DARA : Love Storry

"Buat apa?"  Reyhan menelan ludah saat dara menatap nya datar

"Soal kemaren.." Reyhan kembali memelankan suara nya

"Gapapa.." dara mengangguk, lalu melanjutkan catatan nya

" Tapi gue ngga..." Ucapan Reyhan terhenti saat dara mengangkat sebelah tangan nya

"Ya, kenapa dara?" Tanya guru saat melihat dara mengangkat tangan

"Ijin ke toilet pak.." ujar dara lalu berjalan keluar setelah mendapat anggukan dari guru

Davian tersenyum puas melihat interaksi keduanya, posisi meja davian berada di barisan ke lima, meja Reyhan dan davian hanya terhalang satu meja saja, maka tentu saja davian dapat melihat semua nya dengan jelas

.....

Kringgg

Bel istirahat berbunyi, tanpa bicara pada Reyhan dara pergi keluar kelas.

Setelah menyelesaikan catatan nya, Reyhan bergegas menyusul dara, yang ia kira akan pergi ke kantin

Namun saat sampai di kantin, tidak ada dara. Hingga  ke setiap sudut kantin ia mencari, yang ia temui hanya davian dan ketiga teman nya

"Weittss.. mau kemana Lo?" Rio menahan tangan Reyhan yang langsung di tepis oleh pemilik nya

"Liat dara?" Tanya Reyhan to the point

"Ngapain nyari dia?" Reyhan mencebik mendengar pertanyaan davian

"Gue duluan.." tanpa menjawab davian, Reyhan pergi dari kantin

......

'Ohh.. di sini ternyata'

Reyhan tersenyum melihat dara yang sedang fokus membaca di perpustakaan, mata nya menelisik setiap inci wajah gadis itu

Dara yang serius dengan buku nya tidak menyadari jika Reyhan sudah berdiri di dekat nya

"Kenapa ngga makan?" Dara menoleh mendengar suara di samping nya

"Lo ngapain kesini?" Tanya dara balik melupakan pertanyaan Reyhan

"Gue kira, tadi Lo ke kantin" Reyhan mendudukan diri Nya di kursi samping dara

Dara terdiam, kenapa Reyhan tidak mengerti, jika dara sedang menghindari nya.

Dara tidak membenci Reyhan, perihal malam Minggu kemarin juga dara tidak mempermasalah kan nya

Dara hanya ingin menjaga jarak dengan orang terdekat davian, dara tidak ingin kejadian tempo hari terulang lagi

Kejadian dimana dengan sadar davian melecehkan nya, membuat nya sedikit trauma

Beruntung davian tidak sampai mengambil kesucian nya, maka dari itu dara hanya ingin mencari aman, yaitu menjaga jarak dengan teman-teman Reyhan

"Makan dulu, nanti sakit.." Reyhan menyerahkan satu kotak cheesecake yang ia dapat dari adik kelas nya saat tengah mencari dara

"Emang di kantin ada yg jual cheesecake?" Dara mengernyit menatap kotak itu

"Hhhh.. di kasih Adik kelas, kasian kalo ga di ambil, takut nangis"  dara mendelik membuat Reyhan terkekeh

"Enak ya jadi cogan, banyak yang naksir.." celetuk dara membuat Reyhan tergelak

"Kalo Lo... Naksir ngga?"

"H-hah?"

........

Sabtu malam....

"Wihh dah lama kita gak kesini" seru salah satu di antara mereka

"Lo kesini juga ada tujuan nya bangke"

"Sambil menyelam minum Aer koco" sahut nya lagi membuat mereka tertawa

Dara meremas gaun tidur nya saat sudah kembali masuk ke dalam kamar, niatnya yang hendak memasak di dapur, ia urungkan ketika mendengar deruman beberapa sepeda motor di halaman rumah

"Duhh laper banget lagi" dara mencebik, mengelus perut nya beberapa kali

...

"Lo semua ngapain kesini?" Davian menuruni tangga saat mendengar beberapa suara motor berhenti di rumah nya

"Yaelah dav, sambut dulu kek, kasih minum dulu kek" Rio mengeluh dramatis pada davian

"Gue bukan babu Lo, ambil sendiri" davian Duduk di sofa tunggal

"Eh ayang gue mana?" Tanya Rio begitu antusias saat teringat tujuan awal nya mampir kesana

"Lagi cuti" celetuk davian asal,  mengingat pembatu nya, bi iyam, yang sedang cuti

"Lo ada hubungan apa sama bi iyam?" Tanya Reza meledek Rio, Reyhan tertawa saat Rio melempar bantal sofa ke arah nya

"Tumben Lo ikut? Biasa nya juga absen tiap di ajak ngumpul" davian menatap Reyhan yang sudah duduk di hadapan nya

"Pengen aja" ujar nya santai menyandarkan diri ke sofa

tap tap tap

Semua anggota laffing menoleh saat mendengar langkah kaki di anak tangga

Deg deg deg

Dara berusaha acuh pada mereka yang sudah menatap penuh ke arah nya, tujuan nya kini adalah ke dapur, masak, dan makan, setelah itu dia kembali ke kamar dan tidur

Gampang sekali bukan? Pikir nya

Namun langkah nya terhenti saat seruan dari salah satu mereka memanggil nya

"Ayanggg daaraaa..." Mata Rio berbinar saat melihat dara berjalan melewati ruang tengah

Dara tidak menghiraukan nya, tanpa menoleh ia kembali melangkah menuju dapur

....

"Ekhem !" Dara berjengit saat presensi seseorang mengagetkan nya, tanpa melihat pun dara sudah tau siapa pemilik suara itu

"Masak apa?" Tanya Reyhan saat sudah di samping dara

"Udang goreng tepung"  jawab dara tanpa ekspresi

"Gue boleh nyobain ?" Tanya Reyhan menatap dara dari samping

"Nyobain apa?" Jawab dara Tanpa menoleh pada reyhan

"Nyobain Lo?" Detik berikutnya dara menatap Reyhan, dengan tatapan yang sulit di artikan

"Woi ! Lama banget Lo ngambil minum !" Teriak Rio menyusul Reyhan ke dapur

Sekarang dara tau kenapa Reyhan bisa ada di sini, Reyhan ber alasan mau mengambil kan minum untuk mereka

Namun sebenarnya ia ingin bertemu dara, pasalnya sudah satu Minggu setelah kejadian di perpustakaan sekolah, dara selalu menghindari nya

Reyhan ingin tau alasan kenapa dara menjauhi nya, seolah tidak ingin lagi berdekatan dengan nya

"Wahh enak nih kayak nya" seru Rio ketika melihat dara meniriskan udang nya dari penggorengan

"Ayang dara, Abang boleh minta?"

Reyhan menepis tangan Rio yang hendak menyentuh tangan dara

Dara bergidik mendengar ucapan Rio, lalu ia menaruh beberapa potong udang ke piring yang cukup besar, untung nya dia membuat banyak, kalau sedikit ia pasti tidak ke bagian

"Makan aja, gue bikin banyak kok" dara mengambil nasi dari rice cooker lalu menaruh nya di atas meja makan

Bukan hanya udang goreng tepung, dara juga memasak rolade asam manis dan tempe mendoan

"Guys, makan dulu!!" Teriak Rio dari dapur memanggil teman nya yg lain

Reyhan mendecih, hilang sudah waktu nya ingin berdua dengan dara, saat melihat semua anggota laffing sudah mengisisi meja makan

"Lo itu tipe gue banget Ra , sumpah!" Reza berkata setelah mencicipi masakan dara

Dara menoleh menatap Reza yang juga menatap nya

"Tapi Lo bukan tipe gue" dara kembali menyantap makanan nya, tidak peduli gelak tawa dari semua orang setelah mendengar jawaban dari nya, kecuali Reza

"Lo orang nya to the point banget ya Ra?" Tanya Raka melihat ekspresi dara yang biasa saja setelah menjawab perkataan Reza

Seperti tidak memikirkan apa Reza akan sakit hati atau tidak dengan ucapan nya

"Terus gue harus pura-pura suka? Padahal aslinya gue ga suka? Bukan nya itu lebih nyakitin ya?" Dara balik menatap Raka, sungguh pilihan nya untuk makan bersama mereka itu salah besar

Ia hanya ingin makan dengan tenang, bukan meladeni ocehan ocehan tidak jelas seperti ini

Davian diam-diam memperhatikan, memang benar, dara tidak mendekati teman-teman nya, tapi mereka lah yang terus mencari posisi untuk bisa dekat dengan dara

Davian tidak menyangkal nya, hanya tidak suka saja melihat dara seolah menjadi rebutan satu geng nya

......

Nexttt????