci.. " ucap Citra dengan cekikikan.
" Hahhh.. dasar memang Cassanova gendheng..!! enak enakan dia tebar pesona disana? !!" umpat Lila dengan lantang.
Tanpa sadar jika dia mengundang perhatian banyak orang yang ada sekitanya yang memandang aneh padanya.
" Hahaha..cieee... cemburu niee!??! goda Citra pada sahabatnya Lila.
" Ng.. nggak cemburu gw, abis nggak ada akhlak emang dia.. katanya anter anaknya, tapi.. sibuk tebar pesona." ucap lila dengan nada jengkel.
" Dia nggak tebar pesona La, dia hanya duduk di tempat kita biasa nunggu anak-anak ..di warung kak Zaenab dia duduk fokus sama laptopnya dengan segelas kopi, dia kayaknya lagi sibuk,raut mukanya juga berubah-ubah, serius kadang keliatan kesel, trus tau nggak tadu tiba-tiba marah sambil nunjuk-nunjuk laptopnya. " jelas Citra mendeskripsikan kejadiab yang dia tangkap.
" Haistt.. dia lagi meeting virtual kali. " ucap Lila dengan santai.
" Ehh.. La, mau liat nggak sekarang laki lo lagi ngapain? "ucap Citra dan tak lama Citra mengubah panggilannya dengan panggilan Video.
Dia ponsel itu terlihat Ray yang sedang menikmati semangkuk mie instant dan sebatang rokok di tangannya sambil masih fokus dengan laptopnya.
" Gila kan.. dia itu kerja apa sih, sampe sibuk banget deh kayaknya..? " tanya Citra.
Namun sebelum Lila menjawab ternyata anak-anak sudah mulai keluar dari kelasnya, dan terlihat Deeba menghampiri Ray bersama seorang anak laki-laki yaitu anak dari Citra bernama Dino.
Wajah sang putri yang terlihat ceria, dan jelas disana Ray dengan sayang nya mengecup kening sang putri dan mengambil alih tas punggung putrinya, menggandeng tangan kecil itu pergi meninggalkan tempat tersebut. Namun tak disangka, Ray mengambil ponsel Citra.
" Sayang.. kamu jangan cemas,serahkan urusan Deeba padaku tak perlu merepotkan Citra lagi. " ucap Ray dengan senyuman manisnya dan dengan kerlingan matanya pada Lila.
Kelakuan Ray membuat Lila bengong dibuatnya, bagaimana dia tahu kalau Citra sedang menghubunginya.
" Citra.. woii.. Cit...!! " seru Lila
" Ehhh.. La sorry, tadi suami lo langsung ambil hp gw, dia kayak cenayang.. tau banget gw lagi telponan sam lo, ehh.. anak lo udah pulang sama bapaknya yaa... bye..!! ucap Citra mengakhiri panggilan Videonya.
Melihat kelakuan manis Ray pada sang putri membuat hati Lila menghangat, dia tak menyangka jika Ray akan sesayang itu pada Deeba, bayi yang dia kandung selama sembilan bulan yang dia sangka Ray tak akan pernah menerimanya seumur hidupnya.
.
.
.
" Sayang.. daddy mau ketemu sama orang, kita pergi sebentar nggak papa? " tanya Ray ada Deeba.
" Nggak masalah dad, emang mau kemana? " tanya Deeba.
" Kita mau tukar mobil sayang,nggak papa kan? habis tuker mobil,kita makan siang oke? " ucap Ray dengan melirik sang putri yang di sampinya.
" Oke dad.. tapi, mommy gimana? " tanya Deeba khawatir dengan mommynya takut dia khawatir.
" Tenang saja, tadi daddy sudah bilang kalau kita akan sama-sama. " ucap Ray dengan senyuman manisnya.
Setelah Ray menukar kendaraan nya dengan mobil yang tak kalah mewah. setelahnya dia membawa Deeba makan di sebuah Cafee yang terlihat bersih.
" Makan dulu ya sayang.. nanti baru kita pulang, tidur siang yaa? " ucap Ray mengusap lembut kepala sang putri.
Interaksi keduanya terlihat sangat manis, apalagi dengan paras blasteran mereka berdua terlihat kontras dengan kebanyakan pengunjung Caffe itu.
" Wahh...suami idaman "
" Ayah yang baik.. "
" Ayahnya kelihatan sayang banget sama putrinya"
" Ayah nya tampan, anaknya pun cantik"
" Istrinya kemana yaa, kok cuma berdua doang"
" Mau dong jadi mamanya anak yang manis itu"
Banyak bisik bisik yang terdengar namun, Ray hanya cuek dan fokus dengan kegiatannya dan putrinya.
Setelah selesai dengan makan siang yang kelewat siang itu mereka menuju rumah Lila.
Setengah jam mereka sampai di depan rumah Lila, Ray melihat sang putri yang sudah terlelap.
Ray melangkah ke depan rumah Lila dan melihat sekitar, dan muncul Citra.
" Daddynya Deeba, maaf ini kunci cadangan rumah Lila. Sepertinya dia lupa ngasih tahu, makanya saya dari tadi di warung itu buat ngasih kunci itu. " jelas Citra dengan ramah.
" Terima kasih." ucap Ray singkat dengan nada datar.
Citra yang melihat reaksi Ray membuat geleng-geleng kepala karena sifat Ray benar-benar dingin dan datar.
Ray membuka pintu rumah Lila dan langsung kembai ke mobilnya dengan menggendong tubuh sang putri yang terlelap tidur.
Ray masuk ke dalam rumah itu dan mengedarkan pandangannya, di sana ada dua kamar dan Ray dapat menebak jika pintu yang ada stiker Hello Kitty di pintu kamar itu punya Deeba.
Setelah menutup pintu depan Ray melangkah masuk ke dalam kamar dan benar disana ada sebuah rancang ukuran sedang bermotif Hello Kitty, dan nuansa pink tersaji di sana. Seperti kebanyakan anak perempuan.
Ray meletakkan tubuh putrinya ke atas kasur,Ray mulai melepas sepatu milik Deeba dan disana tak ada Ac yang ada cuma kipas angin yang tertempel di tembok kamar.
Ray membayangkan, keadaan sang istri dan anaknya selama ini hidup terpisah darinya.
" Daddy nggak bisa bayangin,bagaimana hari-hari kalian jalani tanpa daddy.maafin daddy nak,karen Daddy sudah mengabaikan mommy sedari awal kita menikah." gumam Ray mebelai wajah sang putri.
Ray yang semalaman susah tidur, memutuskan merebahkan tubuhnya di samping sang putri, serelah membuka bajunya dan celananya,menyisa kan celana kolor dengan tubuh bertelanjang dada,membuka Jendela supaya angin masuk ke dalam kamar itu.
Lama-lama kesadaran Ray pun hilang, tertidur dengan nyenyak di saamping sang putri,memeluk tubuh litle Prinsess nya.
Tepat jam lima sore Lila pulang kerja, melihat mobil mewah terparkir di halaman rumahnya.
" Apa dia ada di dalam, aissttt... apa sih maksud dia? bukan nya pergi,malah bikin kesel aja.. " gumam Lila mendengus sebal dengan tingkah Ray yang seenaknya.
Bersambung
