Seharusnya pernikahan dilangsungkan bersama pria matang yang sedari kecil digadang-gadang menjadi jodoh Khadijah.
Namun, takdir berkenan lain hingga masa lajang Khadijah harus berakhir dengan pemuda asing yang menabraknya hingga lumpuh.
Kedatangan Athalla di Kalimantan Barat untuk memenuhi panggilan balap liar, justru disambut dengan jodoh tidak terduga-duga.
Pasalnya, kecelakaan malam itu membuat calon suami Khadijah lebih memilih menikahi adik kandungnya; Nayya.
Khadijah dibuat remuk oleh pengkhianatan calon suami dan adiknya. Lantas, di waktu yang sama, Athalla menawarkan pernikahan sebagai bentuk tanggung jawabnya.
Romantis/Komedi/Sangat mendekati keseharian. Thanks buat yg sudah mampir ya💋❤️🫂
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ISTALLA SEMBILAN BELAS
Di kediaman utama keluarga Miller. Athalla sudah siap disidang oleh jajaran orang-orang sepuh, diantaranya ada Papa Gantara, Mama Fasha, Mas Abrar, ada dua Om dari ibunya; Om Nabeel dan Om Syahrul sebagai penengah.
Tidak terkecuali, Abi Samsul Bachrie yang baru saja tiba bahkan sempat memeriksa luka di ujung alis Athalla. "Kamu apakan dia?"
Gantara menjadi tertuduh. Tapi, lelaki itu tak sanggup mengeluarkan perkataannya, dan sungguh, Gantara masih hanya tertunduk.
Sejujurnya, Gantara patah hati bahkan masih tidak menyangka; Athalla telah melakukan hal gila tanpa sepengetahuannya sebagai orang tua.
Orang tua mana yang tidak akan merasakan sakit, saat putra yang dia doakan sedari kecil hingga sekarang telah menjadi pemuda yang memiliki penghasilan sendiri, Athalla seolah tak menganggap dirinya, Papa.
Menikah tanpa pemberitahuan. Dan yang lebih parahnya, Athalla justru lebih memilih meminta bantuan pada mantan suami ibunya, bukan Gantara selaku ayah kandungnya.
Cemburu? Mungkin iya!!
Bachrie menilik jam tangan. "Sekarang apa yang akan kita bicarakan, saya tidak akan bisa berlama-lama. Setengah jam lagi, Shanan meminta dijemput dari Bogor."
Gantara berdiri, tatapannya mulai tajam, bahkan ada ironi di kilatannya. "Kenapa kamu harus menjadi bagian dari hal gila ini, Gus?"
"Hal gila macam apa yang kamu maksud, tadi Gantara?" sergah Bachrie. "Apa membantu seorang putra bertanggung jawab, termasuk hal yang kamu anggap, gila?"
"Setidaknya kamu bisa beritahu aku!!" Gantara tak pernah semarah ini, dan itu karena Athalla lebih mempercayai Bachrie, bukan dia.
"Dia laki-laki. Aku yakin dia bisa mengatasi masalahnya sendiri. Tugasku di sana, hanya mengambil menantu ku, menantu mu juga!!"
Gantara lantang berseru. "Kalau kau tahu yang kau ambil itu menantu ku, seharusnya kau bicara padaku, Gus!! Jangan diam saja!!"
Kurang pengertian apa selama ini, Gantara pada Bachrie? Pada Athalla dan pada semua orang? Gantara tak pernah menyulitkan apa pun tindakan jika memang itu hal yang baik.
Okay, alasan Athalla mungkin takut dengan status pertunangannya. Tapi, Gantara tidak pernah mengajarkannya menjadi pengecut.
"Apa yang kalian ributkan?" Bachrie mengingatkan Gantara lagi. "Athalla menikahi wanita, bukan meniduri wanita tanpa ikatan!"
"Aku tahu itu!!" sergah Gantara. "Bukan itu masalahnya ... di luar sana, ada Alessia yang remuk karena keputusan sepihak Athalla!"
Semua orang hanya menyimak dengan rasa ketar-ketir. Seperti hanya dua orang ayah itu saja yang berhak untuk saling mengutarakan pendapatnya.
"Aku pikir ini hanya masalah sepele. Khadijah gadis yang baik. Kalau Athalla tidak mau berpoligami, maka satu-satunya jalan yang harus diambil hanya menyelesaikan hubungannya dengan Alessia. Remuk sudah biasa, biarkan saja di awal. Tidak di akhir!"
Athalla mengusap kening, di sana Mama Fasha mulai angkat bicara. "Ini semua terjadi karena kamu terlalu sering membela Athalla, meski dia nakal sekalipun, Gus!!"
"Bukan membela, Fasha! Aku hanya mendampingi Athalla!" Bachrie tak terima.
"Turunkan nada bicaramu!" Gantara menegur, dan tidak ada yang boleh menaikkan sedikit pun nada bicara untuk istri tercintanya.
Bachrie duduk di sofa, sedikit mengatur napas karena tak mau emosi. Yah, memang Bachrie yang lebih sering memberikan pembelaan di saat Gantara dan Fasha menghukum terang-terangan, Athalla.
Athalla tak perlu khawatir tidak mendapatkan uang saku saat menjalani hukuman, karena Abi Bachrie yang akan memberikannya.
Oleh sebab alasan itulah, Athalla lebih memilih menghubungi Bachrie terlebih dahulu dari pada Gantara ayah kandungnya.
Seperti sudah kebiasaan yang dilakukan sedari masih anak-anak. Karena memang dari pada Mas Abrar yang putra kandung sendiri, Bachrie bahkan lebih senang dengan anak yang tingkahnya ada-ada saja itu.
Kalau bagi sebagian orang Athalla dinilai nakal dan cerewet, bagi Bachrie si pemilik kepribadian pendiam nan tenang, Athalla selalu bisa menyemarakkan suasana.
Selagi kenakalan yang dilakukan bukan seks bebas dan sejenis mengonsumsi obat obatan terlarang, Bachrie masih akan maklum jika itu terjadi pada putra-putranya termasuk Athalla.
"Sekarang bagaimana caranya memberi tahu Opa dan Oma mu, Athalla?" Fasha menatap putra keduanya, di sana Athalla menunduk.
Kemarin, Oma masuk Rumah Sakit, sejujurnya dia juga bingung dengan kondisi ini. Kalau ada jawaban yang mudah, Athalla tidak perlu lama-lama menyembunyikan pernikahannya.
"Gini saja." Om Nabeel bersuara, "biar nanti Rayyan yang bicara dengan Papa King. Dia pasti tahu gimana caranya bujuk Papa."
"Terus, gimana sama Alessia?" Fasha bicara dengan raut bingung. "Bang Ragil pasti akan sangat marah melihat kesakitan putrinya!"
"Tidak berjodoh. Mau bagaimana lagi?"
Semua orang menatap ke arah yang sama, di mana pria berkemeja hitam tiba dengan ujung rokok yang baru saja diputar di dasar asbak.
Om Rayyan duduk di sisi Athalla, sempat pria menarik rambut keponakan nakalnya. Dan lekas terkekeh saat menepuk punggungnya.
"Tenang, selama biduan dangdut belum nyanyi di panggung pernikahan kamu, kamu masih boleh menikahi siapa pun."
"Alessia?" cecar Fasha lagi. Bukan pernikahan Athalla dah Khadijah yang dia permasalahkan, akan tetapi kekecewaan Ragil dan putrinya.
Rayyan berdecak meremehkan, "masalah si mantan duda gatel itu gampang. Biar saja King Miller sendiri yang mengembalikan kesepakatannya. Sekarang yang penting, Athalla sudah mau mengakui pernikahannya."
"Aku curiga, kamu sudah tahu dari awal."
Rayyan menyengir tak nyaman pada Gantara, yah, memang sudah sedari awal, Lucky bercerita soal hal ini. Sayangnya, saat Athalla menikah, Rayyan sedang tidak di Indonesia.
Beruntung, Gus Bachrie mau langsung datang saat dihubungi Athalla kala itu. Dan Rayyan hanya bisa menunggu sampai berita pernikahan ini dibuka oleh Athalla sendiri.
Mengetahui keterlibatan Rayyan, Gantara bergegas bangkit, lalu ngeluyur pergi tanpa ada suara lagi. Athalla sempat menatap raut kekecewaan ayahnya, mungkin karena merasa tidak dihargai sebagai seorang ayah.
Athalla tahu, tidak mudah menyembuhkan luka ayahnya. Tapi, dia harus bangkit dari sofa dan mengejar pria paruh baya itu untuk bicara kembali perihal Khadijah istrinya.
"Pa!" Dalam mode serius, Athalla sanggup memanggil Pak montir dengan sebutan, Pa.
Kakinya menaiki satu persatu anak tangga di mana Gantara sudah lebih dulu melangkah dan masih tampak acuh tak acuh padanya.
"Athalla minta maaf soal ini. Tapi, Khadijah bukan wanita yang pantas untuk ditolak, dia sangat lembut. Dia cantik. Dia wanita luar biasa yang pernah Athalla kenal."
Gantara mendadak menoleh. Menatap heran putranya dengan tangan tercekal di belakang, sedikit tergelitik dengan kalimat-kalimat pujian Athalla untuk Khadijah.
"Lalu bagaimana dengan Alessia? Dulu saat kamu meminta melamarnya, kamu juga bicara, seolah-olah dia wanita yang paling baik!"
"Tapi ini juga salah kamu sendiri, Pak montir!!" sergah Athalla.
Gantara mengernyit untuk tatapan Athalla yang seolah-olah menyalahkan dirinya. Seorang ayah yang bahkan selalu memberi hal terbaik bagi putra-putri hingga istrinya.
"Kenapa jadi Papa yang salah?!"
Athalla bicara lantang. "Harusnya kata-kata di doamu selalu menyertakan nama Alessia juga, bukan hanya kalimat-kalimat baik yang justru mengarahkan supaya Athalla menikah dengan wanita shalihah!"
Gantara tercenung untuk statement itu.
"Karena ternyata, setelah Athalla menjalani hidup satu bulan lebih bersamanya, Athalla bisa mengklaim bahwa, di dunia ini, tidak ada wanita yang lebih shalihah dari pada istriku!"
Ternyata gk athala gk ucy gak dio, rasya ama darren gk kalah buat ngakak 🤣 🤣🤣🤣🤣, semua udh ketularan mulutnya 😁😁😁
pasti mikirnya harus dapet salh satu dari 2 cowok ini deh🤔🤔
lagi bayangin, atas berotot dan roti sobek, bawahnya pake ekor mermaid warna pink 🤣🤣🤣
nggak takut apa,,nt kak othornya bikin karma buat kamu...🤭🤭🤭
buat atha smga ad titik terang y buat istri trcinta.
duuuhhh, sekar klw mg btul yg dibilang rasya ngidm ny krna hukm mas bule gk salh mas bule spenuh ny dong sekar, kn sma2 mau sma2 enak. bhkan sekar duluan yg goda2 mas bule🤣. sekar nikah sma lucky mmbwa hal postif. yg tdi ny musuh mlah jdi sering gabung walaupn atha sama dio kyk tom n jerry😂
aduh, aleysia jaga fikiran buruk mu itu. stidk ny atha nikahi wanita terhormat yg bsa jga diri. dibnding kn kau dgn cuma2 mau dicelup2 krna kesepian😏.