🏆NOVEL PLATINUM🏆
Xiao Shuxiang, seorang remaja yang tinggal di sebuah Desa terpencil dekat pegunungan Lima Jari. Saat ia dan beberapa temannya pulang berburu, Desa tempat tinggalnya habis terbakar dan kedua orang tuanya ikut meninggal dalam peristiwa tersebut.
Semenjak kedua orang tuanya meninggal, ia diasuh oleh seorang Tetua dari Sekte Naga Hitam. Ia juga dianggap sebagai anak angkatnya dan menjadi bagian dari Sekte Naga Hitam. Hanya saja sangat disayangkan ternyata Xiao Shuxiang tidak memiliki bakat yang bagus untuk menjadi kultivator.
Namun lewat sebuah peristiwa naas, ia berhasil menemukan rahasia kalung giok pemberian ayahnya. Dari sana pula, ia mendapatkan teknik kultivasi yang mengguncang dunia. Anehnya, giok tersebut ternyata memiliki hubungan yang erat dengan Naga pelindung Sekte tempat dimana Xiao Shuxiang berada.
Lalu siapakah jati diri Xiao Shuxiang yang sebenarnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Lim's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Peristiwa Aneh
“Kalian ingin merebut barang yang sudah menjadi milikku? Tidak akan kubiarkan meski itu terjadi di dalam mimpi sekalipun” ucap Xiao Shuxiang diikuti dengan tubuhnya yang melorot ke tanah.
Kedua Lin bersaudara menggertakkan giginya menahan marah, sementara Xiao Shuxiang hanya tertawa dingin menyaksikannya. Dengan kemarahan yang menggebu tersebut, Lin bersaudara tidak lagi tinggal diam, mereka segera bergerak dan menerjang tubuh Xiao Shuxiang kembali dengan tendangan keras dan juga pukulan yang mengarah ke organ vital.
“Bugghh”
“Bang…!”
Tubuh lemah Xiao Shuxiang kembali tersungkur ke tanah dengan wajah yang berlumuran darah, kali ini bahkan kemarahan Lin Fan lebih besar dari sebelumnya. Akibatnya tidak hanya luka serius, tetapi pusat energi Xiao Shuxiang pun dihancurkan dan benar-benar menyebabkan Xiao Shuxiang berada pada kondisi yang sangat menyakitkan.
Kondisi Xiao Shuxiang kali ini terlihat sangat menyedihkan, selain wajahnya yang berlumuran darah napasnya juga terasa berat dan sudah mulai kehilangan kesadarannya. Tubuhnya tampak berkedut dengan luka-luka yang ia terima, dalam hatinya ia tidak menyangka jika ia akan mati muda tanpa bisa membalas dendam terlebih dahulu atas kematian kedua orang tuanya.
“Zzddeerr..!”
Tiba-tiba langit bergemuruh, suara halilintar yang diikuti awan gelap membayangi seluruh wilayah Sekte Naga Hitam. Hujan yang turun begitu saja membuat suasana yang mencekam di sekitar pemandian umum murid pelataran luar, melihat hal ini membuat Lin Fan dan Lin Bao ketakutan dan memilih untuk menghindar mencari tempat berlindung yang aman.
Guntur yang bersahutan bergemuruh di tengah badai hujan yang semakin membesar itu, wajah Xiao Shuxiang yang semula mengerikan ditutupi darah pun perlahan memudar dan menunjukkan kembali wajah pucatnya yang terlihat menyedihkan.
“Zzddeerr..!!
Sebuah guntur menghantam mata air panas di dekat Xiao Shuxiang berbaring, bahkan cipratan dari air panas tersebut menyembur ke tubuh Xiao Shuxiang yang sudah tidak sadarkan diri. Berkat hal itu juga tubuh Xiao Shuxiang bisa merasakan kembali hawa panas yang menyelimuti sekujur tubuhnya dan menarik kembali kesadarannya yang semula sudah setipis benang.
“Sungguh sangat mengerikan” ujar Lin Bao pada saudaranya.
“Sepertinya sampah itu benar-benar sial dan langit saja membela kita dengan menutupi kejadian ini” timpal Lin Fan sambil menengadahkan kepalanya ke atas langit.
Dengan kejadian hari ini, maka seandainya Xiao Shuxiang tewas pun bisa menyalahkan kondisi alam yang saat ini tengah berlaku. Xiao Shuxiang bisa dianggap tewas karena tersambar petir saat sedang mandi di pemandian umum pelataran murid luar.
“Kamu benar sekali, bahkan langit saja tidak menginginkan dia hidup” Lin Bao berkata sambil mengangguk setuju.
“Mari lekas tinggalkan tempat ini dan biarkan saja Xiao Shuxiang tewas sendiri sehingga kita tidak perlu dipertanyakan oleh orang lain” ajak Lin Fan sambil tersenyum datar.
“Baik saudara Fan..” jawab Lin Bao dengan patuh, diiringi dengan dirinya yang berkelebat di tengah hujan deras mengikuti jejak Lin Fan.
Meskipun Xiao Shuxiang tewas, Lin Bersaudara tidak perlu cemas karena mereka berdua juga merupakan anak angkat sekaligus murid dari Tetua Ketiga. Ditambah lagi Xiao Shuxiang juga tidak ada yang membela karena gurunya saja sedang tidak berada di Sekte selama beberapa minggu terakhir, hal ini juga yang membuat Lin bersaudara berani menyerang Xiao Shuxiang.
Sepeninggal keduanya, tidak ada yang mengetahui jika sebenarnya Xiao Shuxiang sedang mengalami perubahan yang luar biasa di dalam dirinya. Kalung peninggalan ayahnya yang bergantung di lehernya tiba-tiba mengeluarkan sebuah garis cahaya keunguan yang samar. Perlahan-lahan cahaya ungu tersebut menyebar dan membentuk energi yang hangat di sekujur tubuh xiao Shuxiang.
“Zzdeerr…!”
Sebuah petir menakutkan kembali jatuh dari langit, kini tepat menghantam tubuh Xiao Shuxiang yang masih berusaha mengumpulkan kesadarannya. Namun sesaat sebelum petir itu menghujam tubuhnya, Xiao Shuxiang merasakan ada kekuatan aneh yang bergerak di dalam tubuhnya dan melindungi beberapa organ dalamnya yang tampak sedang terluka parah.
Petir yang menyambar tubuh Xiao Shuxiang meninggalkan sensasi sengatan lonjakan arus listrik yang begitu kuat di sekujur tubuhnya, akibatnya dalam detik berikutnya tubuh Xiao Shuxiang terkoyak dan hangus seperti terbakar. Ada bau gosong yang tercium di sekitarnya terutama yang bersumber dari rambutnya yang sudah acak-acakan.
“Aarrggh..”
Suara lirih Xiao Shuxiang terdengar bersama letupan asap yang keluar dari mulutnya, merasakan luka dan sensasi terbakar yang begitu hebat, Xiao Shuxiang pun pada akhirnya kembali tidak sadarkan diri.
Dari kejauhan, Lin Fan dan Lin Bao hanya bisa mempercepat kecepatan larinya. Mereka berdua berlari ketakutan saat mendengar kilatan petir menghantam kembali area pemandian umum tempat dimana Xiao Shuxiang berada.
“Sungguh sial nasibmu, bahkan sampai mati pun langit masih saja terus menghukum mu” batin Lin Fan di dalam hatinya.
Sebelumnya ia sangat jengkel dengan gagalnya mendapatkan batu energi dari tangan Xiao Shuxiang, namun dengan tewasnya Xiao Shuxiang entah mengapa ia merasakan kebahagian lain seolah menggantikan kekecewaan yang baru saja ia rasakan.
Sementara itu, cahaya keunguan yang sebelumnya menyelimuti tubuh Xiao Shuxiang tiba-tiba bersatu dengan cahaya keemasan yang tersirat dari kilatan petir yang menyambar tubuh Xiao Shuxiang. Seperti saling melengkapi, kedua cahaya itu bersatu membentuk wujud cahaya baru berwarna kehitaman dan membungkus bagian terluar tubuh Xiao Shuxiang hingga meresap ke dalam kulit serta dagingnya.
Inti energi yang sebelumnya hancur kini terbentuk kembali, adapun serpihan-serpihannya didorong keluar melalui meridian Xiao Shuxiang yang selama ini tersumbat. Cahaya kehitaman di dalam tubuh Xiao Shuxiang membersihkan semua kotoran-kotoran yang keruh dan berbau amis tersebut. Proses pengeluaran kotoran-kotoran ini berlangsung selama beberapa saat sambil disucikan oleh air hujan yang terus mengguyur wilayah Sekte Naga Hitam.
Bau tidak sedap serta aroma gosong pun perlahan memudar, membuat proses pembersihan tubuh Xiao Shuxiang berlangsung secara alami dan terjadi selama beberapa kali. Meridian di tubuhnya seperti dihancurkan dan dibangun kembali sehingga membentuk meridian baru yang lebih luas dan lebih keras lagi. Hal ini juga berlaku pada dantian atau pusat energinya, setelah melalui beberapa kali proses pembentukan maka dantian Xiao Shuxiang pun berhasil disempurnakan menjadi lebih luas yang dapat menampung lautan energi yang sangat banyak.
Dantian yang dimiliki oleh Xiao Shuxiang sepuluh kali lipat lebih besar dari yang umumnya dimiliki oleh para kultivator, hal ini menguntungkan Xiao Shuxiang dalam menyimpan energi langit dan bumi lebih banyak. Sehingga seorang Xiao Shuxiang memiliki tenaga sepuluh orang kultivator pada tingkatan yang sama, bisa dikatakan juga jika ia berhadapan dengan orang yang berada di atas ranahnya tidak menimbulkan resiko yang tinggi.
Setelah pembentukan meridian dan dantian selesai, cahaya kehitaman tersebut menyembuhkan luka-luka luar dan kemudian menguatkan tulang-tulang serta organ vital lainnya. Energi cahaya kehitaman pun mengakhiri proses perbaikan tubuh Xiao Shuxiang dengan berpendar ke dalam kepalanya. Cahaya tersebut bersatu dengan pikiran dan menguatkan pemahaman Xiao Shuxiang dalam ingatan maupun pemahaman untuk menyadari sesuatu hal.