Karena jebakan yang dilakukan oleh kakak tirinya, Pagi itu Anggun mendapati dirinya berada di dalam selimut yang sama di atas tempat tidur bersama dengan seorang CEO yang dia tahu berwatak kejam dan bengis.
Satu bulan kemudian Anggun mengetahui dirinya sedang hamil. Karena tidak ingin hidup dia dan juga Papanya berada dalam bahaya, Anggun memilih untuk pergi ke luar negeri. Dan di sanalah Anggun melahirkan seorang anak yang genius.
Tetapi Anggun memilih menyembunyikan identitas putranya, karena tidak ingin CEO yang kejam itu mengetahui keberadaannya yang mungkin akan berbahaya bagi nasib dia dan putranya
Enam tahun kemudian dia bertemu kembali dengan pria itu, yang ternyata juga mencarinya selama ini.
Bagaimana kelanjutan kisah mereka, Apakah keduanya bisa bersatu dan hidup dengan bahagia?
Ikuti kelanjutannya dalam ; CEO itu AYAH ANAKKU
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30
Anggun mengambil nafas berat. dadanya sungguh terasa sesak saat melihat apa yang terdapat di flashdisk yang baru saja dia dapat dari Adam .
sama persis seperti yang di berikan oleh Tuan Jordan.
"Kau sepertinya tidak terkejut?!" Adam bertanya sambil melirik kearah Tuan Jordan. jika benar perkiraan nya beberapa hari yang lalu, bahwa orang yang juga sedang mencari informasi tentang kematian nyonya Kencana adalah tuan Jordan.
"Aku sudah mendapatkan hal yang sama dari Tuan Jordan. baru saja beberapa menit yang lalu!" jawab Anggun.
Adam tidak merasa heran. dia tahu kapasitas Tuan Jordan seperti apa. dia hanya sedang sedikit kesal kepada Arthur. jika pada akhirnya Anggun bisa mendapatkan informasi dari Tuan Jordan, Kenapa bocah itu harus memanggilnya untuk datang ke negara ini. sedangkan pekerjaan yang dia tinggalkan di negaranya sana sedang sangat menumpuk.
tapi ya ... sudahlah! hitung-hitung ini sebagai liburan. begitu batin Adam.
" aku hanya sedang bingung bagaimana cara memberitahukan hal ini kepada papa? pasti papa akan merasa sangat terpukul. karena pernah menikahi seorang wanita yang ternyata adalah pembunuh istri pertamanya!" ucap Anggun membuat dua orang pria itu menghela nafas panjang.
" Dan juga Sebenarnya aku masih sedikit bingung. Apakah mama tidak pernah mencurigai Tante Bella sedikitpun. Kenapa justru Mama meminta Papa untuk menikah dengan Tante Bella?!" lanjut Anggun lagi.
"Apa benar, Nyonya Kencana yang meminta Tuan Diwangga untuk menikahi Nyonya Bella?, aku merasa sedikit aneh, atau itu hanya tipuan?" tanya Adam.
"Waktu itu aku masih kecil, mungkin usiaku belum genap enam tahun. yang aku dengar sekilas, mama menulis surat wasiat yang isinya meminta papa untuk menikahi Tante Bella yang dulunya memang bekerja untuk merawat mama!" terang Anggun.
"Surat..?"
"Surat..?"
Benyamin dan Adam bertanya bersamaan, dan keduanya kompak saling pandang.
"Apakah Anda sepemikiran dengan saya?" tanya Adam kepada Benyamin.
" Sepertinya begitu!!" jawab Benyamin.
"Ada apa?! apa yang kalian curigai tanya Anggun.
" Ada kemungkinan bahwa surat itu sebenarnya dibuat oleh Nyonya Bella!" jawab Benyamin sambil memandang lekat wajah wanita itu.
"kurang ajar..!!" geram Anggun dalam hati.
***
"Apa..??!!" Tuan diwangga benar-benar tidak bisa mempercayai Apa yang diucapkan oleh Anggun putrinya. tentang kematian nyonya Kencana istrinya. wanita yang telah melahirkan Putri mereka satu-satunya, Anggun.
"itu benar Papa, jika Papa tidak percaya, coba Papa periksa in!" Anggun memberikan dua buah flashdisk yang dia dapatkan dari tuan Jordan dan Adam Khan.
" Anggun mendapatkan ini dari Tuan Jordan dan Adam!" ucap Anggun Seraya menyerahkan dua buah flashdisk pada papanya.
"jika informasi itu berasal dari Tuan Jordan dan Tuan Adam, Papa tidak mungkin tidak mempercayainya. Tuan Jordan bukanlah orang sembarangan. tidak mungkin beliau bermain-main dengan berita sepenting ini!" jawab Tuan Diwangga. dadanya terasa sakit, membayangkan istrinya yang telah tiada.
"Tapi Anggun, tentang pernikahan Papa dengan Bella. itu adalah permintaan mamamu. mamamu meninggalkan surat wasiat dan Papa sudah memeriksakannya ke seorang grafologis. dan ahli itu menyatakan bahwa tulisan itu benar-benar milik mamamu!" Terang Tuan Diwangga tentang kejadian yang telah lampau, perihal bagaimana dirinya bisa menikahi Nyonya Bella.
waktu itu meskipun ada surat wasiat, tetapi tidak membuat Tuan Diwangga serta merta langsung menikahi Bella. Tuan Diwangga mencari dulu keakuratan surat tersebut.
" Apakah Papa masih menyimpan surat wasiat Mama itu, Pa? tolong berikan pada Anggun pa, Anggun akan menunjukkannya kepada Tuan Jordan, barangkali Tuan Jordan bisa menyelidikinya lebih lanjut lagi!"
segera saja Tuan Diwangga memeriksa brangkas nya, tempat di mana dia selalu menyimpan berkas-berkas penting miliknya dan seluruh keluarganya.
Akan tetapi hanya berkas-berkas milik Anggun dan almarhum istrinya yang dia simpan di sana.
sedangkan berkas-berkas milik Tania dan Bella disimpan di tempat terpisah, karena menurutnya tidak terlalu penting jika harus dijadikan satu dengan berkas-berkas miliknya
dan segera saja tuan Diwangga mencari apa yang diminta oleh putrinya. tidak membutuhkan waktu lama. karena Tuan Diwangga memang menyimpan surat itu serapi mungkin. sebagai kenangan terakhir dari istrinya Nyonya Kencana.
dan sesungguhnya tuan Diwangga menikahi Nyonya Bella pun juga karena terpaksa, karena isi dalam surat wasiat itu. termasuk tentang kehidupan yang dia berikan kepada Tania. itu juga karena permintaan Nyonya Kencana di dalam Surat Terakhir tersebut.
"Ini nak, ini surat dari Mamamu, papa menyimpannya karena itu tulisan terakhir Mama kamu!" Tuan Diwangga memberikan kertas berbungkus amplop yang warnanya tak lagi bagus. sudah mulai pudar dan menguning. bentuknya pun sudah lecek. mungkin karena seringnya dibuka dan ditutup dibaca berulang kali.
"Cepat Tunjukkan ini pada Tuan Jordan, nak! Papa sudah tidak sabar untuk mengucapkan kata talak pada wanita pembunuh itu!" ucap Tuan diwangga sambil menahan geram.
Anggun membuka kertas yang diberikan oleh Papanya meneliti setiap detail tulisannya itu memang Sama persis dengan tulisan mamanya yang seperti di buku cerita yang sering dibaca dan masih disimpan oleh Anggun hingga saat ini.
"Papa berharap itu bukan tulisan mamamu. Papa berharap ada kesalahan pada pemeriksaan terdahulu!" ucap Tuan Dewangga penuh dengan harapan
***
"Tidak ada yang salah sedikitpun, Ini benar-benar tulisan mendiang Nyonya Kencana!" ucap seorang pakar grafologis yang dibawa oleh Benyamin ke kediaman Tuan Dewangga.
Tubuh Tuan Diwangga luruh mendengar ucapan pakar tersebut.
"Lalu bagaimana sekarang? Jika Itu benar-benar tulisan Kencana, artinya Papa tidak bisa menceraikan wanita itu? sebenci apapun Papa pada wanita itu, Papa tidak mungkin menolak wasiat terakhir Mamamu, tetapi Papa juga tidak mau hidup dengan wanita yang telah membunuh Mamamu!" ucap Tuan Diwangga lemah. karena menahan kebencian dan kemarahan sekaligus.
"Daddy , GrandPa, bibi maid ingin bicara..!" Ucap Arthur yang tiba-tiba datang di tengah-tengah mereka sambil membawa seorang pelayan dalam gandengan tangannya.
serempak yang berada di sana menoleh kedatangan Arthur dan pelayan tersebut
***
beberapa saat yang lalu di kamar Arthur
" ada apa Bibi? Kenapa bibi masih menunggu di sini? Arthur bisa tidur bersama dengan Nany, dan Bibi boleh istirahat!" tanya Arthur heran dengan keberadaan bibi Maid yang tidak biasanya berada di dalam kamarnya dalam waktu yang lama. biasanya bibi maid akan pergi keluar setelah mengantarkan nampan berisi segelas susu dan satu botol air putih, yang memang biasa diminum Arthur sebelum tidur.
" Tuan kecil, di luar sana ada polisi dan ada Daddynya Tuan kecil juga, Bisakah Tuan kecil membantu agar Bibi berbicara di sana. Bibi takut dianggap lancang. Ada yang ingin Bibi sampaikan kepada tuan besar dan pak polisi, ini berkaitan dengan surat wasiat Nyonya Kencana!" ucap bibi Maid kepada Arthur.
"Daddy datang bersama polisi?" Arthur melihat ke arah jam dinding, sudah jam setengah sepuluh malam, dan Daddy datang ke sini?. Arthur heran karena tidak mengetahui informasi itu sebelumnya, uncle Adam pun juga tidak bicara soal itu. apa itu memang dadakan?.
Bibi Maid mengangguk, seluruh penghuni rumah itu tahu jika tuan kecil dan Tuan Jordan sudah seperti ayah dan anak. yang tidak mereka mengerti adalah bahwa keduanya memang benar-benar ayah dan anak.
mereka mengira bahwa Tuan Jordan hanya berbaik hati kepada Tuan kecil. yang bersedih karena tidak memiliki seorang ayah.
"Bibi mengetahui sesuatu?" tanya Arthur
"Iya , Tuan kecil. tapi Bibi takut, karena Nyonya Bella mengancam Bibi. keluarga Bibi dalam bahaya jika Bibi berani bicara, karena itu Bibi minta tolong tuan kecil, supaya Daddynya Tuan kecil mau menolong keluarga Bibi. Daddy nya Tuan kecil kan sayang sama Tuan kecil, pasti mau menolong kalau tuan kecil yang bicara!" ucap Bibi penuh permohonan.
dengan segera Arthur turun dari ranjang. lalu menggandeng tangan Bibi Maid untuk keluar
dan disinilah sekarang mereka berada . diantara para polisi , pakar grafologi, dan Tuan - Tuan
"Apa yang ingin Bibi sampaikan?" tanya Tuan Diwangga.
buat author semangat nulis nya
buat author semangat nulisnya