Lima tahun yang lalu, Damien dan Amara menandatangani perjanjian pernikahan demi menunjang keberlangsungan bisnis keluarga mereka. Tidak pernah ada cinta diantara mereka, mereka tinggal bersama tetapi selalu hidup dalam dunia masing-masing.
Semua berjalan dengan lancar hingga Amara yang tiba-tiba menyodorkan sebuah surat cerai kepadanya, disitulah dunia Damien mendadak runtuh. Amara yang selama ini Damien pikir adalah gadis lugu dan penurut, ternyata berbanding terbalik sejak hari itu.
---
“Ayo kita bercerai Damien,” ujar Amara dengan raut seriusnya.
Damien menaikkan alis kanannya sebelum berujar dengan suara beratnya, “Dengan satu syarat baby.”
“Syarat?” tanya Amara masih bersikeras.
Damien mengeluarkan senyum miringnya dan berujar, “Buat aku tergila kepadamu, lalu kita bercerai setelah itu.”
---
WARNING : CERITA INI ITU TIPE ADULT ROMANCE DENGAN VERSI ROMANCE SLOWBURN !!!
[ROMACE TIPIS-TIPIS YANG BIKIN JANTUNGAN DAN TAHAN NAPAS]
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon redwinee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 5
‘Boss, Mrs. Amara keluar dari kantornya pukul 12 dan pergi ke coffe shop jarak 100 meter dari area kantornya’
Damien melirik pesan yang dikirimkan pengawal yang ia utus untuk membuntuti Amara. Setelah pengakuan Amara yang terang-terangan menghina hubungan mereka membosankan kemarin, sempat terlintas dalam benak Damien apakah wanita itu tengah berselingkuh dengan pria lain sehingga Amara terkesan mendesak percepatan perceraian mereka.
Perkataan Amara kemarin benar-benar mengusik Damien. Itu merupakan sebuah penghinaan besar. Bagaimana bisa wanita itu mengejek hubungan mereka dengan kata ‘membosankan’ padahal diluar sana banyak wanita yang mengantri untuk menjadi kekasih Damien bahkan tak segan-segan menunjukkan ketertarikan seksual mereka dengan menggoda Damien secara terang-terangan. Tetapi Amara selaku istrinya malahan mengatakan kalau hubungan mereka membosankan.
Akhirnya Damien menyuruh orang untuk mengawasi gerak-gerik istrinya itu.
Pengawalnya itu mengirimkan sebuah foto kepada Damien dan terlihat Amara sedang memesan sebuah latte untuk ia bawa balik ke kantornya. Sejak Amara menjadi seorang yang penggila kerja, kecintaannya terhadap kopi juga melunjak naik. Amara menjadi seorang yang terobsesi dengan kopi.
Awalnya semua tampak biasa saja, sebelum jari Damien bergerak dan memperbesar foto yang dikirimkan oleh pengawalnya itu. Terlihat Amara sedang mengobrol dengan barista di kafe itu.
Bukan sebatas obrolan biasa, tetapi Amara tertawa. Tawa yang tidak pernah Damien saksikan sejak lima tahun pernikahan mereka berjalan.
Tok. Tok. Tok.
Terlalu fokus pada ponselnya, Damien bahkan tidak menyadari Harlos sudah mengetuk pintunya sedari tadi.
“Permisi Mr. Damien,” ujar Harlos dari arah pintu luar yang berhasil mengalihkan fokus Damien dari ponselnya.
“Masuk,” perintah Damien diikuti pintu pada ruangan kerjanya yang terbuka menampakkan Harlos yang berjalan ke arahnya.
“Sebentar lagi akan ada meeting dengan Mr. Walson mengenai kerja sama kemarin,” ujar Harlos kepada Damien.
Damien menoleh ke arah Harlos sembari menautkan alis tebalnya, “Aku sudah tahu,” jawab Damien.
Pasalnya walaupun Harlos selalu mengingatkan jadwal pertemuan Damien secara detail, Damien sendiri selalu mengingat pertemuannya. Damien sangat disiplin dan ia benar-benar menghargai berharganya waktu. Damien tidak suka orang yang telat.
“Tetapi ada satu masalah lagi Mr. Damien,” lanjut Harlos.
“Florynn, putri Mr. Walson juga ikut datang di pertemuan hari ini.”
---
Meeting mereka sudah berakhir sejak satu jam yang lalu, tetapi Florynn masih bersikeras untuk tinggal di kantor Damien dengan alasan ada yang ingin dibicarakan kepadanya.
Damien bersumpah jika hal yang disampaikan Florynn tidak penting, Damien benar-benar akan membatalkan kerja sama dengan Walson bahkan kalau perlu tidak akan ada kerja sama dengan pria itu lagi untuk kedepannya.
Harlos menatap Damien dan Florynn untuk terakhir kalinya sebelum menutup pintu ruang kerja Damien dan meninggalkan mereka berdua di ruangan.
“Harlos, mereka berdua dekat?” tanya Kenrick kepo begitu mendapati Harlos yang keluar dari ruangan dan hendak duduk pada kursi kerjanya.
“Mereka teman sejak di bangku kuliah,” jawab Harlos singkat dan berniat kembali fokus pada kerjaannya sebelum sebuah pertanyaan kembali dilemparkan kepadanya.
“Mr. Damien selingkuh?” Gwenn tiba-tiba menyimpulkan pemikiran pendeknya dan tanpa sadar mengeluarkan asumsi tak berdasarnya itu mmebuat Harlos langsung menatap Gwenn.
“Mr. Damien kejam terhadap semua orang tetapi dia menyayangi istrinya,” jawab Harlos yang membaut semua orang terkejut.
Sebab semua orang tahu bahkan tersebar di seluruh sosial media dan wartawan bahwa Damien dan Amara menikah karena perjanjian bisnis kontrak. Bahkan banyak publik yang menantikan waktu bercerai mereka demi membuktikan dugaan mereka diawal. Kemudian jarang sekali para wartawan mengabadikan momen bersama mereka berdua, bahkan dalam menghadiri pesta-pesta dengan kolega bisnis mereka, baik Damien dan Amara selalu muncul sendiri dengan alasan yang sama bahwa pasangan mereka sibuk dengan bisnisnya.
Kehidupan pribadi mereka benar-benar tertutup dari publik.
Harlos menatap bergantian antara Kenrick dan Gwenn yang sudah menampilkan raut kepo mereka, siap menunggu jawaban dari Harlos.
“Itu adalah privasi Mr. Damien jadi saya tidak bisa memberitahukannya. Permisi,” ujar Harlos kemudian beranjak pergi dari hadapan mereka berdua.
Gwenn berdecak kesal dengan sifat kaku Harlos, benar-benar tidak tahu bergosip dan tidak asik. Sekarang Kenrick dan Gwenn jadi penasaran, bagaimana sebenarnya hubungan antara boss mereka itu dengan istrinya.
---
“Apa yang ingin kau bicarakan?” tanya Damien, tanpa repot-repot menoleh ke arah Florynn yang mendudukkan diri di depannya.
Damien masih fokus pada laptopnya, mengetikkan sesuatu disana, berhenti sejenak untuk berpikir kemudian kembali mengerakkan jarinya di atas keyboard.
Florynn hanya diam, memanfaatkan waktu hening itu untuk mengamati secara lekat wajah tampan Damien. Dalam mdoe serius seperti itu, ketampanan Damien berkali-kali lipat bertambah, membuat Florynn semakin tergila-gila kepadanya.
“Jika tidak ada, keluarlah,” nada bicara Damien yang dingin berhasil memotong imajinasi Florynn.
Florynn tersenyum kecil sebelum berujar, “Aku sempat menemui istrimu.”
Seperti dugaan Floryn, pernyataannya barusan berhasil memancing fokus Damien untuk memusatkan perhatian pria itu kepadanya. Florynn berhasil memancing Damien untuk menatap ke arahnya dan manik mereka bertemu.
Tatapan tajam Damien, Floryn selalu menyukainya. Florynn menyukai segala hal yang ada pada diri Damien, sekalipun ketidaksempurnaan pria itu.
“Apa maumu?” Damien mendesis marah, rahangnya mengeras.
Florynn hanya tersenyum, terlihat tidak takut malahan menikmati kemarahan Damien sekarang.
“Kenapa kau marah? Kau takut aku berkata yang tidak-tidak?” Florynn menaikka alis kanannya sembari jari telunjuknya memutar-mutar surainya, berniat menggoda Damien.
“Aku serius Florynn,” ujar Damien lagi, kini tangannya terkepal erat.
“Kau pikir aku tidak serius Damien? Aku benar-benar serius sekarang. Akan kuulang, aku mencintaimu Damien. Aku mencintaimu,” uajr Florynn, meninggikan suaranya seolah ikut melampiaskan amarahnya dan rindunya pada pria didepannya itu.
“Hubungan kita sudah lama berakhir Florynn,” ujar Damien, nada bicaranya merendah, menandakan ia sedang dalam mode seriusnya.
Dulu, Florynn dan Damien pernah menjalin hubungan saat duduk di bangku kuliah. Hubungan mereka berawal dari Damien yang menolong Florynn yang dibuli sebab tidak memiliki teman. Wanita itu bahkan terlalu lemah untuk melawan penindasan berakhir Damien menolongnya dan mereka menjadi dekat hingga Florynn menembaknya. Namun mereka berpisah ketika Damien sudah semakin sibuk pada pekerjaannya dan hubungan mereka berakhir dengan Damien yang menyatakan pernyataan putus.
“Tidak, tidak ada yang berakhir. Aku masih mencintaimu dan…”
“Dan aku sudah menikah,” potong Damien cepat, berusaha menyadarkan wanita tidak waras didepannya ini.
“Tidak, kalian menikah bukan berdasarkan peraasaan suka dan cinta. Kau tidak mencintainya Damien, itu hanya pernikahan kontrak,” balas Florynn sembari berujar cepat. Mata wanita itu berkaca-kaca karena saking frustasinya.
Damien terkekeh merendahkan, “Tahu apa kau tentang pernikahan kami?”
“Selingkuh saja darinya, kau bisa selingkuh denganku Damien. Aku tahu Amara tidak cocok menjadi istrimu,” ujar Florynn yang berhasil meruntuhkan kesabaran Damien sejak kemarin.
Damien sudah berusaha menahan diri akrena teringat hubungan masa lalu mereka dan menghargai perasaan Florynn, terlepas kerja sama dengan ayah Florynn, tetapi melihat sikap wanita itu yang tidak tahu diri dan berani mengusiknya, membuat Damien naik pitam.
Damien bangkit dari duduknya kemudian memajukan wajahnya, mendekat ke aarah Florynn yang duduk di kursi kerja tepat di seberangnya.
Dengan cepat tangan Damie terangkat dan meraih dagu Florynn, mencengkramnya kuat-kuat hingga kuku jari pria itu menekan pada pipi mulut Florynn. Damien apstikan nantinya akan membekas dan memerah ataupun menimbulkan bekas cengkaraman layaknya bulan sabit disepanjang dagu Florynn.
“A…apa yang kau lakukan,” dengan sedikit tergagap Florynn berujar melihat aksi gila Damien ini barusan.
“Ini adalah peringatan terakhirku,” ujar Damien sembari mengeratkan cengkramannya membuat Florynn merintih kesakitan, ia tidak bahkan tidak dapat membuka mulut untuk membalas perkataan Damien lagi.
“Jika aku tahu kau menemui Amara lagi dan berkata yang tidak-tidak, aku tidak akan segan untuk merobek mulut cantikmu ini.”