Rania Nadhira gadis berusia genap 16 tahun ,tahun ini
Gadis ini akrab di sapa dengan panggilan Rana singkatan kedua namanya
Gadis cantik yang dianggap sangat bar bar dan menyebalkan oleh keluarganya sendiri
Gadis cantik ini sering berbuat ulah demi untuk menarik perhatian seluruh keluarganya
apakah perjuangan Rana mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari seluruh keluarganya akan di dapatkannya?!! atau Rana menyerah untuk berjuang
ikuti kelanjutannya ya😊😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 14 Menyewa toko
Setelah dari lantai dua wandi mengajak bik marmi dan rana kebagian belakang toko
"loh ini bangunan apa mas wandi!?: tanya Bik Marmi
"ini ibu buat rumah,dulu kami sering nginap disini jika cuaca tidak memungkinkan kami untuk pulang atau ibu sedang membongkar barang baru karena sudah lelah jadi kami memilih untuk nginap di sini" jawab wandi
"ayo buk jika ibu mau lihat-lihat kedalam " ucap wandi lagi
Lalu membuka kunci pintunya
"di dalam sini ada dua kamar tidur satu kamar mandi dan satu dapur " ucap wandi bik marmi dan rana terus saja melihat sampai kedapur
"wah ini bagus bu jika kita banyak pesanan kan bisa langsung buat di sini" ucap Rana
"iya nak kamu benar" jawab bik marmi
"oh iya bu, memangnya ibu mau jualan apa!?" tanya wandi
"kami jualan kue mas wandi " jawab bik Marmi
"oh jualan kue ya bu?!!! Saya rasa jualan ibu akan laris tapi mungkin awal-awal masih kurang peminatnya tapi beda jika ibu memang sudah punya pelanggan tetap karena ibu bisa langsung mengarahkannya kemari"ucap wandi
bik Marmi dan rana membenarkan ucapan wandi
Rana semakin bersemangat ingin berjualan di tempat itu karena Rana sudah punya pelanggan tetap yaitu teman-teman sekolahnyamang Dito si tukang ojek
Bagaimana bu apa ibu minat!?" tanya wandi
"iya mas wandi kami minat tapi apakah kami bisa menyewanya pertama selama tiga bulan dulu!? Karena kami belum tau bagaimana situasi di daerah sini apakah jualan kami akan ramai nanti " ucap bik marmi mencoba untuk bernegosiasi dengan wandi
"oh tentu saja bu" jawab wandi
Wandi tidak mempermasalahkan itu yang terpenting bagi wandi toko kesayangan ibunya itu berpenghuni dan pastinya akan terawat jika ada yang menyewanya
Wandi juga paham maksud bik Marmi yang ingin menyewa toko ibunya selama tiga bulan sebagai pengenalan
"kalau begitu kami harus bayar sewanya berapa mas wandi selama tiga bulan itu!?" tanya bik marmi lagi
"kalau ibu hanya menyewa selama tiga bulan maka ibu hanya membayar sewanya sebesar Rp.3.750.000.00 " jawab wandi
"oh begitu ya" ucap bik marmi
"baiklah kalau begitu ibu bayar sekarang saja karena rencananya ibu akan mulai berjualan di akhir pekan nanti" ucap bik Marmi lagi
"oh tentu saja bu,kita buat surat perjanjian sewa ya bu biar di kemudian hari kita nggak bada kles ataupun kesalah pahaman karena ada bukti hitam diatas putih "jawab wandi mengeluarkan sebuah kwitansi dari dalam tas kecilnya
Setelah menandatangani kwitansi sewa wandi menyerahkan kunci toko nya pada bik marmi dan Rana memvideokan semuanya sebagai bukti di kemudian hari
"oh iya buk di samping kanan toko ini ada jalanan untuk menuju rumah di belakang jadi ibu bebas Keluar masuk ke rumah belakang tanpa harus masuk kedalam toko terlebih dahulu " ucap Wandi
" oh benarkah!? Bolehkah kami melihatnya !?" tanya bik marmi
"ayo bu saya perlihatkan " jawab wandi lalu mereka berjalan keluar dari dalam toko dan berjalan ke samping kanan toko dan benar saja di sana ada lorong kecil menuju kebelakang toko lorong itu cocok untuk satu motor saja
Setelah merasa tidak ada lagi yang harus di jelaskan pada bik marmi dan rana wandi pun berpamitan untuk pulang karena harus menggantikan adiknya wanda untuk menjaga sang ibu yang sedang dirawat di rumah sakit
"kalau begitu saya pamit dulu ya bu, semoga ibu betah jualan disini dan jualan ibu laris manis" ucap wandi
"aamiin ya rabbal alamiin, semoga saja mas wandi agar kami bisa memperpanjang masa kontrakan kami" jawab bik Marmi
Setelah berpamitan wandi pun meninggalkan bik marmi dan rana di toko itu
"bik ayo kita ke pasar segar takut nanti mama tau jika kita keluarnya lama banget " ucap rana mengingatkan bik Marmi
"ya ampun iya non,non Rana benar
Ayo non kita kunci dulu pintu tokonya setelah itu kita langsung kepasar" jawab bik Marmi
Setelah mengunci semuanya bik marmi menyerahkan kunci toko itu pada Rana
Mereka memesan ojek online untuk mengantarkan mereka ke pasar segar agar bisa cepat sampai
Tak butuh waktu lama kini mereka telah sampai dam mereka segera berbelanja
Setelah berbelanja mereka kembali memesan ojek online untuk mengantarkan mereka pulang
Rana dan bik marmi bersyukur sesampainya di rumah nyonya Sania sedang keluar bersama suami dan anak-anaknya
Rana segera membersihkan diri karena tidak ingin ketahuan oleh sang mama jika dia pergi cukup lama bersama bik marmi
Walaupun rana tau jika ibunya tidak akan pernah peduli padanya tapi Rana masih punya rasa takut pada kedua orang tuanya itu
Rana merebahkan tubuhnya di kasur bekas Raya yang baru saja rana minta bawakan ke kekamarnya pada pak joko dan mang kardi karena kasur lamanya sudah sangat keras
Pak joko san mang kardi memindahkan kasur itu saat rumah majikannya itu sepi
"semoga saja kue-kue jualanku nanti laris manis dan bisa mengumpulkan banyak uang agar bisa keluar dari rumah ini" gumam rana sambil menatap langit-langit kamarnya yang warnanya sudah mulai memudar
Lama rana melamun hingga tak sadar jika dirinya sudah tertidur pulas
bahkan Rana sudah melewatkan makan malamnya tapi keluarganya tak ada yang mempedulikannya
pukul tiga malam rana terbangun seperti biasa
Rana bergegas masuk kekamar mandi mencuci muka dan gosok gigi saja karena rana sedang absen untuk sholat
Setelahnya rana berjalan perlahan agar tidak membangunkan orang-orang yang ada didalam rumah orang tuanya
Rana menuju dapur para maid di mana bik marmi juga bik Mumun menunggunya untuk membuat semua pesanan teman-teman sekolah rana
pukul enam pagi rana sudah bersiap untuk berangkat ke sekolah dan di depan gerbang pak Dito sudah menunggu Nya
Seperti biasa Rana sampai di sekolahnya di saat masih sepi
"Ran bagaimana kamu sudah liat-liat toko yang cindy katakan !?" tanya Lesti saat menunggu waktu masuk
"sudah les, insya Allah akhir pekan ini aku sudah mulai berjualan di sana " jawab Rana
"wah kalau begitu teman-teman harus tau biar mereka ketoko kue kamu untuk jajan saat mereka jalan-jalan ke taman" ucap Lesti
Rana hanya tersenyum melihat antusiasme sahabatnya itu
Dan benar saja lesti memberi tahukan pada semua teman-temannya jika Rana membuka toko kuenya yang ada di pinggir Taman
Teman teman Rana bersorak gembira dan mengucapkan kata selamat untuk rana
Dan mendoakan agar toko kue rana selalu ramai
Rana merasa bahagia teman-teman sekelasnya Sangat baik padanya dan tidak pernah membulynya walaupun mereka tau jika rana anak seorang pembantu
Ya itulah yang mereka tau tentang Rana