NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Berbalut Dendam

Terjerat Cinta Berbalut Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / CEO / Konflik etika / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Laksamana_Biru

Berawal dari kesalahan yang Faiz Narendra lakukan di masa lalu, membuat hidup Keluarga Narendra terancam bahaya.

Berbagai teror, dan rentetan penyerangan dilakukan secara diam-diam, oleh pelaku misterius yang menaruh dendam kepadanya.


Namun bukan hanya pelaku misterius yang berusaha menghancurkan Keluarga Narendra.


Konflik perebutan pewaris keluarga, yang dilakukan oleh putra sulungnya, Devan Faiz Narendra, yang ingin menjadikan dia satu-satunya pewaris, meski ia harus membunuh Elvano Faiz Narendra, adik kandungnya sendiri.



Sedangkan Elvano yang mulai diam-diam menyelidiki siapa orang yang meneror keluarganya. Tidak sengaja dipertemukan, dengan gadis cantik bernama, Clarisa Zahra Amanda yang berasal dari keluarga sederhana, dan kurang kasih sayang dari ayahnya selama hidupnya.

Ayah Clarisa, Ferdi tidak pernah menyukai Clarisa sejak kecil, hanya karena Clarisa terlahir sebagai anak perempuan. Ferdi lebih menginginkan bayi laki-laki untuk meneruskan keturunannya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laksamana_Biru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

Wajah Bayu terlihat marah ,dan penuh emosi, dia tidak bisa menerima perlakuan buruk, serta ejekan yang merendahkan Clarisa.

Ferdi berdiri sambil menyeka darah yang mengalir dari mulutnya, "Kamu akan menyesal telah melawan saya, Bayu," ucap Ferdi dengan suara gemetar karena rasa sakit yang dia alami.

Bayu tidak menanggapi kata-kata Ferdi, dia hanya memandangnya dengan tatapan tajam yang penuh kebencian. Bayu melangkah mendekati Ferdi dan mengangkatnya dengan kasar.

Meski Ferdi mencoba melawan, namun kekuatan Bayu begitu besar sehingga membuatnya tidak berdaya.

Setiap pukulan dan tendangan yang dilancarkan oleh Ferdi dengan mudah dihindari atau dibalas oleh Bayu. Ferdi mulai merasa kesal dan frustrasi karena tidak mampu mengalahkan Bayu.

Bugh

Satu pukulan keras mengenai dada Ferdi membuatnya meringis kesakitan.

"Argh" rintih Ferdi yang mulai kewalahan menghadapi Bayu.

"Om dengarkan saya baik-baik. Jangan pernah coba-coba anda merendahkan kaum perempuan, terlebih anda ingin merusak hidup anak anda sendiri!, " bentak Bayu keras memandang dingin Ferdi dan kembali menghajarnya.

Bugh 

Bugh 

Bugh 

Clarisa merasa terkejut melihat kekerasan yang terjadi di depan matanya. Dia tidak pernah menduga bahwa Bayu akan berani melakukan sesuatu yang sebegitu ekstrem demi melindunginya.

Wulan yang juga ikut terkejut, dan hanya bisa memandang dengan tatapan tak percaya Bayu terus menghajar Ferdi membabi buta, hingga membuat Ferdi terkapar lemas di lantai.

Namun, Bayu tidak berhenti sampai di situ. Dengan penuh amarah, Bayu terus memukul Ferdi dengan kekuatan yang sangat besar.

Darah mulai mengalir dari wajah dan tubuh Ferdi yang sudah penuh dengan luka-luka.

Bruak

"Argh" rintih Ferdi yang sudah tidak sanggup lagi untuk berdiri.

Bayu mencengkram kerah baju Ferdi dengan kuat, "Jangan pernah anda coba-coba menganggu Clarisa dan bundanya lagi, lebih baik menjauh dari mereka sekarang juga!" ucap Bayu dengan suara yang penuh kemarahan, dan ingin memukul kasar wajah Ferdi, namun terhenti mendegar suara teriakan Clarisa.

"Bayu, stop!" teriak Clarisa membuat Bayu menahan kepalan tangannya.

Bayu menoleh ke arah Clarisa, matanya masih penuh dengan emosi yang tak terkendali. "Maafkan gue Cla, tapi gue gak akan biarin ayah lo merusak hidup lo lebih jauh," ucap Bayu dengan suara yang tertekan.

Bayu kemudian melepaskan cengkeramannya dan membiarkan Ferdi terkapar lemas di lantai. Dia melangkah mundur sambil tetap memandang tajam ke arah Ferdi yang masih kesakitan.

"Kalian akan menyesal telah mempermalukanku seperti ini!" ucap Ferdi sambil mencoba berdiri

Bayu segera melangkah ke arah Ferdi dan menatapnya dengan tatapan yang lebih tajam dari sebelumnya.

"Jangan pernah Om muncul lagi di hadapan Clarisa dan bundanya. Biarkan mereka hidung tenang, dan saya tidak akan segan-segan untuk menghadapi om sekali lagi, jika Om menggangu mereka lagi." ucap Bayu dengan suara datar.

Ferdi yang sudah tidak berdaya lagi memutuskan untuk pergi, dengan perasaan marah dan kesal.

Melihat Ferdi yang sudah pergi membuat Clarisa dan Wulan menghela nafas lega.

"Cla, lo gak papa kan? Bunda juga enggak kenapa-kenapa kan?" tanya Bayu yang khawatir mendekati mereka.

"Gak papa nak Bayu, makasih ya" balas Wulan tersenyum manis. Ia merasa bersyukur Bayu datang di waktu yang tepat di saat mereka dalam bahaya.

"Iya Bay, makasih ya lo dah nolongin gue" senyum Clarisa.

"Tapi Cla, tangan lo lebam" ucap Bayu yang melihat ada luka lebam di pergelangan tangan Clarisa.

"Tenang ini cuma luka ringan kok, bentar lagi juga sembuh" balas Clarisa mencoba menetralkan emosinya.

Ia tidak menyangka melihat Bayu yang bisa senekat ini membelanya. Padahal yang Clarisa kenal, Bayu itu orangnya cupu dan tidak bisa berkelahi.

Namun melihatnya sekarang entah mengapa ia teringat dengan seseorang di masa lalunya.

"Bunda, apa tidak sebaiknya jika bunda dan Clarisa tinggal di rumah Bayu saja?" tawar Bayu.

Wulan mengelengkan kepala,

"enggak bisa nak, kami takut bikin repot kamu terus-terusan. Terlebih sangat tidak pantas jika tetangga tau, kamu dan Clarisa satu rumah meski ada bunda sekalipun. Pasti nanti bakal jadi bahan gunjingan orang lain" jelas Wulan menolak tawaran Bayu.

"Tapi bunda, Bayu khawatir jika Om Ferdi bakalan datang lagi, dan menggangu kalian" ucap Bayu.

"Udah kamu tenang saja, tapi masalah uang tadi, kamu beneran mau kasih ke ayahnya Clarisa" tanya Wulan.

"Entahlah bund, tapi orang yang sifatnya seperti Om Ferdi perkataannya sulit untuk di pegang" balas Bayu.

"Maksud lo, Bay" tanya Clarisa.

"Jadi gini Cla, gue takut jika ayah lo-"

"Dia bukan ayah gue" bantah Clarisa dengan emosi. Ia sudah tidak menganggap Ferdi sebagai ayahnya sendiri. Mana ada seorang ayah yang tega untuk merenggut kesucian anak perempuannya sendiri.

Habis ini gue mau masuk latihan bela diri, biar gue bisa jaga diri gue, gak modal cuma teriak-teriak doang, batin Clarisa yang masih tersulut emosi. 

"Oke-oke gue minta maaf. Maksud gue, gue takut kalau Om Ferdi justru bakalan balik lagi buat gangguin kalian," ucap Bayu.

"Terus menurut lo gue sama bunda harus gimana?" tanya Clarisa.

"Laporin Om Ferdi ke polisi" balas Bayu membuat Clarisa dan Wulan terkejut.

1
Abu Bakar Siddiq
ceritanya keren
gak bisa berkata kata banyak
Abu Bakar Siddiq
banyak cari inspirasi lagi
Maximilian Jenius
Jangan berhenti menulis, ceritamu bagus banget!
Webcomics fan #2
Tidak bisa berhenti
Rubí 33-12
Gak bisa lupain cerita yang dilukiskan oleh author.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!