Larasati berjalan dengan lemah menuju kamarnya,dia tidak menyangka kalau suami nya memiliki kelainan seperti itu. Pantas saja suaminya tidak pernah menyentuh nya sama sekali Selama menikah dengan nya, dia pikir karena pernikahan mereka merupakan perjodohan.
Saat berjalan mendekati kamar nya,laras mendengar suara yang tidak pernah dia dengar sebelum nya. Suara papa David,papa dari suami nya Sandres. Memang tidak baik untuk nya mengintip papa mertuanya ,tapi suara papa mertuanya yang mendesah dan seperti menikmati sesuatu membuat nya semakin penasaran.
Laras celingukan melihat keadaan disekitar nya,kemudian dia membuka sedikit pintu kamar milik papa mertua nya hingga dia melihat dengan jelas apa yang dilakukan oleh papa mertua nya itu.
Mata laras membulat sempurna,dia melihat papa mertua nya sedang menatap bingkai foto didepan nya sambil menikmati pergerakan dari alat yang melekat diatas bagian inti miliknya. Alat itu menyerupai milik kewanitaan,bergerak ke atas dan kebawah seperti s
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 9
🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴
Baru saja Karin ingin menelpon kakak nya, tapi ternyata kakak nya lebih dulu yang menelepon nya. Awal nya Laras hanya menanyakan keadaan perusahaan dan kesehatan sang adik saja,basa basi walaupun basi menurut nya hingga akhirnya mereka terlibat pembicaraan mengenai pernikahan Laras.
"Aku akan menikah dengan kak Sandres "ucap Laras dengan tegas.
"Kak....apa Kau sudah memikirkan nya matang-matang,karena kau tau sendiri bagaimana sikap kak Sandres selama ini pada mu " tanya Karin,dia ngak mau kakak nya merasa sakit hati nantinya karena perlakuan Sandres pada nya.
"Ngak,aku sudah menerima nya. Aku lagi senang karena akhirnya penantian ku berakhir dengan baik dek,kamu kok ngak dukung aku sih " jawab Laras dengan nada kesal nya, dia merasa kecil hati karena ucapan Karin.
"Iya deh, iya....Aku harap kakak bahagia bersama dengan kak Sandres, aku doa kan yang terbaik untuk kakak ya " ucap Karin sambil tersenyum menatap layar ponsel nya, disana sudah terlihat wajah kakak nya yang sumringah sekali memberikan kabar pernikahan nya.
Karin ngak akan tinggal diam ,dia akan mendapatkan apa pun berita mengenai kakak nya itu. Dia yakin jika Sandres hanya ingin menutupi skandal dirinya dengan Alex ,dia yakin akan hal itu. Dia ngak mau nanti nya kalau kakak nya akan sakit hati,dia akan membalas nya jika semua nya benar sesuai apa yang dia pikirkan.
"Tapi kak,berjanji lah pada ku. Apa pun kejadian yang terjadi selama pernikahan kakak,kakak harus mengatakan nya pada ku. Aku ingin tau semua nya dan aku ingin kakak bahagia selama nya ,berjanji lah kak" ucap Karin,dia ingin kakak nya memberitahukan semua nya .
"Iya sayang ku,besok kita akan berjumpa dan kakak akan menceritakan bagaimana Sandres melamar kakak dan memberikan cincin ini " ucap Laras dengan rasa senang ,dia terlihat begitu bahagia.
Karin tersenyum, dia ikut merasa senang melihat kakak nya senang. Mereka pun membicarakan hal lain ,Karin menceritakan bagaimana kehidupan di perusahaan. Dia tidak pernah memikirkan pria mana pun,karena dia berpikir kalau urusan pria sangat lah merepotkan dan dia sering kali mendengarkan teman nya sakit hati oleh mahkluk yang namanya pria.
Oleh karena itu lah Karin tidak ingin berurusan dengan yang nama nya pria,waktu terus berlalu. Karin dan Laras pun mengakhiri panggilan telpon nya, Karin berjanji tidak akan masuk kerja besok agar saat Laras dan keluarga Sandres datang. Dia sudah berada dirumah nya, dia akan menyambut kedatangan mereka dengan baik.
Karin berharap kalau Sandres tidak akan membuat kakak nya menderita ,dia harap Sandres sudah berubah dan mencintai kakak nya dengan sepenuh hati .
Laras sudah berada di hotel,dia membereskan segala keperluan nya dan akan berangkat esok hari bersama dengan Sandres dan David. Mereka sudah akan janjian pergi bersama,dia akan membuat kedekatan dengan David karena David akan menjadi ayah mertua nya nanti nya .
Besok pagi nya, Laras sudah bersiap di depan hotel. Dia sudah membawa koper nya dan menunggu di depan cafe yang berada disamping hotel itu karena Sandres kelamaan menjemput nya ,Sandres hanya mengatakan kalau dia akan menjemput nya disana bersama dengan papa nya.
Tin....tin...
Sebuah mobil mewah berhenti didepan cafe,Laras berdiri dan melihat David yang sudah membuka kaca jendela nya. Laras berjalan mendekati mobil itu sambil tersenyum,senyuman laras yang membuat David terkesima.
"Om....dimana kak Sandres ?" tanya Laras yang sudah celingukan mencari keberadaan Sandres di mobil nya .
"Om? Sebentar lagi aku akan menjadi papa mertua mu ,jadi kau bisa menyesuaikan nya dari sekarang dan Sandres....apa dia tidak mengatakan sesuatu pada mu ?" jawab David dengan tegas dan berwibawa ,Laras menggelengkan kepala nya karena memang Sandres belum mengatakan apa pun .
"Sandres tidak bisa menjemput mu,dia akan menyusul setelah menyelesaikan urusan perusahaan . Kau tidak apa-apa pergi dengan papa kan?" ucap David dengan pelan.
"Hmmm....Ya uda ngak apa-apa pa,papa ngak merasa terganggu karena aku kan?" tanya Laras yang merasa ngak enak hati pada papa nya Sandres.
"Ngak pa pa,masuk lah. Keluarga mu sudah menunggu kita " jawab David dan Laras langsung membuka pintu belakang,dia ingin duduk di bangku belakang karena merasa ngak enak hati dengan David.
"Hei....kau ingin duduk dibelakang ? Kau pikir papa supir hah?" bentak David dengan kesal,dia merasa di buat seperti supir oleh Laras.
Laras akhirnya mengalah dan duduk di bangku depan bersama dengan David,kemudian David melajukan mobil nya menuju kota dimana rumah Laras berada. Kota yang berada berapa jam dari rumah David sekarang,dia akan melamar Laras secara resmi pada keluarga Laras sebagai orang tua dari Sandres.
Laras menatap jalanan di samping nya, dia merasa gugup karena bersama dengan David berdua didalam mobil . David malah merasa lebih segar dan nyaman berada didalam mobil berdua dengan Laras,dia seolah sedang berada dengan Senna karena aroma parfum yang dipakai oleh Laras hampir sama dengan milik Senna. Tenang dan menyenangkan nya,makanya David memperlambat jalan mobil nya agar tidak segera sampai disana.
"Pa....kita singgah disana sebentar,aku mau beli makanan dan minuman dingin " ucap Laras yang sudah merasa perut nya lapar,dia terbiasa mengemil didalam mobil jika perjalanan jauh .
Walaupun mobil berjalan baru saja sejam ,tapi Laras ingin membeli makanan cemilan yang cukup banyak untuk nya dan papa mertua nya . Dia tidak bisa diam saja di dalam mobil,dia akan merasa semakin gugup dan canggung. Apalagi dia tidak tau harus berbicara mengenai apa pada papa mertua nya ,makanya lebih baik dia mengunyah saja .
David menghentikan mobil nya tepat didepan supermarket yang cukup besar,dia melihat Laras turun dengan cepat. David juga ikut turun dan mengikuti Laras dari belakang,dia juga akan membantu laras membawakan keranjang belanjaan dan membayar nya. Mana mungkin dia membiarkan wanita membayar makanan nya sendiri,jadi dia selalu berada dibelakang Laras saat Laras berjalan memilih cemilan .
"Ini....masukan kesini saja ,biar papa bawa kan " ucap David yang sudah mengambil keranjang lebih dulu, Laras mengangguk dan tersenyum.
Supermarket itu cukup ramai,sehingga Laras harus menjaga jarak dari para pengunjung lainnya dan merapat ke arah papa mertua nya karena dia tidak ingin berjauhan dari keranjang papa mertua nya sehingga tanpa sadar David menarik tangan Laras dan menggandeng nya membuat Laras terkejut.
Bersambung
Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘