Shereny Claudine, seorang perempuan mandiri dan tegas, terpaksa mencari pekerjaan baru setelah putus dari kekasihnya yang berselingkuh serta kepergian ibunya. Tak ingin bergantung pada siapa pun, ia melamar sebagai pengasuh (baby sitter) untuk seorang anak laki-laki berusia 5 tahun bernama Arga. Tak disangka, ayah dari Arga adalah Elvano Kayden, pria arogan dan kaya raya yang pernah bertemu dengannya dalam situasi yang tidak menyenangkan. Elvano, seorang pengusaha muda yang dingin dan perfeksionis, awalnya menolak keberadaan Shereny. Menurutnya, Shereny terlalu keras kepala dan suka membantah. Namun, Arga justru menyukai Shereny dan merasa nyaman dengannya, sesuatu yang sulit didapat dari pengasuh sebelumnya. Demi kebahagiaan anaknya, Elvano terpaksa menerima kehadiran Shereny di rumah mewahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Larasati Pristi Arumdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15 : Kehamilan Shereny
Setelah berhasil menyelamatkan Shereny dari situasi berbahaya, Elvano ingin memastikan bahwa dia mendapatkan perawatan terbaik di rumah sakit. Dia memutuskan untuk membayar semua administrasi perawatan dan memilih ruang VIP untuk Shereny. Elvano segera menuju meja administrasi untuk mengurus semua yang diperlukan.
"Saya ingin mendaftarkan Shereny untuk perawatan. Tolong, pastikan dia mendapatkan ruang VIP." Ujar Elvano kepada petugas administrasi rumah sakit.
"Tentu, kami akan memproses pendaftaran dan administrasi untuk ruang VIP. Apakah Anda memiliki kartu jaminan atau akan membayar secara langsung?"
"Saya akan membayar semua administrasi secara langsung. Berapa total biayanya?" Petugas administrasi memberikan rincian biaya untuk perawatan dan ruang VIP. "Anda dapat melakukan pembayaran di loket pembayaran. Di ujung sana. Anda tidak perlu mengantri."
Elvano segera menuju kasir, mengambil uang dari dompetnya, dan melakukan pembayaran. Elvano mengeluarkan Black Card "Gunakan ini untuk semua biaya administrasi dan ruang VIP. Pastikan Shereny mendapatkan perawatan terbaik." Setelah pembayaran selesai, Elvano kembali ke petugas administrasi.
"Pembayaran telah diterima. Shereny akan ditempatkan di ruang VIP, dan perawat akan segera mengurusnya." Ujar petugas administrasi.
Elvano merasa lega mengetahui bahwa Shereny akan mendapatkan perawatan yang layak. Dia menunggu di luar ruang perawatan, berharap yang terbaik untuk Shereny.
Setelah beberapa saat menunggu di luar ruang perawatan, Elvano melihat Alfaro berlari menuju arahannya dengan wajah cemas. Alfaro tiba dengan napas terengah-engah, jelas terlihat bahwa dia sangat khawatir. "Pak! Bagaimana dengan Shereny? Dia baik-baik saja, kan?"
"Dia sudah aman sekarang, Alfaro. Kita berhasil membawanya ke rumah sakit tepat waktu. Dia sedang dirawat di ruang VIP." Alfaro menghela napas lega "Syukurlah! Aku sangat khawatir setelah mendengar apa yang terjadi. Apa dia terluka parah?"
Elvano mengangguk "Dia mengalami beberapa luka, tapi dokter sedang menangani semuanya. Aku sudah membayar semua biaya perawatan, jadi dia akan mendapatkan perhatian terbaik." Alfaro mengangguk mengerti. Ia menggandeng Arga dan menenangkan Arga.
Keduanya berdiri di luar ruang perawatan, saling memberikan dukungan satu sama lain, menunggu dengan harapan untuk mendengar kabar baik tentang Shereny. Tak lama kemudian, Kayyisa menghampiri Elvano dan Alfaro.
"Elvano, Alfaro. Shereny ada di UGD. Di sebelah sana." Kayyisa mengarahkan mereka ke ruangan UGD. Elvano, Alfaro dan Kayyisa masih menunggu dengan cemas. Tiba-tiba, dokter keluar dari ruang UGD dan mencari wali Shereny. Dokter melihat Elvano dan Alfaro, lalu menghampiri mereka. "Siapa yang menjadi wali dari Shereny?" tanya dokter dengan serius. Elvano langsung mengajukan diri "Saya, Elvano. Saya calon suami Shereny." Alfaro dan Kayyisa saling bertatapan mata terkejut dengan pengakuan Elvano. Namun mereka tidak ingin membahasnya saat ini.
Dokter mengangguk "Baik, Elvano. Mari kita berbicara di ruangan saya untuk menjelaskan keadaan Shereny." Elvano mengikuti dokter ke ruangan yang lebih tenang, sementara Alfaro tetap menunggu di luar.
Di dalam ruangan dokter, Elvano terlihat tegang.
Dokter menjelaskan lebih detail tentang cedera yang dialami Shereny.
"Shereny mengalami cedera di ulu hati, yang merupakan area sensitif di bagian atas perut. Cedera ini bisa menyebabkan rasa sakit yang cukup parah dan memerlukan perhatian medis yang intensif." Jelas Dokter dengan nada tenang.
Elvano pun cemas "Apa yang bisa terjadi akibat cedera ini? Apakah ada risiko yang lebih serius?"
Dokter menjelaskan lebih rinci "Cedera di ulu hati bisa disebabkan oleh pukulan atau tekanan yang kuat. Ini dapat mengakibatkan berbagai masalah, seperti perdarahan internal atau kerusakan pada organ di sekitarnya. Kami akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan tidak ada komplikasi serius."
Elvano mengangguk namun tetap cemas. Dokter melanjutkan penjelasannya kepada Elvano. "Selain cedera di ulu hati, Shereny juga mengalami cedera kepala. Cedera ini terjadi akibat benturan yang kuat, dan bisa berisiko mengganggu fungsi otak."
Elvano semakin khawatir dan matanya pun berkaca-kaca "Apa yang bisa terjadi akibat cedera kepala ini? Apakah dia akan mengalami masalah serius? "
"Cedera kepala dapat bervariasi dari ringan hingga berat. Dalam kasus Shereny, kami perlu memantau kondisinya dengan ketat untuk memastikan tidak ada komplikasi, seperti perdarahan di dalam otak atau gangguan neurologis lainnya. Kami akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menilai tingkat keparahan cedera ini." Elvano mengenggam tangannya sendiri. Tangannya terasa dingin karena penuh rasa khawatir.
Setelah mendengar penjelasan tentang cedera Shereny, dokter memberikan informasi baru yang mengejutkan Elvano. Dokter kembali menjelaskan kepada Elvano dengan nada serius. "Pak Elvano, ada satu hal penting yang perlu Anda ketahui. Shereny hamil."
Elvano mengernyitkan alis dan terkejut, "Hamil? Saya tidak tahu tentang itu. Apa yang akan terjadi sekarang?"
"Kami perlu meminta dokter kandungan untuk memeriksa kondisi kehamilannya, terutama mengingat cedera yang dialaminya. Ini sangat penting untuk memastikan keselamatan ibu dan janin." Jelas Dokter.
"Apa yang harus saya lakukan? Apakah dia dan bayi dalam bahaya?" Tanya Elvano dengan perasaan cemas.
*Saat ini, kami akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Kami harus mengatur pemeriksaan dengan dokter kandungan. Kami akan memberi tahu Anda segera setelah kami mendapatkan informasi lebih lanjut." Jelas dokter.
Elvano keluar dari ruang dokter dengan langkah perlahan, hatinya dipenuhi dengan berbagai emosi setelah mendengar kabar tentang kehamilan Shereny. Air mata mengalir di pipinya. Ia merasa sangat terkejut dan khawatir tentang keadaan Shereny dan janin yang ada di dalam kandungannya.
Alfaro dan Kayyisa segera menghampiri Elvano. Arga pun langsung memeluk papanya.
"Papa? Kenapa papa sedih?" Tanya Arga dengan rasa khawatir." Elvano mengusap wajahnya untuk menghapus airmatanya. "Arga, kalau papa menikah dengan kak Shereny, Arga marah tidak?" Tanya Elvano dengan nada lembut dan bergetar.
Alfaro dan Kayyisa bingung dengan apa yang diucapkan oleh Elvano. Kayyisa yang penuh rasa penasaran pun langsung bertanya kepada Elvano.
"El, apa yang terjadi? Bagaimana dengan Shereny?"
Elvano menatap mata Kayyisa penuh dengan kesedihan dan rasa bersalah. "Saya bodoh, Kay. Saya bodoh!" Ucap Elvano dengan emosi. Alfaro menenangkan Elvano. Ia menahan bahu Elvano.
"Pak, duduklah. Bicarakan dengan baik-baik. Saya yakin Shereny akan mendapatkan perawatan yang baik."
"Tidak, tunggu sebentar. Kenapa kamu mengucapkan kalau kamu bodoh, El?" Kayyisa semakin penasaran.
Elvano mengatur nafas untuk menjelaskan "Shereny mengalami cedera parah. Kepala dan di ulu hatinya. Namun dokter mencoba untuk memberikan perawatan dan penanganan dengan baik."
"Lalu?" Tanya Kayyisa semakin penasaran.
"Pelan-pelan Kayyisa." Tegur Alfaro dengan nada lembut.
"Shereny hamil." Ucap Elvano dengan nada rendah. Ia menutup wajahnya. Perasaannya penuh dengan rasa bersalah dan khawatir.
"El? Kamu sudah gila ya? Hamil anakmu? Bagaimana bisa El? Dia datang kerumahmu untuk bekerja! Bukan untuk kamu hamili di luar pernikahan!" Kayyisa sangat marah.
"Aku!!! Aku akan bertanggung jawab, Kay. Aku akan bertanggung jawab dan menikahi Shereny." Ujar Elvano sambil menahan emosinya. Kayyisa kesal dan pergi meninggalkan Elvano juga Alfaro.
"Kay... Kayyisa, jangan gini dong." Alfaro mengejar Kayyisa.
Arga memegang pundak papanya dan memeluknya "Papa, tentu Arga sangat senang apabila Kak Shereny menjadi mama baru Arga. Kak Shereny sangat baik kepada Arga. Kak Shereny juga seru. Arga selalu membayangkan kalau kak Shereny menjadi mama untuk Arga." Ujar Arga dengan tenang.