NovelToon NovelToon
Room Service

Room Service

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Selingkuh / Model / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Karir
Popularitas:11.4k
Nilai: 5
Nama Author: Yeppeudalee

Emily seorang model yang sukses dan terkenal. Namun, kesuksesan itu tidak dia dapatkan dengan gampang dan berjalan mulus. Mimpi buruk terjadi disaat dia menjadi boneka *** pribadi milik presedir di agensi tempat dia bekerja. Mulut terbungkam saat dia ingin berteriak, namun ancaman demi ancaman terlihat jelas di depan matanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yeppeudalee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mimpi Buruk Yang Mengerikan

📍Mvvo Entertaiment

- Ruangan Presedir -

"Sayangku, kamu sudah datang, kemarilah." Pinta Mattheo pada Emily yang ada di ujung pintu. 

Tanpa menunggu lama, Emily melangkah mendekati Mattheo. Dia bahkan sudah tahu, apa yang ingin dilakukan Mattheo pada dirinya. 

"Bagaimana pekerjaan hari ini?" tanya Mattheo yang melihat Emily duduk di atas pangkuannya. 

"Cukup baik." 

"Cukup baik? kalau begitu, ada hal yang membuatmu tidak bahagia?" 

"Hanya ... saya kelelahan karena jadwal yang begitu padat, pak presedir." 

"Saya akan mengurangkan jadwalmu, bagaimana cantik?" 

Emily hanya diam, dia tidak menjawab pertanyaan Mattheo yang terakhir. Namun, tanpa mempermasalahkan hal itu, Mattheo langsung meremas payudara Emily. Dia meremaskan dengan tatapan yang menggeram. Sedangkan Emily, dia hanya bisa diam dan meremas kuat sanggahan kursi kerja yang diduduki dirinya bersama Mattheo. 

Tanpa berlama-lama, Mattheo mendaratkan wajahnya dibuah dada Emily. Dia langsung mengisap dan mengemut puting itu dengan lahapnya . 

Namun, tanpa dia mau tahu, Emily yang merasa jijik hanya bisa diam memberikan apa yang Mattheo inginkan. 

"Sayang, ayoo mendesah." Pinta pria itu saat dirinya menatap Emily. 

"Euunggggghhhh," belum juga dia mendesah, Mattheo langsung melahap bibirnya. Pria itu melumatnya dengan kasar puas. 

"Kau milikku, pelac*r sialan!" dan kata yang menyakitkan itu, harus diterima Emily dengan menahan air matanya. "Kau harus memuaskanku sampai aku puas, sebelum kau memuaskan ku, kau tidak boleh pulang. Ah! aku bahkan tidak akan menberi pekerjaan yang bagus untukmu kalau kau tidak melayani ku dengan baik!" 

Tubuh itu gemetaran. Mata itu berkaca-kaca menahan perihnya hatinya ketika dia harus menerima setiap cacian dari Mattheo. 

Seketika itu Mattheo beranjak berdiri dan membuat Emily pun ikut berdiri. Di dorongnya tubuh puan itu yang seketika membuat posisi Emily menungging tertidur setengah badan di atas meja kerja. 

Dan sekali lagi, tanpa meminta izin dari Emily, Mattheo mengelus-elus bokong Emily diwaktu yang bersamaan dia hanya bisa memejamkan kedua bola matanya dengan kuat saat kedua tangannya terkepal menahan jijik atas sentuhan di atas tubuhnya. 

"Aku sudah tidak tahan, aku harus memasukannya sekarang juga." Ucap frontal Mattheo yang menarik ke atas dress yang dikenakan Emily. 

Dia kembali mengelusnya, membasahi jemarinya dengan saliva dan menyentuh area sensitif itu secara langsung. 

"Sayang, kamu menyukainya? hari ini, aku akan memberikan kenikmatan untukmu, karena kau sudah menjadi gadis yang baik dan penurut." 

Digenggamnya daging tak bertulang itu. Diarahkannya tepat dilubang sensitif yang sudah basah akan cairan alami yang bercampur dengan salivanya. 

Saat miliknya masuk, Emily merasakan itu dengan jelas yang membuat kedua matanya hanya bisa terpicing rapat dengan kedua tangan yang terus terkepal. 

Membayangkannya saja dia tidak mampu, apalagi merasakan secara langsung dimana tubuhnya dikuasai oleh pria tua yang sepantasnya disebut sebagai ayah untuk usia mereka yang begitu jauh. 

"Akkkhhhh sayangghhh, nikmat sekaliii," dia merasakan kenikmatan hingga menarik rambut panjang itu dan membuat wajah Emily terdongak. 

Rasa sakit yang dia terima, tidak bisa dia lawan saat dia terus mendengar desahan dan erangan yang keluar dari mulut Mattheo. 

••

••

••

Rai's House

- 20.50 - 

"Hhhh, ini sudah setengah 10 malam, kenapa Reymond belum kembali juga." Ucap Serein yang menunggu suaminya yang tidak kunjung kembali ke rumah. 

"Serein, kenapa kamu belum tidur?" 

"Papa? baru pulang?" 

"Iya." 

"Aku pikir kak Reymond." 

"Dia belum pulang?" 

"Belum pa." 

"Mungkin, dia sedang sibuk." 

"Tapi, kak Reymond bilang, kalau dia akan pulang ke rumah." 

"Apa dia bilang, kalau dia pulang jam berapa?" 

"Eunggg, enggak pa." 

"Ya sudah, tunggu di kamar saja. Kamu harus istirahat Rein." 

••

••

••

Bareen Bar & Lounge 

"Emily," suara husky yang terdengar mengalihkan pandangan Emily. 

"Pak Reymond?" ucapnya dengan nada berat dan tersenyum lembut. "Kenapa bapak bisa ada sini?" tanya Emily, yang terlihat mabuk.

"Hhhh..." 

"Apa yang terjadi? kenapa anda bisa ada disini? ah! bertemu dengan klien?" 

"Kamu menghubungi saya." 

"Aku?"

"Hm." 

Dia meraih ponselnya, menatap layar ponsel itu dengan pandangan yang berbayang. 

"Aku menghubungi pak Reymond? aaaaaa, aku seberani itu ternyata." 

"Ayo pulang." 

"Aku gak mau pulang. Kalau aku pulang, dia akan menghubungiku lagi. Ah! berikan aku pekerjaan, agar aku tidak menemuinya." 

"Apa maksudmu?" tanya Reymond kebingungan. 

Tapi, pertanyaan itu dijawab Emily dengan senyum lembut dalam keadaan ketidaksadarannya karena mabuk. 

"Pak Reymond, mau tidur denganku? bapak pasti tidak akan menolaknya. Benarkan?" 

"Emily." Reymond menarik lengan puan itu. "Kalau ada paparazi, karirmu bisa hancur." 

"Aku berharap, karirku hancur saja, sejak kemarin." Kalimat demi kalimat yang terdengar melantur dilontarkan Emily dengan tidak sadarnya. "Ah, aku seorang pelacur, kamu tahu itu? aku seorang pelacur, kamu ingin aku layani? aku akan melayanimu dengan senang hati. Tapi aku mohon, jangan katakan apapun pada meimeiku." 

Reymond membawanya keluar dari bar itu. Dia memapah tubuh Emily yang semakin tidak sadarkan diri. 

- Dalam Mobil - 

Dan disaat di dalam mobil, Reymond menatap Emily yang tertidur dengan keadaan masih berbicara. 

"Berikan aku pekerjaan, biar waktuku tidak ada untuk bertemu dengannya." 

Reymond hanya diam menatap Emily. 

Dan sampai akhirnya, puan itu tertidur saat mabuknya begitu berat yang seketika membuatnya tidak sadarkan diri

Attention!

Khusus bab ini, bab tambahannya sudah tersedia dikaryakarsa; Miralee. Yang berminat baca silahkan cek dikaryakarsa.

Fyi, berbijaklah dalam memilih bacaan yang lebih frontal.

Beberapa bab penting akan selalu diupdate di karyakarsa; beberapa diantara seperti pov atau sudut pandang dari karakter utama. Ada pula bab yang lebih frontal dengan gambar-gambar yang tidak akan diupload disini.

1
Alfi Syahfira
/Smile//Smile//Smile/
Kairawu
Motifnya rey itu apa ya ke emily aduh tapi susah ditolak juga
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
total 1 replies
Kairawu
Hidupnya emily maju kena mundur kena kasian 😭
Pandagabut🐼
pak Presdir, kamu mengerikan...
Miralee
🫶🏻🫶🏻🫶🏻
Kairawu
Yeay aku baca disini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!